Home / Rumah Tangga / Istri Pengganti Suami Buta / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Pengganti Suami Buta: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Chapter-61

Rania membaringkan tubuhnya terlentang di atas kasur empuk berwarna putih. Tangannya terlentang dan sesekali menghela nafasnya lega. Kakinya dia biarkan menyentuh lantai sesekali menendang ke udara. Sedangkan Abrisam yang baru saja masuk ke dalam kamar langsung menutupnya dengan cepat. Dia pun menggunakan akan tongkat yang selalu dia bawa untuk mencari keberadaan Rania. Wanita itu sedang marah padanya, karena ulah Abrisam. Tentu saja marah, yang seharusnya mereka pulang ke rumah karena Selena menunggunya di rumah. Abrisam memutuskan untuk membelokkan mobil yang mereka ke dari ke sebuah hotel. Memesan dua kamar untuk dirinya dan juga supir yang dia bawa. Tidak mungkin juga Abrisam membiarkan supir itu tidur di lobi hotel kan? Menemukan kaki Rania. Abrisam pun berdiri di depan wanita itu. Jika posisi kakinya seperti ini, sudah dipastikan jika wanita itu tengah membaringkan tubuhnya. Membungkukkan tubuhnya, Abrisam pun mengurung tubuh Rania dengan kedua tangan kekarnya. Tentu saja hal
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Chapter-62

Terbangun dari tidurnya. Rania sudah mendapati tempat tidurnya kosong. Rania mencoba mencari Abrisam di kamar hotel, hingga kamar mandi juga tidak ada sama sekali. Dimana pria itu? Apa mungkin dia meninggalkan Rania di hotel ini sendirian? Memunguti bajunya, wanita itu mengenakan bajunya asal. Lalu keluar kamar hotel ini dan mencoba mencari keberadaan Abrisam. Dan nyatanya Rania sama sekali tidak menemukan Abrisam di lingkup hotel ini. "Mbak lihat suami saya nggak?" tanya Rania pada resepsionis hotel ini. Dia bahkan menunjukkan foto Abrisam pada Mbak-mbak itu dan membuat orang itu saling lirik aneh. "Ini suami saya, Mbak lihat lewat sini nggak?" kata Rania kembali. "Mbak Nona, saya tidak melihat suami anda." Bahu Rania merosot. "Terima kasih Mbak." Wanita itu membalik badannya dan kembali mencari Abrisam. Mungkin saja dia masih ada di sekitar hotel ini. Sekali lagi!! Rania mengelilingi hotel ini dan tidak menemukan Abrisam sama sekali. Hingga akhirnya wanita itu memutuskan untuk
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Chapter-63

Bangun dengan kepala pusing, Rania pun memijat pelanggan pelipisnya dengan harapan rasa pusing itu bisa sembuh. Namun, ketika matanya terbuka dengan lebar betapa terkejutnya dia melihat sosok pria yang sudah tidur di sampingnya dengan menghadap Rania. Mata Rania melebar sempurna, bahkan dia sampai mencubit lengannya yang terasa sakit dengan apa yang dia lihat. "Mas Abri!!" teriak Rania. Abrisam yang mendengar hal itu langsung membuka matanya perlahan dan meraba tangan Rania yang ternyata sudah bangun di depannya. "Rana kamu sudah bangun." "Mas dari mana aja!! Dari kemarin aku nyariin Mas nggak ada. Terus tiba-tiba sekarang Mas udah ada di kamar begini!!" Abrisam menarik tangan Rania untuk mendekat, memeluk wanita itu dengan lembut. "Maaf ya, kemarin aku udah bikin kamu khawatir." "Ya, tapi jangan begitu dong Mas. Kamu tau nggak sih, kemarin udah hampir nangis aku nyariin kamu. Keliling hotel, sampai berpikir ninggalin aku di sini sendirian." adu Rania. Abrisam tersenyum, dia pun
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Chapter-64

Rania duduk termenung di samping Abrisam, mereka meneruskan perjalanan mereka untuk pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara antara Abrisam dan juga Rania. Abrisam yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Begitu juga dengan Rania yang sibuk mencerna ucapan Abrisam. Dimana pria itu ternyata belum sempurna menerima keberadaan Rania. Apa yang pria itu pikirkan sebenarnya? Bahkan ketika sudah menikah dan tinggal dalam satu rumah, Rania berpikir jika Abrisam akan menerimanya dengan setulus hatinya. Apalagi sikap Abrisam yang menunjukkan ketulusan hati, dan seolah menerima Rania selama ini. Membuat Rania berpikir jika dia akan gampang akrab satu sama lain. Tapi Rania salah, ada nama lain selain Rania dalam pikiran dan juga hatinya. Bodoh!! Itulah kata yang selalu Rania ulang dalam dirinya. Mana ada sih orang di jodohin langsung menerima semuanya. Sikap baik itu relatif, banyak yang bersikap baik tapi nyatanya menyakitkan. Jika Rania
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Chapter-65

"Ranaaaaa … " Selena berteriak kencang ketika melihat Rania datang bersama dengan Abrisam. Wanita tua itu langsung memeluk menantunya dengan erat. "Kamu itu kemana aja sih, katanya udah mau pulang tapi dua hari nggak pulang-pulang." omelnya. Rania meminta maaf atas sikapnya yang tidak pasti, dia juga tidak tahu jika Abrisam menambah jadwal liburannya dua hari. Padahal waktu itu Rania juga berpikir jika mereka akan segera pulang ke rumah. Apalagi Rania sudah bilang jika mereka akan pulang. Dan nyatanya Abrisam malah mengajak Rania menginap di hotel selama dua hari. Selena berdehem, menarik tangan Rania untuk cepat-cepat masuk ke dalam rumah. Tidak mempedulikan Abrisam yang kesusahan berjalan dan dibantu oleh Bagas. Belum lagi tiga koper yang mereka bawa juga kan butuh dibawa masuk ke dalam rumah. "Jadi gimana selama liburan kamu sama Abrisam ngapain aja?" bisik Selena. Dengan polosnya Rania pun menceritakan jika mereka hanya menginap dan menghabiskan waktu bersama. Banyak cerita ha
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Chapter-66

Rania bangkit dari duduknya, setelah mendengar kata itu. Dia pun menatap Abrisam gugup. "Mas kayaknya Mami manggil aku deh." kata Rania beralasan. Abrisam mengorek telinganya dengan jari kelingkingnya. "Kok aku nggak kedengeran ya." "Masa sih Mas. Kenceng loh Mami manggilnya." ucap Rania gugup. Wanita itu mencoba bangkit dan menjauh dari Abrisam. Namun, tangan itu, tangan kekar milik Abrisam lebih dulu mengurung tubuh Rania. Rania kembali gugup, dia bahkan menggeser duduknya dengan pelan. Dengan harapan jika Abrisma tidak akan tahu gerakan Rania. Sayangnya, ketika wanita itu menggeser duduknya disaat itulah tangan Abrisam langsung menyentuh pinggang Rania. "Mas … " lirih Rania gugup. Jantungnya kembali berdetak lebih kencang, jangan sampai Abrisam kembali melakukannya di rumah ini. Bukannya apa, Rania hanya trauma dengan suara desahan antara dirinya dan juga Abrisam yang saling bersahutan satu sama lain. Menelan salivanya kasar, tangan Rania menyentuh lengan Abrisam. Dia ingin m
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Chapter-67

"Maaf Om, tapi kayaknya Rania nggak bisa." David mendongak, menatap Rania dengan banyak pertanyaan. Kali ini, mereka kembali bertemu di taman kota untuk membahas perjodohan yang David katakan. Dan tentunya Rania langsung menolaknya. Meskipun David memberikan banyak foto pria tampan dan mapan sekalipun. Jika saja David tahu, yang menikah dengan Abrisma adalah Rania bukan Rana. Mungkin hal ini tidak akan terjadi. "Kenapa? Apa mereka kurang menurutmu?" tanya David penasaran. Rania menggeleng. Mereka tidak kurang apapun mereka semua tampan dan memiliki pekerjaan yang mapan. Bahkan Rania sampai berpikir jika hidup dengan mereka, tidak akan mengalami kekurangan apapun. Tapi disini, Rania tidak suka dijodohkan, dia akan mencari jodohnya sendiri. Dan tentunya bukan dari tangan David juga. Dia akan mencari sesuai dengan apa yang dia inginkan dari keluarga yang sama dengan dirinya, agar nanti jika mereka menikah tidak ada saling menghina satu sama lain. Apalagi David tahu kan jika Rania in
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Chapter-68

Sesampainya di rumah, Rania sedikit kesal dengan jajanan yang dia bawa. Jagung manis itu tidak tumpah, tapi susu kental manisnya yang tumpah dan membasahi kantong plastik yang dia bawa. Akhirnya Rania pun menuangkan ke dua mangkuk ukuran sedang dan menambahkan sendiri susu kental manis yang dia punya. Untung saja waktu mertuanya datang dia membawa bahan banyak untuk membuat cemilan untuk Rania dan juga Abrisam. Katanya lagi mencoba resep baru dan dia ingin Rania yang mencicipinya. Terlalu sibuk menuangkan susu kentang dengan takaran ala Rania. Tanpa wanita itu sadari jika Abrisam baru saja memasuki area dapur. Pria itu baru saja sampai dan mengganti bajunya, dia hanya lelah bekerja di kantor dan meminta Bagas untuk menangani semuanya. Dia juga meminta Bagas untuk mengantarkan Abrisam pulang ke rumah, selain untuk istirahat Abrisam juga membutuhkan vitamin. "Yah … kok malah tumpah sih." gumam Rania. Wanita itu memindahkan susu kental manis setelah menutupnya. Lalu, mengambil tisu d
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Chapter-69

Rania langsung menjaga jaraknya pada Abrisam. Menarik kepalanya dan menatap Selena yang datang ke rumah ini dengan senyum yang mengembang. Rania tersenyum kecil, dia membantu Abrisam bangkit dari rebahan nya. "Loh itu Abrisam kenapa, Ran?" tanya Selena bingung, menaruh semua belanjaannya di atas meja dengan heran. "Kepala Mas Abri pusing, Mi, aku pijitin bentar tadi." jelas Rania. Selena mengangguk, dia memberikan dua paper bag warna hitam pada Rania. Itu adalah hadiah Selena untuk Rania, apalagi setelah menikah Selena belum memberi hadiah apapun pada menantunya. Mendengar hal itu, tentu saja perasaan Abrisam tidak enak. Dia merasa ada sesuatu yang Selena lakukan pada Rania. Bukannya apa, mendadak Abrisam juga takut jika Selena berbuat macam-macam ada Rania. Dia juga merasa trauma dengan sikap Selena pada Rania. "Muka kamu kok begitu, Bri. Kayak nggak suka banget Mami datang bawain hadiah buat Rana." kata Selena, yang sejak tadi melihat raut wajah Abrisam tidak bersahabat sama se
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Chapter-70

Keesokan paginya, Rania bangun dengan tubuh yang remuk. Pinggangnya sangat sakit karena terlalu banyak tidur miring. Begitu juga dengan kepalanya yang sakit dibuat menoleh. Mungkin setelah ini Rania akan memanggil pijat tradisional untuk men service bodynya. Dia terlalu sibuk, belum lagi liburan bersama dengan Abrisam, makanya dia merasa tubuhnya sangat lelah. Memasuki kamar mandi, Rania terkejut ketika melihat Abrisam yang meraba banyak barang dan menjatuhkannya. Pria itu seolah mencari sesuatu tapi tidak ketemu, sehingga membuang banyak barang dan juga gelas kecil untuk kumur. Padahal Rania berpikir jika Abrisam sudah pergi ke kantor bersama dengan Bagas. "Mas Abri lagi nyari apa sih, kenapa semua barangnya dibuang?" kata Rania pelan. Abrisam tersentak dia pun menarik tangannya dari benda yang ingin disentuh. "Kamu sudah bangun?" katanya, dan membuat Rania mengangguk. Meskipun Abrisam tidak tahu, tapi Rania tahu jika Abrisam pasti tahu kebiasaan Rania ketika ditanya dan tidak ada
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status