Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 401 - Chapter 410

485 Chapters

401.Batu Emas

Bara Sena, Gandi Wiratama dan Rawis berhenti melangkah di depan sebuah batu besar yang berwarna kuning keemasan. Bara segera mengeluarkan peta yang dimilikinya untuk mencocokkan."Benar ini tempatnya...Rawis, apa kau yakin di bawahnya ada harta karun?" tanya Bara setelah melihat ke peta dan tempatnya sangat cocok di dalam peta dengan batu tersebut. Hanya saja, di dalam peta, gambar tersebut merupakan sebuah benda berwujud pisau panjang. Bara yakin, pisau panjang itu bukanlah benda yang biasa. Namun merupakan harta langka."Seharusnya ada Tuan. Tapi, batu ini memiliki penjaga yang sangat kuat. Saat seseorang berniat menggesernya, penjaga itu akan keluar dan mengamuk..." kata Rawis."Penjaga? Makhluk apa yang menjaga batu raksasa ini?" tanya Gandi."Itu...Itu adalah Kalajengking Emas...Dia binatang Iblis dengan Ranah Alam Cakrawala. Namun tingkat kekuatannya hampir sama dengan Ranah Alam Dewa." kata Rawis."Apa katamu? Ranah yang hampir sama dengan alam dewa? Tapi kenapa Mayadwipa membi
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

402.Kalajengking Emas

Gandi mengerahkan kekuatan luar miliknya untuk mengangkat batu raksasa tersebut. Dia sengaja melakukan itu untuk menguji seberapa berat Batu yang besarnya hampir satu rumah tersebut."Berat sekali..." batinnya.Bara Sena yang berada di belakangnya menatap batu emas yang secara perlahan mulai terangkat. "Kau sangat kuat dalam hal ini. Gunakan sisik naga milikmu untuk menambah kekuatan dan memudahkanmu," kata Bara memberi saran."Berisik! Ini masih sepel untuk mengerahkan sisik naga..." sahut Gandi dengan wajah yang sudah mulai memerah setelah mengerahkan kekuatan luarnya."Huh, aku sudah memberi saran kau malah cari susahnya. Terserah kau saja," kata Bara lalu dia pun duduk di atas tanah berumput. Gandi kembali mengerahkan kekuatannya. Kali ini dia mengerahkan tenaga dalam miliknya untuk menambah kekuatan luarnya. Dan batu tersebut pun mulai terangkat lebih tinggi.Gandi menatap ke bagian bawah batu yang ternyata memiliki rongga seperti sumur besar yang sangat dalam."Hei Dewa mesum!
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

403.Kalajengking Emas(2)

Terdengar suara bergemuruh dari ketiga goa tersebut. Guo Jiu segera menggunakan tameng miliknya untuk bertahan dari serangan yang bisa datang kapan saja. Bara dan Gandi pun tak tinggal diam saja.Dan benar saja, tak lama kemudian muncul tiga sosok pria berwujud aneh. Mereka memiliki tubuh yang dilapisi perisai emas dengan wajah yang menyeramkan. Ada enam tangan yang mereka miliki dan masing-masing tangan membawa Pedang besar. Dan yang paling memancing perhatian adalah ekor panjang pada ketiga makhluk tersebut. Di bagian ujung ekornya menyala sengat kalajengking berbentuk Belati emas."Inikah Binatang Iblis Kalajengking Emas itu?" tanya Bara."Sepertinya begitu. Ini wujud setengahnya. Mungkin mereka juga bisa menjadi manusia seperti Rawis. Tapi, entah mengapa aku merasa, ketiga makhluk ini memiliki inti Jiwa yang samar-samar." kata Gandi."Inti Jiwa yang samar-samar? Apakah maksudmu mereka adalah boneka!?" tanya Bara.Gandi tak menyahut dan diam beberapa saat sambil menatap ketiga soso
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

404.Kabut Darah Langit

Gandi menoleh kearah Bara Sena yang baru saja menghindar dari serangan ekor Kalajengking Emas tersebut. Melihat lantai batu yang keras berubah menjadi seperti lelehan besi membuat Raja Naga Air itu terkejut."Ujung ekor makhluk ini berbahaya! Kita harus hati-hati!" serunya."Untung saja aku tidak terkena serangannya...Itu hampir saja," sahut Bara.Kalajengking Emas yang menjadi lawan Gandi telah sepenuhnya kalah setelah menerima hantaman Pukulan Kilat Neraka. Tubuhnya tercerai berai menjadi beberapa potongan. Sementara, lawan Bara masih tersegel oleh kekuatan es dan hanya menyisakan ekornya saja yang selamat.Guo Jiu sendiri masih sibuk dalam pertarungan melawan Kalajengking tersebut. Berulangkali dia menyerang namun serangannya selalu berhasil ditangkis oleh makhluk itu. Bara dan Gandi sama-sama menatap keaerah boneka Iblis tersebut menyaksikan pertarungan yang dia lakukan."Apakah kita perlu membantunya?" tanya Gandi."Biarkan dia melakukannya sendiri. Dia masih belum menyesuaikan d
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

405.Tiga Goa

Ganda, Bara dan Guo Jiu sama-sama memeriksa tubuh dari Kalajengking Emas yang masih utuh. Hal itu karena makhluk tersebut tersegel oleh kekuatan es milik Bara Sena. Sedangkan dua makhluk yang lain telah hancur oleh Gandi dan Guo Jiu."Belati emas di ujung ekornya adalah senjata yang paling berbahaya. Selain beracun dia juga mampu membuat lunak apa pun yang terkena sambaran nya..." kata Bara."Jika ini adalah boneka, maka Kalajengking yang asli jauh lebih menyusahkan..." sahut Gandi."Ada tiga goa. Pasti akan ada jebakan di dalam sana. Bagaimana menurutmu? Apakah kita akan masuk di lubang yang sama atau kita akan berbagi lubang?" tanya Bara sambil nyengir. Gandi yang merasa aneh dengan pertanyaan itu menatap sang Pendekar Golok Iblis."Kau bertanya tapi arahnya kesana." ucap Gandi sambil menggelengkan kepala. Bara tertawa kecil."Arahnya kemana memangnya? Kau juga langsung menangkap arah bicaraku bukan? Hahaha!" sahut Bara menbuat Gandi mendengus kesal."Sudah bicaranya. Sekarang, kita
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

406.Tubuh Inti

Dari dalam lingkaran biru raksasa tersebut muncul kepala seekor Naga raksasa yang besarnya tak kalah dari Kalajengking Emas. Gandi mendarat di atas kepala Naga yang belum sepenuhnya keluar tersebut."Mengundang Naga dengan mudahnya! Siapa kau sebenarnya!?" teriak Kalajengking Emas.Gandi tersenyum sinis sambil setengah berlutut diatas kepala Naga tersebut."Dia belum menyadari bahwa Naga ini bukan Naga asli dan hanya bentuk dari kekuatan air yang berhasil aku padatkan menjadi Naga raksasa. Meski bukan Naga asli, aku yakin makhluk itu akan kelabakan menghadapinya. Jadi mari kita lihat, bagaimana naga buatan milikku ini menghajar nya hahaha!" batin Gandi sambil memegangi Tanduk Naga tersebut.Raungan keras dari sang Naga menggetarkan tempat tersebut dan membuat ciut nyali Kalajengking Emas. Meski begitu, dia tak memiliki jalan untuk mundur sehingga terpaksa dia harus menghadapi Naga tersebut dengan sekuat tenaga yang dia miliki. Karena tangan kanannya hancur, Kalajengking Emas itu pun p
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

407.Pedang Pembuka Kehidupan

Sosok menyeramkan tersebut melompat keluar dari dalam tubuh Kalajengking Emas yang telah terbelah. Kedua kakinya mendarat di lantai batu. Matanya yang merah menatap nanar kearah Gandi yang masih terdiam ditempat. Pemuda itu masih kaget dengan apa yang baru saja dilihatnya. "Siapa kau?" tanya Gandi kemudian."Puih! Akhirnya kau mau bersuara juga ya? Aku pikir kau benar-benar budeg!" kata makhluk tersebut."Aku masih terkejut dengan kemunculanmu yang sangat aneh. Makhluk apa kau sebenarnya?" tanya Gandi lagi.Sosok pucat yang hanya mengenakan kain di bagian kemaluannya atau sedikit mirip dengan cawat itu menyeringai lebar."Namaku Pragasena. Aku adalah Tubuh Inti dari makhluk yang kau kalahkan itu. Sudah lama sekali sejak aku kembali keluar dan berhadapan dengan makhluk hebat seperti dirimu..." kata pria pucat dengan kepala lonjong dan rambut tipis yang mengaku bernama Pragasena tersebut."Aku sudah tahu itu. Tapi aku baru tahu, tubuh inti yang ada didalam wadah besar ternyata sudah b
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

408.Ujian

Gandi dan Pragasena sama-sama bersiap untuk melakukan pertarugan. Makhluk dengan kulit pucat dan wujud yang seram itu menyeringai kearah Raja Naga Air."Menghadapi Dewa sepertiku tidak mudah anak muda. Kau harus siap untuk mati kapanpun juga jika kau memang tidak berjodoh dengan Pedang Pembuka Kehidupan ini," kata Pragasena lalu tubuhnya membungkuk bersiap untuk melesat kearah Gandi. "Aku tahu kau kuat. Tapi jika kau berpikir aku ini orang yang lemah, kau salah." ucap Gandi sambil mengerahkan tenaga dalam miliknya. Aura biru menyeruak dari dalam tubuhnya. Hal itu cukup mengejutkan Pragasena yang menunda serangannya."Oh? Kau juga seorang Dewa? Bahkan sudah tingkat 5. Sungguh menarik...! Siapa sangka, tamu yang datang kali ini adalah seorang Dewa hahaha! Aku benar-benar merasa terhormat!" kata Pragasena lalu dia pun meluncur dengan cepat kearah Gandi.Gerakannya sangat cepat dan tahu-tahu sudah ada didepan Raja Naga Air sambil menebas kearah tubuh pemuda tersebut. Trang!Gandi menaha
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

409.Menyegel Pedang

Kedua kaki Pragasena menancap di dalam lantai batu hingga ke lutut. Tekanan yang Gandi berikan semakin kuat namun tak membuat makhluk itu merasa terdesak sama sekali. Justru sebaliknya, Gandi merasa ada yang salah dengan makhluk tersebut."Ada yang aneh dengan orang ini," batin pemuda itu sambil terus mengerahkan kekuatan miliknya."Apa kau sudah mengerahkan semuanya anak muda? Sepertinya bukan hanya ini kekuatan yang kau miliki. Jika kau menyembunyikan kekuatanmu terus menerus, takutnya kau tak akan memiliki kesempatan untuk mengeluarkan kekuatan itu di hadapanku, kekeke!" ucap Pragasena.Gandi mendengus kesal. Dia berteriak keras. Dari dalam tubuhnya keluar aura biru yang sangat pekat hingga menutupi tubuh mereka berdua. Saat aura biru itu menghilang, Pragasena dibuat terkejut dengan adanya 4 sosok Gandi yang lain. "Jurus Menggandakan Tubuh!?" seru pria itu.Keempat Gandi yang baru tercipta itu langsung meninju kearah tubuh Pragasena. Sontak saja makhluk itu segera mengerahkan peri
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

410.Istana Abadi

Gandi mengambil Pedang Pembuka Kehidupan yang tergeletak di lantai batu. Saat ini kekuatan dari Pedang tersebut telah tersegel sehingga tidak ada hal yang membuatnya khawatir sama sekali. "Pedang yang memiliki roh...Menarik." batin Gandi lalu dia melangkah menuju ke arah tubuh Pragasena yang masih menancap di dinding batu. Pria berkepala lonjong dan berkulit pucat itu membuka matanya lalu menyeringai lebar. Darah mengalir dari sela bibirnya."Tak kusangka, kau begitu mudah mengalahkan diriku dan juga Pedang Pembuka Kehidupan. Sebelumnya, orang yang datang kepadaku semuanya menjadi mayat yang aku tumpuk di luar sana. Tapi memang seharusnya begitu...Aku sudah lelah menanggung beban berat ini sendiri. Sudah waktunya benda itu keluar dari dunia ini dan menopang dunia yang lebih besar," kata Pragasena."Jadi, aku sudah lulus dari ujianmu?" tanya Gandi."Hahaha...Tentu saja," kata Pragasena sambil berusaha untuk keluar dari dinding batu. Namun dia terlihat kesulitan karena luka yang dia de
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
49
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status