All Chapters of Dari Menantu Terhina, Menjadi Kaya Raya: Chapter 21 - Chapter 30

90 Chapters

21. Ingin bertemu

Besoknya, Victor kembali menemui Marten. Ia memberikan semua yang Marten minta kemarin dan sesuai dengan jumlah yang diinginkannya. Marten benar-benar syok ketika melihat kantung berisikan uang tersebut. Bagaimana bisa dia mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu sekejap? "A-apa itu? K-kau ..." sampai-sampai ia gugup melihat uang sebanyak itu. Ini sungguh nyata. "Aku sudah memenuhi apa yang kamu inginkan, sekarang cepat katakan di mana Jessica berada," kata Victor. Namun, bukannya menjawab, Marten malah membuka isi dari kantung itu dan jelas, ia menyukainya. "Hmm ... apakah uang ini asli?" Marten menghirupnya kuat-kuat. "Atau jangan-jangan kau mencuri lagi?" "Jangan menuduhku sembarangan dan cepat katakan di mana Jessica." Victor menegaskan lagi.Kali ini Marten menyerah. "Baiklah, baiklah, Jessica tinggal di Moxy Hotel." Hotel? Bagaimana bisa Jessica tinggal terpisah dengan mereka? Dan mengapa Jessica t
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

22. Dia Parker

"Victor!!" Victor seperti mengenali suara itu. Sebelum benar-benar memastikan orang yang memanggilnya, para petugas yang awalnya kesakitan berusaha untuk bangkit. Mereka seperti memaksakan diri untuk berdiri dan tak lama dari itu, mereka menundukkan setengah badannya ke arah seseorang yang tengah berjalan mendekat. Secara bersamaan, Victor pun membalikkan badannya. Tanpa ia duga ... Bugh!! Hantaman kuat diberikan pria tersebut. Ini sungguh keras. Namun, sayangnya tubuh Victor sama sekali tidak goyah. Ia masih bisa menopang dirinya tanpa terpental sedikitpun. Hanya menutup matanya sebab terkena pukulan dari kepalan kuat milik Parker. Ya, seseorang itu adalah Parker. "Salam, Tuan." Para petugas hotel bahkan memberinya salam.Siapa yang tak kenal Parker? Bahkan ia sering ke mari, menginap di hotel ini dengan alibi bisnis. Namun, salam itu tidak dijawab oleh Parker. Ia hanya Fokus kepada Victor yang sama sekali tak bereaksi apa-apa akan pukulannya yang menurutnya begitu kuat. "Pen
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

23. Ternyata ini nyata

Parker jelas tahu kehebatan cincin itu. Itulah kenapa dia sangat ingin memilikinya. Namun, di situasi seperti ini ia tak bisa berbuat banyak. 'Sial! Bukankah cincin itu telah hilang? Kenapa dia masih kuat? Apakah dia berbohong?' Parker melihat semua anak buahnya kalah. Tadinya ia sempat ingin mengeluarkan sesuatu dari balik jas yang ia kenakan. Sesuatu yang mungkin bisa membuat Victor kalah, bahkan mati dengan peluru itu. Namun, niatnya terurung ketika ia melihat sekitarnya yang banyak melihat kejadian ini. Mereka saling bertanya, 'ada apa ini sebenarnya?'Namun, mereka sepertinya tahu dan Parker benar-benar malu. Imagenya sebagai seorang yang penting bisa menjadi buruk. Untuk sekarang, ia harus mundur. Di sana, Victor dengan keringatnya yang deras, dan menatap ke arah Parker, malah mendapati Parker pergi begitu saja tanpa anak buahnya yang jelas kesakitan. Mereka bahkan sudah tak sanggup untuk berdiri, bangun pun berat.Jelas, mereka menggerang. Setelah itu Victor lalu melihat se
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

24. Dia berkhianat

Jessica terdiam. Ia ingat akan perjanjiannya dengan Alex yang jika dirinya ingin menjadi seorang model sungguhan, ia harus melakukan apa yang diinginkan oleh Alex. Setuju? Sepertinya iya. Namun, bagaimana dengan Victor? Bukankah dia masih menjadi seorang istri sah? "Perjanjian apa? Kenapa kamu tidak memberitahuku?" kata Victor yang dengan perasaan tak bisa dijelaskan lagi. Tetapi yang pasti, dia kecewa. "Suamiku, maafkan aku. Lagi pula aku tidak bisa menghubungi kamu karena kamu tidak punya alat untuk komunikasi. Aku dan Alex hanya melakukan tugas saja." Tugas katanya? "Apakah tugasnya harus dengan berciuman?" ucap Victor lagi. Ini semua sangat tidak masuk akal. "Ya, dan ini demi kelangsungan aku menjadi model terkenal." Jessica seperti tak bersalah. Petugas yang tadinya ingin mengantar Victor. Namun, ketika melihat kejadian ini, mereka pun turut kesal. Bagaimana mungkin seorang istri bisa berciuman di dalam lift bersama pria lain? Bahkan pria itu bukan suaminya sendiri. "Kala
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

25. Selalu dipandang buruk

Setidaknya Victor mengetahui tentang seorang bernama Alex itu. Ia berharap penuh kalau kedua orang ini tahu tentangnya. "Saya tau." Salah satu orang mengetahui siapa itu Alex. Beruntung. "Anda tau? Siapa dia dan apa kaitannya dengan dunia permodelan?" tanya Victor lagi. Ini sangatlah penting sebab berurusan dengan Jessica. "Namanya Alexander Joe. Dia seorang Manager dari Management terkenal, dan dia memiliki kuasa penuh atas modeling di kota ini. Dia sering kemari karena alasan tertentu. Banyak yang berhasil menjadi model terkenal atasnya dan beliau sangat direkomendasikan untuk model-model yang baru," jelasnya. Begitukah? Victor tentu menanggapinya. Jujur, jika dengan dirinya tentulah kalah. Namun, ia tak rela jika Jessica berbuat seperti itu dengannya. Bagaimana pun, ia harus melakukan sesuatu. "Jadi, apakah bapak akan tetap masuk ke kamar 332B?" tanya penjaga yang satunya lagi. Lantas, Victor pun menjawab. "Tidak, saya akan kembali saja. Terimakasih untuk informasinya." Vic
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

26. Mengetahui Fakta

Victor mengeluarkan kartu hitam miliknya di depan mereka yang awalnya mengejek. Seketika mereka tercengang, melihat kartu hitam itu dengan takjub. Bagaimana bisa? "Waw ... apa kau benar pemiliknya?" pelayan toko yang awalnya menjauh, kini berjalan mendekat dan mengambil kartu hitam itu lalu memperhatikannya. Ini asli. "T-Tuan, maafkan saya, saya hanya ..." "Akan kubeli ponsel itu tanpa diskon, aku berubah pikiran." Seorang berpakaian rapih, yang awalnya ingin meminta diskon, sekarang membatalkannya. Ia tak ingin kalah saing dan turut mengeluarkan kartu hitam miliknya juga. "Wow ... mereka sungguh fantastis." "Tetapi gembel itu meragukan." "Ya, penampilannya tidak memungkinkan dan dia sungguh tidak terawat." Victor jelas mendengar perkataan yang menyinggungnya. Maklum saja, ia tak pernah merawat diri. Pekerjaan pun belum punya dan ia hanya menerima uang yang diberikan oleh Jessica. Itupun ia terima dengan ragu sebab seharusnya dialah yang memberi Jessica uang, bukan malah sebali
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

27. Perempuan Percobaan

"Hebat sekali Papa ini. Setiap aku yang minta cincin itu, Papa tidak pernah mau memberinya, tetapi giliran orang lain? Bahkan ketika orang lain menghilangkan barang berharga itu Papa malah melepasnya begitu saja? Seharusnya Papa bunuh dia saat itu juga. Dia sudah merampas hak Papa dan sudah menghilangkan barang berharga Papa!" Parker begitu berapi-api ketika tahu ternyata Victor lolos dan tidak mendapatkan hukuman apa-apa atas barang yang dihilangkannya. Masalahnya, barang itu incaran dirinya sendiri dan cincin itu seharusnya miliknya seorang. Namun, sepertinya ia tak mendapatkan apa-apa kecuali kabar menyebalkan ini. Tetapi, apa yang dilakukan Tuan Asher sekarang? Beliau malah tersenyum ketika Parker marah. "Ada apa denganmu, Papa? Apa kau sudah tak peduli lagi denganku?" kata Parker lagi. Ia kecewa akan sikap papanya ini. "Sama sekali tidak seperti itu." Tuan Asher dengan tongkatnya ia berjalan ke arah kiri, tempat berdirinya Parker. "Aku sengaja memberikannya pada orang lain s
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

28. Hanya ingin kembali

"Tuan Parker sepertinya keliru. Orang itu tidak berbohong dan sebelumnya saya sudah mengeceknya, saya pun tidak salah kalau cincin batu ini asli." Pemilik toko berlian mengecek ulang keaslian dari cincin yang pemuda itu berikan padanya. Hasilnya sama, tidak berubah dan itu asli. "Lalu, mengapa Tuan Parker menyebutnya palsu?" kata salah satu orang kepercayaannya. "Entahlah, saya tidak paham." Mereka berbincang di dalam toko. Ada beberapa orang pelanggan yang tengah memilih berlian serta emas yang mereka sukai. Kemungkinan para pelanggan itu tidak tahu apa yang tengah diperbincangkan oleh mereka. Sehingga mereka dengan leluasa bicara soal cincin tersebut di sana. Namun, ada satu pelanggan yang mendengar percakapan mereka. Dia paham perihal cincin batu dan ia melihatnya dari kejauhan. 'Bukankah itu cincin Papa?' batinnya. Dari kejauhan, sepertinya ia mengenali cincin yang tengah mereka perbincangkan. Ditambah dengan cincin batu yang terpajang luas di ujung toko, tempat mereka bera
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

29. Kejadian di toko berlian

Tanpa mengundur waktu, Victor pun segera bergegas untuk menuruti keinginan Jessica. Tidak. Itu adalah persyaratan yg Jessica berikan sebagai perjanjian kalau dirinya akan kembali. Victor jadi teringat akan sebuah toko yang saat itu membantunya. Membantu untuk menukarkan cincin batu dengan uang yang jumlahnya tentu tidak sedikit. Ia juga ingat kalau emas dan berlian di sana tentulah sangat bagus dan berkilau. Victor jadi ingin ke sana lagi untuk membeli berlian sebagai persyaratan agar Jessica bisa kembali. Namun ... "Anakku ... tolong ... anakku masih di dalam. Di sana banyak penjahat ... tolong!!" teriak sang ibu meneriaki anaknya dan tidak ada satupun orang yang menolong. Victor bertanya dalam hatinya sendiri, 'Ada apa ini? Apakah terjadi perampokan?' batinnya. Ia lantas berlari ke dalam toko.Semua orang yang melihatnya tentu tercengang. Bisa-bisanya ada orang yang berani masuk ke dalam. Apakah dia orang hebat? Dor!!Itu sangat jelas sekali. Victor melihat dengan mata kepala
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

30. Dia hebat

Mereka melawan dengan tangan kosong, begitu pula dengan Victor. Bedanya, mereka mengeroyok secara bersamaan sementara Victor hanya sendirian. Seketika kondisi toko benar-benar berantakan. Pelayan toko, mereka tengah sibuk menyelamatkan pemilik toko yang keadaannya semakin memburuk. "Cepat bawa bos ke rumah sakit." "Bos perlu penanganan yang serius," kata para pekerjanya. Ada sebagian yang mengamankan emas dan berlian yang masih bisa diselamatkan. Sementara yang lain itu tak berani sebab pergelutan semakin memanas. Bugh!! Bugh!! Bugh!! Pukulan demi pukulan, tendangan deki tendangan telah dilayangkan. Menyadari akan kondisi toko yang semakin parah, Victor mengarahkan mereka agar berpindah keluar. Selain bertujuan untuk menyelamatkan barang, Victor tentu tidak ingin orang-orang ini semakin merusak. Dan di luar pun mereka malah semakin menjadi. Mereka seolah tak puas untuk menghajar Victor. Sementara di sana, Eric memutuskan untuk pergi. "Aku tak peduli dengan mereka. Yang terpe
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status