Mao Lian memasuki ruang baca, langkahnya terhenti di depan Jing Xuan yang masih sibuk mengurusi pekerjaan. Dia menautkan kedua tangannya, memberi salam. “Apa yang kau temukan?” tanya Jing Xuan. Dia meletakkan kuasnya, menutup dokumen yang terakhir. Kemudian berdiri, menuju meja lain dan menyuruh Mao Lian duduk di sana. Mao Lian mendekati meja itu, menuangkan teh yang sudah tersedia. Kemudian, dia menghela napas perlahan, “Menurutku, Selir Rong itu hanya sedang mengkhawatirkanmu saja, Yang Mulia.” Jing Xuan menatap tak mengerti, “Apa yang kau maksud itu?” Kedua ujung bibirnya tertarik ke atas, Mao Lian menunjukkan raut wajah menyebalkannya, “Habisnya, penjaga kuil selalu melihatnya keluar dari kamar malam-malam, dia banyak menghabiskan waktu tidurnya untuk merenung di belakang kuil sambil memandangi bintang-bintang. Dia sangat tidak takut kedinginan, Yang Mulia. Oleh karena itu, kupikir dia melakukannya karena merindukanmu yang tak bisa ditemuinya terlalu sering.” Jing Xuan menden
Last Updated : 2024-11-19 Read more