Share

Bertemu Kembali

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-11-23 08:30:24

Tok …

Tok …

Terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.

Zevanya yang sedang duduk di meja rias langsung menoleh ke arah pintu.

Dia pun beranjak untuk mencari tahu siapa yang ada di luar sana.

Ceklek.

“Anya … Dava mana?” Ramona dengan tidak sopan melongok ke dalam kamar.

“Lagi mandi.” Zevanya tetap berdiri di depan pintu tanpa bergeser sedikit pun.

“Oh … sarapan udah dianterin pihak resort, yuk kita sarapan dulu.”

Jadi Ramona sengaja mengetuk pintu kamar hanya untuk memberitahu kalau sarapan sudah siap.

Dia asisten Davanka atau apa?

“Oh iya, Kak … nanti kalau abang udah selesai mandi—kita pasti turun kok … makasih ya, Kak.”

Zevanya langsung menutup pintu secara perlahan sebelum Ramona benar-benar pergi dari sana.

“Yuk kita sarapan dulu.” Zevanya mencibir ucapan Ramona dengan memajukan bibir bawahnya sambil berjalan kembali ke meja rias.

“Kenapa, By?”

Suara Davanka membuat Zevanya terkesiap, dia langsung menoleh ke arah weardrobe.

“Ituuuu … mantan Abang ngajakin sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Deaa21_
Aduh udh pasti kebongkar semua nih ...
goodnovel comment avatar
Ami Lee
si dava udah tau bini nya cemburu sama si ramona masih aja sok santay... makan tuh persahabatan... teman cewe elu tuh gak mengahargai anya sebagai bini elu dava... mulai konflik nya...
goodnovel comment avatar
Huzein Zein
lanjut dong,,, lg seru²nya nihh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Terbongkar

    Meski sempat terjadi insiden, acara ta’aruf Noah tetap berlangsung tanpa Davanka, Zevanya dan Raga yang setia mendampingi sepasang suami istri itu di kantor polisi karena kakak sepupu Noah yang ternyata adalah seorang Pengacara langsung membuat laporan kepolisian dan membawa pak Broto ke rumah sakit untuk dilakukan visum.Sisanya tetap tinggal untuk menyaksikan rangkaian acara ta’aruf Noah.Noah tampak tidak tenang, sebelum acara dimulai—dia sempat mendengar apa yang telah terjadi antara Davanka dengan omnya. Pria itu sangat menyesal.Pak Broto adalah suami dari kakak ibunya Noah, memang terkenal sering sekali kedapatan menggunakan jasa prostitusi tapi istrinya pak Broto yang merupakan tantenya Noah ini sudah terbiasa dan memilih untuk menutup mata demi menyelamatkan rumah tangganya.Beliau tidak ingin anak-anaknya menjadi anak-anak broken home namun seiring berjalannya waktu dan anak-anaknya sudah beranjak dewasa—tantenya Noah sudah mati rasa dan tidak ped

    Last Updated : 2024-11-24
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Surat Perjanjian Pernikahan

    Mulut bunda Arshavina menganga membaca surat perjanjian pernikahan antara Davanka dengan Zevanya di iPad milik ayah.Seseorang berhasil membuka pasword folder dengan nama Kontrak Dava&Anya dan ayah baru saja menerima file tersebut.“Abaaaaaaaaangg!!!!” seru bunda berteriak sekuat tenaga.Ayah Kama yang duduk di samping bunda hanya bisa menutup telinga dengan kedua tangan, membiarkan bunda melampiaskan kekesalannya dengan cara berteriak.“Bunda harus ngomong sama abang, Bunda mau minta penjelasan abang.” Bunda bangkit dari sofa.“Abang lagi ke Malaysia, ada acara tunangan si Noah … Bunda lupa?” Ayah menarik pelan sikut bunda agar kembali duduk. “Sia-sia kita nyekolahin anak tinggi-tinggi, udah besar malah berani ngibulin kita.” Bunda kesal sekali.Ayah tidak menanggapi, dia simpan omelannya sampai bertemu si sulung nanti.“Tapi Bunda liat sendiri abang cium Anya, terus abang care banget sama Anya … sama ibu Nina juga, dia relain uang tabungannya beli rumah untuk bu Nina … kala

    Last Updated : 2024-11-25
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Aib Keluarga Gunadhya

    Dalam perjalanan udara menuju Malaysia, ayah menceritakan semuanya tentang Zevanya yang beliau dengar dari Raga.Bunda sampai geleng-geleng kepala tanpa bisa berkata-kata.Bunda juga merasa bersalah sempat menuduh Zevanya memanfaatkan putranya karena ternyata hidup Zevanya sangat keras sampai harus bekerja di night club demi cita-cita dan nyaris saja menjual diri untuk membayar biaya pengobatan sang ibu.Beruntung saat itu Zevanya bertemu dengan Davanka dan Raga.Bunda menangkup wajahnya dengan kedua tangan, beliau mulai terisak.“Bun ….” Ayah merangkul pundak bunda, mendekapnya dengan belaian lembut di punggung.“Bunda malu udah nuduh Anya yang enggak-enggak,” ujarnya disela isak tangis.“Enggak apa-apa, Bunda ‘kan enggak tahu … Ayah udah terbiasa menghadapi banyak orang dan mempelajari karakter orang jadi Ayah bisa tahu kalau Anya enggak jahat.” Bunda menganggukan kepalanya di dada ayah.“Dan Bunda tahu kenapa abang sampai mukulin pak

    Last Updated : 2024-11-26
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Permintaan Kedua Orang Tua

    “Bun, Anya minta maaf.” Zevanya menatap Bunda yang kemudian membuang wajah ke arah lain.Bunda berakting untuk memberi sanksi kepada Zevanya dan Davanka.Zevanya terima perlakuan bunda tersebut, dia tahu kalau bunda kecewa.Seorang pria yang Zevanya ketahui sebagai asisten ayah masuk diikuti seorang pria yang tidak Zevanya kenal.Raga masuk terakhir, dia yang menutup pintu.“Duduk dulu Om … Tante,” kata Raga mempersilahkan.Zevanya menggenggam tangan Davanka. “Sakit Bang?” tanyanya menyentuh rahang pria itu. Sang suami menggelengkan kepala berdusta, padahal yang sebenarnya rahangnya sakit sekali mungkin juga bergeser karena pukulan ayah cukup kencang.Zevanya melepaskan genggaman tangannya lalu pergi ke kamar mandi, dia kembali membawa handuk hangat untuk mengompres rahang Davanka. “Sakit, Bang?” Zevanya bertanya lagi dengan raut kekhawatiran.Kamar utama yang ditempati Davanka sangat luas, di dalamnya ada sofa set dan mereka semua

    Last Updated : 2024-11-26
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Melawan Balik

    Entah jam berapa, Zevanya terjaga dari tidurnya.Dia merasakan pelukan Davanka begitu erat, meski sudah terlelap tapi pria itu seakan tidak ingin melepaskannya.Perlahan Zevanya menjauhkan tangan Davanka dari pinggangnya.Davanka tidak terjaga tapi cukup terusik lalu bergerak mengubah posisi tidur menjadi membelakangi Zevanya.Zevanya mengembuskan napasnya pelan, menurunkan kedua kaki ke lantai lantas mulai menarik langkah keluar dari kamar.Suasana di luar begitu hening, jam yang tergantung dinding sudah menunjukkan pukul dua pagi.Lampu utama lantai bawah dalam keadaan mati, hanya standing lamp yang terletak di antara dapur dan living room yang menjadi satu-satunya penerang. Zevanya mengambil gelas dan mengisinya dengan air dari water dispenser.Dia menghabiskan air dari dalam gelas dengan cepat.Tidak lupa mengambil air mineral botol yang ada di dalam kulkas untuk berjaga-jaga kalau Davanka juga haus.Zevanya terkesiap tatkala me

    Last Updated : 2024-11-27
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Kembali Ke Indonesia

    Davanka menggenggam tangan Zevanya erat saat menuruni anak tangga dari kamarnya di lantai dua.Kemarin Alvaro memberitahu kalau para sahabatnya tetap men-judge Zevanya sebagai perempuan tidak baik dan tidak pantas menjadi istrinya meski Raga telah menjelaskan tentang Zevanya.Davanka termasuk orang yang setia kawan, dia menyayangi sahabat-sahabatnya tapi dia lebih menyayangi dan mencintai Zevanya jadi tidak akan dia biarkan hati Zevanya terluka oleh ucapan atau sikap para sahabatnya.“Dav … ada yang mau kita omongin sebelum lo pergi,” kata Anton mencoba menahan langkah Davanka.Davanka menulikan telinga, dia terus melangkah untuk segera pergi dari Villa itu.Zevanya mendapatkan tatapan penuh kebencian dari semua sahabat Davanka kecuali Raga dan Alvaro.Menurut mereka, Zevanya adalah biang masalah dalam hidup Davanka dan Gunadhya.“Dava!” panggil Noah menyusul Davanka, menghalangi jalan pria itu.Noah sengaja datang sebelum Davanka pergi dari Villa, sebelumnya dia sudah mendapa

    Last Updated : 2024-11-28
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Takut Kehilangan

    “By … kamu pulang sama pak Iip ya? Aku sama Raga ke rumah ayah dulu … ada yang harus kami diskusikan.”Davanka membuka pintu mobil di kabin belakang untuk Zevanya.“Tapi Abang pulang ke rumah, kan?” “Iya ….”Tanpa segan Zevanya memeluk Davanka. “Jangan lama-lama,” pintanya karena banyak hal yang juga harus mereka bicarakan berdua saja.Davanka menganggukan kepala, dia mengecup puncak kepala Zevanya sebelum pelukan itu terurai.Bila kondisinya tidak seperti ini mungkin Raga yang juga ada di sana sudah mencibir habis-habisan kebucinan dua sahabatnya itu tapi masalah yang sedang mereka hadapi mengubah Raga menjadi pria serius.Selain dia mengkhawatirkan nasib Zevanya, nasibnya di AG Group pun sedang berada di ujung tanduk.Bila mendengar ancaman penuh kekecewaan dari ayah dalam sambungan telepon kemarin, mungkin tidak akan lama lagi Raga akan lengser dari jabatan CFO di salah satu cabang AG Group tempat dia bekerja.Dan kemesraan yang terlihat jelas antara Davanka dengan Zeva

    Last Updated : 2024-11-28
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Tidak Layak

    Davanka merasakan udara di kamar begitu dingin, dia menarik selimut untuk menutupi dadanya yang masih polos usai bercinta tadi malam.Pria itu mengubah posisi menjadi berbaring miring lalu merentangkan tangan untuk memeluk Zevanya namun tangannya langsung jatuh ke kasur.Sontak Davanka membelalakan mata, dia mendudukan tubuh setelah mengetahui tidak ada Zevanya di sampingnya. Jantung Davanka berdetak sangat kencang, kepalanya refleks menoleh ke arah pintu kamar mandi, mempertegas indra pendengaran untuk mencari tahu apakah sang istri di dalam di sana.Namun dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Zevanya.Davanka mulai panik, dia langsung turun dari atas ranjang sambil mengenakan boxer dan pergi ke walk in closet.Mata pria itu memindai sekitar ketika tangannya menarik kaos dan celana dari lemari.Pakaian Zevanya masih ada tapi semua pakaian itu adalah pakaian pemberian keluarga Gunadhya.Dia sendiri lupa apa saja barang-barang pribadi milik Zevanya.Davanka keluar dari w

    Last Updated : 2024-11-29

Latest chapter

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 10

    Matahari terbenam di atas horizon, memancarkan warna keemasan yang indah di langit Hawai. Di tepi pantai yang tenang, Davanka dan Zevanya berjalan beriringan, tangan mereka saling menggenggam erat. Di depan mereka, Aksara dan Ashera sedang bermain dengan gembira di pasir, membangun istana pasir dan tertawa riang. Davanka tersenyum menatap ke arah Aksara dan Ashera, sambil mengeratkan genggaman tangannya. “By, lihat betapa bahagianya mereka. Abang rasa mereka enggak akan pernah melupakan liburan ini.” Zevanya mengangguk, matanya menatap putra dan putrinya penuh cinta. “Liburan ini memang sempurna. Terima kasih karena telah memilih tempat yang indah ini, Abang.” Davanka tersenyum, menatap laut dengan mata penuh kebahagiaan. “Kakek selalu mengatakan kalau tempat ini adalah tempat terbaik untuk menciptakan kenangan keluarga. Abang ingin anak-anak kita tumbuh dengan kenangan indah seperti ini.” Aksara berlari mendekat, ekspresi di wajahnya penuh semangat. “Ayah, B

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 9

    Di sebuah rumah sakit bersalin yang mewah nyaman, Davanka berjalan mondar-mandir di koridor seperti ayam jago yang kebingungan. Wajahnya pucat, tangan kanan memegang ponsel, tangan kiri mengacung gelas kopi yang isinya sudah habis sejak sejam lalu.Dari dalam kamar bersalin, suara Zevanya terdengar berteriak-teriak, membuat Davanka berkeringat lebih banyak daripada saat jogging pagi.“Abang! Kalau kamu cuma mau mondar-mandir, sini gantikan Anya dulu!” teriak Zevanya dengan nada bercampur emosi dan kesakitan.“Gantikan? Gantikan apa, Anya? Abang enggak mungkin melahirkan untuk kamu, sayang …,” jawab Davanka gugup sambil setengah membuka pintu.Zevanya menatapnya dengan mata menyala. “Ya kalau enggak bisa bantu melahirkan, minimal kasih Anya semangat! Abang itu suami atau figuran sih di sini?”“Semangat, sayang! Kamu pasti bisa!” seru Davanka, setengah meloncat sambil mengepalkan tangan seperti cheerleader yang salah tempat.“Abang, serius! Duduk di sini, pegang tangan Anya! Kalau Anya

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 8

    Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi ketika suara aneh terdengar dari kamar tidur. Suara itu datang dari sisi tempat tidur, tempat di mana Zevanya biasa tertidur dengan tenang. Namun malam ini, situasinya berbeda.Zevanya tiba-tiba terbangun, matanya yang bulat terbelalak seperti baru tersadar dari mimpi buruk. Dengan suara terengah-engah, dia menoleh ke arah suaminya, Davanka, yang sedang terbaring di sampingnya."Abang ...." Zevanya bergumam dengan wajah setengah bingung. "Anya ngidam."Davanka mengerutkan kening, mengira istrinya hanya terjaga karena mimpi. "Ngidam? Anya, ini ‘kan sudah hampir jam tiga pagi, kamu yakin?"Zevanya duduk, memegangi perutnya yang mulai membesar, matanya tetap terjaga. "Iya, Anya ngidam banget, Abang … Anya pengen makan ... nasi goreng dengan buah durian!" Suaranya penuh dengan keyakinan, seolah itu adalah hal yang paling masuk akal di dunia ini.Davanka terdiam sejenak, mencoba mencerna permintaan itu. "Nasi goreng ... durian

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 7

    “Aksaraaaa ….” Bunda Arshavina memanggil dengan suara mendayu dari arah pintu utama. Aksara langsung berlarian menuju ke sana tanpa menggunakan celana. “Eh … ke mana celananya?” Ayah Kama bertanya. “Abis pipis.” Aksara memberitahu sembari menepuk bokong. “Iiiih belum sunat.” Bunda menunjuk bagian bawah Aksara yang langsung ditutupi bocah laki-laki itu sembari cekikikan. “Aksaraaaa, pakai celana dulu!” Zevanya berseru dari dalam rumah. “Eh … Ayah … Bunda.” Zevanya baru menyadari kedatangan kedua mertuanya dan langsung menyalami mereka. “Abang pakai celana dulu ya,” kata Zevanya tapi Aksara malah lari ke dalam gendongan sang kakek. “Aduuuuh, cucu kakek sudah berat.” “Kakek! Abang enggak mau pakai celana.” Aksara meronta-ronta dalam gendongan sang kakek saat bundanya berusaha memakaikan celana. “Ayo pakai dulu celananya atau nanti Nenek sunat? Mana gunting? Mana gunting?” Bunda Arshavina pura-pura mencari gunting. “Enggak mau!” Aksara menjerit sambil terta

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 6

    Davanka benar-benar menjadi bapak-bapak sekarang, tapi bukan bapak-bapak biasa.Pria itu pantas diberi julukan hot daddy dengan perawakan tinggi dan tubuhnya yang atletis serta ketampanan bak Dewa Yunani yang dia miliki membuat para gadis, janda dan istri orang tidak bisa melepaskan tatapan setiap kali melihat Davanka.Seperti saat ini, para papa yang lain seolah tidak memiliki harga diri karena para mama yang menemani putra dan putri mereka di play ground mall ternama di Jakarta terus menatap Davanka yang tengah menemani Aksara bermain sementara Zevanya sedang melakukan perawatan rambut di salon yang masih ada di mall tersebut.Kegiatan rutin di saat weekend yang dilakukan Davanka sekeluarga adalah ngemall karena Aksara masih berusia tiga tahun yang kalau diajak jalan-jalan keluar kota atau keluar Negri masih sering tantrum.Jadi ketika Davanka ada perjalanan bisnis saja baru Zevanya dan Aksara ikut.“Ma … itu liatin anaknya, jangan liatin suami orang terus!” tegur salah seorang

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 5

    “Pak, malam ini ada acara charity sama komunitas Pengusaha Muda … Mentri Perdagangan dan Mentri Investasi juga jadi tamunya, kesempatan yang bagus mendekati mereka untuk proyek baru yang akan mulai dikembangkan oleh AG Group.” Arman mencetuskan sebuah ide brilliant. “Kamu yang datang temani ayah, ya!” Davanka bukan sedang bertanya tapi memerintah. Pria itu bangkit dari kursi kebesarannya bergerak ke sudut ruangan meraih jas yang tergantung di sana lalu memakainya. “Laporkan hasil yang kamu dapat dari acara itu.” Davanka memberi instruksi pada sekertarisnya. “Ta-tapi, Pak …,” sergah Arman saat Davanka melewatinya. Davanka menghentikan langkah membalikan badannya menatap Arman tanpa ekspresi. “Kamu enggak mampu?” Pertanyaan Davanka adalah sebuah tekanan agar Arman menjawab sebaliknya. “Mampu, Pak!” Arman menjawab lugas. Davanka membalikan badannya lagi. “Saya pulang duluan ya, Man.” Pria itu mengangkat tangan sembari melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan A

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 4

    Davanka lupa mengganti mode hening ke bunyi di ponselnya usai bertemu klien di meeting room sebuah hotel.Selama hampir lima jam lamanya Davanka ditemani sekertaris barunya melakukan pertemuan dengan klien dari Korea untuk menjalin kerjasama bisnis.Tapi tidak sia-sia karena Davanka akhirnya berhasil meyakinkan klien dari Negri ginseng itu untuk bekerja sama dengan perusahaannya.Sekarang Davanka merasakan tubuhnya lelah sekali, kepalanya bersandar pada sandaran jok mobil yang nyaman dengan mata terpejam.“Pak Dava, apa Bapak sudah mengecek ponsel Bapak?” Arman-sang sekertaris berujar dari kursi penumpang depan.“Belum … kenapa, Man?” Davanka menegakan tubuhnya merogoh saku jas mencari ponsel.“Ibu sudah melahirkan, Pak.” Arman berujar hati-hati.Dia juga tidak mengecek ponselnya karena sibuk memperhatikan jalannya rapatu tuk membuat Notulen.“Apa?” Davanka tersentak, matanya terbelalak.

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 3

    “Apa kabar Anya? Perut kamu besar banget.” Adalah Noah yang menyambut Zevanya duluan.Terakhir kali dia bertemu Noah saat ditonjok oleh Davanka di Malaysia sebelum mereka pulang ke Indonesia.“Baik … iya nih, sebentar lagi melahirkan.” Zevanya mengusap perutnya.“Kamu berdua aja? Enggak sama Dava?” Itu Alvaro yang bertanya.“Enggak … Abang enggak tahu kalau Anya ngemall, tadi minta ijin malah dilarang … tapi besok Abang ulang tahun dan Anya harus beli kado.” Zevanya menunjuk paperbag yang di pegang Maria, wajah Maria memucat mendengar pengakuan Zevanya.“Pasti gue yang kena semprot nih.” Maria membatin.“Oh iya, si Dava ulang tahun besok.” Noah seakan diingatkan.“Duduk sini, Nya … makan bareng kita.” Alvaro mempersilahkan.“Enggak usah, Anya cari meja lain aja.” Zevanya takut kalau Davanka tahu lantas mengamuk.“Enggak apa-apa, sini duduk sama kita aja … duduk di sebelah gue, si Dava enggak cemburu sama gue.” Noah menarik tangan Zevanya agar duduk di kursi sebelahnya membuat dia ti

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 2

    Davanka berjalan menyusuri lorong di kantornya yang dulu, dia belum membuat janji dengan Raga yang sekarang menjabat sebagai CEO di sana tapi kebetulan arah jalan yang ditempuh untuk kembali ke kantor usai mengunjungi suatu proyek melewati kantor ini jadi Davanka putuskan untuk mampir sebentar karena ada yang akan dia bicarakan dengan sahabatnya itu.Dengan sangat kebetulan, seorang wanita yang kini sedang berjalan berlawanan arah dengannya baru saja keluar dari ruangan Raga nyaris membuat Davanka memutar badan mengurungkan niat bertemu sang sahabat.Namun dia tidak ingin wanita itu mengatainya sebagai pengecut sehingga Davanka ayun langkahnya tegas hingga akhirnya mereka berpapasan.Wanita itu mencekal tangan Davanka menghentikan langkahnya.“Mau sampai kapan lo pura-pura enggak kenal sama gue?” Ramona bersarkasme.Davanka masih tetap tenang menatap ke depan.“Sampe lo enggak nyinggung sedikitpun tentang gue dalam cerita Anya,” sambung Ramona lalu tertawa sumbang.Sengaja Davanka tid

DMCA.com Protection Status