Masuk ke dalam kamar, Rania pun langsung menghampiri Abrisam yang duduk di pinggiran ranjang. Wanita itu mendekat, mengupas satu obat dan dia berikan pada Abrisam. "Diminum dulu Mas, biar sakitnya ilang." kata Rania. Abrisam menurut, dia mengadakan tangan ke udara, dan meminta Rania untuk menaruh pil obat sakitnya di telapak tangan Abrisam."Besok-besok, jangan ujan-ujan lagi kalau gak tawar sama air hujan." pesan Rania. Abrisam hanya mampu tertawa kecil. "Tadi itu lagi pengen aja. Makanya ujan-ujan, taunya malah sakit." "Makanya kalau udah tau gak tawar kenapa cari penyakit sih Mas." Namanya juga tidak tahu, Abrisam ingin hujan-hujan tadi, tapi yang ada Abrisam malah jatuh sakit. Mungkin sudah terlalu lama, Abrisam tidak hujan-hujan. Dan terakhir hujan-hujan, ketika dia mengalami kecelakaan bersama dengan mantan kekasihnya. Meneguk pil yang sudah disiapkan oleh Rania. Abrisam langsung memposisikan dirinya tidur terlentang di atas kasur. Baru kali ini Abrisam hujan-hujan sakit,
Terakhir Diperbarui : 2025-01-13 Baca selengkapnya