Semua Bab Pasangan Gelap Tuan Javier : Bab 121 - Bab 130

193 Bab

Bab 121. Kapan menikah?

Keesokan harinya, Dylan dan Felix sudah sibuk menghias halaman depan dengan segala macam pernak-pernik Halloween. Mereka menggantung kerangka plastik, laba-laba raksasa, dan lampu orange yang berkelap-kelip, seakan ingin membuat rumah mereka tampak paling seram di lingkungan tersebut. Malam Halloween tinggal sehari lagi, dan anak-anak di lingkungan itu masih sering berkunjung dari rumah ke rumah.Siang itu rumah Javier kedatangan tamu. David datang berkunjung, kali ini membawa seorang wanita yang belum pernah dilihat Freya maupun Javier. Freya menyambut mereka dengan senyum hangat.“David, siapa yang kau bawa kali ini?” tanya Freya, memperhatikan tamu baru dengan antusias.David tersenyum, sedikit salah tingkah. “Ini Liana. Wanita yang pernah aku ceritakan padamu,” katanya dengan nada penuh kebanggaan.Freya tersenyum, menjabat tangan Liana dengan ramah. “Senang bertemu denganmu, Liana. Akhirnya David membawa seseorang ke sini. Ini pertama kalinya aku melihatnya memperkenalkan wanitany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 122. Penuh semangat

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, suasana di luar rumah hari ini sangat ramai. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa mengenakan kostum mereka untuk memeriahkan hari Halloween.Dylan dan Felix begitu semangat menggunakan kostum mereka yang mirip labu oranye. Keduanya juga siap membawa keranjang kecil untuk bersiap berkeliling perumahan untuk petualangan "Trick or Treat" sore nanti.“Dylan, lihat ayah!” seru Felix sambil menunjuk Javier, yang tampil mengesankan dengan kostum Frankenstein. Anak-anak tergelak geli, apalagi saat Freya keluar mengenakan kostum penyihir lengkap dengan topi runcingnya, menciptakan pemandangan yang mengundang tawa.“Ayo, kita keluar sekarang!” seru Dylan dan Felix, tidak sabar lagi.Namun, sebelum mereka sempat melangkah keluar, bel pintu berbunyi. Javier membuka pintu dan disambut oleh segerombolan anak tetangga yang berteriak, “Trick or Treat!”Dengan wadah besar permen di tangan, Javier mempersilahkan mereka mengambil beberapa. Melihat itu, Dylan dan Felix
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 123. Hampir menyerah

Hari sudah pagi, suara anak-anak terdengar ribut di depan pintu sampai akhirnya salah satu diantara mereka membuka pintu kamar Freya dan Javier. Kedua orang di dalam kamar itu kaget, tapi dibuat lebih kaget lagi saat Felix tiba-tiba melompat ke tempat tidur."Selamat pagi semuanya!" seru Felix penuh semangat.Javier terbangun dengan mata menyipit, menyaksikan anaknya sudah berada di antara dirinya dan Freya. Ia hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum kecil, sementara Freya meraih Felix dalam pelukan hangatnya."Ibu, aku sudah buat sarapan! Ayo kita makan bersama!" katanya dengan penuh rasa bangga.Freya mengangguk, menyusuri rambutnya yang sedikit berantakan. Sambil melihat Javier yang bersiap menuju kamar mandi, ia berkata, "Kau pergi kemeja makan dulu, ya. Ibu akan berganti pakaian."Felix langsung melompat turun dan berlari keluar. Freya menghela nafas lega, semalam Javier tampaknya sudah membereskan semua kekacauan tanpa sepengetahuannya, memastikan pagi ini terasa tenang dan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 124. Berdua

Setelah Javier berhasil meyakinkan Freya untuk tetap bersama, dia tahu bahwa Freya masih ragu. Dengan lembut, dia menggenggam tangannya, menatapnya dalam-dalam untuk menunjukkan keseriusannya."Sebenarnya, aku sudah merencanakan momen khusus untuk menyatakan perasaanku, tapi sepertinya kau memaksaku untuk mengatakannya lebih cepat," katanya sambil tersenyum.Freya menatap Javier dengan bingung. “Maksudmu, kau…?”Javier menggeleng, "Tidak ada hubungan gelap lagi di antara kita, Freya. Hanya kamu dan aku, bersama untuk Dylan dan Felix, sebagai orang tua mereka."Sejenak Javier menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Jangan meminta sesuatu yang tak mungkin aku lakukan, seperti yang kamu katakan tadi untuk berpisah. Kita hanya perlu waktu, Freya. Dan saat saatnya tiba, aku akan menjadikanmu sebagai pasanganku secara resmi."Freya merasa jantungnya berdegup kencang. "Apa maksudmu?" tanyanya, hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya.Javier tersenyum lembut, "Bagaimana kalau k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 125. Di alam

Hanya dalam waktu singkat, Javier tiba-tiba membawa mobil double cabin yang dilengkapi peralatan misterius di bagian belakangnya. Freya yang penasaran tidak tahu apa saja alat yang Javier bawa.Begitu tiba di lokasi, Javier menurunkan sebuah benda besar dari belakang mobil. Melihat Javier kesusahan, Freya turun tangan untuk membantunya."Apa ini?" tanyanya sambil menatap penasaran.Javier hanya tersenyum dan segera membentangkan alas di atas rerumputan. Ia lalu membuka bungkusan besar itu, ternyata itu tenda angin berukuran besar! Saat Javier sedang mengisi udara ke dalam tenda, tiba-tiba langit berubah gelap, dan hujan pun turun. Mereka bergegas menyelamatkan barang-barang, memasukkan segala peralatan ke dalam tenda meski belum selesai dipasang.Setelah sekitar setengah jam, tenda akhirnya mengembang dengan sempurna. Javier tetap di luar, mengikat tenda agar tidak mudah tertiup angin, kemudian memasang alat penghangat ruangan dan alat masak yang sudah disiapkannya."Freya, bisa bantu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 126. Kesabaran diuji

Dalam dekapan hangat Javier, Freya merasa usapan lembut di punggungnya, sesekali disertai kecupan manis di keningnya. Ada kehangatan yang membuatnya bertanya dalam hati, salahkah jika ia menginginkan kebersamaan seperti ini selamanya? Dulu, ia hanya berharap bisa dicintai dengan tulus, membangun keluarga yang damai, dan hidup dengan cinta. Kini, perlahan, ia menemukan semua itu bersama Javier, yang telah mengubah rasa bersalahnya menjadi kedamaian yang tak terlukiskan.Tiba-tiba, Javier berbisik, "Aku iri pada David."Freya terkejut, lalu menarik sedikit wajahnya untuk melihatnya. Tangannya terangkat, membelai pipi Javier yang terlihat sedikit sendu. “Iri kenapa? Dia tak melakukan apa pun.”Javier menghela napas panjang, pandangannya meneduh. "Dia bersamamu saat kau hamil dan melahirkan, sementara aku… aku bahkan tak ada di sisimu. Rasanya memalukan, aku menyesal telah membiarkanmu melewati semua itu sendirian."Freya tersenyum tipis dan kembali mendekat, membenamkan wajahnya di peluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 127. Sakit

Ketika Pamela mulai sadar, ia merasakan sentuhan kain hangat yang membasahi wajahnya. Perlahan, penglihatannya pulih, dan ia menyadari bahwa Freya yang sedang merawatnya. Pamela terperanjat dan ingin segera menyuruh Freya keluar. Namun, sekujur tubuhnya tak bisa bergerak, dan bibirnya pun tak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Keterbatasan tubuhnya menambah kepanikan dalam hatinya."Ny-nyonya, Anda sudah sadar?" suara lembut Freya menyapa, sambil meletakkan handuk hangat. Freya menyeka perlahan wajah dan tangan Pamela, sementara Pamela merasa terperangkap dalam tubuh yang tak bisa ia kendalikan."Pergi dari sini! Beraninya kau merawatku!" batinnya memberontak, tetapi tak sepatah kata pun bisa keluar.Sesaat kemudian, Javier masuk ke dalam ruangan, ditemani oleh dokter yang memeriksa kondisi Pamela. Setelah memeriksa, dokter menarik napas panjang sebelum menyampaikan kabar tersebut.“Nyonya Pamela mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi. Untuk sementara, beliau akan sulit mengge
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 128. Merawat Pamela

Meskipun kebencian Pamela pada Freya begitu besar, tapi itu tidak menyurutkan niat baik Freya untuk merawat Pamela yang tidak bisa bergerak sama sekali. Jika merawat orang sakit, Freya sudah cukup terbiasa, dulu ia sempat menjaga David, adiknya, selama beberapa tahun melawan penyakit.Hari ini, dengan perlakuan yang sangat hati-hati, Freya mengganti pakaian yang Pamela gunakan serta membersihkan bagian tangan dan wajah. Tidak ada sentuhan kasar atau sengaja untuk balas dendam, hanya niat baik yang Freya salurkan agar Pamela cepat sembuh."Maaf, Nyonya. Anda pasti tidak menyukai saya karena melakukan hal ini, tapi percayalah, saya melakukan ini tanpa mengharapkan apapun pada Anda." ucap Freya mencoba menjelaskan.Ia sedikit khawatir kalau Pamela berpikir Freya melakukan itu karena ada niat tertentu. Pamela tidak ada cara selain pasrah, tubuhnya tidak bisa bergerak dan ia juga tak bisa bicara.Tidak terasa, satu minggu berlalu tanpa ada perubahan. Javier memutuskan membawa Pamela dan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 129. Keluarga bahagia

"Ibumu belum bisa bicara, Javier. Bagaimana kau bisa tahu kalau dia ingin aku pergi dari rumah ini?" tanya Freya pelan, mencoba mengukur perasaan Javier.Javier mendorong troli belanja mereka, tangannya sibuk memilih ornamen-ornamen Natal untuk apartemen."Aku hanya ingin meringankan bebanmu, Freya. Ibuku memang keras kepala, bahkan setelah semua yang kau lakukan untuknya, belum tentu hatinya akan melunak. Sebentar lagi akhir tahun, aku hanya ingin menciptakan momen bahagia di antara kita, biarkan ibu dijaga oleh susternya." kata Javier sambil menambahkan beberapa pita emas ke troli.Mendengar itu, Freya tidak bisa membantah. Terlebih lagi Pamela sudah menunjukkan adanya perubahan, pasti akan sembuh setelah konsisten dalam penyembuhan."Ibu, ayo kita beli baju natal yang sama untuk tahun ini!" seru Felix."Baiklah, ayo kita pilih mana yang terbaik." Freya berlari kecil mengikuti kedua putranya.Javier memperhatikan mereka dari kejauhan, tersenyum bangga. Hari itu, mereka memilih hiasan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 130. Perayaan

Hari yang dinantikan pun tiba, suasana Natal terasa meriah di setiap sudut apartemen. Anak-anak yang baru bangun dari kamar, langsung berlarian menuju pohon Natal. Wajah mereka berbinar-binar melihat hadiah yang tertata rapi di bawah pohon.Malam sebelumnya, saat semua sudah terlelap, Javier diam-diam menyiapkan hadiah-hadiah itu, menghidupkan tradisi yang ia lakukan setiap tahun untuk putranya. Dengan penuh semangat, Dylan dan Felix mulai membuka hadiah, tawa mereka menggema di seluruh ruangan.Freya melangkah keluar dari kamar, tersenyum melihat keceriaan di wajah Dylan dan Felix. "Kamu yang menyiapkan semua ini?" tanyanya, menoleh ke Javier yang berdiri di sebelahnya.Javier membalasnya dengan senyum kecil. "Sinterklas yang membawa hadiah itu ke sini," jawabnya sambil mendekati anak-anak.Siang itu, Freya sibuk menyiapkan makanan istimewa di meja, aroma kue dan hidangan Natal memenuhi udara. Bel apartemen tiba-tiba berbunyi. Javier membuka pintu dan mendapati David bersama tunangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status