Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Kabanata 171 - Kabanata 180

Lahat ng Kabanata ng Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Kabanata 171 - Kabanata 180

345 Kabanata

Bab 171

Bertahun-tahun yang lalu, Elvina baru mulai belajar bermain biola. Namun, karena beberapa kali tidur dengan AC yang terlalu dingin, amandelnya sering meradang hingga parah dan membuatnya tidak bisa berbicara.Saat itu, kedua orang tuanya sibuk bekerja dan Elvina harus tinggal di rumah sakit seorang diri. Dia merasa sangat bosan dan meminta asisten rumah tangga membawa biolanya ke rumah sakit.Ayah Elvina memilihkan kamar VIP terbaik di Rumah Sakit Umum Kota yang memiliki balkon pribadi untuknya. Karena biaya yang mahal, hanya sedikit pasien yang bisa menempati kamar itu.Elvina tidak khawatir permainannya akan mengganggu pasien lain. Setiap hari, dia mengulang-ulang sebuah lagu sederhana untuk berlatih. Hingga suatu hari, muncul seorang kakak di balkon kamar sebelah.Kakak itu tinggi dan memiliki aura yang istimewa. Namun, matanya dibalut perban tebal. Sepertinya dia cedera parah. Dia sering berdiri di balkon, seakan-akan mendengarkan permainan biola Elvina.Meski Elvina baru belajar b
Magbasa pa

Bab 172

Ketika Elvina bangun, waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Dia hampir tidak mengingat apa pun dari kejadian dini hari tadi. Sambil mengucek matanya, dia turun dari tempat tidur. Namun, begitu ujung kakinya menyentuh karpet, rasa pegal di kakinya membuatnya hampir terjatuh.Dengan susah payah, dia berpegangan pada sisi tempat tidur agar tidak terjatuh ke lantai. Sambil merangkak, dia meraih ponselnya di meja samping dan mengirim pesan ke Raiden.[ Raiden, kamu benar-benar bukan manusia!! ]Tidak lama setelah pesan itu terkirim, pintu kamar terbuka.Raiden masuk mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Kancing kemejanya tertutup rapi, memberikan kesan tenang dan dingin, tetapi sorot matanya menyiratkan kepuasan yang tidak bisa disembunyikan.Melihat Elvina yang merosot di tepi tempat tidur dengan wajah kesal, Raiden tersenyum tipis. Tanpa berkata apa-apa, dia membungkuk dan mengangkatnya dalam pelukan, lalu membawanya ke kamar mandi.Elvina masih kesal sambil mengetik di pon
Magbasa pa

Bab 173

"Kamu itu pegal di kaki, bukan buta," komentar Raiden dengan nada datar sambil melirik Elvina. "Dan membaca buku itu untuk dirimu sendiri, bukan untukku."Mendengar ucapan lugas itu, Elvina kesal setengah mati. Dia langsung melempar buku itu ke arahnya, lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.Raiden menangkap buku yang mendarat di dadanya dengan mudah. Dia mengusap keningnya, terlihat pasrah.Setelah selesai membaca sisa e-mail, Raiden menutup laptop dan berjalan ke sisi tempat tidur. Dia naik ke atas tempat tidur dan menarik Elvina beserta selimutnya ke dalam pelukannya. "Keluar. Kutemani kamu membaca."Selimut yang mereka pakai cukup tipis, dirancang khusus sebagai selimut musim panas. Bahkan dengan lapisan tipis itu, Elvina bisa merasakan dada bidang Raiden yang kokoh dengan jelas. Dia menggeliat sebentar sebelum akhirnya menarik selimut dari kepalanya.Raiden sudah membuka buku itu dan membalik halaman ke bagian yang diberi tanda oleh Elvina. Melihat wajahnya muncul
Magbasa pa

Bab 174

Raiden akhirnya menyerah karena Elvina terus mengganggunya. Dia menelepon restoran hotel. Sekitar 10 menit kemudian, seorang pelayan mengantarkan dua piring buah segar dan semangkuk es serut stroberi.Elvina memeluk es serut itu dengan senang hati sambil bersandar di dada Raiden, menikmati setiap suapannya dengan nyaman.Sementara itu, Raiden menatap layar tablet dan mengikuti tutorial kepang rambut. Dengan jari-jarinya yang terampil, dia membagi rambut panjang Elvina menjadi beberapa bagian dan mengepangnya menjadi model fishtail braid.Mata Elvina langsung berbinar ingin memuji keterampilannya, tetapi tangannya sibuk memegang sendok. Tanpa berkata apa-apa, dia menyodorkan sesendok es serut stroberi ke bibir Raiden.Raiden sedikit mengernyit. Dia memang tidak suka makanan manis. Namun, karena Elvina yang memberikannya, dia tetap menunduk dan memakannya.Setelah itu, dia menyentuh rambut lembut yang menempel di sudut bibir Elvina, lalu menggesernya perlahan. Dengan suara rendah, dia be
Magbasa pa

Bab 175

Elvina menarik tangan Raiden dan mengajaknya berkeliling jet pribadi itu dari ujung ke ujung. Selesai berkeliling, dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik.[ Aku orang keberapa yang naik jet ini? ]Raiden melirik layar ponselnya sekilas dan menjawab santai, "Pesawat ini baru saja dibeli. Sebenarnya aku berencana memberikannya sebagai hadiah untuk Nenek supaya mudah bepergian begitu beberapa rute internasional selesai diurus. Tapi melihat kamu begitu menyukainya, nggak jadin. Aku akan menyiapkan hadiah lain untuk Nenek."Jadi, dia adalah orang pertama yang naik pesawat ini ....Hati Elvina tiba-tiba dipenuhi perasaan puas dan bahagia. Dia berjinjit dan mengecup pipi Raiden dengan semangat, lalu menariknya menuju ruang hiburan. Mereka berdua menonton satu film hingga selesai. Saat film berakhir, jet sudah mendarat di ibu kota.Setibanya di Riverview, saat pintu dibuka oleh Maya, Elvina langsung berlari kecil dan memeluknya. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Maya dan menggosok-gosokkan k
Magbasa pa

Bab 176

Di Grup Libertix.Dexton terus menatap layar ponselnya. Ketika melihat pesan dari Elvina, dia tak kuasa termangu.[ Kamu nggak membawanya saat pulang ke rumah waktu itu? ][ Kamu menyuruh orang menghancurkan semuanya. Saat aku pulang, nggak ada apa-apa lagi. Kamu rasa aku bisa bawa apa dari sana? ]Dexton membenci Keluarga Kusuma, tetapi dia hanya menyuruh para bawahannya membersihkan semua jejak Elvina setelah Elvina mengambil barang-barangnya. Dia tidak pernah menyuruh mereka menghancurkan rumah Keluarga Kusuma.Dexton pun teringat pada Yessi yang memakai kalung favorit Elvina keesokan harinya. Sepertinya, wanita itu yang menyuruh orang-orang menghancurkan rumah Keluarga Kusuma, lalu mengambil semua perhiasan Elvina.Elvina mengirim pesan lagi.[ Bilang saja kalau sudah dijual. Aku bisa beli sendiri. ][ Sebentar, biar kutanya dulu. ]Setelah membalas pesan Elvina, Dexton menelepon asistennya. "Pergi ke rumah Yessi sekarang juga. Coba cari, ada biola berwarna merah kecokelatan nggak.
Magbasa pa

Bab 177

Setelah membalas pesan, Elvina melemparkan ponselnya dan turun dari ranjang untuk berganti pakaian.Di sisi paling kanan ruang ganti adalah lemari perhiasan yang besar. Sebelumnya kosong melompong, tetapi sekarang dipenuhi perhiasan yang dibeli oleh Raiden.Elvina membuka laci ketiga. Di dalamnya adalah perhiasan dari rumah Keluarga Kusuma yang disimpan oleh Maya untuknya. Sebelumnya, Elvina telah memberi beberapa perhiasan itu kepada Maya. Sisanya ini adalah hadiah dari ibunya. Karena terlalu berharga, Maya pun tidak bersedia menerimanya.Elvina memilih sebuah kalung, lalu pergi ke lemari untuk ambil baju. Setelah semuanya beres, dia pun keluar dari kamar."Nona, mau ke mana?" Maya sedang memasak sup di dapur. Dia tak kuasa bertanya saat melihat Elvina berganti pakaian.Elvina mengangguk, lalu mengetik sesuatu dan menunjukkan ponselnya kepada Maya.[ Bi, aku mau beli sesuatu di luar. Aku pulang agak malam ya. ]"Mau kutemani nggak?"[ Nggak perlu, aku bisa telepon Kak Owen kalau butuh
Magbasa pa

Bab 178

Dexton duduk di meja dekat jendela. Jarinya yang ramping mengetuk permukaan meja dengan ringan. Tatapannya tertuju pada pintu masuk.Ketika melihat staf membawa Elvina masuk, matanya berbinar-binar. Setelah keduanya mendekat, Dexton bangkit untuk menarik kursi untuk Elvina.Elvina mengabaikannya. Setelah melihat biolanya yang diletakkan di kursi seberang, dia menarik kursi itu dan duduk.Dexton pun tidak marah. Dia mendorong kursi itu kembali, lalu duduk di kursinya dan menyodorkan menu untuk Elvina. "Kamu mau makan apa?"Elvina meliriknya sekilas, lalu mengetik di ponselnya.[ Aku yang traktir kamu hari ini. Kamu boleh pesan apa saja. Aku nggak bakal makan. ]Ketika melihat Elvina mengetik di memo, Dexton pun termangu dan bertanya, "Tenggorokanmu kenapa?"Elvina tidak menanggapi dan meletakkan ponselnya di meja. Kemudian, dia bangkit dan hendak mengambil biolanya.Tatapan Dexton pun menjadi suram. Dia buru-buru menahan tangan Elvina dan bertanya dengan lembut, "Elvina, bukannya kamu m
Magbasa pa

Bab 179

Elvina termangu sejenak. Owen tidak berada di dekatnya. Bagaimana bisa Raiden tahu dia bersama Dexton?Elvina teringat pada kejadian di Kota Semi. Peter mungkin ke luar negeri. Raiden khawatir dirinya bertemu masalah, jadi diam-diam mengutus orang untuk mengawasinya.Jadi, Elvina segera mengenyahkan kebingungan dalam hatinya dan membalas pesan Raiden.[ Ya, kita di Restoran Point. Aku cari Dexton untuk mengambil barangku. ][ Sebentar lagi aku sampai. ]Elvina awalnya ingin mengetik sesuatu. Namun, ketika melihat Raiden hendak datang, dia hanya mengiakan dan mendongak menatap Dexton yang sedang makan dengan pelan. Dia ingin sekali memasukkan semua makanan itu ke mulut Dexton.Sambil menahan ketidaksabarannya, Elvina terus menunggu. Setelah Dexton selesai makan seporsi steik, Elvina bangkit dan hendak pergi. Dia pun hendak mengambil biola di seberangnya.Setelah membukanya, di dalamnya terlihat biola berwarna merah kecokelatan. Biola itu sudah lama tidak dipakai, tetapi tidak berdebu, s
Magbasa pa

Bab 180

Elvina mengemudikan mobilnya ke toko biola. Setelah membeli senar dan peralatan yang dibutuhkan, mereka pun pulang ke Riverview.Setelah masuk, Elvina malah tidak melihat Maya. Ketika melihat Elvina mencari-cari, Raiden berkata, "Waktu aku kemari, kamu lagi pergi. Aku suruh Bi Maya kembali ke Vila Swallow. Besok pagi dia balik."Elvina sungguh kehabisan kata-kata.[ Pelayan di Vila Swallow sangat banyak. Kamu nggak pernah komentar kok! ]"Para pelayan itu nggak naik ke lantai dua. Aku nggak suka ada pelayan mondar mandir saat aku ada di sini," ujar Raiden dengan tatapan suram.Seketika, Elvina teringat pada hari hujan itu dan hal yang mereka lakukan di ruang tamu. Telinganya pun memerah.Elvina berbalik dan menuju ke dapur supaya Raiden tidak melihat wajahnya yang merah. Mungkin karena Elvina memberi tahu Maya akan pulang lebih malam, jadi Maya hanya memasak sup.Setelah melihatnya, Elvina pun mengetik sesuatu untuk menanyakan pendapat Raiden.[ Cuma ada sup di sini. Mau pesan makan da
Magbasa pa
PREV
1
...
1617181920
...
35
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status