Tubuh Janice mulai bergetar, tangisnya pecah tak terkendali. Setiap tarikan napasnya terasa seperti luka yang semakin dalam, serta membawa rasa sakit dan keputusasaan yang menusuk.Landon menepuk punggungnya dengan lembut. "Janice, jangan khawatir. Aku akan selidiki semuanya."Janice sangat berterima kasih pada Landon, tetapi dia tahu tempat ini adalah Kota Pakisa. Keluarga Karim sangat berkuasa dan bisa mengendalikan segalanya.Meskipun Keluarga Luthan sangat berpengaruh di Kota Heco, mereka tidak bisa menjangkau kekuasaan Keluarga Karim di sini.Terlebih lagi, dengan kata-kata Anwar yang setegas itu, mana mungkin dia tidak punya rencana yang sudah dipersiapkan dengan matang?Dengan bersusah payah, Janice menguatkan tubuhnya, lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia menatap Zachary dan Landon. "Paman, Pak Landon, kalian bisa tinggalkan aku sebentar? Aku ingin sendirian sama ibuku."Keduanya saling berpandangan, lalu mengangguk dan keluar dari kamar dengan tenang.Setelah pintu tertutup, J
Baca selengkapnya