Semua Bab Perjalanan Menuju Cinta: Bab 101 - Bab 110

139 Bab

Respon Mami

Plak! Tamparan ringan dari mami Zara mengenai kepala Arnawarma setelah pria itu mengungkapkan keinginannya untuk tinggal bersama Anasera.“Jangan ngadi-ngadi kamu!” Mami berseru, matanya menatap tajam.Sementara papi Arkana malah terkekeh di tempatnya duduk.“Miii … Nawa serius, Nawa udah dewasa … meski belum menikah tapi semestinya Nawa enggak tinggal di sini lagi … di Luar Negri tinggal bersama kekasih itu udah biasa, Mi.” Arnawarma berusaha membuat mami mengerti.“Kamu tinggal di Indonesia, bukan di Luar Negri! Kamu harus pakai aturan sini!” Suara mami terdengar lantang karena murka.“Kamu mencintai Ana?” Papi Arkana bertanya dengan gayanya yang santai.Berbanding terbalik dengan mami Zara yang emosional mendengar niat Arnawarma yang ingin tinggal bersama dengan Anasera tanpa ikatan pernikahan.“Cinta banget lah, Pi.” Arnawarma menjawab cepat tanpa perlu berpikir.“Ya terus kenapa kalian enggak menikah aja?” Mami Zara mewakili papi Arkana melontarkan kalimat yang ada di b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Membeli Keperluan Rumah Tangga

“Yang ini kayanya penting, Nay!” Ghazanvar menekan alat scan barcode yang sensornya dia arahkan pada barcode sebuah mangkuk buah-buahan yang menurut Naraya tidak terlalu berguna.“Yang ini juga kayanya butuh deh, Nay!” Ghazanvar menekan alat barcode lagi sekarang pada pot bunga berwarna pink.Entah berapa puluh atau mungkin ratusan barcode yang sudah terekam di sana untuk kemudian Ghazanvar bayar nanti di kasir.“Sini alat barcode-nya … enggak beres kalau Abang yang pegang, bisa-bisa isi toko ini pindah ke rumah kita.” Naraya mendelik kesal membuat Ghazanvar terkekeh.“Sayang! Ini kayanya kita butuh.” Ghazanvar mengangkat alat semprot tanaman lucu berbahan kaca yang sudah pasti tidak mereka butuhkan apalagi tukang kebun karena bentuknya mini.Naraya menanggapi dengan delikan manja, dia tidak menggubris, melanjutkan memilih alat makan.Momen membeli keperluan untuk rumah ternyata cukup seru apalagi bersama sang istri tercinta yang hematnya minta ampun.Ghazanvar senang sekali me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Mengingkari Janji

“Kamu pacaran sama Nawa?” Adalah pertanyaan pertama Arsenio semenjak duduk di sofa apartemen Anasera.Anasera yang duduk di samping sang kakak dan sedari tadi pura-pura menonton hanya memberikan anggukan kaku.Anasera sempat syok sewaktu mendapati Arsenio di depan pintu apartemennya pagi ini dan menduga kalau pria itu suruhan mommy Bunga dan daddy Angga.“Tante Zara sama om Kana datang ke rumah minggu lalu … mereka berdua ingin melamar kamu … mommy sama daddy setuju, kamu pulang ya ketemu mommy sama daddy,” bujuk Arsenio diakhir kalimatnya menggunakan nada rendah.“Tapi aku belum mau nikah, Kak.” Anasera melirih.Hembusan napas panjang keluar dari mulut Arsenio, tidak pernah bisa mengerti dengan jalan pikiran adiknya.“Kenapa belum mau menikah? Terus kenapa kamu sama Nawa pacaran?” Arsenio mempertegas nada suaranya.“Aku belum yakin sama Nawa ….” Kalimat Anasera menggantung. Kalimat ambigu Anasera memiliki dua arti, antara Anasera tidak yakin dengan cinta Arnawarma padanya at
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Staycation

“Mau ke mana?” Ghazanvar bertanya panik saat melihat Naraya memasukan pakaian ke dalam tas.Pria itu mengeluarkan pakaian yang telah Naraya masukan ke dalam tas dan membuatnya tergelak.“Abaaang, udah aku beresin itu ….” Dengan santai Naraya memprotes disela tawanya. “Kamu mau ke mana, sayang.” Ghazanvar mengangkat tubuh Naraya, mendudukannya di atas sebuah meja.“Sebulan sekali aku sama Ipeh dan Anggit selalu menginap bersama … tempatnya bergilir antara rumah Ipeh, kossan Anggit atau rumah kontrakan aku … dan malam ini kebetulan kami dapat kamar hotel suite dari temannya Abah … jadi Nay nginep di sana malam ini sama mereka.” “Kok kamu enggak bilang sama aku, sayang?” Kerutan halus muncul di antara alis Ghazanvar.“Abang tadi malem abis meeting pulang malem banget … Nay enggak sempat bilang.” Padahal tadi malam Ghazanvar latihan bersama Anasera dan Radeva sekaligus membujuk Anasera agar tidak meninggalkannya dari dunia hitam.“Tapi kenapa sebelum-sebelumnya enggak bilang?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Balas Dendam

Naraya dan Afifah puas sekali karena berhasil membalas pasangan mereka yang egois.Hanya dengan me time satu malam berhasil membuat Ghazanvar dan Radeva kelimpungan.Tanpa diminta, Ghazanvar dan Radeva berinisiatif mengikuti mobil yang dikemudikan Afifah dengan membawa Naraya dan Anggit.“Kalian jahat banget sih, ‘kan kasian abang Ghaza sama mas Radeva ... padahal mah biarin aja mereka gabung sama kita, nanti aku ajak Latief trus tengah malem nanti mereka pulang,” kata Anggit mencari solusi atas prahara dalam hubungan kedua sahabatnya bersama pasangan.“Enak aja, dia bisa me time sama temen-temennya masa aku enggak boleh,” balas Naraya misuh-misuh.“Setuju, lagian aku ‘kan ada rencana nikah sama mas Deva ... aku males ah kalau dia punya hobby nongkrong-nongkrong gitu ... ya kecuali aku diajak trus nanti nongkrong bareng sama istri-istri atau pacar temennya dia juga.” Afifah menimpali.“By the way, Latief boleh donk kalau gabung sama pasangan kalian? Tapi Latief bukan CEO ....” A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Yang Terbaik

“Aku bilang enggak ya enggak … aku berhenti, aku mau berkeluarga … aku enggak mau anak atau suami aku jadi inceran musuh kita,” tegas Anasera saat Ghazanvar membujuknya untuk yang kesekian kali.Begitu tiba di bar and lounge milik Anasera, Ghazanvar tidak membuang waktu langsung membujuk Anasera untuk yang kesekian kali.“Tapi kita selalu bisa ngabisin musuh-musuh kita ‘kan, An.” Ghazanvar tetap memaksa.“Enggak Bang, aku akan berhenti … kalian masih bisa latihan di sini, nanti aku renovasi tempat latihan membuat akses ke sana tanpa perlu lewat sini biar Nawa enggak curiga.” Keputusan Anasera sudah bulat, dia akan menerima lamaran Arnawarma, membangun rumah tangga bahagia dengan pria itu dan menghapus Ghazanvar dari hatinya.Ghazanvar berdecak lidah kesal. “Kamu enggak asyik, An.” “Terserah!” Anasera tidak peduli.Kalimat Naraya tempo hari menyadarkannya, benar kata Naraya kalau apa yang sebenarnya dia tunggu?Ghazanvar terlah menjadi milik Naraya dan mungkin selamanya akan be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Ulang Tahun Kakek

Ghazanvar terpaku di tempatnya berdiri menatap Naraya tanpa berkedip.Istrinya itu kelewat cantik dibalut gaun indah karya perancang busana ternama yang memamerkan bagian punggung putih mulusnya serta makeup hasil tangan dingin makeup artis terkenal Indonesia.“Abang ….” Naraya bergumam saat langkahnya sampai di depan Ghazanvar.“Nay, kamu cantik banget sih … bidadari Surga sampai insecure.” Ghazanvar mengatakannya dengan ekspresi serius membuat tawa Naraya tercetus renyah.“Abang juga ganteng tauuu … pakai tuxedo gini.” Naraya mengatakannya malu-malu, kedua tangannya terangkat merapihkan dasi kupu-kupu Ghazanvar yang sebenarnya sudah rapih.Ghazanvar menyikukan lengannya meminta Naraya melingkarkan tangan di sana lantas keduanya keluar dari kamar suite di hotel tempat pesta ulang tahun kakek Narendra diselenggarakan.“Nay, nanti kita sebentar aja ya di pesta kakek … salaman, kasih selamat, makan malam terus balik lagi ke kamar.”“Ih Abang ….” Naraya menepuk lengan berotot suam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Wanita Yang Masih Ghazanvar Cintai

Setelah berbasa-basi sebentar, Ghazanvar pamit membawa Naraya meninggalkan meja itu.Selanjutnya meja mami papi menjadi tujuan Ghazanvar.“Hai sayang ….” Mami Zara memeluk Ghazanvar erat setelah itu beralih memeluk Naraya.Naraya dan Ghazanvar juga bergantian menyalami papi serta kakak dan adik papi yang berkumpul di meja itu.“Di rumah aman, Nay?” Pertanyaan papi Arkana sebenarnya mengandung sebuah arti.“Aman, Pi.” Naraya menjawab polos menghasilkan tawa para om dan tante Ghazanvar yang mengerti dengan maksud pertanyaan papi Arkana.“Hebat ya, Nay … menantu Gunadhya yang lain sering kewalahan menghadapi keperkasaan kami para Gunadhya.” Om Kaivan buka suara dan dari sana Naraya tahu apa maksud pertanyaan papi yang sebenarnya.“Ooooh ….” Naraya bergumam sembari tertawa.“Ngerti ‘kan sekarang?” kata tante Arshavina-istri dari om Kama-kakak pertama papi Arkana.“Ngerti Tante … tadi juga abang bilang jangan lama-lama di sini, setor muka sama kakek terus balik lagi ke kamar … Aba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Menyelamatkan Ghazanvar

Svarga langsung membawa pergi Zaviya dengan cara memeluk Zaviya yang dibalut handuk.Masih bisa Naraya lihat tatapan tajam membunuh dari Svarga tertuju pada Ghazanvar saat menarik langkah pergi.“Nay ….” Ghazanvar memanggil sang istri yang seolah tidak sudi bertemu tatap dengannya.Naraya masih mengeringkan pakaian dan tubuh Ghazanvar menggunakan handuk dengan mata berkaca-kaca.Ghazanvar sadar kalau apa yang sudah dia lakukan membuat Naraya marah, kesal sekaligus sedih.“Sayang.” Ghazanvar menangkap tangan Naraya menghentikan apa yang sedang Naraya lakukan.Detik berikutnya mami Zara datang langsung menyeret Ghazanvar menjauh dari venue.Naraya yang tangannya digenggam Ghazanvar otomatis mengikuti dari belakang.Plak!Mami memukul kepala Ghazanvar tanpa tenaga.“Aw … Mi, sakit.” Tentu saja Ghazanvar berdusta, dia mengatakan hal tersebut agar mami Zara iba.“Apa-apaan kamu pake sok jadi pahlawan nolongin Zaviya segala?” Mami Zara melototkan matanya menatap nyalang si sulung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bukan Sahabat

“Nay, suaranya bagus banget.” “Nay, keren banget kamu.” “Kenapa enggak ikut pencarian bakat?” “Nay, kamu resmi jadi artisnya Gunadhya.” Dan masih banyak lagi pujian-pujian dilontarkan oleh om tante dan para sepupu Ghazanvar yang terkesima dengan suara emas milik Naraya.Selain itu Naraya juga aktif menghidupkan pesta kakek.Membuat flash mob sampai kakek beserta tamu VIP ikut berjoget mengikuti gerakan Naraya.Acara kakek yang tadinya membosankan pecah oleh keseruan yang Naraya ciptakan.Naraya benar-benar menyelamatkan Ghazanvar kali ini.“Nay … makasih ya.” Mami Zara menggenggam kedua tangan Naraya sembari menatap haru.“Dengan senang hati, Mi.” Detik berikutnya Naraya mendapat pelukan hangat dari Mami.“Mi … boleh Abang pinjem Nay?” Suara Ghazanvar terdengar dari belakang punggung Naraya membuat pelukan mami Zara dan Naraya terurai.Naraya menoleh ke belakang, suaminya begitu tampan setelah berganti pakaian.Mami pergi sembari mendelik kesal pada Ghazanvar yang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status