Janice terhenyak, seolah-olah hatinya dicengkeram erat, lalu dilemparkan ke tanah yang dingin dan membeku."Minta maaf kepada siapa? Untuk apa?" Janice balik bertanya dengan galak.Jason diam, wajahnya sedingin es. Genggamannya di pergelangan tangan Janice semakin erat, seolah-olah ingin mematahkannya.Dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, Jason mengucapkan setiap kata dengan jelas, "Janice, kamu satu-satunya orang yang berani menipuku dua kali.""Aku hanya belajar darimu. Apa hakmu berpikir aku akan menjadi wanita simpanan bagi pria yang menipuku dan mengancamku?""Jadi, semua ini hanya kebohongan?" Tatapan Jason semakin suram, menatapnya lekat-lekat.Ya. Janice membuka mulut, tetapi kata itu tidak bisa keluar. Dia menunduk, melihat tangan Jason yang masih mencengkeramnya, lalu berbisik, "Paman, Rachel sedang melihatmu."Jason menoleh ke arah Rachel, lalu segera melepaskan Janice dan mundur selangkah.Lihat? Benar atau salah sama sekali tidak penting. Jason sudah m
Read more