Share

BAB 60

Author: Ziajung
last update Huling Na-update: 2025-03-25 10:20:56

Mata Poppy refleks membulat begitu mendengar suara Regan dari belakang. Ia bahkan tidak berani menoleh, khawatir Mami menyadari perubahan raut wajahnya. Tidak di depan Dante atau Mami, Regan masih saja bersikap jahil seperti ini.

Plak!

Mami memukul punggung Regan dengan keras. “Kamu udah tua! Masih aja manja begitu.”

Poppy diam-diam mengembuskan napas lega. Sepertinya, Mami berpikir kalau Regan cemburu karena Poppy lebih diperhatikan daripada dirinya—anak Mami sendiri. Buru-buru Poppy menetralkan wajahnya, bersikap seolah tidak terpengaruh dengan aroma sabun mandi Regan, lalu menoleh.

“Kak Regan udah pulang ternyata,” ucap Poppy dengan senyum yang dibuat-buat. Ia berkata seolah pesan Regan tadi tidak pernah ada.

“Loh? Tadi, kan, dia ke kamar kamu buat cek kondisi kamu. Kamu gak ingat?” Mami yang menyahut.

Dahi Poppy berkerut kembali. Ia tidak ingat kalau ada seseorang yang datang ke kamarnya tadi. Ia hanya bermimpi memeluk dan mencium Regan—sebuah mimpi yang biasa ia alami belakangan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 61

    Setelah pulih, Poppy akhirnya diizinkan pulang juga oleh Mami. Terkadang, wanita paruh baya itu jauh lebih tegas daripada Regan sendiri—yang notabenenya adalah seorang dokter. Poppy pun sudah kembali bekerja dan kehidupan di rumah Dante berjalan seperti biasanya.Tentu saja masih dengan Regan yang terkadang mencuri waktu untuk bermesraan dengan Poppy tanpa ketahuan Dante.Namun, belakangan ini Poppy merasa kalau Regan lebih menahan diri. Ia tidak terlalu banyak menggoda Poppy terang-terangan ketika ada Dante. Dia jadi lebih pengertian ketika Poppy sudah memberi kode untuk tidak berbuat macam-macam. Mereka juga belum melakukan seks lagi setelah kejadian Poppy sakit di rumah keluarga Dashar.Entah apa Regan yang memang sedang menahan diri atau… Poppy sudah tidak menarik lagi di matanya.Poppy menggelengkan kepala, berusaha mengenyahkan pikiran buruk itu dari kepalanya. Bukankah itu bagus kalau Regan pandai

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 62

    Poppy sempat berpikir Regan sedang menjahilinya kembali. Namun, begitu melihat pintu garasi rumah itu terbuka otomatis hanya dengan satu tekan di ponsel Regan, ia tidak bisa berkata-kata. Regan pun dengan tenangnya memasukan mobil ke garasi.“Ayo, turun,” ajak pria itu sambil membuka sabuk pengaman.“Sebentar, sebentar….” Poppy mengangkat satu tangannya. “Rumah kita? Maksudnya… kok, bisa—gak, maksudku, aku gak merasa pernah beli rumah atau nabung buat beli rumah….”Rancauan Poppy dibalas Regan dengan senyuman dan cubitan ringan di pipinya. “Aku jelasin di dalam, ya.”Melihat tidak ada tanda-tanda Poppy akan keluar dengan cepat, Regan pun memutar langkahnya dan membuka pintu di sebelah Poppy. Ia menuntun wanita itu untuk turun dari mobil, lalu membawanya ke sebuah pintu di sana. Pintu itu ternyata terhubung dengan tangga yang membawa mereka ke

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 63

    Ada kebanggaan yang membuncah ketika Regan melihat binar mata Poppy sekarang. Kerja kerasnya terbayar sudah. Ia tidak menyesal telah merogoh tabungannya lebih dalam, sampai beberapa kali bersitegang dengan arsitek dan interior desainer demi rumah ini. Wanita itu terlihat sangat bahagia.Walaupun pasti tidak sebanding dengan apa yang Regan rasakan sekarang.“Kak? Serius?”Itu bukan pertanyaan pertama Poppy ketika memasuki ruangan ini—ruangan yang khusus Regan buat untuk wanita itu. Ruangan ini juga yang paling banyak menyita waktu renovasi. Hampir sebulan penuh Regan habiskan untuk konsultasi desainnya.“Gimana? Suka?” Regan malah balik bertanya.“Siapa yang gak suka perpustakaan pribadi!” Poppy memekik senang dengan bibir yang tak berhenti tersenyum. “Dan… dan… buku-bukunya! Oh my God!”Baru kali ini Regan melihat ekspr

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 64

    Tidak perlu waktu lama untuk Regan memacu mobilnya menuju rumah sakit. Begitu sampai pun, sudah ada perawat yang menunggunya untuk menjelaskan situasi. Regan mengantar Poppy ke ruangannya sambil mendengarkan penjelasan sang perawat. Setelah memastikan Poppy sampai dengan selamat di ruangannya, Regan segera pergi ke ruang operasi bersama perawat itu.Dan sekarang, Poppy kebosanan.Ruangan Regan sama monotonnya dengan ruang dokter lainnya. Hanya ada seperangkat komputer, tumpukan dokumen, dan buku-buku medis. Furnitur lainnya yaitu satu sofa kecil—tempat Poppy duduk sekarang. Mungkin karena ini ruangan pribadi Regan, yang biasanya menjadi tempat pria itu menyusun laporan dan konsultasi saja, tidak ada ranjang pasien di sini.Poppy pikir, ia hanya perlu menunggu paling lama setengah jam. Namun, dua jam berlalu, Regan tidak juga kembali. Perutnya mulai keroncongan. Poppy baru ingat kalau terakhir ia makan adalah saat jam isti

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 65

    “Kenapa berhenti, Babe—oh, ada tamu, ya?”Regan tidak menghiraukan ucapan Claudia itu, malah mendorongnya untuk menyingkir, dan segera menghampiri Poppy. Dia tidak tahu kenapa keadaannya menjadi seperti ini. Bodohnya Regan yang terlalu terbuai dengan sentuhan itu sebelum memastikan siapa yang memeluknya. Tubuh dan pikirannya yang kelelahan membuat semua otaknya tidak bisa bekerja dengan baik.Seharusnya ia sadar waktu Claudia memeluknya dari belakang dan langsung menarik tubuhnya untuk berbalik. Poppy bukan wanita yang bisa bersikap agresif di depan pria mana pun, bahkan di depan Regan sendiri.“Pop, ini gak—”Kepala Regan terasa kosong hanya untuk memberikan penjelasan. Apalagi ketika melihat Poppy jelas-jelas menepis tangannya itu. Wajah wanita itu sudah tampak pias, dengan bola mata bergetar. Satu gerakan lagi saja, mungkin Poppy bisa menangis di sana.&ldquo

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 66

    Pintu kayu di depannya terasa begitu mengintimidasi di mata Regan. Jantungnya berdebar sangat kencang karena tahu Poppy ada di dalam sana. Hari sudah berganti dan jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Regan baru saja pulang dari rumah sakit setelah seharian disibukkan dengan pasien.Sepertinya, Semesta tidak mengizinkannya untuk tenang hari ini.Sekali lagi, ia melihat ponselnya yang menunjukkan ruang obrolan dengan Poppy. Wanita itu belum membaca pesan terakhirnya—yang mengajak Poppy untuk berbicara setelah Regan pulang. Regan menghela napas, tangannya sudah terangkat ingin mengetuk pintu itu sebelum sebuah suara menginterupsinya.“Jangan.”Pria itu menoleh. Beberapa langkah darinya, tepatnya di depan dispenser, Dante sudah berdiri sambil membawa mug berbentuk kepala anjing. Regan lupa kalau sahabatnya itu suka keluar tengah malam untuk mengambil minum.Regan tidak bisa melihat wajah

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 67

    Hari berjalan lambat setelah kejadian kemarin. Regan seperti tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan oleh Semesta. Poppy terus mengabaikannya, ditambah sikap Dante semalam, Regan juga khawatir jika bersikap terang-terangan di rumah.Begitu banyak waktu yang Regan buang hanya dengan memandangi layar ponsel. Tidak ada jadwal operasi hari ini—berbanding terbalik dengan kemarin. Regan hanya visite dan konsultasi dengan beberapa pasien. Namun, justru itu yang membuatnya lebih membenci hari ini.Ruang chat Poppy masih sehambar kemarin. Wanita itu tidak mengangkat panggilan video atau panggilan suara darinya. Beberapa chat hanya dibaca dan sisanya bahkan tidak dibaca sama sekali. Hari ini pun Regan sudah mencoba kembali, tetapi hasilnya masih sama.Regantara Dashar: Pop, tolong angkatRegantara Dashar: Ayo kita ketemu, aku mau jelasin semuanyaRegantara Dashar: Aku gak bisa jelasin di

    Huling Na-update : 2025-03-28
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 68

    “Mbak Poppy sudah ditemukan di Polres XX, Mas Regan.”Regan tidak peduli dengan ucapan Pak Ferdi selanjutnya. Ia bahkan tidak sadar kalau yang disambarnya adalah kunci motor Dante, sebelum melihat bahwa alarm mobilnya tak kunjung bunyi. Merasa tidak ada waktu untuk menukar kunci, jadi ia langsung saja mengendarai motor itu dan melesat menuju tempat Poppy.Sepanjang perjalanan, pikiran Regan tidak tenang. Apa yang terjadi sampai Poppy berada di tempat yang berjarak dua jam lebih dari rumahnya. Untuk dikatakan kabur dari rumah, itu terlalu mudah ditemukan. Namun di satu sisi, sangat mustahil juga Poppy berpergian seperti ini tanpa mengabari Dante.Satu yang akhirnya mungkin menjadi jawaban adalah Poppy sedang menghindari Regan.Mengingat itu, amarahnya tentu tak terbendung lagi.Perjalanan sejauh itu Regan tempuh seperti orang gila. Ia hanya membutuhkan satu jam lebih sepuluh menit untuk

    Huling Na-update : 2025-03-28

Pinakabagong kabanata

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 80

    Regan melihat bibir Poppy kembali bergetar. Kepala wanita itu pun tertunduk. Meskipun tidak mengucapkan apa pun, Poppy sepertinya tidak punya pilihan lain selain menuruti ucapan Dante.Regan pun sama. Perasaan jengkelnya sudah menembus ubun-ubun. Ia bahkan sudah siap menanggung konsekuensi kalau saja emosinya tak terbendung dan berakhir melempar cangkir ke kepala Dante. Hanya saja, ia harus tetap waras dalam situasi ini. Dante hanya terlihat mudah dikendalikan dari luar, tapi pria itu bisa bertindak lebih nekat dari yang dibayangkan.“Hei,” Regan berbisik sambil mengusap tangan Poppy di bawah meja. “Kita masih bisa ketemu, hm. Jangan sedih, ya.”“Walaupun gue izinin kalian ketemu, bukan berarti hubungan kalian gue restuin, ya!” rupanya, Dante masih bisa mendengar kata-kata Regan untuk Poppy itu. “Lo masih dalam probabation, Pak Dok!”Sekali lagi, Regan hanya bi

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 79

    Sarapan pagi ini bisa dibilang cukup normal jika mengingat bagaimana huru-hara semalam. Poppy juga merasa lebih baik, entah dari fisik maupun perasaannya. Memang benar, wanita di mengalami premestrual syndrom memang tidak karuan. Walaupun perutnya masih agak mulas, setidaknya Poppy sudah lega sekarang.Itu pula yang membuatnya bisa bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk kedua pria di rumah itu. Ia tetap mendapat sapaan hangat Dante, walaupun setelahnya berubah menjadi lirikan sinis begitu Regan turun dan mencium pipinya. Poppy sampai harus memukul dada pria itu karena sudah berani terang-terangan di depan Dante.“Perutnya masih sakit? Kamu mau makan sesuatu? Aku bisa bawain nanti pas pulang kerja,” tanya Regan dengan lembut dengan tangan yang terus mengelus perut Poppy.Tentu saja Poppy langsung mencubit tangan itu sampai membuatnya mengaduh. Regan menjauhkan tangannya, tapi tetap melempar senyum me

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 78

    Begitu banyak yang terjadi hari itu, sampai membuat Regan merasa tiga kali lebih lelah dari biasanya. Poppy langsung diperbolehkan pulang setelah melakukan pemeriksaan lanjutan dan menebus obat. Mereka bertiga pun akhirnya pulang ke rumah dengan damai, meskipun tanpa pembicaraan selama di mobil.Setelah memastikan Poppy tertidur pulas, Regan pun keluar dari kamar wanita itu. Kalau dulu ia harus mengendap-endap untuk bisa menemui Poppy di rumah, sekarang tidak lagi. Hanya saja, dia merasa sedikit aneh karena Dante tidak protes ketika melihat Regan jelas-jelas mengantar Poppy ke kamar.Sepertinya, ucapan Poppy yang terakhir kali di rumah sakit itu benar-benar mengguncang jiwanya. Jujur saja, Regan senang karena Dante tidak lagi jadi penghalang di hubungan mereka. Namun di satu sisi, ia juga khawatir temannya itu mengambil jalan nekat. Tidak pernah ada yang tahu bagaimana isi hati manusia.Regan tidak menemukan Dante di kamarnya,

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 77

    “Apa?”“C-coba ulangin lagi, Dok?”Dokter Kristin, dokter Rumah Sakit Dashar yang berjaga di UGD hari ini menjelaskan dengan tenang kepada dua pria berwajah panik di depannya. “Nona Poppy mengalami infeksi saluran pencernaan, yang menyebabkan perutnya terus terasa sakit dan mual. Itu juga yang menyebabkan siklus haidnya terganggu.”Kali ini, Dokter Kristin melirik Poppy yang terbaring di brankar dengan selang infus. Ia pun tersenyum—sedikit menggoda pasien yang membuat seorang Dokter Regan panik luar biasa.“Sepertinya, Nona Poppy mengalami stres yang cukup tinggi, ya, belakangan ini?”Poppy menggigit bibir bawahnya, lalu mengangguk pelan.“Tapi, untunglah siklus haid Nona Poppy sudah dimulai hari ini.” Dokter Kristin masih tersenyum. “Nanti saya resepkan obat penambah darah juga untuk Anda, ya.”Selepas kep

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 76

    Regan berdiri dari kasur ketika Dante mendekat dengan langkah berapi-api. Ia bisa merasakan ketakutan Poppy di sana, jadi sebisa mungkin menghalangi Dante dari wanita itu.“Dan—”“LO APAIN ADEK GUE, ANJING!”Brugh!Walaupun sudah menduga akan mendapat tinju dari Dante—cepat atau lambat—Regan tidak membayangkan kalau rasanya sesakit ini. Dante ternyata hanya terlihat lemah dari luar, tenaga pria itu boleh juga. Apalagi dengan keadaan emosi tingkat tinggi. Tinjuan Dante cukup membuat Regan terhuyung dan matanya berkunang-kunang selama beberapa detik.Sebelum Regan mengumpulkan kesadarannya kembali, Dante sudah menarik kerah kemejanya. “Bangsat! Harusnya gue gak kasih binatang kayak lo masuk ke sini!”Brugh!“Dan, gue—”“MATI LO, ANJING!”“Gue bakal tanggung j

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 75

    “Regan? Kamu lagi sama Poppy, gak? Kok, dia gak angkat telepon Mami, ya? Mami mau tanyain keadaan dia dan kalau bisa suruh dia nginep aja sementara di sini. Kabarin juga, Mami besok ke sana, ya.”Pada saat Poppy sulit dihubungi, Regan jadi teringat kejadian beberapa hari lalu. Ia tidak bisa berpikir jernih selama visite siang hari ini. Jadi, setelah selesai konsultasi pasien terakhir, Regan segera meluncur menuju sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, dan masih belum ada balasan dari Poppy. Walaupun ponselnya masih bisa dihubungi, tetap saja Regan merasa was-was.Keadaan menjadi déjà vu ketika resepsionis mengatakan Poppy sudah pulang lebih cepat. Kabarnya, Poppy mulai dirumahkan per hari ini—sebuah info baru yang Regan terima. Wanita itu sama sekali tidak cerita. Dante pun sama, yang Regan duga pasti belum mendapat kabar dari wanita itu. Akhirnya, Regan mencoba peruntungannya dengan langsung pulang ke rumah Dante.Langkahnya yang terburu-buru seirama dengan detak jantungnya yan

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 74

    Ternyata soal bocornya tulisan Poppy dan komentar-komentar di media sosial itu jadi berbuntut panjang. Hari ini, Poppy dipanggil oleh Bu Retno—kepala sekolah Serenity Spring School. Diskusi di antara mereka berlangsung alot. Apa pun yang Poppy coba jelaskan, dibantah dengan tegas oleh wanita paruh baya itu. Hasilnya, SP2 pun dikeluarkan oleh Bu Retno untuk Poppy.Keputusan itu bersamaan dengan Poppy yang diminta untuk dirumahkan sementara waktu. Ini keputusan yang berat untuk kedua belah pihak, tetapi Poppy sendiri tidak bisa membantah. Bagaimanapun, gosip buruk tentangnya sudah membawa nama sekolah. Perwakilan wali murid meminta tindakan, dan selagi menunggu keputusan dewan yayasan dan dinas pendidikan, Poppy dilarang untuk datang ke sekolah.Semua langkah yang Poppy bangun sendiri sejak awal, hancur sudah dalam semalam. Entah itu kariernya sebagai penulis ataupun guru. Apa benar, dia tidak seberguna itu menjadi manusia? Apa benar, dia harus selalu bergantung pada Dante?Poppy berjal

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 73

    Dante cepat-cepat turun dari motornya dan meletakkan helm sembarangan di teras. Ia sudah mempersetankan tumpukan dokumen di meja kerja begitu mendapat kabar yang tidak mengenakan itu. Melihat salah satu orang yang dikenalnya viral sama sekali tidak pernah Dante bayangkan. Apalagi ini menyangkut adiknya sendiri.Ketika menelepon Poppy tadi, Regan-lah yang mengangkatnya. Dante memang tahu kalau pria itu yang menjemput Poppy hari ini. Perasaannya agak sedikit lega karena mengetahui Poppy tidak sendiri. Namun, mendengar nada bicara Regan yang seperti sedang menahan sesuatu, justru perasaan takutnya bertambah dua kali lipat.Melihat Poppy menangis adalah kelemahannya.Begitu membuka pintu rumah, Dante sudah melihat Poppy dan Regan duduk sebelahan di sofa. Adiknya memeluk kedua kakinya sendiri dengan kepala bersandar pada dada Regan. Bahunya masih terlihat naik turun, meskipun Dante tidak mendengar suara isakannya. Kedua mata Poppy terpejam, jadi hanya Regan yang menyadari kehadiran Dante d

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 72

    “So, what’s my reward?”Kerlingan nakal Regan membuat Poppy mendengus di sebelahnya. Seharusnya ia tahu, menceritakan soal keberhasilan karyanya itu, hanya akan membuat Regan membuka modus baru. Lihat saja, bukannya memuji Poppy lebih dulu, pria itu malah meminta upah.“Kok, jadi Kakak? Kan, cerita aku yang baru naik peringkat satu,” gerutu Poppy.“Tapi, kamu sendiri yang bilang kalau semua ini berkat aku.”Poppy membuang pandangan ke arah jendela sambil pura-pura kesal. Nyatanya, hati kecil itu sedang menggerutu sendiri—lagi. Siapa yang menyuruh mulut ini berterima kasih kepada Regan lebih dulu? Kalau saja mereka sedang tidak ada di mobil dalam perjalanan pulang, Poppy pasti sudah melempar sepatunya ke wajah Regan.Sejak kejadian waktu itu, baik Regan ataupun Dante tidak mengizinkan Poppy berangkat dan pulang sendiri. Dante juga jadi tidak terlalu bawel ketika Regan ingin melakukannya. Asalkan Poppy tidak pergi sendirian, dia akan—berusaha—baik-baik saja.Mobil berhenti di lampu mera

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status