Semua Bab Pembalasan sang Istri Tertindas: Bab 421 - Bab 430

520 Bab

Bab 421

Mendengar itu, wajah Zachary tampak semakin serius. Dia memahami maksud tersembunyi di balik kata-kata Janice.Mulai sekarang, mereka bukan lagi keluarga, bahkan hubungan saudara jauh pun tidak dihitung."Janice, kamu pasti sangat tertekan.""Paman, tolong jaga ibuku dengan baik." Janice tersenyum, menitipkan pesan.Ivy ingin menegur Janice. Namun, mengingat mereka bertiga harus makan di dapur hari ini, dia akhirnya menyadari bahwa dirinya telah membebani putrinya.Dia yang membuat Janice harus kembali berkali-kali untuk menanggung penghinaan ini. Dia pun memasang senyuman. "Jaga dirimu baik-baik.""Aku pergi." Janice mengambil tasnya dan pergi tanpa menoleh ke belakang.....Beberapa saat kemudian, kepala pelayan datang ke dapur. "Tuan, Nyonya, Nona Rachel sudah mau pergi.""Hm, kami akan segera ke sana." Zachary merapikan pakaiannya dan menggandeng Ivy keluar.Kepala pelayan segera berkata, "Tuan Anwar minta Nona Janice ikut mengantar tamu.""Janice ada urusan, dia sudah pergi duluan
Baca selengkapnya

Bab 422

Jason sedang tidak fokus sehingga hanya mengiakan pelan sebelum berbalik pergi.Dari balik jendela mobil, Rachel menatap punggungnya yang semakin menjauh. Tiba-tiba, hatinya terasa hampa.Rachel mencengkeram dada dan mulai batuk. Melihat itu, Norman segera mengambil sebotol air untuk disodorkan. "Bu, kamu baik-baik saja?""Aku baik-baik saja, cuma terkena angin." Rachel menggenggam botol air mineral di tangannya dengan gelisah. "Apa aku mengatakan sesuatu yang salah tadi?"Norman tetap tenang. "Nggak, Pak Jason memang selalu sibuk dengan pekerjaannya.""Hmm."Setelah mengantar Rachel pulang, Norman mengemudikan mobil kembali ke rumah Jason di River Bay. Dia baru selesai merapikan dokumen yang dikirim dari kantor saat Jason kembali.Melihat pria yang baru masuk itu, Norman sontak terbelalak tidak percaya. "Pak, kamu ...."Jason meliriknya dengan dingin, lalu menyerahkan sesuatu di tangannya. "Bawa ke laundry.""Baik."....Peluncuran produk baru Amanda berlangsung sukses, bahkan wartawa
Baca selengkapnya

Bab 423

[ Kamu juga nggak tahu? Saat kuliah, banyak wanita yang mengejarnya, tapi dia sama sekali nggak peduli. ][ Setelah kecelakaan mobil, dia tiba-tiba berubah dan langsung mengatakan dia punya seseorang yang disukai. Saat itu, aku masih terbaring di ranjang rumah sakit. Aku merasa sedih untuk waktu yang lama. ][ Bukankah itu berarti kamu? ]Janice mengetik kalimat itu, tetapi segera menghapusnya. Perkataan seperti itu seharusnya keluar dari mulut Jason sendiri. Apa haknya untuk menyimpulkan sesuatu?Janice membalas dengan jujur.[ Kamu juga tahu hubungan ibuku dengan Paman Zachary. Saat Jason lulus kuliah dan kembali ke dalam negeri, aku baru pergi ke rumah Keluarga Karim. Aku benar-benar nggak tahu. ][ Aku lupa, maaf. ][ Aku ada pekerjaan yang harus diselesaikan, sudah dulu ya. ][ Oke. ]Setelah menaruh ponsel, Janice menatap layar laptop dengan tatapan kosong. Setelah waktu yang lama, dia tetap tidak bisa menggambar desain yang diinginkannya.Tepat saat itu, Amanda mendekat dan mene
Baca selengkapnya

Bab 424

Suasana di meja makan terdiam cukup lama. Janice terpaku menatap pria di hadapannya, ingin memastikan apakah dia hanya bercanda.Namun, detik berikutnya, manajer restoran buru-buru datang. "Maaf, pelayan salah meletakkan nomor meja. Ini meja nomor 26."Janice langsung menoleh ke belakang, melihat pria di meja 27 yang ternyata sedang menunggunya.Dia menggigit bibir, merasa agak canggung, lalu menoleh kembali ke pria di depannya. "Maaf, Pak. Sepertinya aku salah meja. Semoga ... kencan butamu sukses."Dari cara pria itu berpakaian, Janice langsung tahu dia adalah seseorang yang kaya raya dan bukan orang yang bisa dia usik.Setelah berkata demikian, Janice segera bangkit dan pindah ke meja yang benar. Setelah meminta maaf kepada klien, Janice langsung duduk.Kebetulan, seorang wanita yang mengenakan koleksi terbaru dari peragaan busana musim ini baru saja duduk di meja 26.Begitu duduk, wanita itu langsung berkata, "Kamu cukup tampan. Tapi, banyak miliarder yang mengejarku. Tergantung be
Baca selengkapnya

Bab 425

Paling tidak, wanita yang diperkenalkan harus lebih cantik dari Janice, 'kan? Sepertinya akan sulit untuk mencari wanita seperti itu.Janice dan Landon bertukar nomor telepon, lalu dia berdiri untuk pergi. Landon menawarkan dengan sopan, "Perlu aku antar?"Janice tersenyum sopan. "Kamu adalah klienku. Nggak pantas kalau kamu mengantarku. Aku bisa naik taksi sendiri. Sampai jumpa."Landon melihat punggungnya yang semakin menjauh, tanpa sadar tersenyum. Menarik juga.Saat itu, ponselnya berdering. "Kak, gimana calon pasangan kencan butamu?""Yang mana?" Landon mengingat Janice, senyuman di wajahnya semakin dalam."Kak, kamu tersenyum ya? Berarti berhasil.""Besok kamu akan tahu.""Baiklah. Tapi saat bertemu besok, kamu nggak boleh menyulitkannya ya? Aku nggak mau dia terikat cuma karena utang budi."Mendengar itu, ekspresi Landon menjadi agak dingin. Namun, demi tidak membuat adiknya sedih, dia tetap menyetujuinya. "Oke."....Keesokan paginya, Janice bangun lebih awal untuk bersiap. Sem
Baca selengkapnya

Bab 426

Landon turun lebih dulu dari mobil, lalu mengulurkan tangannya ke arah Janice yang masih di dalam.Janice menyesuaikan posisi tubuhnya sambil berpegangan pada kursi. "Aku bisa sendiri."Landon tidak menurunkan tangannya. "Apa kamu lupa kalau hari ini kamu adalah pendampingku?"Mendengar itu, Janice tidak lagi menolak. Lagi pula, kontrak senilai 20 miliar sudah ditandatangani.Setelah Amanda mengetahuinya, dia bahkan menggandakan bonus Janice. Makanya, Janice harus lebih profesional.Janice meletakkan tangannya di telapak tangan Landon dan perlahan turun dari mobil. Namun, sepatu hak tinggi barunya terasa kurang nyaman. Tumitnya sedikit terpeleset, menyebabkan tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arah Landon.Landon langsung melingkarkan lengan di pinggang Janice. "Aku akan menyuruh Zion beli sepatu datar. Kamu juga nggak pendek, nggak perlu menyiksa diri sendiri.""Terima kasih." Janice tersenyum penuh rasa terima kasih.Saat itu, terdengar suara yang sangat familier dari arah
Baca selengkapnya

Bab 427

Anwar sepertinya sengaja ingin mempermalukan Janice, sama sekali tidak peduli dengan para tamu di sekitarnya, termasuk kakak beradik Keluarga Luthan itu.Setiap kata yang diucapkannya bagaikan mengandung racun, menghantam Janice tanpa ampun.Di bawah tatapan banyak orang, Janice merasa sangat tertekan. Tiba-tiba, sebuah tangan merangkul pinggangnya, menariknya selangkah ke depan."Pak Anwar, apa kamu punya masalah dengan pasangan yang kubawa?""Pasangan?"Tatapan Anwar dipenuhi kecurigaan, bahkan bercampur dengan sedikit penghinaan. Benar saja, wanita tidak tahu malu ini sudah menggoda pria lain.Bagaimana mungkin Janice tidak memahami arti tatapan Anwar? Dari sudut matanya, dia melirik wajah dingin Jason. Hanya dalam beberapa saat, tenaganya terasa terkuras banyak. Bahkan, hawa dingin menusuk hingga tulangnya.Janice tersenyum sinis. "Kak Landon, kalau memang nggak memungkinkan, gimana kalau aku pergi dulu? Aku juga nggak ingin makan dengan suasana seperti ini."Begitu dia memanggil k
Baca selengkapnya

Bab 428

Setelah keluar dari kamar mandi, Janice tidak segera kembali ke ruang privat. Dia merasa dirinya tidak cocok dengan suasana di dalam sana.Terutama karena Anwar selalu menatapnya dengan tatapan suram, seolah-olah mendesaknya untuk segera pergi.Janice berjalan menuju area istirahat di sisi lain koridor. Begitu membuka pintu kaca, angin dingin menerpa wajahnya. Dia menyusutkan lehernya, lalu memeluk diri sendiri dan bersandar pada pagar sambil memandang pemandangan di kejauhan.Setelah hatinya lebih tenang, Janice teringat akan tugas yang belum selesai dan bersiap untuk kembali. Namun, begitu dia berbalik, dia langsung menabrak dada pria yang keras dan dingin.Janice mendongak, lalu bertemu dengan tatapan pria yang dingin dan dalam. Dalam sekejap, hatinya terasa dingin, membuat giginya bergemeletuk.Janice mundur selangkah, berusaha tetap tenang saat menatap pria itu. "Paman, ada apa?"Jason tidak langsung menjawab. Dia maju selangkah demi selangkah, memojokkan Janice hingga punggungnya
Baca selengkapnya

Bab 429

Jason mencengkeram dagunya dan menciumnya dengan intens. Saat bertemu tadi, Jason sudah melihat niat tersembunyi Landon. Kepemilikan seorang pria terlihat jelas dalam sorot mata Landon yang nyaris tak bisa ditutupi.Janice biasanya bukan tandingan Jason, apalagi saat pria ini sedang marah. Dorongan kuat yang menekannya ke pagar membuatnya merasa pagar di belakangnya ikut bergetar.Pada akhirnya, suara Rachel terdengar dari tikungan koridor. "Jason? Kamu di mana? Tempat ini terlalu berliku, aku bisa tersesat."Saat berikutnya, Jason sontak melepaskan Janice. Wajah Janice yang ditutupi helaian rambut berantakan seketika pucat pasi.Sambil menahan rasa mual, Janice mengulurkan tangan dan mencengkeram kerah baju Jason. Meskipun merasa tidak nyaman, dia tetap tertawa. "Ada apa? Takut ketahuan?"Jason menatapnya sejenak, ekspresinya sedikit melembut. "Sejak kembali ke negara ini, dia masih sulit beradaptasi dengan cuaca di sini. Dia nggak boleh syok. Setelah jamuan selesai, tunggu aku di sin
Baca selengkapnya

Bab 430

Saat Jason dan Landon kembali ke ruang privat, ekspresi mereka tetap datar tanpa menunjukkan sedikit pun perubahan.Hanya mereka berdua yang tahu apa yang telah mereka bicarakan."Ayo pergi." Landon mendekati Janice dan mengambil tasnya untuknya."Hmm." Janice mengikuti Landon keluar dari hotel.Setelah berbasa-basi sesaat, asisten Landon sudah membawa mobil ke depan.Saat hendak naik ke mobil, Landon mengingatkan Rachel, "Jangan bermain terlalu gila.""Aku tahu, aku tahu. Cepat antar Janice pulang, Jason akan menjagaku," ujar Rachel dengan manja.Terlihat jelas bahwa Landon tidak pernah memperlakukan Rachel sebagai orang yang cacat. Tidak heran, meskipun kondisinya demikian, Rachel tetap bisa begitu ceria dan bebas.Janice merasa dirinya jauh lebih lemah dibandingkan Rachel. Dia tidak ingin menyakitinya, jadi dia menunduk dan langsung masuk ke dalam mobil.Saat menutup pintu, dari sudut matanya, Janice melihat Jason. Pria itu juga sedang menatapnya, tatapannya tajam seperti peringatan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
52
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status