Share

Berawal Dari MacBook

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 07:53:48

Raga tampak gelisah sekali duduk di kursinya di ruangan rapat yang berada di kantor pusat AG Group di mana ayah dari Davanka berkantor.

Semua Chief Finansial Officer dari seluruh anak perusahaan yang tersebar di pelosok Negri berkumpul untuk mempertanggungjawabkan laporannya kepada Presiden Direktur AG Group yang berpusat di Jakarta.

Rapat yang sudah berjalan selama tiga jam ini belum selesai juga.

Pak Presdir mencecar salah satu CFO yang dicurigai melakukan kecurangan.

Dan gara-gara itu Raga cemas akan ketinggalan pesawat.

Masalahnya si Davanka anak Konglomerat yang memiliki banyak privat jet tidak mau menggunakan salah satu privat jet milik keluarganya sehingga mereka semua harus menggunakan pesawat komersial yang jam keberangkatannya tidak bisa sesuai keinginan Raga.

Berkali-kali Raga melirik ponselnya membaca pesan di grup.

Group Chat KATOKAMA : Kadang Tobat Kadang Maksiat.

Anton : Raga, di mana lo?

Stephani : Buruan Raga, ini pesawat mau berangkat.

Aubrey : Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ami Lee
macbook nya anya kan ya yg sama raga..... wah jangan jangan ini awal terbongkar nya rahasia pernikahan anyadava
goodnovel comment avatar
permata eka
thor....itu macbooknya raga sendiri apa macbook anya thor,,seinget q raga sm anya belum tukeran...deg²an nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Perjalanan Udara

    “Jam berapa pesawatnya berangkat?” tanya Zevanya dengan gerakan gelisah karena jalanan Jakarta di jam pulang kerja sangat tidak bersahabat.Mereka sudah terjebak selama lima belas menit bersama ribuan kendaraan yang mengepulkan asap knalpot.“Jam tujuh,” jawab Davanka pelan dengan mata fokus pada iPad.Pria itu entah sedang mengecek laporan atau mengerjakan sesuatu, Zevanya tidak tahu tapi yang pasti semenjak mobil melaju dari pelataran kampus—Davanka tampak sibuk sekali dengan iPadnya.“Ini udah mau jam enam dan kita masih jauh.” Zevanya menghempaskan punggungnya ke sandaran jok mobil.“Ya terus gimana? Memang jalanannya macet, kan?” Barulah Davanka mengalihkan perhatiannya pada Zevanya.“Makanya tahu gitu kenapa Abang enggak ngijinin Anya yang ke kantor Abang? Anya ‘kan udah beres kuliah dari siang ….” Zevanya mulai menyalahkan.“Dava enggak mau kamu nunggu lama di ruangannya sendirian, karena kita tadi lagi meeting sama klien.” Ramona yang duduk di kabin depan menjawab.Sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Rahasia

    “Dan … coba saya mau lihat laporan yang dipresentasikan para CFO tadi,” pinta ayah Kama yang masih tinggal di ruang meeting.Para CFO sudah keluar sejak setengah jam yang lalu.Mereka akhirnya bisa bernapas dengan lega setelah merasakan ketegangan selama berjam-jam di ruangan meeting.“Datanya ada di MacBook Pak Raga, Pak.” Dani-dari tim support segera mencopot kabel-kabel yang tersambung ke proyektor dari MacBook Raga.Dan MacBook itu adalah MacBook yang dulu Raga berikan kepada Zevanya.“Bawa sini,” titah ayah yang langsung dilakukan oleh Dani.Ayah mengecek kembali setiap laporan para CFO tersebut padahal sudah berulang kali beliau baca ketika para CFO melakukan presentasi.Dan ayah kembali menemukan banyak kejanggalan yang kemudian dia tulis di kertas lalu akan ditanyakan kembali kepada yang bersangkutan di rapat hari Rabu nanti.Ayah membuka folder demi folder kemudian ujung kursornya berhenti di folder bertuliskan kontrak Davanka dan Zev

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Kecanduan

    “Loh … itu ‘kan ….” Kalimat Zevanya menggantung dengan tangan terarah pada seorang pria yang berdiri di pintu kedatangan.“Si Al maksud kamu?” Davanka yang berjalan beriringan dengan Zevanya bergumam.“Al!” Aubrey dan Stephani berseru seraya melambaikan tangan.“Dia udah di sini dari dua hari lalu karena urusan pekerjaan.” Ramona yang menanggapi ucapan Zevanya.Wanita itu mempercepat langkah untuk mensejajarkan langkahnya dengan Zevanya.“Oh … kirain memang enggak ikut.” Zevanya mengatakannya di dalam hati karena Davanka pasti mengamuk bila mendengar ucapannya karena akan salah mengartikan.Sedangkan kenyataannya dia hanya memberikan anggukan dan tersenyum kepada Ramona. “Noah juga kemarin dateng ke sininya … sama keluarganya,” sambung Raga membuat Zevanya menoleh ke belakang.Dia pikir hanya Davanka saja yang mendengar ucapannya ternyata Ramona dan Raga yang berjalan di belakang mereka juga bisa mendengar.Davanka merangkul pundak Zevanya saat jarak mereka sudah mendekati

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Terbiasa

    Davanka sempat memindai tubuh Zevanya dari ujung kepala hingga kaki.Pria itu lantas tersenyum tipis dengan pendar mata penuh kagum sebelum akhirnya memagut bibir Zevanya.Zevanya pikir ciuman menuntut itu akan berlangsung lama namun dia salah besar karena beberapa satu detik kemudian—Davanka menghujani pipi dan rahang Zevanya dengan kecupan.Kecupan demi kecupan itu berakhir di leher dengan tangan pria itu bergerak mengusap paha Zevanya.Merematnya pelan lalu kembali bergerak menemukan hangat dan lembab yang sudah membuat Davanka gila.“Aaaah ….” Desah merdu tercetus saat jari telunjuk Davanka mulai menyelinap ke dalam sana.Puas merajai leher Zevanya, Davanka menurunkan kecupannya ke tulang selangka hingga ke dada.Bibirnya terus merayap kebagian puncak berwarna pink yang telah mengeras. Menjilatnya dengan gerakan melingkar kemudian melumat beberapa kali sebelum menghisap pelan. Dia melakukannya juga di bagian yang satunya lagi.Kepala Zevanya bergerak ke kiri ke kanan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Bertemu Kembali

    Tok … Tok …Terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.Zevanya yang sedang duduk di meja rias langsung menoleh ke arah pintu.Dia pun beranjak untuk mencari tahu siapa yang ada di luar sana.Ceklek.“Anya … Dava mana?” Ramona dengan tidak sopan melongok ke dalam kamar.“Lagi mandi.” Zevanya tetap berdiri di depan pintu tanpa bergeser sedikit pun.“Oh … sarapan udah dianterin pihak resort, yuk kita sarapan dulu.” Jadi Ramona sengaja mengetuk pintu kamar hanya untuk memberitahu kalau sarapan sudah siap.Dia asisten Davanka atau apa?“Oh iya, Kak … nanti kalau abang udah selesai mandi—kita pasti turun kok … makasih ya, Kak.”Zevanya langsung menutup pintu secara perlahan sebelum Ramona benar-benar pergi dari sana.“Yuk kita sarapan dulu.” Zevanya mencibir ucapan Ramona dengan memajukan bibir bawahnya sambil berjalan kembali ke meja rias. “Kenapa, By?”Suara Davanka membuat Zevanya terkesiap, dia langsung menoleh ke arah weardrobe.“Ituuuu … mantan Abang ngajakin sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Terbongkar

    Meski sempat terjadi insiden, acara ta’aruf Noah tetap berlangsung tanpa Davanka, Zevanya dan Raga yang setia mendampingi sepasang suami istri itu di kantor polisi karena kakak sepupu Noah yang ternyata adalah seorang Pengacara langsung membuat laporan kepolisian dan membawa pak Broto ke rumah sakit untuk dilakukan visum.Sisanya tetap tinggal untuk menyaksikan rangkaian acara ta’aruf Noah.Noah tampak tidak tenang, sebelum acara dimulai—dia sempat mendengar apa yang telah terjadi antara Davanka dengan omnya. Pria itu sangat menyesal.Pak Broto adalah suami dari kakak ibunya Noah, memang terkenal sering sekali kedapatan menggunakan jasa prostitusi tapi istrinya pak Broto yang merupakan tantenya Noah ini sudah terbiasa dan memilih untuk menutup mata demi menyelamatkan rumah tangganya.Beliau tidak ingin anak-anaknya menjadi anak-anak broken home namun seiring berjalannya waktu dan anak-anaknya sudah beranjak dewasa—tantenya Noah sudah mati rasa dan tidak ped

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Surat Perjanjian Pernikahan

    Mulut bunda Arshavina menganga membaca surat perjanjian pernikahan antara Davanka dengan Zevanya di iPad milik ayah.Seseorang berhasil membuka pasword folder dengan nama Kontrak Dava&Anya dan ayah baru saja menerima file tersebut.“Abaaaaaaaaangg!!!!” seru bunda berteriak sekuat tenaga.Ayah Kama yang duduk di samping bunda hanya bisa menutup telinga dengan kedua tangan, membiarkan bunda melampiaskan kekesalannya dengan cara berteriak.“Bunda harus ngomong sama abang, Bunda mau minta penjelasan abang.” Bunda bangkit dari sofa.“Abang lagi ke Malaysia, ada acara tunangan si Noah … Bunda lupa?” Ayah menarik pelan sikut bunda agar kembali duduk. “Sia-sia kita nyekolahin anak tinggi-tinggi, udah besar malah berani ngibulin kita.” Bunda kesal sekali.Ayah tidak menanggapi, dia simpan omelannya sampai bertemu si sulung nanti.“Tapi Bunda liat sendiri abang cium Anya, terus abang care banget sama Anya … sama ibu Nina juga, dia relain uang tabungannya beli rumah untuk bu Nina … kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Aib Keluarga Gunadhya

    Dalam perjalanan udara menuju Malaysia, ayah menceritakan semuanya tentang Zevanya yang beliau dengar dari Raga.Bunda sampai geleng-geleng kepala tanpa bisa berkata-kata.Bunda juga merasa bersalah sempat menuduh Zevanya memanfaatkan putranya karena ternyata hidup Zevanya sangat keras sampai harus bekerja di night club demi cita-cita dan nyaris saja menjual diri untuk membayar biaya pengobatan sang ibu.Beruntung saat itu Zevanya bertemu dengan Davanka dan Raga.Bunda menangkup wajahnya dengan kedua tangan, beliau mulai terisak.“Bun ….” Ayah merangkul pundak bunda, mendekapnya dengan belaian lembut di punggung.“Bunda malu udah nuduh Anya yang enggak-enggak,” ujarnya disela isak tangis.“Enggak apa-apa, Bunda ‘kan enggak tahu … Ayah udah terbiasa menghadapi banyak orang dan mempelajari karakter orang jadi Ayah bisa tahu kalau Anya enggak jahat.” Bunda menganggukan kepalanya di dada ayah.“Dan Bunda tahu kenapa abang sampai mukulin pak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 10

    Matahari terbenam di atas horizon, memancarkan warna keemasan yang indah di langit Hawai. Di tepi pantai yang tenang, Davanka dan Zevanya berjalan beriringan, tangan mereka saling menggenggam erat. Di depan mereka, Aksara dan Ashera sedang bermain dengan gembira di pasir, membangun istana pasir dan tertawa riang. Davanka tersenyum menatap ke arah Aksara dan Ashera, sambil mengeratkan genggaman tangannya. “By, lihat betapa bahagianya mereka. Abang rasa mereka enggak akan pernah melupakan liburan ini.” Zevanya mengangguk, matanya menatap putra dan putrinya penuh cinta. “Liburan ini memang sempurna. Terima kasih karena telah memilih tempat yang indah ini, Abang.” Davanka tersenyum, menatap laut dengan mata penuh kebahagiaan. “Kakek selalu mengatakan kalau tempat ini adalah tempat terbaik untuk menciptakan kenangan keluarga. Abang ingin anak-anak kita tumbuh dengan kenangan indah seperti ini.” Aksara berlari mendekat, ekspresi di wajahnya penuh semangat. “Ayah, B

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 9

    Di sebuah rumah sakit bersalin yang mewah nyaman, Davanka berjalan mondar-mandir di koridor seperti ayam jago yang kebingungan. Wajahnya pucat, tangan kanan memegang ponsel, tangan kiri mengacung gelas kopi yang isinya sudah habis sejak sejam lalu.Dari dalam kamar bersalin, suara Zevanya terdengar berteriak-teriak, membuat Davanka berkeringat lebih banyak daripada saat jogging pagi.“Abang! Kalau kamu cuma mau mondar-mandir, sini gantikan Anya dulu!” teriak Zevanya dengan nada bercampur emosi dan kesakitan.“Gantikan? Gantikan apa, Anya? Abang enggak mungkin melahirkan untuk kamu, sayang …,” jawab Davanka gugup sambil setengah membuka pintu.Zevanya menatapnya dengan mata menyala. “Ya kalau enggak bisa bantu melahirkan, minimal kasih Anya semangat! Abang itu suami atau figuran sih di sini?”“Semangat, sayang! Kamu pasti bisa!” seru Davanka, setengah meloncat sambil mengepalkan tangan seperti cheerleader yang salah tempat.“Abang, serius! Duduk di sini, pegang tangan Anya! Kalau Anya

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 8

    Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi ketika suara aneh terdengar dari kamar tidur. Suara itu datang dari sisi tempat tidur, tempat di mana Zevanya biasa tertidur dengan tenang. Namun malam ini, situasinya berbeda.Zevanya tiba-tiba terbangun, matanya yang bulat terbelalak seperti baru tersadar dari mimpi buruk. Dengan suara terengah-engah, dia menoleh ke arah suaminya, Davanka, yang sedang terbaring di sampingnya."Abang ...." Zevanya bergumam dengan wajah setengah bingung. "Anya ngidam."Davanka mengerutkan kening, mengira istrinya hanya terjaga karena mimpi. "Ngidam? Anya, ini ‘kan sudah hampir jam tiga pagi, kamu yakin?"Zevanya duduk, memegangi perutnya yang mulai membesar, matanya tetap terjaga. "Iya, Anya ngidam banget, Abang … Anya pengen makan ... nasi goreng dengan buah durian!" Suaranya penuh dengan keyakinan, seolah itu adalah hal yang paling masuk akal di dunia ini.Davanka terdiam sejenak, mencoba mencerna permintaan itu. "Nasi goreng ... durian

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 7

    “Aksaraaaa ….” Bunda Arshavina memanggil dengan suara mendayu dari arah pintu utama. Aksara langsung berlarian menuju ke sana tanpa menggunakan celana. “Eh … ke mana celananya?” Ayah Kama bertanya. “Abis pipis.” Aksara memberitahu sembari menepuk bokong. “Iiiih belum sunat.” Bunda menunjuk bagian bawah Aksara yang langsung ditutupi bocah laki-laki itu sembari cekikikan. “Aksaraaaa, pakai celana dulu!” Zevanya berseru dari dalam rumah. “Eh … Ayah … Bunda.” Zevanya baru menyadari kedatangan kedua mertuanya dan langsung menyalami mereka. “Abang pakai celana dulu ya,” kata Zevanya tapi Aksara malah lari ke dalam gendongan sang kakek. “Aduuuuh, cucu kakek sudah berat.” “Kakek! Abang enggak mau pakai celana.” Aksara meronta-ronta dalam gendongan sang kakek saat bundanya berusaha memakaikan celana. “Ayo pakai dulu celananya atau nanti Nenek sunat? Mana gunting? Mana gunting?” Bunda Arshavina pura-pura mencari gunting. “Enggak mau!” Aksara menjerit sambil terta

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 6

    Davanka benar-benar menjadi bapak-bapak sekarang, tapi bukan bapak-bapak biasa.Pria itu pantas diberi julukan hot daddy dengan perawakan tinggi dan tubuhnya yang atletis serta ketampanan bak Dewa Yunani yang dia miliki membuat para gadis, janda dan istri orang tidak bisa melepaskan tatapan setiap kali melihat Davanka.Seperti saat ini, para papa yang lain seolah tidak memiliki harga diri karena para mama yang menemani putra dan putri mereka di play ground mall ternama di Jakarta terus menatap Davanka yang tengah menemani Aksara bermain sementara Zevanya sedang melakukan perawatan rambut di salon yang masih ada di mall tersebut.Kegiatan rutin di saat weekend yang dilakukan Davanka sekeluarga adalah ngemall karena Aksara masih berusia tiga tahun yang kalau diajak jalan-jalan keluar kota atau keluar Negri masih sering tantrum.Jadi ketika Davanka ada perjalanan bisnis saja baru Zevanya dan Aksara ikut.“Ma … itu liatin anaknya, jangan liatin suami orang terus!” tegur salah seorang

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 5

    “Pak, malam ini ada acara charity sama komunitas Pengusaha Muda … Mentri Perdagangan dan Mentri Investasi juga jadi tamunya, kesempatan yang bagus mendekati mereka untuk proyek baru yang akan mulai dikembangkan oleh AG Group.” Arman mencetuskan sebuah ide brilliant. “Kamu yang datang temani ayah, ya!” Davanka bukan sedang bertanya tapi memerintah. Pria itu bangkit dari kursi kebesarannya bergerak ke sudut ruangan meraih jas yang tergantung di sana lalu memakainya. “Laporkan hasil yang kamu dapat dari acara itu.” Davanka memberi instruksi pada sekertarisnya. “Ta-tapi, Pak …,” sergah Arman saat Davanka melewatinya. Davanka menghentikan langkah membalikan badannya menatap Arman tanpa ekspresi. “Kamu enggak mampu?” Pertanyaan Davanka adalah sebuah tekanan agar Arman menjawab sebaliknya. “Mampu, Pak!” Arman menjawab lugas. Davanka membalikan badannya lagi. “Saya pulang duluan ya, Man.” Pria itu mengangkat tangan sembari melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan A

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 4

    Davanka lupa mengganti mode hening ke bunyi di ponselnya usai bertemu klien di meeting room sebuah hotel.Selama hampir lima jam lamanya Davanka ditemani sekertaris barunya melakukan pertemuan dengan klien dari Korea untuk menjalin kerjasama bisnis.Tapi tidak sia-sia karena Davanka akhirnya berhasil meyakinkan klien dari Negri ginseng itu untuk bekerja sama dengan perusahaannya.Sekarang Davanka merasakan tubuhnya lelah sekali, kepalanya bersandar pada sandaran jok mobil yang nyaman dengan mata terpejam.“Pak Dava, apa Bapak sudah mengecek ponsel Bapak?” Arman-sang sekertaris berujar dari kursi penumpang depan.“Belum … kenapa, Man?” Davanka menegakan tubuhnya merogoh saku jas mencari ponsel.“Ibu sudah melahirkan, Pak.” Arman berujar hati-hati.Dia juga tidak mengecek ponselnya karena sibuk memperhatikan jalannya rapatu tuk membuat Notulen.“Apa?” Davanka tersentak, matanya terbelalak.

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 3

    “Apa kabar Anya? Perut kamu besar banget.” Adalah Noah yang menyambut Zevanya duluan.Terakhir kali dia bertemu Noah saat ditonjok oleh Davanka di Malaysia sebelum mereka pulang ke Indonesia.“Baik … iya nih, sebentar lagi melahirkan.” Zevanya mengusap perutnya.“Kamu berdua aja? Enggak sama Dava?” Itu Alvaro yang bertanya.“Enggak … Abang enggak tahu kalau Anya ngemall, tadi minta ijin malah dilarang … tapi besok Abang ulang tahun dan Anya harus beli kado.” Zevanya menunjuk paperbag yang di pegang Maria, wajah Maria memucat mendengar pengakuan Zevanya.“Pasti gue yang kena semprot nih.” Maria membatin.“Oh iya, si Dava ulang tahun besok.” Noah seakan diingatkan.“Duduk sini, Nya … makan bareng kita.” Alvaro mempersilahkan.“Enggak usah, Anya cari meja lain aja.” Zevanya takut kalau Davanka tahu lantas mengamuk.“Enggak apa-apa, sini duduk sama kita aja … duduk di sebelah gue, si Dava enggak cemburu sama gue.” Noah menarik tangan Zevanya agar duduk di kursi sebelahnya membuat dia ti

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 2

    Davanka berjalan menyusuri lorong di kantornya yang dulu, dia belum membuat janji dengan Raga yang sekarang menjabat sebagai CEO di sana tapi kebetulan arah jalan yang ditempuh untuk kembali ke kantor usai mengunjungi suatu proyek melewati kantor ini jadi Davanka putuskan untuk mampir sebentar karena ada yang akan dia bicarakan dengan sahabatnya itu.Dengan sangat kebetulan, seorang wanita yang kini sedang berjalan berlawanan arah dengannya baru saja keluar dari ruangan Raga nyaris membuat Davanka memutar badan mengurungkan niat bertemu sang sahabat.Namun dia tidak ingin wanita itu mengatainya sebagai pengecut sehingga Davanka ayun langkahnya tegas hingga akhirnya mereka berpapasan.Wanita itu mencekal tangan Davanka menghentikan langkahnya.“Mau sampai kapan lo pura-pura enggak kenal sama gue?” Ramona bersarkasme.Davanka masih tetap tenang menatap ke depan.“Sampe lo enggak nyinggung sedikitpun tentang gue dalam cerita Anya,” sambung Ramona lalu tertawa sumbang.Sengaja Davanka tid

DMCA.com Protection Status