Penglihatan Janice menjadi buram dan berputar, seolah-olah dia terperangkap dalam kabut tebal yang membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas."Apa lagi yang dia bilang?"Elaine menatap ekspresinya dan menyeringai. "Dia bilang, asalkan kita mengancammu dengan ibumu, kamu pasti akan menurut. Jadi, Janice ... terimalah takdirmu.""Di lingkaran sosial ini, kamu cuma wanita cantik yang nggak punya kuasa ataupun pengaruh. Dengan kata lain, kamu cuma sumber daya yang bisa dipertukarkan.""Kamu juga nggak mau video ibumu tersebar ke publik, 'kan? Kalau itu terjadi, bukan cuma Keluarga Karim yang nggak akan menerimanya. Bahkan seluruh Kota Pakisa juga akan menolaknya."Janice mengangkat pandangannya menatap Elaine yang penuh dengan keangkuhan. Di matanya, hanya ada kesepian yang samar."Jadi, nggak peduli apa pun yang aku lakukan, kalian tetap nggak akan melepaskanku, ya?"Elaine tersenyum kecil. Dia tidak menyangkal, tetapi juga tidak membenarkan.Beberapa detik kemudian, Elaine mengangkat ge
Read more