Kudapati Mas Abri yang kaget ketika bola matanya membulat seketika. Entah sekitar beberapa detik, barulah tangannya mau memegang pipiku.Ya Tuhan! Kenapa tangannya jadi begitu dingin? Apa dia gugup? Apa dia sebenarnya meragu melakukan hal ini? Jika memang begitu adanya, siap-siaplah dirimu Mas Abri! Aku akan mengunci rapat-rapat langkahmu sampai tidak akan bisa lepas dari jeratku. Enak saja wanita itu! Walau katanya tiada hubungan apa-apa, tetap saja aku tidak terima. Aku yang bersamanya sejak dia masih diposisi minus, masa wanita lain yang kebagian enaknya ketika dia sudah di posisi plus. Yang benar saja! Mau bagaimana pun ceritanya, istri sah tetaplah pemenangnya! Entah itu kalah cantik, kalah seksi, kalah dari segala-galanya, yang namanya sah secara hukum dan agama, tetaplah menjadi yang utama dan satu-satunya. Menyingkirlah kalian para wanita tidak tahu malu! Sampai kapan pun, suamiku ini akan tetap menjadi milikku. Akan kubuat lagi dia tunduk, seperti pertama kali kami bertemu
Terakhir Diperbarui : 2024-10-09 Baca selengkapnya