Ketika Elvina bangun, waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Dia hampir tidak mengingat apa pun dari kejadian dini hari tadi. Sambil mengucek matanya, dia turun dari tempat tidur. Namun, begitu ujung kakinya menyentuh karpet, rasa pegal di kakinya membuatnya hampir terjatuh.Dengan susah payah, dia berpegangan pada sisi tempat tidur agar tidak terjatuh ke lantai. Sambil merangkak, dia meraih ponselnya di meja samping dan mengirim pesan ke Raiden.[ Raiden, kamu benar-benar bukan manusia!! ]Tidak lama setelah pesan itu terkirim, pintu kamar terbuka.Raiden masuk mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Kancing kemejanya tertutup rapi, memberikan kesan tenang dan dingin, tetapi sorot matanya menyiratkan kepuasan yang tidak bisa disembunyikan.Melihat Elvina yang merosot di tepi tempat tidur dengan wajah kesal, Raiden tersenyum tipis. Tanpa berkata apa-apa, dia membungkuk dan mengangkatnya dalam pelukan, lalu membawanya ke kamar mandi.Elvina masih kesal sambil mengetik di pon
Magbasa pa