Share

Chapter-85

Penulis: AgathaQuiin20
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 08:32:55

Selena terus berdehem melihat Abrisam dan juga Rania duduk berdua. Tadi, dia sempat mengintip apa yang Abrisam lakukan di bawah derasnya hujan bersama dengan Rania. Entah apa yang mereka bahas, nyatanya Selena tak bisa mendengar dengan jelas suara mereka. Suaranya terlalu kecil, sehingga yang lebih dominan itu suara hujan, yang datangnya keroyokan.

Dan sekarang rania harus melihat hidung Abriam yang memerah, wajahnya sangat pucat. karena selama ini Selena selalu melarang abrisam untuk hujan-hujan. bahkan Selena juga khawatir jika Abrisam kembali ingat masa lalunya sebelum buta. malam itu malam yang mengerikan untuk Selena. Mobil Abrisam yang terbalik di tengah derasnya hujan. Selena yang berpikir jika Abrisam sudah tewas pun nyaris pingsan. namun, salah satu suster yang menolong pun memberitahu jika detak jantung Abrisam masih ada dan lemah. Buru-buru Selena meminta para suster untuk membawa Abrisam pergi ke rumah sakit, dia takut jika Abrisam meninggalkannya. Hanya Abrisam saja yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-86

    Setelah menenangkan Abrisam di dalam kamar, Rania pun memutuskan untuk pergi membeli obat. Kata Selena, dia harus membeli obat flu dan juga tes kehamilan. Disini Rania dibuat bingung, ada banyak merek di depannya, dari yang paling murah sampai paling mahal. Rania tidak tahu merk mana yang paling bagus dan akurat.“Mbak sebentar ya, saya telepon mami saya dulu. Ini saya nggak tau kudu beli yang mana, soalnya mami yang suruh beliin.” kata Rania beralasan. Mbak-mbak di depannya pun tersenyum malu. Rania menjaga jarak, lebih tepatnya dia berdiri di depan pintu sambil memunggungi mbak-mbak tadi. Rania meminta Selena untuk memilih tes kehamilan mana yang bagus dan akurat. Ini pertama kalinya, dan Rania sama sekali tidak tahu merek yang bagus apa. Hingga selena meminta Rania untuk membeli yang batang, dimana bentuknya lebih tebal dengan monitor di tengah. Selena juga meminta Rania untuk membeli lebih dari dua, setidaknya kalau beneran hamil, untuk menyakinkan dia bisa menggunakan tes keham

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-87

    Masuk ke dalam kamar, Rania pun langsung menghampiri Abrisam yang duduk di pinggiran ranjang. Wanita itu mendekat, mengupas satu obat dan dia berikan pada Abrisam. "Diminum dulu Mas, biar sakitnya ilang." kata Rania. Abrisam menurut, dia mengadakan tangan ke udara, dan meminta Rania untuk menaruh pil obat sakitnya di telapak tangan Abrisam."Besok-besok, jangan ujan-ujan lagi kalau gak tawar sama air hujan." pesan Rania. Abrisam hanya mampu tertawa kecil. "Tadi itu lagi pengen aja. Makanya ujan-ujan, taunya malah sakit." "Makanya kalau udah tau gak tawar kenapa cari penyakit sih Mas." Namanya juga tidak tahu, Abrisam ingin hujan-hujan tadi, tapi yang ada Abrisam malah jatuh sakit. Mungkin sudah terlalu lama, Abrisam tidak hujan-hujan. Dan terakhir hujan-hujan, ketika dia mengalami kecelakaan bersama dengan mantan kekasihnya. Meneguk pil yang sudah disiapkan oleh Rania. Abrisam langsung memposisikan dirinya tidur terlentang di atas kasur. Baru kali ini Abrisam hujan-hujan sakit,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-88

    Keesokan harinya, Bagas baru saja keluar dari kamarnya. Hari ini Kara akan pulang, dan Selena meminta Bagas untuk menjemputnya. Sejujurnya Bagas agak malas jika harus menjemput wanita itu. Selain menyebalkan, dia juga perginya sudah seperti setan. bahkan ketika Bagas meminta supir lainnya atau Abrisam yang jemput. Pria itu malah beralasan akan pergi ke kantor bersama dengan Rania. Tentunya tidak ada pilihan Bagas lah yang akan berangkat menjemput Kara.Membutuhkan waktu tiga puluh menit, akhirnya Bagas pun sampai di bandara. Dia bisa melihat banyak orang yang menyeret koper mereka satu persatu, yang masuk ke dalam mobil pribadi mereka dan juga taksi. Disini Bagas juga bisa melihat banyaknya kamera yang mengarah pada pintu keluar bandara. Tentunya mereka akan meliput jika tahu kara pulang, atau mungkin mereka akan meliput artis pendatang?Berjalan pelan, Bagas pun berdiri di depan Kara. “Ehem … .”Kara mendongak menatap Bagas yang sudah berdiri di depannya. wanita itu bangkit dari dudu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-89

    Merentangkan kedua tangannya, Rania pun memutuskan untuk masuk ke dapur. Dia berjalan cepat ke arah tombol lampu dan menyalakannya. Mengambil bahan yang ada di lemari pendingin, tak lupa juga suara orang bertengkar cukup ketara di telinga Rania. Dia pikir itu adalah suara radio, tapi yang ada Rania kalau di kejutkan oleh Bagas dan Kara saling beradu mulut. Alias berdebat entah apa yang mereka debatkan. Rania ingin mendekat, tapi tepukan dari arah belakang membuat Rania terjongkat kaget. "Astaga ya Tuhan Mami, bikin kaget Rania aja." ucap Rania mengusap dadanya pelan. Alis Selena mengerut. "Rania? Siapa Rania?" Tersadar akan hal itu, Rania pun tersenyum canggung. Rania adalah namanya, banyak orang memanggilnya Rana dengan nama Rania. Tau kan nama Rana itu cukup asing bagi mereka sebut, untuk memudahkan mereka suka memanggilnya Rana dengan sebutan Rania. Disini, Selena mengangguk percaya. Mungkin apa yang dikatakan Rania adalah benar, itu hanya sebuah nama yang tidak ada urusannya s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-90

    "Mas … ." panggil Rania. Abrisam bangkit dari duduknya dia pun mengangkat tangannya, hingga yang Rania lakukan adalah meraih tangan itu dan membantunya berdiri dengan tegak."Udah pakai bajunya?" tanya Abrisam."Udah nih, aku pake jaket juga. Kalau dibuat tidur sih kayaknya nggak masalah Mas karena di dalam kamar. Tapi kalah dibuat keluar, mendadak aku malu sendiri. Terus aku pake jaket aja." jelas Rania sambil tertawa. Abrisam juga ikut tertawa. Dia pun menyodorkan dasi hitam pada Rania. Meminta wanita itu untuk memasangkan dasinya dengan benar. Untung saja Rania masih ingat cara mengikat dasi dengan benar. Coba kalah lupa, udah beda cerita. Memberi jarak antara dirinya dan juga Abrisam. Rania pun mulai fokus pada ikatan dasi di depannya. Namun, sepersekian detik berikutnya Rania malah dikejutkan oleh Abrisam yang tiba-tiba saja mendorong tubuhnya, dengan satu tangan kanan yang sudah menyentuh dinding samping Rania. Belum lagi, punggung Rania harus terbentur dinding itu dengan cu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-91

    Kara memperhatikan penampilan Rania dari atas hingga bawah. Baju yang dikenakan baju yang dia belikan di aussie sebagai hadiah. Rambutnya bg dicepol rapi, tapi masih ada beberapa helai rambut jatuh di samping kiri dan juga kanan wajah Rania. Belum lagi jaket yang dia kenakan juga cukup pas di tubuh wanita itu. Padahal Kara berpikir jika baju yang dibelikan akan kekecilan dipakai kakak iparnya itu. "Bajunya bagus Kak dipakai." kata Kara. Rania menoleh dan tersenyum. "Terima kasih ya udah dibeliin baju sama jaketnya." "Tapi suka kan?" Kalau masalah model, Rania suka. Hanya saja bahannya yang kurang yang membuat Rania tidak suka. Bagian dada dan juga punggung terlihat. Tapi bagian bahu terekspos sempurna. "Suka kok." jawab Rania singkat. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa lagi, karena pertanyaannya pun hanya sebatas itu. Kara sendiri juga langsung diam, dia lebih memilih menikmati potongan buah yang dicampur dengan yogurt

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-92

    “Ehem, “deheman itu membuat Rania maupun Kara menatap Leon sejenak, belum lagi pria itu langsung tersenyum ketika melihat Rania. “Sesuai aplikasi?” katanya dengan nada bercanda.Disini Kara yang ikut tertawa, tidak untuk Rania yang langsung memalingkan wajahnya. Dia lebih memilih menikmati indahnya pemandangan luar jendela kaca. sambil memikirkan alasan yang tepat untuk hal ini, jika Bagas mengadu pada Abrisam dan tahu jika mobil yang mereka naiki adalah mobil Leon. Beberapa kali juga Rania harus melihat ponselnya, jika nanti Abrisam menelponnya buru-buru dia meminta Abrisam untuk menjemputnya. Sayangnya baru juga dua kali melihat layar ponselnya, Kara langsung merampas ponsel itu dan mematikannya. “Ponselnya aku aja yang nyimpan.” kata Kara.“Kara jangan, biar aku aja yang nyimpen. nanti kalau mas Abri nyariin aku nggak tau loh.”“Mas Abri nggak akan nyariin, kalau dia tahu kamu keluarnya sama aku.” ucap Kara dan mendapat anggukan dari Leon

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-93

    “Habis dari mana?”Pertanyaan itu membuat Rania terjingkat kaget. Dia pun langsung menatap ke arah kiri dan melihat Abrisam yang sudah duduk tenang di sofa. Rania menghela nafas, dia mencoba mendekat dan duduk di samping Abrisam. Menaruh beberapa paper bag yang dia bawa tadi ketika belanja dengan Kara.“Ini loh Mas, habis belanja sama Kara.” jawab rania jujur. “Tumben kamu udah pulang Mas.” lanjutnya.Untuk mengurangi rasa gugupnya, Rania memilih mengeluarkan semua belanjaannya dari kantong dan menunjukkan pada Abrisam. Baju, hoodie yang dibeli sangat lucu, dari segi warna yang gelap dan juga gambar-gambar yang menggemaskan. “Kenapa? Aku nggak boleh pulang cepat?”Rania menelan salivanya kasar, dia pun melirik Abrisam dengan ekor matanya. Raia baru sadar jika sejak dia datang dan duduk di samping pria itu. Rania tak melihat Abrisam tersenyum, dan Rania juga baru sadar jika nada bicaranya tak seperti biasanya mereka berbicara.Rania yang menyadari hal itu langsung menundukkan kepalany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-209

    Grace mengepalkan tangannya setelah tahu kebenarannya. Dia marah da dia murka, dia merasa dibohongi sama anak kemarin sore yang dibesarkan mati-matian. Grace berharap semuanya bisa berubah lebih baik, ternyata dia kecolongan. Ya Grace sudah tahu yang saat ini menikah dengan Abrisam adalah Rania bukan Rana. Dan wanita siaan itu malah menikmati hidup bebas nya di kanada bersama dengan pria asing yang saat ini tinggal dengannya. Yang dimana Grace sedang melakukan perjalanan bisnis ke kanada dan tak sengaja bertemu dengan mereka. Terkejut? Tentu saja iyaaa. Grace sangat terkejut dan marah pada Rana, bisa-bisanya dia kecolongan karena hal ini. Dan bodohnya Grace kenapa dia tidak curiga akan hal ini, dan kenapa juga dia tidak bisa membedakan Rania dan juga Rana. “Sial!!” umpat Grace terang-terangan.David yang di sampingnya pun mendengus. “Harusnya ini tidak menjadi masalah Grace, yang penting perusahaan ini masih berjalan dengan lancar.”Tapi tetap saja Grace

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-208

    “Waktu itu apa?” Bagas gelagapan dia pun memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat agar mereka tidak salah paham lagi. Hanya saja waktu itu memang membuat Bagas sedikit shock dengan pengakuan Leon. Yang dimana pria itu mengaku menyukai Rania dan mengiming-iming akan memberikan apapun yang Rania mau, dari perusahaan, rumah mewah, kehidupan yang layak dan juga apapun yang Rania inginkan. Itu bukan ketertarikan semata tapi Leon benar-benar ingin memiliki Rania seutuhnya, bukan macam Claudya yang hanya dimanfaatkan Leon untuk menghancurkan abrisam. Dan sayangnya setelah mendapatkan Claudya yang gila harta dan juga kedudukan, Leon langsung membuang Claudya begitu saja. Tapi dengan Rania … Leon sangat berbeda, benar-benar berbeda. Jika dia menginginkan Rania untuk menghancurkan Abrisam kembali itu tidak mungkin, karena menurut Bagas pria itu berubah dan berbeda. Dia tidak terobsesi meskipun dia ingin, hanya saja Leon ingin kedekatanya dengan Rania secara terang-terangan.“Maksudnya?

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-207

    Sesampainya di rumah Rania dan Abrisam masuk lebih dulu meninggalkan Kara dan juga Bagas yang sibuk mengeluarkan koper besar milik Kara. Pria itu hanya diam saja tidak mengatakan apapun semenjak Kara pulang. Dan hal itu tentu saja menambah kejengkelan Kara disini, bisa tidak ya senyum sedikit saja atau mungkin mau bilang sesuatu apa yang terjadi di masa lalu? Tidak!! Mengharapkan manusia batu bicara itu sama halnya dengan menunggu ayam beranak hingga puluhan anaknya. Setelah menurunkan kopernya, Kara lebih dulu berjalan menuju kamarnya sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Bagas hanya bisa memperhatikan apa yang wanita itu lakukan dengan ponselnya hingga tersenyum dan tertawa. Bahkan jarinya begitu lincah membalas pesan seseorang dan kembali tersenyum. Membanting pintu kamarnya Kara terkejut bukan main, dia membalik badannya dan menatap Bagas yang sudah berdiri di depan pintu dengan tangan kekarnya. Kara menelan ludahnya, dia pun mundur beberapa langkah sampai la

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-206

    “Mulai besok antar makan siang ke kantor untukku.” kata Abrisam.Bagas menoleh menatap Rania dan tersenyum. “Aku juga mau. Boleh bawakan aku satu?” Disini Abrisam mendengus. “Kamu kan bisa beli sendiri Gas, atau nggak cari istri sana biar nggak numpang ke istri orang terus.” Tapi nyatanya dus tidak bisa memungkiri kalau masakan Rania benar-benar enak, dan membuat Bagas seolah tidak bisa berhenti untuk makan terus menerus. Jika saja ada orang yang mau memasak untuk nya mungkin juga dia tidak akan meminta Rania memasak untuk dirinya. Dia akan merepotkan istrinya terus menerus untuk menghidupi nya. Untuk saat ini tidak ada salahnya jika dia menumpang hidup pada Rania dan juga Abrisam, lagian Bagas juga sudah menganggap mereka sebagai keluarga. Jadinya … “Nggak ada!! Intinya Rana hanya boleh masak cuma untuk aku bukan untuk kamu!!” potong Abrisam cepat sebelum andai-andai Bagas selesai. Disini Rania tersenyum geli, ini hanya perkara masak memasak kenapa harus se drama ini sih? Lagian

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-205

    Rania pulang dari kantor, sedangkan Abrisam memilih untuk tetap atau di dalam kantor. Dia menunggu sesuatu yang katanya bisa membuat Abrisam bahagia. Sedangkan menurut Abrisam tidak ada yang bisa membuatnya bahagia di dunia ini kecuali Rania. Entah kenapa hanya nama itu yang terlintas dipikiran Abrisam saat ini.“Dokter bilang ada donor mata yang cocok untuk kamu.” ucap Bagas.Abrisam hanya terdiam, telinganya mendengarkan setiap kata yang muncul dari bibir Bagas. Hanya saja bukannya tidak ingin, tapi …“Kalau iya aku bisa jadwalkan operasinya.” Sekali lagi Abrisam hanya diam saja sampai Bagas menyelesaikan ucapannya. Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya kecuali tubuhnya yang tiba-tiba saja bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk pergi. Dia akan memikirkan hal ini, bukan masalah apa hanya saja ada banyak keganjilan yang akan Abrisam selesaikan lebih dulu. Bagas yang mengetahui hal itu hanya mampu mendengus mengikuti lan

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-204

    “Selamat pagi.” sapa Rania ketika melihat Kara turun dengan wajah lelahnya.“Selamat pagi Kakak Iparku yang baik dan penuh dengan pengertian.” Rania cekikikan, dia pun meminta Kara untuk segera makan. Sebenarnya ini bukan lagi pagi, melainkan siang yang dimana Rania harus mengantar makan siang ke kantor Abrisam. Bukan untuk menyindir Kara hanya saja candaan seperti itu sering mereka lakukan berdua ketika bertemu. Kara maupun Rania tidak keberatan sama sekali, mereka malah lebih akrab dengan semua ini.“Beneran mau anter makan siang ke kantor mas Abri, Mbak?” Kara hanya memastikan, apalagi melihat dua kotak makan yang berbeda warna tapi memiliki isi yang sama. Kalau cuma untuk Abrisam terus satunya untuk siapa? Masa iya Abrisam makan sampai dua porsi?Rania mengangguk, sebentar lagi dia akan pergi. Lagian ini hanya mengantarkan makan siang, kalau Kara ingin ikut ya bisa saja. Dia akan dengan senang hati pergi bersama dengan Kara dan ada temannya. Tapi sayangnya Kara tidak ingin, dia t

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-203

    “Jadi hanya luka kecil?” tanya Abrisam.Pria itu menertawakan kebodohannya yang begitu percaya dengan apa yang ibunya katakan. Jika leher Rania hampir putus karena ulah Claudia. Dan ketika diperiksa oleh dokter memang lukanya terus mengeluarkan darah tapi tidak begitu dalam, dan tidak perlu dijahit juga. Hanya diberikan suntikan agar darahnya berhenti mengalir. Dan sudah diperban dengan baik agar cepat sembuh, dia juga diberikan obat untuk anti nyeri dan lukanya agar cepat kering. Dan menurut dokter luka ini tidak begitu serius dan tidak menyebabkan leher Rania hampir putus.“Iya, aku mau jelaskan Mami keburu teriak.” jelas Rania.“Astaga Mami … sumpah ya aku khawatir banget waktu bilang leher kamu hampir putus.” “Yang jelas kalau hal itu terjadi aku udah masuk sakaratul maut, udah mau mati tapi aku masih bisa ngomong tadi.” Abrisam tersenyum kecil sumpah Demi apapun dia begitu takut untuk kehilangan Rania. Jika suatu ketika nanti dia b

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-202

    Ya, Claudia dengan nekat menempelkan pisau tajam di leher Rania dan sesekali mengarah ke mereka. Disini semua orang terlihat panik begitu juga dengan Bagas yang ingin menyelamatkan Rania tapi tidak bisa. Belum lagi Selena yang berteriak kencang, seolah dia tidak berani untuk melawan Claudia. Wanita itu sudah gila hanya karena ditolak oleh Abrisam sampai ingin membunuh Rania? “Jangan sentuh istriku!!” teriak Abrisam.“Claudia jangan gila kamu!! Jangan sakiti menantuku!!” seru Selena yang tidak tahan dengan sikpat Claudia. Disini Claudia tertawa kecil melihat hal itu, terlihat jelas jika mereka khawatir dengan apa yang Claudia lakukan. Dia hanya menempelkan pisau itu saja tidak menggorok atau memutuskan leher Rania. Dia hanya ingin Abrisam kembali padanya tidak lebih, kenapa semua orang tidak tahu? “Claudia jangan gila, aku bisa membuat hidup kamu menderita!!” ancam Selena.“Lakukan!! Aku akan melakukan hal yang sama dengan menantu

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-201

    “Untuk apa kamu kesini?” tanya Abrisam. Di dapur Mbok Yem berbisik tentang hal ini dengan Atun, kenapa juga Atun tidak bilang apapun jika Claudia telah kembali. Seharusnya ketika wanita uru kembali Atun bercerita dengan Mbok Yem biar dia tidak kaget seperti ini. Kan jadinya repot Mbok Yem takutnya kena serangan jantung sanking kagetnya.“Aku lupa Yem, lagian kamu libur lama banget sih jadinya kan ketinggalan berita rumah ini.” Yem pun menoleh menatap Atun yang seolah penasaran dengan apa yang mereka bahas di ruang makan. “Ya kan tetap harus bilang, kalau begini kan kasihani Non Rana. Kamu tau sendiri kan Non Claudia itu kayak apa, jahatnya minta ampun.” Iya, Yem juga tahu nika Claudia begitu jahat dengan semua orang termasuk dengan Abrisam yang tega meninggalkan tuannya karena karena buta. Sekarang giliran ada orang yang bisa menerima Abrisam dengan sepuluh hati dia malah kembali. Kenapa? Apa sama yang kemarin Claudia sudah dibuang? Terus menatap pertengkaran mereka Mbok Yem maup

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status