Home / Romansa / Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin: Chapter 121 - Chapter 130

152 Chapters

Bukti Cinta Davanka

“Permisi Pak CEO, saya mau ngasih laporan.” Raga menyengir sembari melangkah masuk lebih dalam ke ruangan Davanka setelah tadi mengetuk sebanyak tiga kali.“Simpen situ.” Davanka mengendik ke arah meja berisi banyak berkas.Setelah menyimpan laporan yang harus ditanda tangani Davanka, Raga duduk di kursi di depan meja kerja pria itu.“Apa lagi?” tanya Davanka ketus.“Satu lagi, mau tanya … apakah Bapak CEO sudah mencintai Anya?” Kini Davanka mengangkat pandangannya, fokus menatap Raga.“Lo mau ngomong apa sebenarnya?” tanya Davanka dnegan tatapan malas.Raga menunjukkan senyum pasti gigi yang menunjukkan deretan gigi putih nan rapihnya karena dia tidak merokok.“Cuma ingin tahu, mengingat kemarin yang lo sampe panik karena diblokir Anya terus melihat maha karya lo di leher Anya berarti kalian udah ….” Raga membentuk kelima jarinya seperti paruh ayam begitu juga dengan kelima jarinya yang lain kemudian dia adukan.“Bukan urusan lo, Ragaaaa.” Davanka mengesah seraya menyanda
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Tertukar

“Kalau Anya enggak denger langsung dari mulutnya Abang ya mana Anya percaya, Mas.” Raga mengembuskan napas lelah bersama rotasi mata malas.“Jangan sampe lo kaya si Mona, entar lo nyesel Anya.” Raga mengingatkan.“Maksudnya kaya kak Mona itu yang menuntut kepastian tapi terlambat abang kasih jadi dia keburu sama cowok lain terus ternyata cintanya kak Mona cuma sama abang dan abang malah nikah sama Anya, gitu?” Raga menganggukan kepala membenarkan.“Ya kak Mona enggak salah lah, Mas … perempuan memang butuh kepastian, lagian salah sendiri kenapa pas abis makelove abang engga langsung nembak kak Mona … cuma masalahnya sekarang kak Mona kayanya masih cinta sama abang ….”Dan raut wajah Zevanya seketika menyendu.“Kalau itu enggak usah khawatir, gue yakin Dava cintanya sama lo.”“Tapi dia enggak pernah bilang.” Zevanya menyanggah, dia tidak yakin dengan penilaian Raga.“Ya udah sih, percaya aja kalau si Dava cinta sama lo … si Dava udah bela-belain beli rumah buat nyokap lo, te
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Ajakan Liburan Singkat

“Sebenernya lo ada masalah apa sama si Al?”Itu Ramona yang bertanya di sela makan siang di sebuah restoran.Tidak hanya ada mereka berdua di sana, ada Raga juga Erin-sekertaris Davanka dan orang-orang dari kantor konsultan milik Ramona.Davanka tetap menjadikan Erin sebagai sekertarisnya di posisi yang baru karena wanita itu sudah mengerti bagaimana kebiasaannya.Mereka baru saja selesai meeting dengan seorang klien yang pergi lebih dulu karena ada urusan mendesak.“Siapa? Gue?” Davanka malah balik bertanya.Dia pura-pura bego.Davanka enggan sekali membahas hal ini karena sungguh sangat memalukan.Davanka baru menyadari sikapnya itu berlebihan tapi dia tidak mau juga meminta maaf kepada Alvaro yang sudah dengan jelas terang-terangan menggoda dan mendekati istrinya.“Ya siapa lagi monyong!” umpat Raga kesal.Alih-alih marah, Davanka malah mendengkus geli tanpa menanggapi, dia melanjutkan melahap makan siangnya.“Lo tau ‘kan si
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Berawal Dari MacBook

Raga tampak gelisah sekali duduk di kursinya di ruangan rapat yang berada di kantor pusat AG Group di mana ayah dari Davanka berkantor. Semua Chief Finansial Officer dari seluruh anak perusahaan yang tersebar di pelosok Negri berkumpul untuk mempertanggungjawabkan laporannya kepada Presiden Direktur AG Group yang berpusat di Jakarta. Rapat yang sudah berjalan selama tiga jam ini belum selesai juga. Pak Presdir mencecar salah satu CFO yang dicurigai melakukan kecurangan. Dan gara-gara itu Raga cemas akan ketinggalan pesawat. Masalahnya si Davanka anak Konglomerat yang memiliki banyak privat jet tidak mau menggunakan salah satu privat jet milik keluarganya sehingga mereka semua harus menggunakan pesawat komersial yang jam keberangkatannya tidak bisa sesuai keinginan Raga. Berkali-kali Raga melirik ponselnya membaca pesan di grup. Group Chat KATOKAMA : Kadang Tobat Kadang Maksiat. Anton : Raga, di mana lo? Stephani : Buruan Raga, ini pesawat mau berangkat. Aubrey : Ha
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Perjalanan Udara

“Jam berapa pesawatnya berangkat?” tanya Zevanya dengan gerakan gelisah karena jalanan Jakarta di jam pulang kerja sangat tidak bersahabat.Mereka sudah terjebak selama lima belas menit bersama ribuan kendaraan yang mengepulkan asap knalpot.“Jam tujuh,” jawab Davanka pelan dengan mata fokus pada iPad.Pria itu entah sedang mengecek laporan atau mengerjakan sesuatu, Zevanya tidak tahu tapi yang pasti semenjak mobil melaju dari pelataran kampus—Davanka tampak sibuk sekali dengan iPadnya.“Ini udah mau jam enam dan kita masih jauh.” Zevanya menghempaskan punggungnya ke sandaran jok mobil.“Ya terus gimana? Memang jalanannya macet, kan?” Barulah Davanka mengalihkan perhatiannya pada Zevanya.“Makanya tahu gitu kenapa Abang enggak ngijinin Anya yang ke kantor Abang? Anya ‘kan udah beres kuliah dari siang ….” Zevanya mulai menyalahkan.“Dava enggak mau kamu nunggu lama di ruangannya sendirian, karena kita tadi lagi meeting sama klien.” Ramona yang duduk di kabin depan menjawab.Sek
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Rahasia

“Dan … coba saya mau lihat laporan yang dipresentasikan para CFO tadi,” pinta ayah Kama yang masih tinggal di ruang meeting.Para CFO sudah keluar sejak setengah jam yang lalu.Mereka akhirnya bisa bernapas dengan lega setelah merasakan ketegangan selama berjam-jam di ruangan meeting.“Datanya ada di MacBook Pak Raga, Pak.” Dani-dari tim support segera mencopot kabel-kabel yang tersambung ke proyektor dari MacBook Raga.Dan MacBook itu adalah MacBook yang dulu Raga berikan kepada Zevanya.“Bawa sini,” titah ayah yang langsung dilakukan oleh Dani.Ayah mengecek kembali setiap laporan para CFO tersebut padahal sudah berulang kali beliau baca ketika para CFO melakukan presentasi.Dan ayah kembali menemukan banyak kejanggalan yang kemudian dia tulis di kertas lalu akan ditanyakan kembali kepada yang bersangkutan di rapat hari Rabu nanti.Ayah membuka folder demi folder kemudian ujung kursornya berhenti di folder bertuliskan kontrak Davanka dan Zev
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Kecanduan

“Loh … itu ‘kan ….” Kalimat Zevanya menggantung dengan tangan terarah pada seorang pria yang berdiri di pintu kedatangan.“Si Al maksud kamu?” Davanka yang berjalan beriringan dengan Zevanya bergumam.“Al!” Aubrey dan Stephani berseru seraya melambaikan tangan.“Dia udah di sini dari dua hari lalu karena urusan pekerjaan.” Ramona yang menanggapi ucapan Zevanya.Wanita itu mempercepat langkah untuk mensejajarkan langkahnya dengan Zevanya.“Oh … kirain memang enggak ikut.” Zevanya mengatakannya di dalam hati karena Davanka pasti mengamuk bila mendengar ucapannya karena akan salah mengartikan.Sedangkan kenyataannya dia hanya memberikan anggukan dan tersenyum kepada Ramona. “Noah juga kemarin dateng ke sininya … sama keluarganya,” sambung Raga membuat Zevanya menoleh ke belakang.Dia pikir hanya Davanka saja yang mendengar ucapannya ternyata Ramona dan Raga yang berjalan di belakang mereka juga bisa mendengar.Davanka merangkul pundak Zevanya saat jarak mereka sudah mendekati
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Terbiasa

Davanka sempat memindai tubuh Zevanya dari ujung kepala hingga kaki.Pria itu lantas tersenyum tipis dengan pendar mata penuh kagum sebelum akhirnya memagut bibir Zevanya.Zevanya pikir ciuman menuntut itu akan berlangsung lama namun dia salah besar karena beberapa satu detik kemudian—Davanka menghujani pipi dan rahang Zevanya dengan kecupan.Kecupan demi kecupan itu berakhir di leher dengan tangan pria itu bergerak mengusap paha Zevanya.Merematnya pelan lalu kembali bergerak menemukan hangat dan lembab yang sudah membuat Davanka gila.“Aaaah ….” Desah merdu tercetus saat jari telunjuk Davanka mulai menyelinap ke dalam sana.Puas merajai leher Zevanya, Davanka menurunkan kecupannya ke tulang selangka hingga ke dada.Bibirnya terus merayap kebagian puncak berwarna pink yang telah mengeras. Menjilatnya dengan gerakan melingkar kemudian melumat beberapa kali sebelum menghisap pelan. Dia melakukannya juga di bagian yang satunya lagi.Kepala Zevanya bergerak ke kiri ke kanan s
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bertemu Kembali

Tok … Tok …Terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.Zevanya yang sedang duduk di meja rias langsung menoleh ke arah pintu.Dia pun beranjak untuk mencari tahu siapa yang ada di luar sana.Ceklek.“Anya … Dava mana?” Ramona dengan tidak sopan melongok ke dalam kamar.“Lagi mandi.” Zevanya tetap berdiri di depan pintu tanpa bergeser sedikit pun.“Oh … sarapan udah dianterin pihak resort, yuk kita sarapan dulu.” Jadi Ramona sengaja mengetuk pintu kamar hanya untuk memberitahu kalau sarapan sudah siap.Dia asisten Davanka atau apa?“Oh iya, Kak … nanti kalau abang udah selesai mandi—kita pasti turun kok … makasih ya, Kak.”Zevanya langsung menutup pintu secara perlahan sebelum Ramona benar-benar pergi dari sana.“Yuk kita sarapan dulu.” Zevanya mencibir ucapan Ramona dengan memajukan bibir bawahnya sambil berjalan kembali ke meja rias. “Kenapa, By?”Suara Davanka membuat Zevanya terkesiap, dia langsung menoleh ke arah weardrobe.“Ituuuu … mantan Abang ngajakin sa
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Terbongkar

Meski sempat terjadi insiden, acara ta’aruf Noah tetap berlangsung tanpa Davanka, Zevanya dan Raga yang setia mendampingi sepasang suami istri itu di kantor polisi karena kakak sepupu Noah yang ternyata adalah seorang Pengacara langsung membuat laporan kepolisian dan membawa pak Broto ke rumah sakit untuk dilakukan visum.Sisanya tetap tinggal untuk menyaksikan rangkaian acara ta’aruf Noah.Noah tampak tidak tenang, sebelum acara dimulai—dia sempat mendengar apa yang telah terjadi antara Davanka dengan omnya. Pria itu sangat menyesal.Pak Broto adalah suami dari kakak ibunya Noah, memang terkenal sering sekali kedapatan menggunakan jasa prostitusi tapi istrinya pak Broto yang merupakan tantenya Noah ini sudah terbiasa dan memilih untuk menutup mata demi menyelamatkan rumah tangganya.Beliau tidak ingin anak-anaknya menjadi anak-anak broken home namun seiring berjalannya waktu dan anak-anaknya sudah beranjak dewasa—tantenya Noah sudah mati rasa dan tidak ped
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status