Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 126. Kesabaran diuji

Share

Bab 126. Kesabaran diuji

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-11-10 11:46:55

Dalam dekapan hangat Javier, Freya merasa usapan lembut di punggungnya, sesekali disertai kecupan manis di keningnya. Ada kehangatan yang membuatnya bertanya dalam hati, salahkah jika ia menginginkan kebersamaan seperti ini selamanya? Dulu, ia hanya berharap bisa dicintai dengan tulus, membangun keluarga yang damai, dan hidup dengan cinta. Kini, perlahan, ia menemukan semua itu bersama Javier, yang telah mengubah rasa bersalahnya menjadi kedamaian yang tak terlukiskan.

Tiba-tiba, Javier berbisik, "Aku iri pada David."

Freya terkejut, lalu menarik sedikit wajahnya untuk melihatnya. Tangannya terangkat, membelai pipi Javier yang terlihat sedikit sendu. “Iri kenapa? Dia tak melakukan apa pun.”

Javier menghela napas panjang, pandangannya meneduh. "Dia bersamamu saat kau hamil dan melahirkan, sementara aku… aku bahkan tak ada di sisimu. Rasanya memalukan, aku menyesal telah membiarkanmu melewati semua itu sendirian."

Freya tersenyum tipis dan kembali mendekat, membenamkan wajahnya di peluk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mimi Nya Nando
emang enak jagain anak kembar terus masih masa aktif²nya lagi...gk bisa bayangkan bagaimana keadaan pamela saat itu.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 127. Sakit

    Ketika Pamela mulai sadar, ia merasakan sentuhan kain hangat yang membasahi wajahnya. Perlahan, penglihatannya pulih, dan ia menyadari bahwa Freya yang sedang merawatnya. Pamela terperanjat dan ingin segera menyuruh Freya keluar. Namun, sekujur tubuhnya tak bisa bergerak, dan bibirnya pun tak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Keterbatasan tubuhnya menambah kepanikan dalam hatinya."Ny-nyonya, Anda sudah sadar?" suara lembut Freya menyapa, sambil meletakkan handuk hangat. Freya menyeka perlahan wajah dan tangan Pamela, sementara Pamela merasa terperangkap dalam tubuh yang tak bisa ia kendalikan."Pergi dari sini! Beraninya kau merawatku!" batinnya memberontak, tetapi tak sepatah kata pun bisa keluar.Sesaat kemudian, Javier masuk ke dalam ruangan, ditemani oleh dokter yang memeriksa kondisi Pamela. Setelah memeriksa, dokter menarik napas panjang sebelum menyampaikan kabar tersebut.“Nyonya Pamela mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi. Untuk sementara, beliau akan sulit mengge

    Last Updated : 2024-11-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 128. Merawat Pamela

    Meskipun kebencian Pamela pada Freya begitu besar, tapi itu tidak menyurutkan niat baik Freya untuk merawat Pamela yang tidak bisa bergerak sama sekali. Jika merawat orang sakit, Freya sudah cukup terbiasa, dulu ia sempat menjaga David, adiknya, selama beberapa tahun melawan penyakit.Hari ini, dengan perlakuan yang sangat hati-hati, Freya mengganti pakaian yang Pamela gunakan serta membersihkan bagian tangan dan wajah. Tidak ada sentuhan kasar atau sengaja untuk balas dendam, hanya niat baik yang Freya salurkan agar Pamela cepat sembuh."Maaf, Nyonya. Anda pasti tidak menyukai saya karena melakukan hal ini, tapi percayalah, saya melakukan ini tanpa mengharapkan apapun pada Anda." ucap Freya mencoba menjelaskan.Ia sedikit khawatir kalau Pamela berpikir Freya melakukan itu karena ada niat tertentu. Pamela tidak ada cara selain pasrah, tubuhnya tidak bisa bergerak dan ia juga tak bisa bicara.Tidak terasa, satu minggu berlalu tanpa ada perubahan. Javier memutuskan membawa Pamela dan di

    Last Updated : 2024-11-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 129. Keluarga bahagia

    "Ibumu belum bisa bicara, Javier. Bagaimana kau bisa tahu kalau dia ingin aku pergi dari rumah ini?" tanya Freya pelan, mencoba mengukur perasaan Javier.Javier mendorong troli belanja mereka, tangannya sibuk memilih ornamen-ornamen Natal untuk apartemen."Aku hanya ingin meringankan bebanmu, Freya. Ibuku memang keras kepala, bahkan setelah semua yang kau lakukan untuknya, belum tentu hatinya akan melunak. Sebentar lagi akhir tahun, aku hanya ingin menciptakan momen bahagia di antara kita, biarkan ibu dijaga oleh susternya." kata Javier sambil menambahkan beberapa pita emas ke troli.Mendengar itu, Freya tidak bisa membantah. Terlebih lagi Pamela sudah menunjukkan adanya perubahan, pasti akan sembuh setelah konsisten dalam penyembuhan."Ibu, ayo kita beli baju natal yang sama untuk tahun ini!" seru Felix."Baiklah, ayo kita pilih mana yang terbaik." Freya berlari kecil mengikuti kedua putranya.Javier memperhatikan mereka dari kejauhan, tersenyum bangga. Hari itu, mereka memilih hiasan

    Last Updated : 2024-11-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 130. Perayaan

    Hari yang dinantikan pun tiba, suasana Natal terasa meriah di setiap sudut apartemen. Anak-anak yang baru bangun dari kamar, langsung berlarian menuju pohon Natal. Wajah mereka berbinar-binar melihat hadiah yang tertata rapi di bawah pohon.Malam sebelumnya, saat semua sudah terlelap, Javier diam-diam menyiapkan hadiah-hadiah itu, menghidupkan tradisi yang ia lakukan setiap tahun untuk putranya. Dengan penuh semangat, Dylan dan Felix mulai membuka hadiah, tawa mereka menggema di seluruh ruangan.Freya melangkah keluar dari kamar, tersenyum melihat keceriaan di wajah Dylan dan Felix. "Kamu yang menyiapkan semua ini?" tanyanya, menoleh ke Javier yang berdiri di sebelahnya.Javier membalasnya dengan senyum kecil. "Sinterklas yang membawa hadiah itu ke sini," jawabnya sambil mendekati anak-anak.Siang itu, Freya sibuk menyiapkan makanan istimewa di meja, aroma kue dan hidangan Natal memenuhi udara. Bel apartemen tiba-tiba berbunyi. Javier membuka pintu dan mendapati David bersama tunangan

    Last Updated : 2024-11-12
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 131. Berita baru

    Kehangatan menyambut pagi Javier dengan indah, ia menatap Freya yang berbaring di sebelahnya. Dengan lembut, tangannya membelai wajah wanita itu. Semalam sangat mengagumkan sampai tidak bisa Javier deskripsikan lagi.Hatinya menghangat, bisa menatap Freya yang terlelap seperti ini terasa begitu damai. Perlahan, Freya membuka mata dan ia kaget saat ciuman Javier tiba-tiba mendarat di bibirnya tanpa permisi."Selamat pagi," bisik Javier dengan senyuman menggoda.Wajah Freya seketika merona, teringat bahwa semalam ia begitu berani bermain dengan Javier dengan cara yang berbeda. "Sepertinya semalam ada seseorang yang begitu bersemangat, tapi kenapa pagi ini mendadak saja seperti orang yang berbeda?" goda Javier.Freya tidak merespon, dengan cepat Javier menarik selimut dan mengurung Freya di balik tubuh kekarnya. "Aku tidak tau kau bisa memiliki semangat yang begitu besar seperti itu.""Javier, cukup!" protes Freya, wajahnya pasti sudah sangat merah sekarang.Pria itu tidak lagi menggodan

    Last Updated : 2024-11-12
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 132. Kedamaian sederhana

    Di tengah badai salju yang masih deras, apartemen itu menjadi benteng hangat bagi Freya dan keluarganya. Tidak ada perapian seperti di rumah-rumah besar, tetapi penghangat ruangan yang diatur Javier cukup untuk membuat mereka semua nyaman.Suasana apartemen hari itu benar-benar damai, bahkan lebih sunyi dari biasanya. Freya penasaran dengan kedua putranya, Felix dan Dylan, yang tak terdengar riuh seperti biasa. Perlahan ia membuka pintu kamar anak-anak, melihat Felix asyik dengan rubiknya sementara Dylan berkutat dengan komputer, tampak serius dalam dunia pemrogramannya yang Freya sendiri kurang paham.Tak ingin mengganggu, Freya menutup pintu dan beralih ke ruang tamu, di mana Javier sedang bersantai dengan iPad di tangannya.“Jadi, rumahmu sudah terjual?” tanya Freya, penasaran.Javier mengangkat kepala dan tersenyum, lalu meletakkan iPadnya. “Sudah. Untuk sementara aku akan tinggal di sini sampai menemukan rumah baru. Menurutmu, daerah mana yang cocok?”Freya berpikir sejenak. “Tem

    Last Updated : 2024-11-13
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 133. Ancaman datang

    Beberapa bulan kemudian, hubungan Freya dan Javier semakin menunjukkan kedekatan yang harmonis. Selayaknya keluarga bahagia yang dikaruniai dua orang anak, dan hari ini Javier baru saja bertemu dengan dokter untuk membantu Freya menghilangkan bekas luka di wajahnya.Setelah perawatan itu, Freya mengajak Javier untuk menjenguk Pamela. Kondisinya terlihat lebih baik, meskipun suaranya masih samar, ia mulai bisa berbicara. Ada perubahan di sorot matanya saat menatap Freya, seolah ingin mengatakan sesuatu yang masih tertahan.“Ayo pulang,” kata Javier pelan, sambil menggenggam tangannya.Dalam perjalanan pulang, saat mereka tiba di depan pintu apartemen, Freya baru ingat, “Javier, aku lupa bilang, bahan makanan di dapur habis. Kita harus membelinya.”“Astaga, kenapa tidak dari tadi saja bilangnya? Ayo kita pergi membelinya.”Keduanya pun memutuskan untuk berjalan ke supermarket terdekat, menyusuri jalan setapak yang tertutup salju. Jalanan licin memaksa mereka melangkah hati-hati, sesekal

    Last Updated : 2024-11-13
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 134. Rencana

    Disaat kondisi Eben masih berkeliaran bebas, Javier masih harus menemani Freya untuk melakukan perawatan bekas luka. Namun, ia segera menyadari bahwa menghilangkan bekas luka ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun. “Dokter, tidak adakah cara yang lebih cepat untuk menghilangkan bekas lukanya? Dua tahun terasa sangat lama…” Javier bertanya, tak tega membayangkan Freya harus hidup dengan bekas luka itu dalam waktu yang lama. Dokter mengangguk, memahami kekhawatirannya. “Jika Tuan dan Nyonya menginginkan hasil instan, opsi yang tersedia adalah operasi plastik. Namun, prosedur ini cukup invasif dan berisiko. Kami tidak menganjurkannya tanpa pertimbangan matang, meskipun pemulihannya lebih cepat dibanding perawatan saat ini.” Javier menoleh ke arah Freya, "Menurutmu, apa kita harus melakukan cara instan agar bekas lukamu hilang?" Freya diam, mencoba untuk mempertimbangkan. Lalu ia menatap Dokter dan bertanya, “Jika aku memilih operasi, apakah akan mengubah waja

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 29

    Felix menatap ke arah Katie yang tertidur pulas setelah apa yang mereka lakukan beberapa saat lalu, pakaian yang berserakan kembali Felix ambil dan ia pakai kembali. Di luar, langit sudah mulai terang dan ia harus kembali ke penginapan karena pukul delapan nanti, ia dan keluarganya akan menuju bandara.Sebelum ia benar-benar pergi, sekali lagi Felix melihat ke arah Katie. Perempuan itu sudah memberinya sebuah pengalaman yang tampaknya akan sulit untuk Felix lupakan, tapi cukup kali ini saja karena setelahnya ia dan Katie kemungkinan tidak akan bertemu lagi.Sekilas Felix menghembuskan nafas dan keluar dari rumah itu, langkahnya berjalan santai hingga tiba di bibir pantai. Dari kejauhan terlihat Dylan dan Eloise bermain air di pinggiran, sebenarnya melihat keromantisan mereka membuatnya sedikit iri, apalagi semalam, Felix melihat Dylan melamar Eloise."Semoga kalian lebih bahagia setelah hari pernikahan itu dilakukan," batinnya, ia menyunggingkan senyum tipis kemudian menuju ke pengina

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 28

    Suasana rumah tampak hening, sementara Felix dengan santai bersandar mengatur nafasnya setelah apa yang dia dan Katie lakukan. Sementara Katie, perempuan itu mengenakan kembali pakaian berwarna maroon miliknya sebelum menatap ke arah Felix."Apa yang membawamu kemari? Aku pikir kau tidak akan datang karena suatu hal, cukup mengejutkan karena kedatanganmu di luar prediksiku." ucap Katie sambil menatap Felix yang kini meliriknya.Tapi Felix tak langsung menjawab, pria itu menghembuskan nafas panjang dan menyentuh keningnya. Ia tak mengerti ada apa dengannya, ia tadi hanya melihat kalau Dylan melamar Eloise yang artinya mereka akan menikah.Sialnya hal itu membuat emosi aneh dalam dirinya bangkit, ia butuh sebuah kesenangan dan orang yang bisa membantunya mendapatkan hal itu adalah Katie. Toh, besok Felix dan keluarganya juga akan meninggalkan tempat tersebut."Anggap saja sebagai salam perpisahan," ujar Felix dengan nada acuh tak acuh.Katie menyeringai, ia berdiri dan berjalan menuju se

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 27

    Liburan keluarga Bennett tinggal satu hari lagi, mereka kembali ke penginapan sebelumnya dan sebelum meninggalkan pulau, Avery sempat melihat ke arah Daniel yang berdiri cukup jauh dari dermaga.Pria itu berdiri tegap, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, tatapannya sulit dibaca. Ada sesuatu tentang Daniel yang terus membuat Avery berpikir, seolah pria itu memancarkan aura yang tak terjangkau. Namun, perlu diakui, Daniel adalah tipe pria yang ia dambakan. Hanya saja, entah mengapa, ada jarak tak terlihat yang membuat Avery yakin bahwa pria itu tidak menyukainya.Avery memalingkan wajah, mengusir pikiran itu. Dengan langkah mantap, ia naik ke atas yacht bersama kedua saudaranya. Mesin kapal mulai bergetar halus, memecah permukaan air yang tenang saat mereka meninggalkan dermaga.“Nona Katie, apa kau setiap hari menyediakan jasa penyewaan antar-jemput menggunakan yacht?” tanya Dylan, memecah keheningan yang sempat terasa di kapal.Katie, yang duduk dibalik kemudi, menoleh sambil ters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 26

    Malam semakin larut, suara deburan ombak sesekali terdengar tak jauh dari posisi mereka. Di bawah pohon yang rindang dan nyaris gelap tanpa cahaya, Katie masih terikat dalam keadaan tergantung, namun kakinya masih menapak di pasir.Erangannya sesekali tak dapat ditahan, kehangatan lidah dari seorang pria yang menjelajahi tubuhnya membuat ia meremang. Setengah pakaiannya sudah terbuka, sementara bibir seorang pria menyesap dadanya bergantian. Gelenyar aneh menguasai tubuhnya, membuat pikirannya kacau hingga tak dapat berpikir secara rasional.Sesekali tubuhnya tersentak saat Felix memukulnya, alih-laih kesakitan, semua itu justru terasa menyenangkan. Di sisa kesadaran yang masih ada, Katie perlu menjaga suaranya untuk tidak memekik terlalu keras karena penghuni penginapan lain bisa saja mendengar hal itu."Felix, apa hanya itu yang bisa kau lakukan, ukh!" Katie langsung bungkam, satu tangan Felix mencengkramnya, kali ini lebih kuat.Tidak ada kalimat dari pria itu, hanya sentuhan-sentu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 25

    Suasana menjadi terasa ganjil bagi Eloise. Setelah menyadari pria di depannya adalah Dylan, bukan Felix seperti yang ia duga sebelumnya, pikirannya dipenuhi kebingungan dan kesal. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah kedua pria ini telah bersekongkol untuk mengujinya? Betapa menyebalkannya situasi seperti ini, seolah-olah ia sedang dipermainkan.“Tunggu,” Eloise menyipitkan matanya, menatap Dylan dengan curiga. “Bukankah kau tadi masih tidur saat aku keluar dari kamar? Bagaimana mungkin secepat ini kau sudah ada di luar?”Dylan tersenyum samar, sorot matanya lembut namun penuh arti. “Aku dan Felix sudah bertukar posisi sejak makan malam tadi,” ujarnya tenang. “Dan lihat, kau sama sekali tidak bisa membedakan aku dengan Felix. Tapi sekarang aku merasa jauh lebih lega. Kau tetap setia padaku meskipun kami memiliki wajah yang sama. Itu cukup membuktikan segalanya.”Eloise tercengang mendengar pengakuan itu. Rasa marah dan kesal sempat berkecamuk dalam dirinya, tapi sebelum ia sempa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 24

    Dua hari sebelumnya...Setelah mereka tiba di tempat liburan, Felix memilih lebih banyak diam untuk berperang dengan pikirannya sendiri. Ia adalah orang yang cukup keras pada pilihannya, tapi untuk keinginan yang selalu mengganggu pikirannya terhadap mendekati Eloise, itu selalu ia tahan.Terkadang, sisi egoisnya menyuruh Felix untuk melakukan tindakan yang jahat. Tapi tidak, sekali lagi tidak. Dylan tumbuh dan besar bersamanya, seorang wanita tak boleh merusak hubungan yang sudah mereka jalin sejak kecil. Kesalahan sepele saja bisa membuat benteng yang besar bisa rusak, dan Felix tak mau melakukan kesalahan itu. Sekitar pukul tiga sore, Felix mengirim pesan pada Dylan untuk menemuinya.“Hai, Dude. Ada apa?” Dylan bertanya santai, meski nada suaranya mengandung sedikit kekhawatiran.Felix menoleh perlahan, menatap saudara kembarnya dengan ekspresi serius. “Ada hal yang harus aku katakan padamu,” katanya, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Dylan mengerutkan kening, tapi men

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 23

    Tatapan dingin Felix berubah menjadi sesuatu yang lebih mengancam, seolah dia tahu bagaimana caranya membuat Eloise merasa terkunci di tempat itu. Eloise merasa tubuhnya menegang, udara di sekitarnya terasa berat. Setiap langkah mundur yang ia ambil, Felix maju setengah langkah lebih dekat, membuatnya semakin sulit menjaga jarak.“Aku ingin memberitahumu sesuatu,” suara Felix rendah, namun ada nada licik di dalamnya. “Sejak malam itu, kau sudah mengubah caraku melihat dirimu.”Eloise menggeleng pelan, hatinya penuh penyesalan atas kesalahan fatal yang terjadi malam itu. Sebuah malam yang terjadi di bawah pengaruh alkohol, ketika pikirannya kabur dan ia keliru mengira Felix adalah Dylan, kekasihnya. Itu adalah malam yang tak ingin ia kenang, apalagi dibahas oleh pria yang berdiri di depannya sekarang.“Kau tahu aku kekasih Dylan. Mengapa kau terus bersikeras melakukan ini?” tanyanya dengan nada bergetar, sebuah perpaduan antara takut dan marah.Felix menyeringai lebar, tatapan matanya

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 22

    Freya menunggu di depan penginapan dengan raut wajah setengah cemas. Begitu melihat Avery muncul di kejauhan, Freya segera melangkah mendekat."Kau dari mana?" tanyanya, nadanya terdengar tajam namun penuh perhatian.Avery hanya melirik sekilas, menghela nafas panjang seperti menahan beban yang tak ingin ia ceritakan. "Bu, pulau ini tidak terlalu luas. Memangnya aku bisa pergi kemana?" jawabnya, nada suaranya datar dan tak bersemangat. Tanpa menunggu tanggapan, Avery melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, meninggalkan Freya yang berdiri terpaku.Freya menggeleng pelan, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Namun, ia memilih untuk tidak memaksa putrinya bercerita. Sebaliknya, matanya beralih ke meja sarapan di luar penginapan, di mana Eloise duduk dengan tenang menikmati pagi. Eloise tampak anggun, sementara Dylan terlihat baru datang dari olahraga paginya. Melihat pemandangan itu, senyum kecil menghiasi wajah Freya. Ia memutuskan untuk mendekat."Kau menikmati liburanmu, Eloise

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 21

    Matahari mulai menyapa dengan sinar keemasannya, menembus tirai kamar yang setengah terbuka. Katie membuka matanya perlahan, tubuhnya masih terasa hangat dari malam yang penuh gairah. Namun, ketika ia melirik ke samping, yang ia temui hanyalah tempat tidur kosong dan pakaian yang berantakan di lantai.Sebuah senyum kecil terukir di wajah Katie. Ia duduk sambil menarik selimut, membayangkan kembali malam yang penuh intensitas."Pria itu semakin menarik," gumamnya pada dirinya sendiri, nada suaranya mengandung kepuasan atas ingatan menyenangkan bersama Felix tadi malam.Di sisi lain, Felix berjalan kembali ke penginapannya dengan langkah yang cepat. Udara pagi yang segar tidak mampu meredam pikirannya yang penuh dengan kejadian semalam. Namun, langkahnya terhenti ketika sebuah suara tiba-tiba menyapa dari belakang."Hei, Dude. Kau membuatku kaget. Kenapa sepagi ini kau buru-buru sekali?" tanya Dylan, muncul entah dari mana.Felix sedikit tersentak, tapi ia cepat menguasai diri. "Aku? Bu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status