Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 421 - Chapter 430

485 Chapters

421.Tubuh Senjata

Gandi menatap kearah Ansika yang sudah menyatu dengan Tameng Raja miliknya. Aura yang keluar dari wanita tersebut pun membuat tekanan yang luar biasa hingga memaksa Gandi mengerahkan perisai air miliknya untuk menahan tekanan tak terlihat tersebut."Senjata dan tubuh bersatu...? Aku baru melihat hal seperti ini...Dan aura yang dia keluarkan menjadi puluhan kali lipat lebih kuat dari sebelumnya. Apakah ini kekuatan dari Penjaga Ratu Mayadwipa....? Penjaganya saja sekuat ini, apalagi Ratu Mayadwipa yang ditakuti oleh para iblis di dunia ini...?" batin Gandi yang merasakan tubuhnya berkeringat dingin membayangkan kekuatan Mayadwipa yang sangat mengerikan.Ansika mengangkat tangannya ke atas. Dari dalam telapak tangannya tersebut tiba-tiba muncul cahaya hijau yang terang membentuk palu raksasa yang ukurannya tak tanggung-tanggung. Palu tersebut memiliki besar yang tak jauh beda dengan istana Kerajaan Probo Lintang. Sangat besar hingga membuat Gandi tercengang."Menciptakan palu dari tenag
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

422.Dua Penjaga

Pedang biru tersebut nampak berdenyut menjadi lebih terang seolah menanggapi apa yang Gandi Wiratama katakan. Entah kenapa, semangat bertarung Gandi meningkat setelah pesan tersebut muncul. Tak hanya itu, kekuatan dan juga pertahanan sisik naganya pun seolah baru saja naik tingkatan yang Gandi sendiri tidak mengerti kenapa bisa seperti itu."Kau adalah suamiku, sebagai seorang istri tentu saja aku akan melakukan apa pun untuk melindungimu. Setelah Pedang ini menyala, kau akan mendapat banyak dukungan dariku yang membuatmu bisa lebih kuat dari sebelumnya." sebuah suara muncul dari Pedang tersebut. Suara yang tidak lain adalah suara Dara Purbavati.Gandi tersenyum senang. Dia pun menjadi percaya diri bisa mengalahkan Ansika yang sudah menyatu dengan Tameng Raja miliknya. Dengan Tubuh Senjata yang wanita itu miliki, akan sulit bagi Gandi bersaing dengannya dalam pertarungan. Namun kali ini dia sudah merasa yakin sehingga dia pun menghunus kan pedang Guntur Saketi kearah Ansika yang menat
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

423.Murka

Gandi Wiratama tertegun selama beberapa saat setelah kedua penjaganya melayang jatuh dalam keadaan kepala remuk setelah terkena tinju Ansika yang ternyata sangat mengerikan. Hanya beberapa detik pemuda itu tertegun karena setelahnya dia berteriak keras.Dari dalam tubuh pemuda itu merebak kekuatan yang luar biasa dahsyat hingga ribuan tombak. Ansika terkejut saat dia merasakan lonjakan kekuatan yang mengerikan dari arah Gandi. Dia menatap Raja Naga tersebut dengan rasa penasaran.Tubuh Gandi yang sudah dalam wujud Naga Air itu melesat dengan sangat cepat dan tahu-tahu sudah ada di depan Ansika. Pemuda itu mengayunkan Pedang Guntur Saketi dan Pedang Pembuka Kehidupan secara bersamaan seolah hendak memotong tubuh Ansika dari dua sisi. Wanita tersebut mendengus keras lalu dia pun menggunakan tangannya untuk menahan serangan kedua pedang tersebut,Trang!Kedua pedang memang berhasil ditahan oleh kedua tangan Ansika, namun tujuan Gandi melakukan itu hanyalah untuk membuat wanita tersebut
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

424.Kepala & Mahkota

Pedang Guntur Saketi tercabut dari tubuh Ansika yang masih terinjak oleh kaki kanan Gandi Wiratama. Wanita itu berteriak lirih menahan sakit yang luar biasa saat pedang yang sebelumnya menembus tubuhnya itu tercabut dengan kasar."Apa yang kau lakukan kepada dua penjagaku itu sangat membuatku marah. Mereka adalah dua penjaga setia yang menemaniku selama ini. Dan kau membunuhnya tanpa ampun sama sekali...Kali ini, kau akan merasakan hal yang sama dengan mereka," kata Gandi lalu dia hujamkan pedang Guntur Saketi ke tubuh wanita itu kembali hingga membuat Ansika berteriak untuk kedua kalinya.Rasa sakit luar biasa itu disebabkan oleh aliran petir yang menyeruak di dalam tubuhnya sehingga wanita tersebut terlihat kejang-kejang."Setelah membereskanmu, aku akan membunuh semua orang-orang mu ini. Darah dan nyawa mereka, aku persembahkan kepada Banyu Segara dan Sri Wedari..." kata Gandi dengan nada mengancam."Berani kau membunuhku...!? Kau akan men
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

425.Pedang Cahaya

Gandi menatap kearah langit yang mendadak menjadi gelap karena saking banyaknya anak panah yang melayang di atasnya dan siap menghujani Raja Naga tersebut. Namun sepertinya hal itu tidak membuat pemuda itu merasa khawatir sama sekali. Dia menghentakkan kaki kanannya ke tanah. Seketika muncul gelombang biru dari dalam tubuhnya yang membentuk kubah dan membesar setiap kali aura biru berdenyut dari dalam tubuh sang pemuda hingga menjadi sangat besar dalam waktu yang singkat.Anak panah berjumlah ribuan itu seperti tertahan di udara setelah mengenai aura biru milik Gandi yang membentuk kubah raksasa. Bayantaka dan ratusan ribu pasukannya benar-benar dibuat tak percaya melihat kekuatan Gandi yang ternyata masih sama kuatnya meski sudah bertarung habis-habisan melawan Penjaga Ratu, yakni Ansika."Apakah dia masih menyimpan kekuatannya!? Auranya menjadi semakin kuat!" batin Bayantaka.Ribuan anak panah yang melayang di dalam kubah biru milik Gandi nampak ber
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

426.Pedang Cahaya(2)

Asap yang sempat menutupi pandangan mulai menghilang diterpa angin. Terlihat di depan sana sosok Ragil yang masih berdiri dengan tubuh penuh luka setelah menangkis serangan kuat yang Gandi lancarkan. Raja Naga Air itu tak menyangka sayap kiri Bayantaka tersebut bisa bertahan meski harus terluka cukup parah."Padahal dia masih berada di Ranah Alam Cakrawala...Tapi bisa menahan seranganku yang sudah ada di Ranah Alam Dewa...Bukankah cukup mustahil?" batin Gandi."Itu menjadi hal yang tidak mustahil jika dia mendapat dukungan penuh dari Pedang Cahaya. Seperti yang aku katakan, lawanmu memang lebih lemah dari wanita yang sebelumnya kau bunuh. Tapi dia memiliki pusaka ciptaan Empu Jagat Martapura. Pusaka yang tentu saja memiliki kekuatan dahsyat dan tak bisa kau anggap remeh." kata Ki Ageng Samudra Biru menanggapi apa yang Gandi ucapkan."Pedang Cahaya ya... Aku penasaran, kenapa pedang itu begitu hebat sampai bisa membuat orang yang tingkat kekuatannya be
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

427.Serangan Beruntun

Gandi Wiratama harus berjuang cukup keras sekaligus mengirit tenaga nya agar dia bisa bertahan dari serangan ratusan ribu prajurit Bayantaka yang tak pernah ada habisnya. Padahal dia sudah membunuh lebih dari 40.000 prajurit yang menciptakan gunung mayat setinggi belasan tombak. Tapi tetap saja, musuh terlalu banyak dan tidak ada habisnya. Hal itu jelas menguras tenaga sang Raja Naga Air yang harus mengirit karena sebelumnya dia sudah menggunakan banyak kekuatan.Pertarungan itu pun berlangsung sehari semalam tanpa henti hingga tumpukan mayat benar-benar semakin tinggi. Gandi pun mulai terlihat kelelahan. Hal itulah yang dinantikan oleh Bayantaka. Dia melompat terbang ke udara sambil berteriak keras menebas ke depan.Sinar kuning dari Pedang miliknya menderu kearah Gandi yang setengah berlutut sambil menopang tubuhnya menggunakan kedua pedang yang ada di tangannya. Keringat membasahi sekujur tubuhnya yang tak lagi menggunakan Sisik Naga."Gelo...! Tidak ada habisnya makhluk-makhluk si
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

428.Kakang

Gandi yang belum pulih sepenuhnya terpaksa bangkit berdiri untuk membantu istrinya tersebut menghadapi serangan anak panah yang begitu banyaknya. Dia kerahkan kekuatan perisai air untuk membantu perisai milik Dara Purbavati. Wanita itu pun tersenyum lega karena Anak panah tersebut tak akan pernah bisa menembus pertahanan mereka saat ini."Ada apa denganmu? Kau tadi berkata akan melindungiku. Tapi baru ditinggal sebentar saja kau sudah menjerit minta bantuan." tanya Gandi masih kesal karena wanita itu tak juga memanggilnya dengan panggilan yang pantas. Apalagi wanita itu menganggap dia sebagai suaminya.Dara Purbavati diam tak berkata mendengar pertanyaan tersebut. Dia pun duduk bersila di udara. Tubuhnya melayang satu kaki diatas mayat-mayat tersebut."Aku sudah kehabisan tenaga setelah kau menggunakan kekuatan ku beberapa kali di pertarungan. Itu sebabnya aku membangunkan dirimu." ucap wanita itu dengan wajah tertunduk. Dia malu dan merasa bersalah karena telah membangunkan Gandi yan
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

429.Rantai Belenggu Jiwa

DUAAARRRRR!!!Ledakan yang maha dahsyat tercipta setelah bola cahaya tersebut menghantam perisai raksasa yang melindungi para prajurit Bayantaka. Sinar terang menyilaukan mata membuat para prajurit itu berteriak kesakitan karena mata mereka terasa terbakar dan menjadi buta untuk sementara waktu. Perisai yang melindungi mereka pun hancur karena ledakan tersebut. Bayantaka sendiri membuang muka dan menutup mata saat bola cahaya milik Bara Sena meledak. Saat dia menatap kembali kearah para prajuritnya, dia terkejut karena ribuan prajuritnya tewas oleh ledakan tersebut."Dia juga seorang Dewa...Celaka...!" seru Bayantaka dengan wajah yang pucat.Bara masih melayang di udara dengan sepasang sayap cahaya miliknya yang bergerak seperti sayap rajawali raksasa. Kedua matanya menyala kuning terang menatap tajam kearah Bayantaka."Jadi kau adalah pemimpin mereka ya? baguslah...Kau adalah makanan pembuka!" ucap Bara lalu tubuhnya melesat dengan cepat kearah Bayantaka bagaikan elang yang menukik
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

430.Perang Dimulai

Bayantaka berteriak keras. Bola cahaya raksasa yang ada di langit sana tiba-tiba saja mengeluarkan sinar terang yang meluncur kearah pria tersebut. Wussss!Sinar tersebut menyambar tubuh Bayantaka yang membuatnya melayang di udara saat menerima kekuatan dari puluhan ribu jiwa pasukan miliknya. Bara dan Gandi terkejut melihat bola cahaya raksasa itu memberikan kekuatan kepada Bayantaka. Dengan cepat Bara segera melesat lalu melancarkan serangan. Namun tiba-tiba muncul sepasang tangan raksasa dari dalam bola cahaya yang menahan serangan Bara Sena.Dum!Serangan berupa pukulan tenaga dalam itu tertahan oleh sepasang tangan raksasa tersebut. Bara mendengus keras. Dia pun melesat dengan cepat kearah Bayantaka dan berniat untuk menggagalkan penggabungan kekuatan dari jiwa-jiwa manusia iblis dengan bawahan Ratu Mayadwipa tersebut. Namun sepasang tangan raksasa kembali bergerak dan menghalau dirinya.Kali ini Bara mengeluarkan Golok Iblis dan langsung membabat putus tangan tersebut. Gandi ya
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
49
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status