Semua Bab Pembalasan sang Istri Tertindas: Bab 441 - Bab 450

516 Bab

Bab 441

Mendengar Janice tidak mengubah panggilannya, Landon mengerti bahwa Janice ingin menjaga jarak darinya. Namun, Landon tidak kuasa menahan rasa penasarannya terhadap Janice.Dia bergerak mendekati Janice. Ada aroma teh yang samar dari tubuh Janice, ringan, tetapi sangat menenangkan.Janice yang menunggu jawaban darinya akhirnya menoleh, tetapi begitu sadar bahwa jarak di antara mereka terlalu dekat, dia buru-buru mundur sedikit dan mengingatkannya, "Pak Landon?"Landon baru tersadar. Saat menunduk melihat sisi wajah Janice, matanya tampak kelam dan dia berusaha menekan emosinya. "Boleh."Janice bergumam sejenak, lalu menjauhkan jarak antara mereka. Saat hampir tiba di restoran, ponsel Landon berdering. Di layarnya tertera nama Rachel."Kenapa? Kamu ini ya, selalu saja kelupaan." Landon berhenti beberapa detik, lalu melirik ke arah Janice. "Sekarang aku lagi sibuk."Mungkin karena suasana di mobil terlalu hening, Janice bisa mendengar suara Rachel dari ujung telepon dengan jelas."Kak, j
Baca selengkapnya

Bab 442

Begitu mendengar panggilan "Paman", pria di hadapan mereka langsung mengalihkan pandangan dinginnya ke arah Janice. Janice segera menundukkan kepala, berusaha menghindari tatapannya.Namun, justru saat itu matanya menangkap sepasang sandal rumah milik Jason dan Rachel. Sandal pasangan. Dengan desain lucu.Semua orang tahu betapa dinginnya Jason. Dia tidak pernah berubah untuk siapa pun. Bahkan Vania yang berada di sisinya selama lebih dari tiga tahun juga tidak pernah berhasil mengubah kebiasaannya.Di kehidupan sebelumnya, Janice telah hidup bersamanya selama delapan tahun, tetapi Jason tetap hanya memakai sandal rumah yang disediakan untuk tamu.Namun sekarang, dia rela berubah.Jika Vania mengetahui hal ini, dia pasti akan menyadari betapa konyolnya semua hal yang pernah dia lakukan untuk menargetkan Janice. Sebab, satu-satunya orang di hati Jason selalu adalah wanita yang telah menyelamatkannya.Tiba-tiba, suara Rachel memecah keheningan."Ah sayurku! Janice, bisa bantu aku?""Oke.
Baca selengkapnya

Bab 443

Mereka berdua menyajikan semua hidangan ke atas meja satu per satu. Tak lama kemudian, keempatnya pun duduk untuk makan.Rachel menyuapkan sepotong daging ke bibir Jason dengan manja. "Jason, coba cicipi, enak nggak?"Jason menundukkan tatapannya, lalu mengubah arah sendok Rachel dengan tenang. "Kamu sudah capek masak. Makanlah dulu."Wajah Rachel langsung merona, lalu tersenyum manis. "Baiklah."Melihat itu, Janice hanya menunduk dan fokus menyendok nasi. Tanpa sadar, dia hanya makan sayur-sayuran di depannya. Itu adalah kebiasaan yang terbentuk selama bertahun-tahun di Keluarga Karim.Meskipun selalu ada banyak hidangan lezat di meja makan, hanya mereka yang memiliki hak yang bisa memutar meja untuk memilih makanan yang diinginkan. Seperti dirinya, makan lebih banyak saja dianggap tidak tahu aturan.Namun, saat dia baru saja menjepit sayuran lagi, meja putar di depannya bergerak sedikit.Sepiring daging beralih ke hadapannya. Janice terdiam sejenak dan mengangkat kepalanya. Saat itu,
Baca selengkapnya

Bab 444

Ciuman yang mendadak itu membuat Janice terkejut hingga lupa bagaimana cara melawan. Sampai ketika ciuman pria itu semakin dalam, kesadaran Janice baru kembali sepenuhnya.Tanpa memedulikan tangannya yang masih penuh dengan busa sabun cuci piring, dia langsung mengangkat tangan dan mencoba menamparnya. Namun, seperti biasa, Jason selalu lebih cepat darinya.Sebelum tangannya bisa mengenai wajah Jason, jari pria itu sudah mencengkeramnya erat dan menekannya ke belakang.Posisi ini memaksa Janice untuk menegakkan tubuh dan semakin dekat dengan dadanya. Janice mendongak, tatapannya bertemu langsung dengan mata pria itu. Jason menatapnya dengan kelopak mata yang sedikit turun. Pandangannya dalam dan kelam.Di bibirnya tampak mendominasi dan menyiratkan hasrat. Dengan penuh kemarahan, Janice menarik kembali tangannya dan memaksa Jason untuk melepaskan cengkeramannya. Dia mundur selangkah untuk menciptakan jarak.Hidungnya terasa perih dan dia menarik napas dalam-dalam sambil berusaha meneka
Baca selengkapnya

Bab 445

Rachel mendekat dan mencium aroma sabun cuci piring. "Aku beli yang wangi melati, apa terlalu menyengat?" Dia segera meraih spons dari tangan Janice."Lepaskan saja, biar aku yang bereskan. Lagian, kamu ini tamu, malah cuci piring. Aku jadi nggak enak hati."Tidak ada nada pamer dalam suaranya, dan Janice bisa mendengarnya dengan jelas. Namun, melihat Rachel tersenyum polos tanpa curiga, Janice semakin merasa bersalah dan wajahnya semakin pucat.Rachel memperhatikan perubahan ekspresinya dan langsung cemas. "Astaga, kamu nggak alergi melati, 'kan? Wajahmu pucat sekali! Duduklah sebentar, aku akan buatkan teh untukmu.""Terima kasih."Janice mengikuti Landon keluar dari dapur.Di belakangnya, Rachel berkata dengan manja, "Jason, kenapa kamu tega biarin Janice cuci piring? Biar aku saja."Baru saja Rachel hendak mengulurkan tangannya, Jason langsung menghalanginya, "Nggak usah, biar aku saja."Mendengar itu, Janice hanya bisa tersenyum dingin dalam hati, lalu mempercepat langkahnya menin
Baca selengkapnya

Bab 446

Saat sosok itu mendekat, lampu sensor di atas kepala Janice tiba-tiba padam."Ah!" Janice berteriak kaget, begitu juga sosok itu. Sosok itu hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh.Tepat pada saat itu, lampu sensor kembali menyala. Begitu melihat wajah masing-masing, mereka sama-sama tertegun dan refleks menutup mulut yang terbuka lebar."Janice!""Kak Naura! Kamu hampir membuatku mati ketakutan!" Janice menepuk dadanya.Naura bersandar pada dinding. "Aku juga hampir mati ketakutan! Kukira tadi itu hanya suara gema langkah kakiku sendiri."Janice terkekeh-kekeh, lalu menggandengnya naik ke lantai atas. Sepanjang jalan, Naura mengeluh tentang lift yang rusak di waktu yang tidak tepat.Keduanya terlalu asyik mengobrol hingga tidak menyadari pintu di lantai bawah sedikit bergetar.Di dalam sana, seorang pria yang menyamar sebagai penghuni bertarung dengan brutal. Meskipun lawannya adalah Jason, dia tetap tidak menahan diri.Saat sadar dirinya tidak bisa mengalahkan Jason, pria itu men
Baca selengkapnya

Bab 447

Obat ini sebenarnya untuk menstabilkan emosinya setelah kembali dari Norgia.Saat hendak memasukkan pil ke mulutnya, Janice teringat peringatan Arya. Jika bisa menghindari obat ini, lebih baik tidak mengonsumsinya.Pada akhirnya, Janice meletakkan pil itu kembali dan memilih untuk bermain ponsel. Namun, begitu menyalakan layar, hal pertama yang muncul di berandanya adalah unggahan Rachel.Rambut Rachel digulung santai dengan beberapa helai rambut basah yang masih menjuntai. Jelas, dia baru selesai mandi. Yang lebih mencolok adalah dia mengenakan piama Jason.[ Mirip anak kecil yang pakai baju orang dewasa, 'kan? Hehe. ]Rachel tersenyum bahagia. Namun, saat Janice melihatnya, tubuhnya langsung terasa panas. Karena dia juga pernah memakai piama itu.Janice sontak bangkit, lalu menggosok kulitnya dengan kuat hingga lengan, leher, dan dadanya memerah, bahkan lecet.Setelah merasakan sakit, dia baru berhenti. Dia menatap kedua tangannya yang kini berlumuran darah di sela-sela jari.Tanpa r
Baca selengkapnya

Bab 448

Janice belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya. Refleks pertamanya adalah mundur, tetapi dia sudah terpojok di trotoar, tepat di depan tembok pembatas. Sudah tidak ada jalan keluar.Saat roda motor hampir menghantamnya, Janice mengangkat tangan untuk melindungi kepalanya. Detik berikutnya, dia mendengar suara benturan keras. Motor itu menabrak sesuatu dan terguling ke tanah.Dengan napas masih tersengal, Janice menurunkan tangannya dan melihat motor yang tadi melaju ke arahnya kini sudah terguling ke dalam taman bersama pengendaranya.Sementara itu, yang menabrak motor itu adalah ... mobil Jason. Jason melangkah keluar dari mobil mewahnya, mantel panjang hitam yang dikenakannya berkibar seiring langkahnya yang tegas.Dalam beberapa langkah, Jason sudah sampai di depan pria yang terjatuh itu dan langsung menarik kerahnya.Pria itu langsung memohon dengan nada ketakutan, "Pak Jason, maaf, aku nggak sengaja! Tadi tiba-tiba rem motorku blong, jadi aku nggak bisa menghindar! A
Baca selengkapnya

Bab 449

Rachel sudah mulai terbiasa memanggil Ivy dengan sebutan kakak. Kelihatannya, Ivy juga sudah mengakuinya."Hm." Janice melangkah maju dan duduk. Dari sudut matanya, dia melihat daftar tamu. "Sebanyak ini tamunya?"Rachel tersenyum. "Ini masih sedikit! Kami cuma mengundang keluarga dan orang-orang penting saja. Sisanya baru akan diundang saat pernikahan nanti."Janice melihat daftar nama yang hampir mencapai 200 orang dan langsung terdiam. Keduanya berasal dari keluarga besar, yang paling mereka miliki adalah koneksi.Ivy menyadari kecanggungan Janice dan mengalihkan topik, "Rachel, tadi kita sampai mana?""Oh, aku tanya soal urutan sembahyang sebagai istri Jason. Ribet sekali!" Rachel memanyunkan bibirnya."Nggak ribet. Jason adalah pewaris utama dan akan menjadi Kepala Keluarga Karim di masa depan. Apa pun harus mengutamakan dia. Karena kamu istrinya, tentu saja kamu yang pertama," jelas Ivy.Mendengar itu, Rachel menopang dagunya dan matanya berbinar penuh kekaguman. "Aku tahu dia me
Baca selengkapnya

Bab 450

Dua kotak itu berisi dua jenis gaun tidur. Yang satu bergaya imut, yang satu lagi lebih seksi. Namun, tidak terlalu terbuka, hanya memiliki beberapa desain yang menggoda.Rachel takut Janice tidak bisa melihat dengan jelas, jadi dia sengaja mengeluarkan kedua gaun tidur itu dan membandingkannya di depan cermin. Tidak cukup hanya dengan membandingkan pada diri sendiri, dia juga menempelkan gaun itu ke tubuh Janice."Janice, aku benar-benar iri padamu. Kamu cantik, tubuhmu juga sempurna, pakai apa pun pasti terlihat bagus."Janice terdiam, diam-diam menyesuaikan napasnya agar tetap tenang sebelum tersenyum ringan. Secara refleks, dia menolak gaun tidur itu dengan mendorongnya sedikit."Kamu juga cantik. Pakai saja dua-duanya secara bergiliran.""Lalu, mana yang harus kupakai duluan? Aku berencana mengenakannya di malam pertunangan. Pilihkan yang bisa membuat Jason ... terpana."Rachel agak malu, tetapi tatapannya penuh dengan cinta yang tulus. Menatap wanita yang begitu bebas mengekspres
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4344454647
...
52
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status