Tiga hari berikutnya, saat hari pengobatan itu kembali datang, Yinlan bersiap-siap hendak pergi ke Ruang Baca untuk menemui Jing Xuan. Namun, di depan kediamannya sendiri, dia melihat Mao Lian sedang menunggunya sambil melihat ikan di kolam teratai. Yinlan menghampirinya, “Selamat pagi, Tuan Mao.” Seharusnya dia juga bertanya, ‘Kenapa ada di sini?’ Tapi karena Mao Lian lebih dulu membalik tubuhnya dan mengatakan permintaan maaf padanya, Yinlan mengurungkan niatnya yang hendak lanjut bertanya. “Maaf, Selir. Hari ini, Yang Mulia mengundang tabib lain untuk melakukan pengobatannya.” Mao Lian mengatakannya dengan penuh rasa bersalah. Justru Yinlan yang menanggapinya cukup santai, bahkan sempat tersenyum, “Baguslah, kalau begitu. Dia mendapat pengobatan dari orang yang lebih berpengalaman dari pada aku.” “Kau baik-baik saja, Selir?” Mao Lian menatapnya lamat-lamat. Yinlan mengangguk riang, “Kalau begitu, ayo kita temui dia.” “Eh, tapi …,” Mao Lian menghentikan langkahnya, dia menu
Last Updated : 2024-11-25 Read more