Semua Bab Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku: Bab 51 - Bab 60

70 Bab

BAB 51

Poppy menyingkirkan tangan Regan dari pipinya, lalu mengelap air matanya sendiri. Wanita itu tampak mengatur suaranya beberapa saat sebelum menjawab panggilan.Regan mendengus, lalu kembali bersandar pada kursinya.“Halo? Kenapa, Kak?” sapa Poppy. Ia sedikit menyedot hidungnya dan melirik Regan sekilas.“Kamu udah selesai?”“Iya, ini udah jalan pulang.”“Oke, bagus, deh!” suara Dante terdengar sangat bersemangat. “Nanti malam ikut Kakak, ya. Kita makan bareng sama teman Kakak.”Alis Poppy berkerut. Dante memang sering mengajaknya makan di luar, tetapi kenapa dia sampai harus mengajak temannya?“Makan bareng?”“Itu loh, yang fotonya sempat Kakak kirimin ke kamu.”Ah, itu….Setelah mengirimkan foto seorang pria, Dante terus-terusan membahasnya. Baik itu ketika pulang kerja atau melalui pesan. Dante akan membangga-banggakan pria yang katanya berusia 29 tahun itu. Lalu, puncaknya hari ini, Dante malah mengajaknya untuk makan bersama.“Kita makan berdua aja deh, Kak….” Poppy berusaha menca
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 52

Dante Januar: [foto]Dante Januar: Gimana? Cocok, kan?Regantara Dashar: Siapa?Dante Januar: Poppy sama junior gue. Mereka lagi gue kenalin.Regantara Dashar: Di mana?Dante Januar: Gak ya. Gue gak bakal kasih tau. Gue gak mau traktir lu, Pak Dok!Ada yang lebih membuat kepala Regan berdenyut selain jadwal operasi berturut-turut dalam satu hari dan disambung oleh seminar, yaitu kenyataan bahwa Poppy berbohong kepadanya. Awalnya, Regan tidak mau protes banyak ketika tahu Poppy hanya akan makan malam dengan Dante. Namun, melihat bagaimana teman kurang ajarnya itu justru pamer kedekatan Poppy dengan pria lain, Regan tidak bisa tidak menyalahkan wanita itu juga.Regan sampai memperbesar foto yang dikirimkan Dante berkali-kali, memastikan kalau temannya itu tidak berbohong. Berapa kali dilihat pun, itu memang Poppy dengan baju terusan berwarna biru dengan rambut ditata sederhana. Regan juga masih ingat jepitan kecil yang ia sematkan di rambut wanita itu.Jadi, dia dandan cantik buat ketem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 53

Poppy tidak menjawab dan sekarang jelas-jelas menghindari mata Regan.“Poppy!” panggil Regan dengan suara tegas.Wanita itu melirik ke dalam rumah dengan wajah panik. Regan paham, Poppy pasti khawatir apakah Dante masih ada di sana atau tidak. Setelah memastikan Dante tidak ada di sekitar mereka, wajah wanita itu kembali menatapnya.“Kalau aku jujur, Kakak pasti ngehalangin aku lagi, kan?” walaupun agak berbisik, Regan bisa merasakan kekesalan dalam suaranya.“Jadi, kamu udah tahu? Kamu udah tahu kalau Dante bawa temannya buat dikenalin ke kamu?” Regan tidak percaya kalau wanita yang ia kira polos, ternyata bisa berpikiran licik seperti ini.“Kak Dante cuma mau kita kenalan.”“Aku tahu, kamu gak bodoh, Poppy.”Sebelum berpacaran, Poppy tahu kalau Regan adalah orang yang tegas. Bukan berarti dia pria dingin dan kaku, hanya saja Regan selalu mempunyai kemampuan untuk mengintimidasi lawan. Itulah kenapa Poppy tidak mau banyak berurusan dengan Regan sebelumnya.Poppy kira, sifat itu akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 54

Persiapan yang begitu grasak-grusuk, membuat Poppy memilih pakaian sederhana saja. Ia memakai kaus putih crop-top yang dipadukan dengan celana jeans high-waist berwarna putih. Agar tidak terlalu polos, Poppy juga menambahkan jaket jeans oversized berwarna hitam. Rambutnya hanya disisir tanpa aksesoris apa pun. Make-up pun seadanya, asal wajahnya tidak terlihat pucat saja.Benar saja, klakson mobil pun terdengar di depan rumahnya ketika Poppy sedang mengoleskan lipstik. Ia semakin terburu-buru, mengambil tas dan memasukan ponsel serta dompetnya. Kali ini, Poppy memilih memakai flat shoes daripada sepatu kets yang lebih ribet.Setelah mengunci pintu dan mengabari Dante, Poppy pun menghampiri Mami yang sudah tersenyum lebar dari dalam mobil. Wajah wanita itu terlihat sangat semringah ketika menurunkan kaca jendela mobilnya.“Lama nunggu?” tanya Mami ketika Poppy berjalan mendekat.Justru aku kayak orang kesetanan karena Mami kecepetan, gerutu Poppy dalam hati. “Gak, kok, Mam. Pas banget
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 55

Regan mendesah panjang sambil menyandarkan kepalanya di kursi mobil. Ia baru saja tiba di rumah orang tuanya, tapi tidak mau langsung keluar dari mobil itu. Hatinya berkata untuk memutar mobil dan pergi ke rumah Dante untuk menemui Poppy. Di satu sisi, egonya tidak bisa dikalahkan.Wanita itu yang berbohong, kenapa Regan yang harus memohon?Beruntung, maminya menyuruh untuk pulang ke rumah hari ini, jadi Regan tidak perlu mencari alasan tidak pulang ke rumah Dante. Jadi, setelah pekerjaannya selesai lebih awal karena akhir pekan, Regan pun meluncur ke sini tanpa memberi kabar apa pun kepada Poppy.Setelah sudah lebih tenang, Regan akhirnya keluar dari mobil. Seorang asisten rumah tangga yang sedang membersihkan teras pun menyapanya. Sambil berbasa-basi, wanita paruh baya itu memberitahu jika maminya sedang memasak di dapur bersama yang lain.Tadinya, Regan pikir “yang lain” itu adalah Mbok Yati, asisten rumah tangganya yang paling senior dan biasa membantu Mami di dapur. Namun, alih-a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 56

Tok! Tok!Poppy mengerjap ketika mendengar suara ketukan pelan di pintu. Keadaan kamar ini masih terang benderang. Sepertinya, Poppy ketiduran karena lelah menangis setelah mengingat kejadian beberapa belas tahun yang lalu itu. Hari ketika Poppy merasakan seporsi mi goreng terenak yang pernah dimakannya.Mengenang senyum Regan dan tangisan bahagia Dante kala itu adalah titik kembali Poppy mendapatkan warnanya. Sejak saat itu juga Dante berjanji akan membelikan dan melakukan apa pun yang Poppy mau, asalkan wanita itu tidak mogok makan lagi.Apa mungkin, itu adalah kali pertamanya tertarik dengan Regan?Entahlah, Poppy sendiri tidak yakin.Mau bagaimana pun perasaannya, mungkin keluarga Dashar hanya akan tetap menganggap itu sekadar perasaan kagum seorang adik kepada sang kakak. Mungkin, akhirnya Regan akan sadar kalau Putri adalah pasangan yang lebih cocok dibandingkan Poppy.Tok! Tok!Ketukan itu kembali terdengar, membuat Poppy mendesah panjang. Dengan mata yang masih terasa berat, P
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

BAB 57

Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu pribahasa yang cocok untuk Poppy sekarang. Setelah mengikuti “permainan” Regan semalam, ditemani air hangat yang lama-kelamaan menjadi dingin, kini seluruh badannya terasa remuk. Rasa sakit ini berbeda dari sebelumnya.Seluruh tubuh Poppy terasa terbakar dan nyeri. Nyatanya, setelah Regan menggendongnya untuk rebahan di kasur malam tadi, ia sama sekali tidak bisa bergerak normal sampai sekarang. Bahkan untuk berbalik badan saja sepertinya Poppy harus mengeluarkan tenaga dalam.Bercinta di kamar mandi ternyata tidak seindah yang dibayangkannya. Oke, sensasinya memang berbeda, tetapi untuk tubuh lemah seperti Poppy, itu adalah ide terburuk.Setelah memaksakan diri untuk bangkit dari kasur, Poppy sekuat tenaga berjalan ke arah tas besar yang dibawa Dante kemarin—berisi baju ganti dan beberapa perlengkapan bekerjanya. Namun, baru saja ingin berganti pakaian, rasa nyeri itu kembali menyerang kepalanya. Alhasil, Poppy malah kembali duduk di ujung kas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

BAB 58

Drama pagi itu akhirnya berakhir juga setelah Papi yang menengahi perdebatan Mami dan Dante. Senyaman apa pun Dante dengan keluarga Dashar, tetap ia lebih menyukai tinggal di rumahnya sendiri. Seminggu tanpa Poppy di rumah pasti akan terasa membosankan, jadi ia tetap mempertahankan argumennya. Di satu sisi, Mami adalah oponen yang kuat. Ia tidak menyerah untuk ingin tetap merawat Poppy di rumah ini.Sekarang, Poppy sudah merasa sedikit lebih tenang setelah minum obat dari Regan. Walaupun sudah mencoba untuk tidur sebentar, kepalanya masih tetap terasa sakit. AC kamar sengaja dimatikan, membuat keringat membanjiri seluruh pakaian Poppy. Kalau tahu bakal tersiksa begini, ia harusnya memukul kepala Regan lebih keras semalam.Poppy meraih ponselnya, memeriksa apakah ada pesan penting yang masuk. Dante bilang, ia sudah mengabari sekolah perihal keadaannya. Namun tetap saja, kadang ada wali murid yang tak paham, sehingga tetap menerornya dengan berbagai ocehan.Di antara pesan-pesan dari wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

BAB 59

Seperti sudah diatur otomatis, mata Poppy terbuka ketika keadaan kamarnya sudah gelap gulita. Cahaya dari luar kamar sudah hilang sepenuhnya, hanya ada seberkas dari lampu balkon. Poppy pun menyalakan lampu tidur di atas nakas, lalu mencari ponselnya di kasur untuk memeriksa jam. Sudah hampir pukul setengah tujuh malam ternyata.Badannya masih terasa sakit—mungkin karena terlalu banyak tidur—tetapi kondisi tubuhnya sudah membaik. Kepalanya sudah tidak pusing dan sepertinya juga tidak demam lagi. Matanya melirik ke arah nakas sekali lagi, ada bekas bungkus obat dan air putih di sana. Poppy pasti sudah mengkhawatirkan banyak orang.Poppy memakai sandal rumah dan berjalan menuju saklar lampu. Seketika, kamarnya menjadi terang benderang. Ia juga bisa melihat kondisinya sendiri dalam cermin. Wajahnya masih pucat dan rambutnya basah karena keringat. Poppy sepertinya harus ganti baju sebelum turun ke bawah.Jam segini biasanya keluarga Dashar sedang berkumpul untuk makan malam. Dari dulu, Po
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

BAB 60

Mata Poppy refleks membulat begitu mendengar suara Regan dari belakang. Ia bahkan tidak berani menoleh, khawatir Mami menyadari perubahan raut wajahnya. Tidak di depan Dante atau Mami, Regan masih saja bersikap jahil seperti ini.Plak!Mami memukul punggung Regan dengan keras. “Kamu udah tua! Masih aja manja begitu.”Poppy diam-diam mengembuskan napas lega. Sepertinya, Mami berpikir kalau Regan cemburu karena Poppy lebih diperhatikan daripada dirinya—anak Mami sendiri. Buru-buru Poppy menetralkan wajahnya, bersikap seolah tidak terpengaruh dengan aroma sabun mandi Regan, lalu menoleh.“Kak Regan udah pulang ternyata,” ucap Poppy dengan senyum yang dibuat-buat. Ia berkata seolah pesan Regan tadi tidak pernah ada.“Loh? Tadi, kan, dia ke kamar kamu buat cek kondisi kamu. Kamu gak ingat?” Mami yang menyahut.Dahi Poppy berkerut kembali. Ia tidak ingat kalau ada seseorang yang datang ke kamarnya tadi. Ia hanya bermimpi memeluk dan mencium Regan—sebuah mimpi yang biasa ia alami belakangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status