Aku terhenyak begitu mendengar penuturan Amy. Bukan apa-apa. Aku hanya kaget karena terlalu aneh permintaannya itu. "Maksud kamu apa, My?" "Halah, Airin! Kamu ini. Mentang-mentang udah punya rumah sombongnya udah nggak tanggung-tanggung," cebik Ibu menjawab tanyaku dengan nada ketus. Aku menghela napas samar, sebenarnya agak lelah meladeni Ibu yang kerap berprasangka buruk terhadapku. Padahal aku hanya bertanya. Bukan maksud apa-apa, apa lagi menyombongkan diriku kini."Bukan gitu, Buk. Aku kan cuma–""Emangnya kenapa kalau adik kamu mau nginap di rumah kamu ini? Nggak boleh emang? Apa harus sujud dulu dikaki kamu?" selanya masih terdengar emosi. "Buk! Bisa nggak sih Ibuk dengarin aku dulu? Aku cuma mau nanya, kenapa tiba-tiba mau nginap? Ada apa, Buk? Lagi pula aku belum ada bilang kan boleh atau nggak. Ibuk aja yang terus nggak suka gitu sama aku!" balasku sengit, tentu ikut emosi. Siapa yang tidak jengkel jika sudah begitu? Niat hati hanya bertanya ada apa, tapi justru dianggap
Last Updated : 2024-10-11 Read more