Home / Romansa / Perjalanan Menuju Cinta / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Perjalanan Menuju Cinta: Chapter 81 - Chapter 90

136 Chapters

Main Ski

“Sayang, ayo bangun! Kita main Ski.” Suara Ghazanvar membawa Naraya terjaga dari tidur nyenyaknya.“Eeemmmh ….” Naraya menggeliat dan seketika itu juga dia merasakan tubuhnya ngilu dan lemas seolah tulang-tulang copot dari persendiannya.Naraya membuka mata, dia mendapati suami tampannya sudah rapih dan wangi dibalut baju tebal musim dingin.“Abang enggak capek?” Adalah pertanyaan yang terlontar dari mulut Naraya karena dirinya yang masih dalam keadaan polos hanya dibalut selimut merasakan lelah yang luar biasa.Jika dihitung, mereka sudah bercinta sebanyak tujuh kali sejak tiba di resort ini. “Enggak! Capek kenapa?” Pria itu malah balik bertanya dengan entengnya.Naraya memejamkan matan sekilas saat sedang berusaha untuk bangkit mengabaikan pertanyaan menyebalkan Ghazanvar barusan.Bisa-bisanya dia bertanya ‘capek kenapa?’ sementara pria itu yang telah membuat Naraya lemah lesu seperti ini.“Abaaaang!” Naraya menjerit tatkala merasakan tubuhnya melayang digendong ala brida
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Anasera

Sebelum bermain Ski, Naraya mendapat privat sebentar dari seorang pelatih.Naraya yang cerdas cepat mengerti meski belum pada tahap expert tapi setidaknya dia bisa bermain Ski bersama Ghazanvar yang terlihat sudah mahir.Arena Ski di resort itu sangat lebar dengan jarak cukup jauh tapi tidak curam.Cocok untuk para pemula jadi Naraya tidak jauh ketinggalan dari Ghazanvar melaju lebih dulu.Meski harus menahan sakit di pangkal paha tapi Naraya cukup menikmati olah raga Ski yang baru pertama kali dia lakukan.Naraya baru tahu kalau karena ternyata permainan menyenangkan ini harus menggunakan beberapa otot dan tenaga juga fokus untuk meluncurkan papan Ski membuat tubuh Naraya hangat.Apalagi Ghazanvar melapisi Naraya dengan banyak baju hangat dan sarung tangan yang dia beli di toko perlengkapan Ski berserta penutup kepala juga kaca mata khusus Ski.Jerit dan tawa Naraya berkali-kali tercetus saat dia berhasil meluncur dengan benar.Sesekali mereka berhenti untuk berswafoto saat d
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Penjelasan

“Naaaay!”Bugh!Ghazanvar menabrak seorang pria besar di lobby resort saat mengejar Naraya.“Hey! Hati-hati!” seru pria itu menatap tajam Ghazanvar.“Sorry!” sontak Ghazanvar meminta maaf, dia tidak punya waktu berkelahi dengan pria itu.Ghazanvar mengalihkan kembali tatapannya ke depan dan Naraya sudah tidak ada.Banyak orang lalu lalang di depan area resort, mata Ghazanvar memindai ke sekeliling namun celakanya dia tidak dapat menemukan Naraya.Nafas Ghazanvar tersengal, mengusap wajahnya kasar—dia mulai cemas, khawatir Naraya hilang atau dicelakai orang tidak bertanggung jawab mengingat istrinya tidak membawa apapun ketika pergi bahkan masih menggunakan gaun tidur tanpa mantel.Ghazanvar kembali ke dalam resort menuju meja resepsionis untuk meminjam mobil.Tidak lama sebuah mobil berhenti di depan Ghaznavar yang menunggu di depan lobby, pria itu masuk dan duduk di kursi penumpang depan.“Saya dan istri sedang bertengkar, dia pergi begitu saja tanpa meminta ijin … tadi say
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Pasrah

“Nay ….” Ghazanvar hendak mengusap kepala Naraya yang langsung dihela kasar oleh Naraya.“Jangan … sentuh … Nay … Abang pembohong, Nay pikir Abang cin … ta … sama … Nay, jadi … semuanya ini hanya pur … ra, pura aja, hah?” Kalimat Naraya terbata karena sambil menangis.“Enggak Nay.” “Abang bohong, Nay enggak akan percaya lagi sama Abang.” Ghazanvar menatap sendu istrinya yang sedang tersiksa oleh kecewa yang menyesakan dada.“Oke … kita pulang ya, aku akan jelaskan semuanya … dan kali ini aku janji enggak akan bohong.” Ghazanvar mengulurkan tangan sembari menatap Naraya lekat agar Naraya bisa melihat kesungguhan di matanya.Cukup lama Naraya menatap mata Ghazanvar sambil tersedu, lama-lama tangis Naraya pun mereda.Mengusap air mata di wajahnya lalu bangkit sembari menahan coat di pundak.Naraya memasukan tangannya ke dalam coat panjang yang Ghazanvar sampirkan tadi di pundak karena dia juga merasa risih hanya menggunakan gaun tidur tipis apalagi udara di luar bersuhu tiga pu
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Memaafkan

Pagi menjelang.Naraya merasakan hangat melingkupinya, perlahan kelopak mata dengan bulunya yang lebat itu terbuka.Wajah tampan Ghazanvar menjadi satu-satunya pemandangan yang bisa netranya tangkap sebab posisi tidur mereka saling berhadapan dan Naraya berada di dalam pelukan pria itu.Ghazanvar terlihat pulas seperti bayi, tidak tampak kalau pria itu mampu menyakiti Naraya.Tadi malam setelah beberapa saat Ghazanvar memeluk Naraya dari belakang di depan perapian, pria itu kemudian menggendong Naraya ke atas ranjang.Tidak ada yang terjadi, mereka hanya tidur dengan Ghazanvar memeluk Naraya hingga pagi ini pun tidak mengubah posisi.Ghazanvar tidak berani menagih bercinta seperti keinginannya yang diungkapkan saat sarapan pagi karena mungkin dia juga sadar kalau telah sangat menyakiti hati Naraya.Naraya memang kecewa, sangat. Tapi dia dan Ghazanvar kadung menikah, terikat janji suci yang melibatkan Tuhan.Naraya tidak bisa menyerah, dia harus berusaha mempertahankan rumah ta
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Menerima Lamaran

Sebuah hotel mewah dengan gedung dan inetriornya yang mirip sebuah Istana jaman Victoria menjadi pilihan Ghazanvar membuat Naraya kembali dibuat takjub.Sampai Naraya tertegun di tengah kamar mandi karena terkesima dengan desain interior kamar mandi yang tampak seperti kamar mandi kerajaan.Entahlah, Naraya juga tidak pernah melihat langsung bagaimana bentuk kamar mandi kerajaan tapi sungguh, kamar mandi di kamar suite ini sangat mewah dengan jacuzy yang sudah terisi air hangat.“Mau berendam, Nay?” Bisik Ghazanvar di telinga Naraya, entah sejak kapan pria itu berdiri di belakangnya.Bulu kuduk Naraya sontak berdiri.“Mau,” kata Naraya mengangguk.Ghazanvar membantu Naraya menanggalkan coat, membuka mantel lalu sweaternya.“Sama Nay aja,” kata Naraya saat Ghaznavar hendak membantu menarik kaosnya melewati kepala.Sambil membelakangi Ghazanvar, Naraya membuka helai demi helai kain yang melekat di tubuhnya.Biasanya dia malu, tapi sekarang setelah Ghazanvar menjadi suaminya dan
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Tentang Rumah Baru

“Nay, udah sampai.” Ghazanvar berbisik membuat kelopak mata Naraya perlahan terbuka.Naraya menegakan tubuhnya, memindai keluar jendela mobil dan ternyata benar mereka sudah tiba di rumah mami papinya Ghazanvar.Kemarin Naraya melakukan negosiasi untuk mempercepat bulan madu mereka karena ada kuis di hari Jumat besok yang harus Naraya hadiri dan Naraya juga mendapat info kalau perlombaan yang diundur minggu depan sudah mendapatkan tempat serta penentuan hari sehingga Naraya membutuhkan waktu untuk latihan.Ghazanvar yang ingin mengembalikan kepercayaan Naraya akhirnya mengabulkan keinginan istrinya itu.Tak apalah, mereka sudah menikah, nanti bisa pergi honey moon di saat Naraya sedang senggang.Ghazanvar membantu Naraya turun dari dalam mobil, asisten rumah tangga berdatangan guna membantu membawakan barang-barang.“Selamat datang di rumah!” seru seluruh anggota keluarga Ghazanvar menyambut di ruang tamu.Ada mami dan papi, Reyzio, Narashima dan Aruna namun Armawarma tidak tam
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Oleh-Oleh

“Cieeeee, yang baru balik honeymoon.” Anggit menyenggol lengan kanan Naraya.“Udah enggak perawan donk kamu sekarang ya, Nay?” celetuk Afifah bertanya.Dari kemarin malam semenjak dia tiba di Jakarta setelah bulan madu, orang-orang yang dia temui selalu membahas masalah ini, Naraya jadi malu.“Menurut ngana?” Naraya balik bertanya dan mereka bertiga pun tergelak bersama.“Nay bawa oleh-oleh buat kalian, tapi ada di mobil … kita ke mobil dulu ya,” kata Naraya merangkul lengan kedua sahabatnya.“Asyiiiik!” Afifah berseru bahagia“Kamu dibeliin mobil sama Ghazanvar?” tanya Anggit kepo.“Bukan, itu mobil keluarganya … Nay disuruh pake dulu karena tadi pagi Abang enggak bisa anter ke kampus, ada meeting sama kakek.” Naraya menjelaskan.“Memangnya kamu bisa nyetir?” Afifah mengerutkan kening bingung.“Sama supir,” ujar Naraya lagi dan baru dia sadari kalau sekarang hidupnya benar-benar berubah drastis.“Peh, bukannya itu cowok kamu?” Anggit mengendik ke arah seorang pria berpakaia
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Belum Mencintai

Suara musik terdengar, Naraya dan Khafi mulai menari.Sengaja Khafi menyentuh Naraya lebih intim, bila adegan memeluk pinggang yang biasanya hanya menempel saja tangan Khafi di pinggang Naraya maka sekarang pria itu lakukan berlebihan untuk memancing emosi Ghazanvar.Tidak lupa Khafi memberikan senyum smirk kepada Ghazanvar setiap kali berhasil menyentuh Naraya.Dari atas panggung sana Khafi bisa melihat rahang Ghazanvar mengetat dan kedua tangannya mengepal.“Khafi!” Ibu Veronica berseru dan musik pun berhenti.“Kenapa kamu jadi lebay sih? Yang bener donk gerakannya, lomba sebentar lagi!” Ibu Veronica ternyata mengamati dan dia melihat banyak kesalahan dari gerakan Khafi.Teguran ibu Veronica itu membuat Ghazanvar tidak jadi lompat ke panggung untuk menghajar Khafi karena telah dengan berlebih menyentuh istrinya.Sebetulnya Ghazanvar ingin mengekang Naraya dengan memintanya agar tidak perlu ikut perlombaan menari berpasangan tapi dia memiliki banyak dosa jadi tidak bisa melaku
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Sama Besarnya

I wish I was who you drunk texted at midnightAku berharap aku adalah orang yang kamu kirimi pesan pada tengah malamWish I was the reason you stay up 'til threeBerharap aku adalah alasan kamu terjaga hingga pukul tigaAnd you can't fall asleepDan kamu tidak bisa tidurWaiting for me to replyMenunggu balasan darikuI wish I was more than just someone you walk byKuharap aku lebih dari seseorang yang kamu lewatiWish I wasn't scared to be honest and openBerharap aku tidak takut untuk menjadi jujur dan terbukaInstead of just hopingDaripada hanya berharapYou'd feel what I'm feeling insideKamu merasakan apa yang kurasakan dalam hati.~~~ Alunan lagu berjudul drunk text yang dipopulerkan Henry Moodie terdengar keluar dari speaker yang dipasang di setiap penjuru bar and lounge milik Anasera.Seperti lirik pada lagu, jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi.Bar sudah tutup, para pegawai sudah pulang menyisakan dirinya dan sekuriti di gedung ini.Anasera sedang mala
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status