Semua Bab Perjalanan Menuju Cinta: Bab 91 - Bab 100

136 Bab

Bussines Trip

“Nay, aku harus ke Singapura sama Alex … urusan kerjaan pulangnya Sabtu atau minggu kalau si klien enggak ngajakin golf, kamu enggak apa-apa aku tinggal sama Chiko?” Naraya mengerucutkan bibirnya. “Chikonya simpen di paviliun belakang aja, Nay geli.” Ghazanvar pikir Naraya manyun karena akan dia tinggal pergi tapi nyatanya karena si makhluk bulu lucu yang sedang Ghazanvar elus-elus di atas pangkuannya ini.“Sini tangannya.” Ghazanvar meminta tapi langsung meraih begitu saja tangan Naraya.“Chikonya sering di elus-elus biar kalian jadi bestie nanti, dia baik kok.” Berhubung Chiko memang lucu jadi Naraya mau saja sewaktu Ghazanvar memintanya mengelus kepala Chiko.Tanpa Naraya duga, Chiko tidak merespon berlebihan malah meringkuk dengan mata terpejam.“Bener, kan? Enggak gigit kok dia.” Naraya mengembuskan napas panjang, raut wajahnya terlihat tidak mampu menolak keinginan Ghazanvar.“Ya udah … tapi tidur di kasurnya aja.” Naraya memberikan syarat.Chiko memang memiliki ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Membuat Ghazanvar Jatuh Cinta

“Mi … abang ada telepon mami?” Naraya bertanya hati-hati saat sarapan pagi.Padahal suaranya sudah sangat rendah tapi ternyata semua yang ada di meja makan bisa mendengar sehingga mendongakan kepalanya menatap Naraya.“Jadi tadi malam Abang enggak jadi video call?” Mami Zara malah balik bertanya.Naraya tersenyum kecut sembari menggelengkan kepalanya.“Kemana itu anak?” Papi langsung merogoh ponsel dari saku jas untuk menghubungi Ghazanvar.“Enggak aktif, kenapa ya?” kata papi Arkana dengan tampang kesal.“Aku telepon Alex,” cetus Reyzio meletakan sendok kemudian menggantinya dengan ponsel.“Eh … enggak usah, sarapan dulu aja.” Naraya jadi tidak enak hati.“Aku telepon sekretaris klien di Singapura aja langsung.” Arnawarma sedikit ngegas.Dia belum berdamai dengan Ghazanvar, pekerjaan dan urusan pribadi mereka yang padat membuat kakak adik itu belum bicara banyak sekembalinya Ghazanvar dari bulan madu.“Eeeh, enggak usah Mas Nawa … Nay, enggak apa-apa kok … nanti juga dia pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Masa Depan Bersama Naraya

Naraya menatap ponsel yang di layarnya menunjukan ruang pesan dengan Ghazanvar.Akun Ghazanvar tidak mengaktifkan pemberitahuan kapan terakhir dia online.Keluarga Ghazanvar juga tidak ada yang memberitahu Naraya apakah mereka sudah bisa menghubungi Ghazanvar atau belum?Padahal besok Naraya akan mengikuti lomba, tadinya dia ingin Ghazanvar menonton penampilannya yang membawa nama baik sekolah.Sebagai menantu dari kalangan biasa, Naraya ingin menunjukkan kelebihannya.Ghazanvar tidak akan menyesal menjadikannya istri meski dia bukan anak Konglomerat seperti Zaviya.Sayup-sayup terdengar suara geretan besi dengan rel dari gerbang besar terluar rumah ini.Naraya bangkit dari sofa lalu bergerak ke jendela mencari tahu mobil siapa yang baru sampai.Chiko mengejar Naraya lantas memanjat tirai untuk melihat ke luar jendela.Bibir Naraya tersenyum tatkala mengetahui kalau mobil Ghazanvar yang baru saja masuk ke halaman rumah.Saat mobil berhenti, Naraya melihat Gahzanvar turun.B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Perform

Naraya pikir hanya Ghazanvar yang akan hadir menyaksikan dirinya menampilkan suatu tarian tradisional dalam perlombaan yang diadakan antar kampus seni se-Indonesia.Tidak Naraya duga kalau banyak keluarga Ghazanvar turut hadir termasuk kakek dan nenek yang kini duduk di bangku penonton.Naraya bisa melihatnya dari belakang panggung.Dia tidak pernah tahu kalau tempat di mana acara berlangsung adalah tempat yang sulit sekali mendapat ijin karena pemiliknya adalah salah satu klan paling berpengaruh di Indonesia sejak jaman dulu namun hanya satu panggilan telepon dari kakek atas permintaan Ghazanvar maka proposal yang diajukan kampus Naraya langsung lolos.Itu kenapa Ghazanvar bisa sesuka hati membawa Naraya bulan madu karena dia yang menentukan tanggal kapan acaranya akan digelar.Naraya yang sudah menggunakan kostum daerah beserta make up khusus menjadi sangat gugup padahal biasanya hanya gugup sebatas tangannya yang dingin tapi sekarang jantungnya berdebar kuat sekali.“Minum Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bohong

Ghazanvar merentangkan kedua tangannya menyambut Naraya dari pintu backstage.Naraya berlari sembari tersenyum lalu masuk ke dalam pelukan Ghazanvar yang kemudian membawanya berherak ke kiri dan ke kanan.“Kamu hebat, aku bangga ….” Ghazanvar berbisik membuat senyum Naraya terbit lagi hingga pipinya membulat.“Gantian … gantian,” celetuk papi dan barulah Ghazanvar melepaskan Naraya.“Keren banget mantu Mami.” Mami Zara memeluk Naraya.“Keren,” kata nenek Aura saat gantian memeluk Naraya.“Kakek yakin kamu pasti menang.” Kakek Narendra sampai membatalkan meeting dengan para CEO AG Group hanya untuk melihat Naraya perform.“Hebat kamu, Nay.” Papi menimpali.Dan Naraya juga mendapat hujan pujian dari adik-adiknya Ghazanvar yang terlihat bangga dengan penampilannya barusan.“Nay udah biasa perform di depan Presiden jadi skill-nya enggak perlu diragukan.” Ghazanvar menyombongkan sang istri.“Iya, enggak sia-sia kita ijin setengah hari dari kantor buat ngeliat penampilan yang kere
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Salah Paham

“Nay!” Ghazanvar berlari menuruni tangga mencari Naraya yang kini sedang menangis di dalam pelukan mami Zara di ruang tamu.Papi juga ada di sana beserta Aruna dan Narashima yang tampak kebingungan.Arnawarma dan Reyzio pulang terlambat karena memiliki janji kencan.“Kamu apain Nay, Bang? Kamu bohongin dia apa?” Papi meninggikan suara bersama tatapan nyalang.Ghazanvar memejamkan matanya sekilas sembari mengembuskan napas.Belum apa-apa papinya sudah men-judge, padahal apa salahnya beliau memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan.“Abang enggak tahu, Piii … ada chat masuk ke hape Abang yang enggak tahu dari siapa terus Nay baca!” Ghazanvar menjelaskan sembari memberikan ponselnya kepada papi agar dibaca langsung oleh beliau sebagai bahan pertimbangan.Papi Arkana merebut kasar ponsel itu dari tangan Ghazanvar, Narashima dan Aruna langsung mendekat ke samping papi penasaran dengan isi chat tersebut.“Iiiih Abang ngapain sama si pengirim pesan ini sampai dia bilang malam p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Konfirmasi

Naraya melangkah gontai setelah turun dari dalam mobil, seharian ini mood-nya buruk sekali setelah tadi malam mengetahui dugaan perselingkuhan suaminya.Pagi tadi Naraya tidak bicara banyak dengan Ghazanvar yang tidak biasa pagi sekali sudah pergi tanpa sempat sarapan.Pria itu juga tidak memberi kabar seharian ini padahal biasanya puluhan pesan Ghazanvar kirim untuk mengetahui keadaan Naraya atau hanya sekedar mengirim pesan mesum yang akan membuat pipi Naraya memerah.Tangannya mendorong pintu rumah sang mertua yang setinggi dua setengah meter.Terdengar suara orang mengobrol di ruang televisi membuat langkah Naraya tertuju ke sana, siapa tahu ada keluarga Ghazanvar yang datang dan Naraya harus setor muka pada mereka tentunya.“Yang ditunggu datang juga,” kata papi menyambut Naraya.“Sini sayang.” Mami menggerakan tangan meminta Naraya mendekat lalu menepuk space kosong di sampingnya pada sofa yang beliau duduki.Ada Alex dan seorang wanita yang tidak Naraya kenal di ruang ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Memaafkan

“Kamu enggak ada niatan buat selingkuh?” Mita yang duduk di sebelah Ghazanvar dalam sebuah acara formal tentang perekonomian dan wirausaha yang diadakan pemerintah dengan mengundang Mentri Perekonomian serta Gubernur Jakarta tiba-tiba bertanya.“Enggak.” Ghazanvar menjawab cepat sembari menatap ke podium di mana sang Gubernur sedang menyampaikan pidatonya.Mita mengembuskan napas jengah, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.“Aku mau resign.” Mita mengucapkannya dengan tegas meski suaranya rendah.“Kamu sering ngomong seperti itu tapi enggak ada satu pun surat pengunduran diri yang sampai ke mejaku.” Ghazanvar memang sudah kesal dengan sikap Mita yang terbawa perasaan.Dari awal dia melarang Mita mencintainya karena meski dulu mereka sering bercinta tapi bagi Ghazanvar hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis sebagai pria dewasa. Mita tertohok, matanya mulai berkaca-kaca dan harus menahan sekuat tenaga agar air mata tidak jatuh.“Kamu mencintai istri kamu?” Mita masih s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Tidak Percaya

Ghazanvar menepati janjinya, pria itu membawa Naraya ke sebuah perumahan elite dengan hunian asri didukung kolaborasi harmonis antara sektor akademis, bisnis dan pemerintahan.Semua ada di dalam komplek itu hingga pusat hiburan, kesehatan serta gaya hidup.Naraya tahu kalau harga rumah di sini tidak murah apalagi katanya Ghazanvar juga mau membeli sebuah gedung di komplek ini untuk kantornya.Ghazanvar membelokan kemudi masuk ke halaman sebuah rumah besar tanpa pagar.Rumah itu berada di hook di keliling taman dengan rumputnya yang tertata rapih.Kaca jendelanya belum dilapisi tirai jadi Naraya bisa melihat ke dalam rumah yang sudah terdapat furniture.Kaki Naraya lemas saat turun dari dalam mobil, dia tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan dinaikkan derajat setinggi ini oleh Yang Maha Kuasa.“Ayo, Nay.” Ghazanvar mengulurkan tangan, mengajak Naraya masuk karena sedari tadi istrinya itu hanya diam saja memandangi keseluruhan rumah sampai menoleh ke kiri dan ke kanan serta m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Sebuah Penjelasan Masuk Akal

“Naaaaayyyy.” Ghazanvar mengerang sembari merengkuh pinggang Naraya membuat dada mereka merapat.Naraya tertawa berusaha meronta namun tidak menggunakan tenaga jadi Ghazanvar bisa membawa tubuh Naraya jatuh ke kasur yang empuk.“Nay … mau test drive, enggak?” Ghazanvar menaik turunkan kedua alisnya berkali-kali.“Apa sih, Bang … masa mau make love di sini?” “Kenapa enggak? Ini ‘kan rumah kita.” Ghazanvar mulai membuka satu persatu kancing kemeja.“Belum ada tirainya, nanti ada yang liat.” Naraya menolak secara halus.“Enggak apa-apa, kamar kita paling tinggi… enggak ada yang liat.” Ghazanvar yang telah bertelanjang dada naik ke atas Naraya.Apa yang bisa Naraya lakukan selain membuka kakinya lebar-lebar, memberikan apa yang Ghazanvar paling inginkan darinya.*** “Mas … kayanya aku enggak jadi dijodohin deh!” celetuk Afifah saat mereka makan siang sebelum menonton film.Karena Afifah tidak boleh pulang lewat maghrib jadi kencan kali ini disponsori oleh bolosnya Afifah di ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status