Share

Chapter-68

Penulis: AgathaQuiin20
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 22:22:41

Sesampainya di rumah, Rania sedikit kesal dengan jajanan yang dia bawa. Jagung manis itu tidak tumpah, tapi susu kental manisnya yang tumpah dan membasahi kantong plastik yang dia bawa. Akhirnya Rania pun menuangkan ke dua mangkuk ukuran sedang dan menambahkan sendiri susu kental manis yang dia punya. Untung saja waktu mertuanya datang dia membawa bahan banyak untuk membuat cemilan untuk Rania dan juga Abrisam. Katanya lagi mencoba resep baru dan dia ingin Rania yang mencicipinya.

Terlalu sibuk menuangkan susu kentang dengan takaran ala Rania. Tanpa wanita itu sadari jika Abrisam baru saja memasuki area dapur. Pria itu baru saja sampai dan mengganti bajunya, dia hanya lelah bekerja di kantor dan meminta Bagas untuk menangani semuanya. Dia juga meminta Bagas untuk mengantarkan Abrisam pulang ke rumah, selain untuk istirahat Abrisam juga membutuhkan vitamin.

"Yah … kok malah tumpah sih." gumam Rania.

Wanita itu memindahkan susu kental manis setelah menutupnya. Lalu, mengambil tisu d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-69

    Rania langsung menjaga jaraknya pada Abrisam. Menarik kepalanya dan menatap Selena yang datang ke rumah ini dengan senyum yang mengembang. Rania tersenyum kecil, dia membantu Abrisam bangkit dari rebahan nya. "Loh itu Abrisam kenapa, Ran?" tanya Selena bingung, menaruh semua belanjaannya di atas meja dengan heran. "Kepala Mas Abri pusing, Mi, aku pijitin bentar tadi." jelas Rania. Selena mengangguk, dia memberikan dua paper bag warna hitam pada Rania. Itu adalah hadiah Selena untuk Rania, apalagi setelah menikah Selena belum memberi hadiah apapun pada menantunya. Mendengar hal itu, tentu saja perasaan Abrisam tidak enak. Dia merasa ada sesuatu yang Selena lakukan pada Rania. Bukannya apa, mendadak Abrisam juga takut jika Selena berbuat macam-macam ada Rania. Dia juga merasa trauma dengan sikap Selena pada Rania. "Muka kamu kok begitu, Bri. Kayak nggak suka banget Mami datang bawain hadiah buat Rana." kata Selena, yang sejak tadi melihat raut wajah Abrisam tidak bersahabat sama se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-70

    Keesokan paginya, Rania bangun dengan tubuh yang remuk. Pinggangnya sangat sakit karena terlalu banyak tidur miring. Begitu juga dengan kepalanya yang sakit dibuat menoleh. Mungkin setelah ini Rania akan memanggil pijat tradisional untuk men service bodynya. Dia terlalu sibuk, belum lagi liburan bersama dengan Abrisam, makanya dia merasa tubuhnya sangat lelah. Memasuki kamar mandi, Rania terkejut ketika melihat Abrisam yang meraba banyak barang dan menjatuhkannya. Pria itu seolah mencari sesuatu tapi tidak ketemu, sehingga membuang banyak barang dan juga gelas kecil untuk kumur. Padahal Rania berpikir jika Abrisam sudah pergi ke kantor bersama dengan Bagas. "Mas Abri lagi nyari apa sih, kenapa semua barangnya dibuang?" kata Rania pelan. Abrisam tersentak dia pun menarik tangannya dari benda yang ingin disentuh. "Kamu sudah bangun?" katanya, dan membuat Rania mengangguk. Meskipun Abrisam tidak tahu, tapi Rania tahu jika Abrisam pasti tahu kebiasaan Rania ketika ditanya dan tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-71

    Sesuai janji Rania, wanita itu membawa Abrisam ke suatu tempat, seperti yang dia katakan. Kali ini, Rania membawa Abrisam ke tempat wisata, seperti kebun binatang tapi memiliki banyak wahana. Bahkan di depan tempat ini saja Rania bisa melihat gapura dengan gambar kepala banteng. "Wah Mas masih sepi." kata Rania. "Belum buka mungkin." Rania menunduk menatap arloji yang melingkar di tangannya, dan mencocokkan pada tiket yang dia bawa. Disini, tertulis jika tempat ini buka jam sepuluh pagi, dan katanya hari ini adalah opening tempat wisata ini. "Kita masuk dulu aja Mas, sambil nunggu di dalam." kata Rania. Abrisam hanya menurut saja, dia menggandeng tangan Rania sebagai alat berjalannya. Bahkan Abrusma bisa merasakan tangannya yang bergoyang kesana kemari, seiring lompatan yang Rania lakukan. Wanita itu seolah berjalan diatas trotoar yang ada, sesekali bersenandung kecil. Masuk ke lingkup tempat wisata ini, Rania benar-benar tidak melihat satu orang pun ditempat ini. Jangankan peng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-72

    Setelah berkeliling dan membutuhkan waktu dua jam. Akhirnya Rania pun memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia. Jika tadi dia sempat masuk ke ruangan, kali ini mereka berada di luar ruangan. Dekat dengan wahana air dan juga perahu. Sayangnya pengen naik pun juga tidak akan bisa, Rania mendadak takut kecebur ke dalam air itu dan melihat sesuatu yang tak ingin dia lihat. Cahaya, kuda nil dan juga ular air. "Kalau bahaya, nggak mungkin ada wahananya juga Ran. Nggak mungkin ada perahu jika ada kuda nil atau ular seperti yang kamu pikir." "Tapi Mas itu airnya nggak cerah. Kayak air sungai, bisa jadi kan kalau itu–" "Parno banget sih kamu. Nggak ada begituan, Rana." "Siapa tau Mas. Kan aku bilangnya begitu." Abrisam memilih diam, jangan sampai dia berdebat dengan Rania hanya karena ular dan juga kuda nil. Sedangkan sejak tadi Abrisam juga tidak mendengar Rania menyebut atau suara kuda nil di daerah ini. Itu tandanya tidak ada kuda nil meskipun Abrusma tidak bisa melihatnya. Duduk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-73

    "Turunnya pelan, jangan sampai ada yang rusak."Semua pekerjaan yang ada disini mengangguk antusias. Menurunkan banyak barang dengan pelan dan hati-hati, sehingga tidak ada barang yang pecah maupun rusak. Bahkan ada juga yang harus mendapat bantuan agar barangnya aman. Membutuhkan waktu nyaris dua jam, akhirnya semua properti yang mereka gunakan selesai. Mandor proyek ini tersenyum sambil membuka pintu wahana yang seharusnya susah buka dua minggu yang lalu. Sayangnya, karena kendala beberapa wahana yang belum jadi membuat wahana ini kembali tutup. Meskipun mereka sudah membuat pre-order tiket masuk dengan harga murah. Tidak kadaluarsa, mereka bisa menggunakan tiket itu setelah wahana ini buka kembali dan menggunakan tiket yang ada. Meminta semua orang membawa barang yang ada, mandor terkejut melihat dua orang yang masih terlelap dalam ruangan ini dan saling berpelukan. Mengingat kembali yang terjadi, mandor itu baru ingat jika dua orang ini kemarin sempat datang dan di usir. Sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-74

    Ini kali pertama Rania datang ke kantor Abrisam setelah menikah, ada banyak orang yang berbisik tentang rania, hingga membuat wanita itu menunduk malu. Dia tahu jika dia belum mandi, rambutnya juga pasti lusuh karena tidak di sisir. Bajunya yang kucel dan juga ada sedikit noda yang ketara. Berbeda dengan Abrisam yang masih terlihat rapi dan tampan. Rania mendengus, tidak peduli tentang opini mereka Rania pun mengangkat kepalanya dan menatap satu persatu karyawan Abrisam dan mencoba menilainya. Rania juga mencoba untuk tersenyum dan menyapa mereka semua. Setidaknya image Rania tidak buruk di depan mereka, jangan sampai mereka mengira jika Rania itu wanita sombong dan angkuh. Disini Rania bisa melihat banyak model wanita yang bekerja di kantor ini. Ada yang menggunakan jilbab, ada yang menggunakan pakaian formal tapi sopan, ada juga yang menggunakan pakaian formal tapi seksi dan menunjukkan belahan dada rendah dan juga belahan rok yang tinggi. Rania menggeleng keci

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-75

    "Jadi beneran mau godain aku? Untung aku nggak lihat." kata Abrisam. Rania menoleh menatap Abrisam bingung. "Apa sih. Siapa juga yang kau godain Mas. Lagian ya Mas, baju kamu semuanya kemeja sama jas, nggak ada kaos atau apapun selain itu. Dan lagi, celana juga panjang semua. aku nggak mungkin pakai celana panjang kamu itu, yang bisa dijadikan kemben. Ada pun celana pendek juga cuma ini Mas yang muat aku pakai. Cuman, bajunya aja yang kebesaran." cerocos Rania. "Ya tapi kenapa keluar tadi? Kan bisa di dalam sana dulu." Ya Rania yang tidak tahu jika ada rapat, memutuskan untuk pergi dan ingin menghampiri Abrisam. Tapi karena dia belum menyadari situasi nya, dan lebih sibuk memiliki minuman apa yang ingin dia minum, dia mengabaikan banyak orang yang menatap dirinya dengan pikiran mereka masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan tentang Rania saat ini. "Mas tadi kan cuma ada aku Bagas sama kamu doang. Aku tinggal mandi kenapa jadi beranak? Mas juga nggak bilang kalau ada penting

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-76

    Tepat jam lima sore, Abrisam dan juga Rania tiba di rumah. Disana Rania bisa melihat Selena yang berkacak pinggang, dengan membawa satu kayu kecil di tangan kirinya. Menarik nafasnya dalam-dalam, dan membuangnya secara perlahan. Rania pun mengeratkan genggamannya di tangan Abrisam. Mendadak dia takut sendiri ketika melihat mertuanya begitu. "Kalian dari mana aja? Dari semalam kenapa gak ada yang keluar heh!!" teriak Selena. Rania menunduk, dia pun menatap ujung jempol kakinya yang masih terlihat jelas cat kukunya warna mocca. Disini Abrisam langsung menjelaskan jika semalam mereka menginap di kamar kantor. Abrisam sengaja tidak pulang bersama dengan Rania, karena tahu ibunya itu akan melakukan sesuatu yang membuat Rania atau Abrisam terjebak dalam permainannya. Pria itu tahu jika ibunya ingin memiliki cucu, tapi kan ya nggak setiap hari juga Abrisam bercocok tanam dengan Rania kan? Selena yang tak Terima pun langsung menarik telinga Abrisam. Dia pikir Selena itu setan yang selalu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-142

    Guling ke sana guling kemari, akhirnya Rania pun merasa bosan. Dia bangun dari rebahannya dan memutuskan untuk keluar kamar. Ternyata diluar sana sedang hujan deras tambah ada nagin. Sedangkan rania yang kameranya di depan harusnya tau dong kalau tengah hujan? tapi sayangnya telinga wanita itu dengan cantiknya tertutup earpods, hingga suara air jatuh di samping kamarnya tidak tau, belum lagi gorden kamar nya juga tertutup begitu juga jendela kacanya. Sehingga angin dingin tak mampu dia rasakan. Adhitama yang melihat putrinya keluar kamar pun menatap Rania dengan heran. Dia meminta Rania untuk duduk di sampingnya, dimana Adhitama telah menyiapkan makanan untuk putri kesayangannya. Ya, setelah berbicara dengan Abrisam jika dia akan pergi gym, Rania tak sungguh-sungguh pergi nge gym. Dia hanya pergi ke rumah Adhitama dan numpang tidur. Terus, ketika Rania bilang jika dia berangkat dengan Leon itu juga berbohong, karena nyatanya Rania malah lebih memilih naik taksi online saja. Dan kali

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-141

    "Nona Rana mau kemana?" tanya Bagas yang minat Rania turun dari tangga. Rania yang menenteng tas besar pun menghampiri Bagas sambil mengundurkan rambutnya. "Mau nge gym." Alis Bagas mengkerut, dia lihat Antosan yang hanya diam saja sambil menikmati kopi susu buatan mbok Atun. Semenjak hal itu, dimana Abrisam yang marah karena Rania lebih perhatian dengan Leon. Mengantarkan pria itu ke rumah sakit, sampai membantu Leon minum obat pula. Siapa juga yang tidak kesal dengan sikap itu. Baik sih boleh tapi ya dilihat dong baiknya sama siapa dulu, masa iya sama semua orang juga!! "Kok tumben banget, biasanya diajak jalan pagi sama Tuan Abri nggak mau." "Kenapa? Nggak boleh lagi!!" sentak Rania. Bagas menggeleng, bukan tidak boleh. Hanya saja kan masalahnya Rania itu malas olahraga. Mendadak pengen nge gym kan aneh, tau kan dunia gym itu kayak apa? Sudah dipastikan Rania juga tidak memiliki member untuk masuk. "Biarkan saja Gas. Kalau perlu kamu antara dia." kata Abrisam tenang. Rania s

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-140

    Mata Leon mendelik sempurna ketika Rania beradaptasi di hadapannya, wanita itu juga meminta sopir taksi online untuk berhenti sejenak. Selain tidak ingin terjadi insiden yang tak dii ginian Rania, wanita itu juga tidak ingin menyiksa Leon dengan lama. Ya, Rania menjejalkan obat itu untuk masuk ke dalam mulut Leon dengan paksa. Jika tidak begini, Rania yakin Leon tidak akan sembuh tanpa minum obat. Rontaan Leon yang lebih kuat dari nya tak membuat Rania menyerah. Dia sama sulitnya seperti Abrisam. Jika minum vitamin dia akan cepat, tapi jika obat … sudah dipastikan Rania harus turun tangan agar obat itu bisa masuk ke dalam mulut Abrisam.Leon sempat kaget dengan sikap Rania yang bar-bar dan berani melakukan itu pada Leon. Padahal jika dilihat doa sangat kalem dan tidak banyak tingkah. Tapi kali ini sungguh, Leon terkejut dengan sikap Rania yang tadi. Obat itu masuk dengan sempurna di mulut Leon. Bahkan ketika Leon memeluk pinggang wanita itu dan meremas nya, dia sama sekali tidak mer

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-139

    Kembali menebus obat, Rania sudah melihat Leon yang duduk dengan wajah cemberut nya. Wanita itu mendekat, sambil membawa satu kantong plastik berwarna putih gelap dan dia berikan pada Leon. "Ayo sini ponselku." tagih Rania. Leon memberikan ponsel itu dengan cepat. "Maaf." hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir Leon. Sungguh, dia sendiri juga tidak tahu kata maaf itu untuk apa. Yang jelas, jika tadi dia tidak mengambil ponsel Rania, mungkin hal ini tidak akan terjadi dengan dirinya. "Gak papa." jawab Rania seadanya, sambil melihat ponselnya yang sepi layaknya kuburan. Abrisam tak menelponnya, begitu juga dengan Bagas yang tak menelponnya balik juga. "Kamu udah gak papa?" Rania menatap Leon dengan tatapan memohon, lebih tepatnya, memastikan jika pria itu baik-baik saja dan tidak ada luka dalam."Aku gak papa. Cuma ini pusing aja kepala aku." Tentu saja pusing, jangankan kebentur motor. Itu jidat kalau kebentur meja atau yang lain aja pusingnya minta ampun, apalagi ini. "Bisa p

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-138

    Lagi, lagi Rania harus kembali berurusan dengan Leon. Entah datangnya dari mana pria itu mendadak muncul di hadapannya layaknya jelangkung. Dan pada akhirnya Rania pun tersenyum paksa sambil menikmati es coklat yang ada di tangannya. "Kita ketemu lagi." katanya dengan penuh percaya diri. "Kebetulan sekali, kamu lagi apa disini?" tanyanya. Ini tidak kebetulan, dimana ada Rania selalu saja ada Leon. Bahkan Rania sempat berpikir jika Leon sekali mengikuti kemanapun Rania pergi. Pergi belanja, pergi ke rumah ayah dan ibunya, atau mungkin pergi kemanapun Rania inginkan dan selalu ada Leon. Sebenarnya dia itu punya kesibukan lainnya tidak sih? Mungkin kalau satu atau dua kali Rania masih bisa memaklumi. Tapi kalau berkali-kali mana bisaaaaa!!! Yang ada Rania mendadak curiga dia menjadi penguntit Rania. Sebenarnya apa yang dia inginkan dari Rania. "Iya kebetulan nya berkali-kali ya." ini bukan sebuah jawaban, tapi sebuah sindiran agar Leon tahu jika apa yang dia lakukan itu salah.

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-137

    Rania meremas kertas yang ada di tangannya, jantungnya kembali berdebar kencang ketika melihat Abrisam dan juga Bagas sedang dalam mode serius. Wanita itu akhirnya membalik badannya dan hendak pergi, mungkin bukan saatnya dia membicarakan hal ini. Tapi … "Nona Rana … " panggilan itu langsung membuat Rania memoleh, dia pun tersenyum ketika Bagas yang memanggilnya. "Mau ada penting dengan Tuan Abri?" ujarnya. Rania menggeleng. "Aku aku ada penting sama kamu." "Sama saya?" beo Bagas menunjuk dirinya sendiri. Abrisam berdehem, dia pun bangkit dari duduknya dan mengambil tongkat miliknya. "Kalau begitu aku pergi dulu." "Mas Abri jangan pergi!!" seru Rania mendadak. "Katanya mau ada penting sama Bagas?" Bukan berarti Abrisam harus pergi kan? Dia hanya meminta bantuan Bagas untuk mengambilkan surat motor milik Gaby. Siang tadi ketika dia mengantar Gaby belanja ada beberapa polisi yang menghentikan banyak pengendara roda dua. Rania pikir apa, taunya malah mereka memberi surat cinta pad

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-136

    Gaby melihat kertas cinta ini dengan pasrah, duit mana lagi nanti untuk mengambil STNK nya. Sedangkan hari ini dia sudah merilis apa saja yang akan dibeli di pusat belanja ini. Tapi yang ada … "Nanti biar aku aja uang ambil. Kan aku yang salah bukan kamu." kata Rania. "Tapi Ran masalahnya itu kan motor aku." Masalah motor siapa itu gak penting. Rania mengambil surat cinta itu dan menyimpannya. Dia akan meminta Bagas untuk mengambil surat ini nanti atau besok, agar bisa diantar ke rumah Gaby dengan cepat. Sekarang yang harus mereka lakukan hanya satu, masuk ke pusat belanja ini dan membeli apapun yang Gaby inginkan. Gaby masih menunjukan wajah cemberut nya, tapi disini Rania mencoba untuk menghibur nya dan mengatakan jika semuanya baik-baik saja. Gaby tidak perlu khawatir atau apapun itu, semuanya akan teratasi dengan benar. Abrisam juga tidak akan marah, siapa tahu saja setelah ini Abrisam mau mengeluarkan surat mengemudi untuk Rania. "Yaudah kalau begitu. Ayo kita belanja." Ber

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-135

    Mumpung lagi libur kerja, Gaby meminta Ranka untuk menemaninya belanja. Tentu dengan izin Abrisam, wanita itu sudah menunggu Gaby di depan rumahnya sambil membawa helm. Tersenyum sumringah ketika melihat Gaby dari kejauhan yang terlihat mencolok, Rania pun langsung melambaikan tangannya ke arah Gaby. "Akhirnya sampai juga." keluh Gaby yang terlihat lelah di hadapan Rania. "Mau masuk dulu, Gab? Minum atau apa gitu." tawar Rania. Gaby menggeleng. "Gak deh, nanti kita bisa beli teh cup disana." Rania terkekeh, dia pun langsung duduk di boncengan Gaby dan memakai helmnya dengan benar. Tapi yang ada Gaby malah meminta Rania untuk turun. "Kenapa Gab?" "Bonceng Rania." "Oalah, bilang dong kirain ada apa." Tertawa kecil, Gaby pun menggeser duduknya ke belakang. Hingga Rania duduk di depan dan mulai menjalankan motornya dengan pelan. Untung saja pusat belanja yang ada diskonnya itu tidak jauh dari rumah Rania. Tapi lumayan jauh dari rumah Gaby, yang harus ngebut dulu baru sampai di rum

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-134

    Pertarungan itu begitu panas dan cukup memakan waktu yang cukup lama. Tidak hanya satu atau dua kali, tapi berkali-kali hingga membuat kedua belah pihak merasa lelah dengan nafas yang nyaris putus. Mengabaikan teriakan banyak orang hanya untuk meminta mereka makan malam bersama. Kali ini, ketika mereka turun tak ada satupun lampu yang menyala, tidak ada satu orangpun yang keluar dari kamar mereka. Menutup kembali pintu kamarnya, Rania kembali mendekati Abrisam. "Mas sepi banget." kata Rania berbisik, seolah dia takut jika ada orang lain yang mendengar ucapannya. "Kamu udah turun ke bawah?" Rania menggeleng. "Nggak aku cuma ngintip dari pintu." Abrisam mendengus, harusnya Rania turun kebawah memastikan jika ada orang dibawah sana atau tidak. Atau mungkin … ada makanan malam yang mereka susakan untuk Rania dan juga Abrisam. Tapi nyatanya Rania malah hanya menyembuhkan kepalanya tanpa mau turun ke bawah dan melihat situasi rumah. Rania meringis, dia pun menggunakan baju yang tadi y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status