Silvia menatap tajam Darren, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh hadirin. Sebagian besar menundukkan kepala, menghindari tatapan langsung darinya. Wanita itu berdiri dengan anggun, memegang ujung meja sebagai penopang, dan mulai berbicara.“Rekan-rekan sekalian,” ucapnya dengan suara lantang namun terkendali, “saya meminta rapat ini untuk membahas beberapa kebijakan Tuan Kemal yang, menurut saya, tidak hanya kontroversial tetapi juga membahayakan masa depan perusahaan kita. Sebagai contoh, pemecatan mendadak terhadap beberapa petinggi perusahaan yang, sepengetahuan saya, telah memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan kita.”Darren tetap tenang di tempatnya, mendengarkan setiap kata dengan ekspresi netral. Ia tahu ini adalah bagian dari permainan Silvia.“Perusahaan ini tidak dibangun dalam semalam,” lanjut Silvia. “Ada sejarah, ada kerja keras, dan ada orang-orang yang telah mengorbankan segalanya untuk mencapai titik ini. Namun, apa yang terjadi? Tuan Kemal dengan mudahnya
Last Updated : 2024-12-07 Read more