หน้าหลัก / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / บทที่ 201 - บทที่ 210

บททั้งหมดของ MENCURI BENIH SUAMI MANDUL: บทที่ 201 - บทที่ 210

255

Bab201# Menggapai Restu

Pagi ini di dalam rumah mewah yang biasanya sangat tenang, tepat saat ini rumah itu menjadi seketika ramai. Ketika pintu terbuka, Anna, bersama Kenan dan Chelsea, masuk ke ruang tamu. Kedatangan mereka tentu saja disambut hangat oleh kedua paruh baya itu. Alex dan Felly yang sudah menunggu langsung menyambutnya dengan senyum lebar, memeluk hangat setelah menuruni anak tangga dari lantai dua."Hai, Sayang," sapa Alex memeluk sang putri, kemudian beralih pandang pada Kenan dan gadis lain. Ia sudah menerka jika itu adalah adik Kenan. "Jadi, ini adik Kenan yang sering dia ceritakan. Anna, ya? Senang sekali bisa bertemu denganmu."Anna tersenyum malu-malu, "Iya, Tuan, Nyonya. Senang juga bisa bertemu dengan kalian.""Kenan sudah cerita banyak tentang keluarga. Terutama tentang kamu, Anna. Dia bilang kamu adik kandungnya." Felly menimpali.Senyuman manis tersungging, pada paras cantik adik Kenan. "Iya, kami memang sangat dekat. Saya senan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab202# Jaga Bicara Anda

Ruangan hotel itu disulap jadi sebuah tempat pesta yang indah, penuh dengan bunga dan tanaman segar, layaknya sebuah taman bunga. Bahkan, alunan musik biola mengiringi setiap tawa bahagia para tamu undangan beserta keluarga. Para pelayan terlihat sibuk hilir mudik menyajikan sampanye pada para tamu undangan. Sementara itu, di ujung ruangan dekat meja prasmanan, seorang gadis berwajah cantik dengan cocktails dress berwarna hitam terlihat. "Ramai sekali di sini ..." lirihnya. Mata hazel-nya tampak memindai sekeliling, saat ia perlahan menyesap cocktails miliknya. Berdiri di samping foto prewedding sang kakak yang tampak dipajang.Seorang pria tampan dengan tuxedo hitam pas badan dan dasi kupu-kupu merah, tiba-tiba mendekat, membuat gadis itu menurunkan gelas sembari menegakkan posisi tubuh. "Hmmm, sepertinya kita pernah bertemu, Nona?" tanyanya sambil tersenyum tipis, hingga terlihat menggoda. Anna mengenal pria itu. Namu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab203# Akhirnya Kamu Datang

Suara derap langkah terdengar di lorong yang menghubungkan area tangga melingkar dengan lantai dua, disusul ketukan di pintu dan tak lama berselang, pintu itu pun dibuka dari luar. "Chelsea, aku—" Suaranya yang semula bersemangat, seketika terhenti kala mendapati siapa yang tengah berada di dalam, "oh, maaf. Apakah aku mengganggu?"Chelsea dan sang MUA menggeleng bersamaan. Chelsea bahkan tersenyum manis sebagai balasan, sehingga sang MUA yang mengerti, segera bangkit berdiri dan merapikan peralatan miliknya, diikuti derap langkah mendekati mereka dari sosok yang baru saja datang. "Saya pergi dulu," ujar sang MUA berpamitan sambil tersenyum manis, yang dibalas senyum serupa dari Chelsea. "Iya, terima kasih atas semuanya, Miss.""Sama-sama. Saya harap pernikahan Anda sukses dan mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan," doa sang MUA tulus, tangannya menutup kotak make-up dan meninggalkan benda tersebut di atas nakas, "permisi, Nyony
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-23
อ่านเพิ่มเติม

Bab204# Seorang Itu, Kamu ...

Gaun putih lebar bak putri kerajaan dengan model belahan dada atas terbuka. Ditambah aksen berkilau, membuat penampilan Chelsea sangat cantik. Sudut ruang itu disulap menjadi altar yang sangat indah. Banyak pasang mata menatap kagum sekaligus iri pada kedua mempelai. Sorak riuh dan tepuk tangan memenuhi seluruh sudut ruangan. Dengan iringan musik, langkah penuh keyakinan, Kenan dan Chelsea menghadap sang Pendeta. Dengan tatapan binar haru, keduanya berdiri berhadapan, tangan mereka saling menggenggam. Kemudian, Chelsea mengungkapkan isi hatinya untuk sang suami dalam untaian kata-kata. "Aku tak pernah pandai menyusun teka-teki, tapi jawaban dari semua pertanyaanku selalu mengarah padamu. Langit yang kupandangi, angin yang berbisik, bahkan hujan yang jatuh perlahan, semuanya menyatu, menyebutkan namamu tanpa ragu. Dan seorang itu, kamu .... Yang langkahnya seperti sajak yang berjalan, yang suaranya seperti alunan doa sebelum tidur, yang kehadirannya seperti rumah dalam du
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-23
อ่านเพิ่มเติม

Bab205# Ancaman Max Tak Main-main

Dengan langkah percaya diri, Kenan menuju meja minuman. Melihat Kenan meninggalkan Chelsea, Darren langsung mengambil kesempatan mendekati pria itu. Di tengah keramaian pesta pernikahan yang megah, Kenan mengambil wine dengan tatapan santai. Suara musik klasik mengalun lembut, seakan melengkapi suasana elegan. Namun, tiba-tiba, langkah cepat seorang pria mendekati Kenan, Darren berdiri di sampingnya. "Wah, wah, wah ...! Ternyata ada pengantin di sini ...!" cetus Darren tersenyum sinis. Seperti biasa, ia selalu memandang remeh. "Kenan, kau tahu kan, pesta seperti ini tidak cocok untukmu? Tapi ... aku rasa kau mulai nyaman berada di sini, di tengah-tengah orang kelas atas. Kenyataannya ... kau tak akan pernah benar-benar menjadi bagian dari mereka," imbuhnya. Diolok demikian tidak membuat Kenan merasa minder, justru ia menatap Darren dengan tenang, "Apa maksudmu, Darren?" Darren tertawa pelan, melirik Kenan, meremehkan, "Hoho, beraninya kau hanya menyebut namaku! Kau bukan dar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-24
อ่านเพิ่มเติม

Bab206# Penerbangan Tercepat

Pasangan suami istri baru saja tiba di rumah setelah menghadiri pesta pernikahan Chelsea dan Kenan. Keduanya tampak lelah, namun ada senyum kepuasan yang masih tersisa di wajah mereka, setelah merayakan hari bahagia tersebut. Max membuka pintu kamar dengan perlahan dan menoleh ke arah Grace, yang tampaknya sudah siap untuk beristirahat setelah hari yang panjang.“Sayang, kamu baik-baik saja?” tanya Max dengan lembut, merasa betapa beratnya hari itu bagi sang wanita.Grace mengangguk ragu. Jika di tempat pesta ia bisa mengelabui Max, maka di rumah ia pun juga harus demikian. "Gimana kalau dia tau penyebab tidak stabilnya tubuhku! Tidak, Max tidak boleh tau hal ini ...!" batinnya bergejolak.Berdiri dengan mengangkat kedua alis, Max menunggu jawaban sang wanita, "Ada apa? Sepertinya ada yang kamu pikirkan?""Ah tidak, Max. Aku hanya kelelahan ..." ungkap Grace, melangkah semakin ke dalam mendekati sang suami. "Aku cuma butuh tidur seb
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
อ่านเพิ่มเติม

Bab207# Potongan Puzzle

Matahari pagi menyinari taman kecil di halaman belakang rumah sakit Chartie dan memberikan kehangatan yang lembut. Burung-burung berkicau riang, mengiringi langkah kecil Alika yang mendorong kursi roda Leon dengan penuh keceriaan.Di belakang mereka, Edward berjalan sejenak lalu duduk di bangku taman, asyik dengan ponselnya. Stella, dengan seragam perawatnya yang rapi, berjalan santai mendampingi Alika dan Leon."Leon, lihat itu! Bunga kuningnya cantik sekali," ujar Alika sambil menunjuk rumpun bunga matahari di sudut taman.Leon menoleh lalu tersenyum, menatap wajah ceria Alika yang tampak seperti matahari kecil baginya. "Cantik, ya. Sama cantiknya dengan semangatmu hari ini, Alika.""Kamu lucu, Leon! Tapi aku lebih cantik daripada bunga matahari, kan?" tanya Alika seraya terkikik, mendorong kursi roda Leon sedikit lebih cepat.Bocah tampan yang duduk di kursi roda itu tertawa kecil, suara tawanya terdengar ringan. "Tentu saja, Lika
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
อ่านเพิ่มเติม

Bab208# Siapa Mirip Aku?

Edward menatap Leon lama. "Seperti katamu, Leon. Kadang orang bisa sangat mirip tanpa kita sadari," katanya pelan, berusaha menenangkan suasana. Tetap saja, di dalam hatinya, rasa curiga mulai tumbuh. Ada yang tidak beres dengan cerita ini. "Tapi, jika apa yang Lika katakan benar, ini bisa jadi petunjuk yang cukup penting."Namun, berbeda di dalam hati Edward, keraguan semakin menguat. "Tunggu sebentar ... apa benar ada seseorang yang mirip Leon? Atau, ini hanya kebetulan saja? Mungkin ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini. Aku akan cari tahu lebih banyak," bisik Edward dalam hati.Alika yang melihat perubahan ekspresi Edward, menyadari ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh pria itu. "Om Edward, ada apa?" tanya Alika dengan nada khawatir.Edward menatapnya, mencoba menyembunyikan keraguannya. "Tidak ada apa-apa, Lika. Aku hanya berpikir tentang apa yang kamu katakan."Percakapan itu berlanjut dengan sedikit keheningan, namun di da
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
อ่านเพิ่มเติม

Bab209# Rundingan Bersama Anthony

Christ mengangguk, memahami dilema yang dihadapi tuannya. "Semoga perjalanan ini berjalan lancar, Tuan. Mungkin setelah urusan ini selesai, Anda bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk Nyonya Grace.""Benar katamu, Christ ... aku harus melakukan itu."Setelah perjalanan sekitar setengah jam, mereka tiba di bandara internasional Milan. Seorang staf bandara sudah menunggu di pintu keberangkatan untuk mengarahkan mereka ke ruang VIP.Di dalam ruang tunggu eksklusif, Max dan Christ duduk bersebelahan. Christ menyerahkan tiket dan jadwal penerbangan kepada Max. "Penerbangan kita dijadwalkan tepat pukul sembilan malam, Tuan. Waktu tiba di Jerman kurang lebih sekitar pukul sebelas."Max menerima dokumen itu dan membacanya sekilas. "Bagaimana dengan yang di sana? Hotel dan transportasi sudah diurus?""Semua sudah siap, Tuan. Kita akan dijemput oleh staf Anthony di bandara Jerman," jawab Christ dengan penuh percaya diri.Max me
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
อ่านเพิ่มเติม

Bab210# Jalankan Misi

Di sebuah gudang tua yang tersembunyi di pinggiran kota, Freya duduk di kursi besar. Cahaya lampu redup menggantung di atas, menampakkan nuansa menyeramkan pada ruangan itu. Alfonso dan Carlos berdiri di sudut, saling berbisik, sementara Jack mondar-mandir dengan ekspresi serius. Keduanya berhasil mengawasi kegiatan di dalam rumah sakit itu, pagi maupun malam. Kini, kedua anak buah Freya menemukan cara. Freya mengetukkan jemarinya di meja, nada suaranya tajam ketika ia berkata, "Kalian berdua berhenti bermain-main. Kita di sini untuk merencanakan sesuatu yang besar, bukan berbisik-bisik seperti seperti sekumpulan jangkrik!" Jack menghentikan langkahnya dan menatap Freya. "Aku hanya memastikan semuanya berjalan lancar. Dan, jangan sampai gagal!" "Itu sebabnya aku memilih kalian. Jangan kecewakan aku!" dengus Freya dengan nada dingin. "Bos, aku masih tidak ya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-25
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1920212223
...
26
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status