Home / Romansa / Pembalasan sang Istri Tertindas / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Pembalasan sang Istri Tertindas: Chapter 411 - Chapter 420

520 Chapters

Bab 411

Berjalan dengan pincang memang memalukan. Namun, situasi saat ini jauh lebih memalukan. Di Kota Pakisa, siapa yang tidak mengenal Jason?Dengan begitu santainya dia menggendong Janice naik ke atas, membuat semua orang di rumah sakit menatap mereka.Janice buru-buru menundukkan kepala, berpura-pura merapikan rambutnya untuk menutupi wajahnya. Jason meliriknya sekilas, lalu bertanya dengan suara rendah, "Apa aku membuatmu malu?"Dulu, Janice pasti akan merasa malu. Namun sekarang, dia merasa waswas. Dia berpikir cepat, lalu mengusap matanya dan berkata, "Bukan, aku cuma merasa ada sesuatu yang masuk ke mataku.""Hmm." Jason tidak bertanya lagi.Saat mereka masuk ke lift, suasana menjadi semakin ramai. Karena ruangan sempit, Jason akhirnya menurunkan Janice.Tak lama kemudian, seorang pasien dengan kursi roda masuk sehingga membuat lift semakin penuh. Janice belum sempat menyesuaikan posisinya ketika tubuhnya tiba-tiba terdorong ke sudut lift.Jason mengulurkan tangan dan menahan tubuhnya
Read more

Bab 412

Arya menatap Janice dengan ekspresi penuh rasa bersalah. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa.Untuk menghilangkan kecanggungan, Janice berbicara lebih dulu, "Dokter Arya, aku keseleo. Bisa tolong lihat apakah bisa cepat sembuh? Besok aku harus menghadiri acara peluncuran produk yang sangat penting."Mendengar bahwa Janice masih memercayainya, Arya mengangguk dengan semangat. "Tenang saja, serahkan padaku!"Saat memeriksanya, Arya terus-menerus memberi berbagai nasihat dengan cerewet. Akhirnya, dia berhenti sejenak sambil menatap Janice dengan hati-hati, lalu berkata, "Janice, maafkan aku."Janice tersenyum menenangkan. "Ini bukan salahmu. Jangan terlalu dipikirkan."Mendengar jawabannya, Arya tidak lagi bersikap canggung. Setelah memberikan kompres es pada kaki Janice, dia juga meresepkan obat oles. Saat Norman pergi mengambil obat, Arya menuangkan teh untuk Jason dan Janice.Setelah kembali ke kepribadiannya yang ceria, dia menatap Jason sambil menuang teh. "B
Read more

Bab 413

Janice merasa agak canggung untuk mengatakannya secara langsung, jadi dia hanya meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Aku nggak minum lagi, aku pulang dulu."Namun, sebelum dia bisa bergerak, Jason juga meletakkan cangkirnya dan berdiri. "Ayo, aku antar pulang.""Nggak perlu, aku sudah jauh lebih baik." Saat berbicara, Janice secara refleks menarik sedikit celana yang dikenakannya. Begitu berdiri tadi, dia langsung merasakan sesuatu mengalir.Menstruasinya datang ....Jason menatapnya sekilas. "Aku akan panggil perawat untuk bawakan kursi roda dan mengantarmu ke toilet.""Mm."Janice diam-diam merasa lega karena Jason tampak tidak mencurigai apa pun. Setelah duduk di kursi roda, dia menolak ditemani oleh perawat karena dia tahu mereka pasti sibuk.Janice pun meminjam pembalut dari seorang perawat lain dan pergi ke toilet sendiri. Untuk mencegah dirinya jatuh, dia memilih masuk ke bilik khusus penyandang disabilitas.Namun, sebelum dia sempat masuk, Janice menyadari ada seseorang di d
Read more

Bab 414

Janice belum sempat menghentikannya, Jason sudah mengambil benda di atas sofa. Sebuah syal yang hampir selesai dirajut. Di sekitarnya, ada berbagai gulungan benang berwarna-warni.Beberapa di antaranya sudah dirajut beberapa baris, tetapi karena warnanya tidak sesuai harapan, akhirnya dibiarkan begitu saja. Semuanya menjadi setengah jadi. Pada akhirnya, Janice bimbang antara warna merah tua dan hitam.Jason sudah memiliki banyak barang berwarna hitam, jadi dia lebih condong memilih merah tua.Namun, khawatir bahwa Jason lebih suka warna hitam, dia akhirnya merajut satu lagi dengan warna hitam. Sekarang, jika melihat sofa yang penuh dengan syal setengah jadi ini, rasanya seolah dia benar-benar sangat serius mempersiapkannya."Semua ini untukku?"Nada bicara Jason tetap dingin seperti biasa, seakan hanya sekadar bertanya. Janice langsung merasa bahwa dirinya terlalu percaya diri.Dengan canggung, dia mencoba menutupi barang-barang di sofa. "Nggak, aku cuma sudah lama nggak merajut. Karen
Read more

Bab 415

Anggap saja ini balas budi. Balas budi.Jason tertawa mendengus seketika.....Di Kediaman Keluarga Karim.Seorang kepala pelayan mengetuk pintu dan masuk.Di dalam ruangan, Anwar sedang berlatih Taichi. Gerakannya lambat tetapi penuh tenaga. Melihat pelayan yang berdiri dengan hormat di samping, dia menyapu pandangan sekilas sebelum menghentikan gerakannya.Setelah menerima handuk dari seorang pelayan wanita, dia melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan agar semua orang mundur. Begitu ruangan itu hanya tersisa mereka berdua, dia duduk perlahan sambil menyeka keringat."Gimana perkembangan soal Ferdy? Setelah dia pulang nanti, aku harus ceramahi dia. Sebagai anak sulung, dia malah menimbulkan keributan demi wanita seperti itu."Pelayan itu menyerahkan secangkir teh dengan ekspresi serius. "Orang yang kita utus untuk menyingkirkan ibu dan anak itu melaporkan bahwa ...."Anwar mengerutkan alis. "Apa yang mereka laporkan?""Warung makan Tuan Ferdy terbakar beberapa hari lalu. Meskipun n
Read more

Bab 416

Angin musim dingin berembus di sepanjang jalan kota, udara dingin menusuk tulang. Di bulan Januari, Kota Pakisa sudah mulai membeku. Meskipun kota ini masih penuh dengan kemegahan, tetap ada sedikit aura kesunyian yang menyelimuti.Janice turun dari taksi dengan membawa sebuah kantong, lalu buru-buru menarik kerah tinggi sweternya untuk menutupi setengah wajahnya.Saat berbalik, dia mendapati gerbang megah rumah keluarga Karim yang biasanya tampak simpel, kini justru dihiasi dengan lampu dan dekorasi meriah. Ini bukan tahun baru, ada acara apa yang begitu megah?Setelah menyapa satpam, Janice melangkah masuk dengan cepat. Di bawah serambi, Ivy sedang mengatur para pelayan untuk bekerja."Ibu.""Janice, kamu datang. Apa itu? Bungkusannya cantik sekali."Sambil berbicara, Ivy menjulurkan tangan untuk membuka kantongnya.Janice segera menyembunyikannya di belakang. "Bukan apa-apa, aku beli saat lewat. Hari ini ada acara apa? Kenapa begitu meriah?"Ivy memastikan para pelayan telah menyapu
Read more

Bab 417

"Oh, jadi kalian sudah saling kenal." Anwar berdiri dengan tangan di belakang, ekspresinya sedikit rumit."Janice, dia ini penyelamat nyawa Jason. Dia baru saja kembali dari luar negeri. Dia juga adik kelas Jason di universitas. Dia berasal dari keluarga terpandang. Kalian harus bergaul dengan baik ke depannya."Penyelamat nyawa, keluarga terpandang. Itu adalah kata-kata yang ingin Anwar sampaikan kepada Janice.Janice tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia sedikit mendongak dan melihat ekspresi lembut serta penuh kasih yang Rachel tujukan kepada Jason.Bagaimana mungkin wanita yang rela mengorbankan nyawanya untuk seorang pria tidak memiliki perasaan padanya?Tenggorokan Janice terasa pahit, tetapi wajahnya tetap dihiasi senyuman. "Oh, rupanya begitu."Begitu ucapan itu dilontarkan, tatapan dingin Jason tertuju padanya. Janice tidak mendongak, hanya berdiri diam di tempat.Tidak lama kemudian, para kerabat Keluarga Karim pun berdatangan. Anwar melambaikan tangan. "Jangan berdiri saja,
Read more

Bab 418

Janice mencuci tangannya, menggulung lengan baju, dan bersiap membantu Ivy bekerja. Namun, Zachary tiba-tiba melepas jasnya dan masuk ke dapur."Sudahlah, kalian berdua pergi makan saja, biar aku yang mengawasi di sini.""Terima kasih, Sayang." Ivy tersenyum manis."Terima kasih, Paman."Janice mengambil dua mangkuk sup dan langsung duduk di meja kecil untuk meminumnya. Sup yang direbus dengan herbal langka memang rasanya berbeda.Setelah bermesraan sejenak, Ivy dan Zachary akhirnya duduk. Begitu duduk, Ivy langsung merebut sup dari tangan Janice dan meminumnya sampai habis."Aku haus sekali. Aku sudah mencari tahu semuanya untukmu.""Mencari tahu? Ibu, aku menyuruhmu mencari tahu tentang apa?" Janice terkejut."Rachel."Mungkin karena penasaran, Janice tidak menyela Ivy.Ivy berbisik, "Rachel adalah putri sulung Keluarga Luthan, keluarga terpandang di Kota Heco. Dia dan Jason satu universitas di luar negeri. Saat Jason mengalami kecelakaan di luar negeri, dia yang menariknya keluar se
Read more

Bab 419

Rachel menatap Jason dan segera menggeleng. "Aku bukan menyelamatkan Jason demi balasan. Siapa pun yang ada di dalam mobil itu, aku tetap akan menolongnya."Dia tidak mengatakannya untuk mendapatkan pujian, itu memang yang dia yakini.Anwar menatapnya dengan puas sambil mengangguk. "Rachel, Jason beruntung sekali karena bisa mengenalmu.""Paman, kalau kamu bicara seperti itu, aku jadi nggak tahu harus menjawab apa." Rachel sedikit malu, jadi secara naluriah bergerak lebih dekat ke sisi Jason.Niatnya terlihat jelas oleh semua orang, tetapi semua orang menerimanya dengan senang hati. Meskipun dia kehilangan satu kakinya, itu terjadi karena dia menyelamatkan Jason.Jika Rachel bergabung dengan keluarga ini, sekalipun hanya sebagai simbol, itu bisa meningkatkan reputasi Keluarga Karim. Belum lagi latar belakang keluarganya yang terpandang, menjadikan pernikahan ini sebagai aliansi yang sempurna.Rachel menoleh menatap wajah Jason yang dingin dari samping. Tatapannya dipenuhi harapan, berh
Read more

Bab 420

Wajah Jason menjadi sangat masam. Matanya menyipit, memancarkan hawa dingin. "Janice."Janice menatap langsung ke matanya. "Kamu benaran nggak tahu apa yang dilakukan ayahmu hari ini? Melihatku dan Ibu berusaha keras, tapi nggak dihargai, rasanya menyenangkan ya? Aku nggak ingin bermain permainan ini dengan kalian lagi. Malam itu sudah lama berlalu, Paman."Di antara mereka, hanya sapaan paman yang bisa menjadi batas. Tatapan Jason penuh dengan kilatan dingin. Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik menuju tempat sampah.Janice menatap punggungnya dengan perasaan campur aduk, tak tahu apakah dia berharap Jason mengambil kembali syal itu, atau justru membiarkannya pergi begitu saja.Namun, setiap langkah Jason mendekati tempat sampah, hati Janice semakin tegang. Tepat ketika Jason hendak menghentikan pelayan, terdengar jeritan dari jalan kecil di taman.Secara refleks, semua orang menoleh. Rachel yang memakai kaki prostetik, tampaknya tersandung batu dan jatuh.Janice secara naluriah menole
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
52
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status