Poppy menyingkirkan tangan Regan dari pipinya, lalu mengelap air matanya sendiri. Wanita itu tampak mengatur suaranya beberapa saat sebelum menjawab panggilan.Regan mendengus, lalu kembali bersandar pada kursinya.“Halo? Kenapa, Kak?” sapa Poppy. Ia sedikit menyedot hidungnya dan melirik Regan sekilas.“Kamu udah selesai?”“Iya, ini udah jalan pulang.”“Oke, bagus, deh!” suara Dante terdengar sangat bersemangat. “Nanti malam ikut Kakak, ya. Kita makan bareng sama teman Kakak.”Alis Poppy berkerut. Dante memang sering mengajaknya makan di luar, tetapi kenapa dia sampai harus mengajak temannya?“Makan bareng?”“Itu loh, yang fotonya sempat Kakak kirimin ke kamu.”Ah, itu….Setelah mengirimkan foto seorang pria, Dante terus-terusan membahasnya. Baik itu ketika pulang kerja atau melalui pesan. Dante akan membangga-banggakan pria yang katanya berusia 29 tahun itu. Lalu, puncaknya hari ini, Dante malah mengajaknya untuk makan bersama.“Kita makan berdua aja deh, Kak….” Poppy berusaha menca
Terakhir Diperbarui : 2025-03-24 Baca selengkapnya