Share

Bab 134. Rencana

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-11-14 12:04:11
Disaat kondisi Eben masih berkeliaran bebas, Javier masih harus menemani Freya untuk melakukan perawatan bekas luka. Namun, ia segera menyadari bahwa menghilangkan bekas luka ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun.

“Dokter, tidak adakah cara yang lebih cepat untuk menghilangkan bekas lukanya? Dua tahun terasa sangat lama…” Javier bertanya, tak tega membayangkan Freya harus hidup dengan bekas luka itu dalam waktu yang lama.

Dokter mengangguk, memahami kekhawatirannya. “Jika Tuan dan Nyonya menginginkan hasil instan, opsi yang tersedia adalah operasi plastik. Namun, prosedur ini cukup invasif dan berisiko. Kami tidak menganjurkannya tanpa pertimbangan matang, meskipun pemulihannya lebih cepat dibanding perawatan saat ini.”

Javier menoleh ke arah Freya, "Menurutmu, apa kita harus melakukan cara instan agar bekas lukamu hilang?"

Freya diam, mencoba untuk mempertimbangkan. Lalu ia menatap Dokter dan bertanya, “Jika aku memilih operasi, apakah akan mengubah waja
SILAN

Hari ini update satu bab ya Kemarin aku dah nulis dua bab kayak biasanya, malah gak ke simpen. Sakit hatiku ;⁠)

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
SILAN
semangat!!
goodnovel comment avatar
Rey Val
semangat thuorrrr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 135. Insecure

    Eben tiba di apartemen Harry dan melihat pemilik apartemen itu duduk membelakanginya di sofa. Melepas hoodie yang menutupi kepala, Eben mendekat.“Kukira kau pergi bertugas,” katanya, menyelidik.“Duduklah.” Tanpa berbalik, Harry mengisyaratkan Eben untuk mendekat.Begitu Eben duduk, Harry menyodorkan sebuah dokumen tanpa banyak kata. Eben membuka dokumen itu dan tersenyum saat menyadari isinya."Aku mendapatkan informasi, Javier akan membawa wanitanya untuk melakukan operasi plastik. Sepertinya kau sudah tau kalau Javier akan melakukan hal ini." ucap Harry.Sambil tersenyum, Eben membaca dokumen yang Harry berikan. "Viona membuka luka di wajah Freya, dan aku tau kalau luka itu akan menjadi luka permanen kalau penanganan yang dilakukan tidak tepat. Sementara Javier, pria itu tidak akan membiarkan wanitanya dengan wajah penuh bekas luka seumur hidup."Harry mengerutkan kening. "Jadi, apa rencanamu?”Eben tersenyum misterius, menutup dokumen itu perlahan. “Ini bagianku. Kau akan tahu na

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 136. Balas dendam?

    Suhu tubuh Felix semakin tinggi, wajahnya memucat dan tubuhnya bergetar dalam demam yang tampaknya tak terkendali. Freya mencoba meredakan panasnya dengan kompres dan obat-obatan seadanya di rumah, tapi upayanya tak membawa hasil. Justru, suhu tubuh Felix semakin naik hingga membuatnya semakin lemas.Javier dan Freya pun segera membawa Felix ke rumah sakit, bergegas dalam kecemasan yang menggantung di udara malam itu. Freya menggenggam tubuh kecil Felix erat, merasakan nafasnya yang pendek dan berat di bahunya.“Bu, Felix akan sembuh, kan?” tanya Dylan, yang duduk diam dalam kekhawatiran, suaranya lirih.Freya mengangguk pelan, berusaha tersenyum meski hatinya mencekam, sesekali mengusap rambut Felix yang basah karena keringat. Tiba di rumah sakit, Felix sempat kejang karena suhu tubuhnya yang sangat tinggi, itu membuat Freya ketakutan dan merasa hatinya teriris melihat kondisi Felix seperti ini, ia menahan tangis di tengah rasa takut yang memuncak.Sebelum ini, Felix tidak pernah dem

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 137. Dipindahkan

    Setelah menerima pesan mengancam dari Eben, Javier segera bergegas ke rumah sakit. Langkahnya penuh kekhawatiran, namun ia merasa sedikit lega saat tiba dan melihat Freya serta Felix dalam kondisi baik. Saat masuk, Javier mendapati Freya sedang menyuapi Felix dengan bubur. Suasana tenang di kamar itu sedikit meredakan kekhawatirannya, meskipun hatinya masih gelisah. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menjaga nada suaranya agar tetap tenang."Bagaimana kondisi Felix sekarang?" tanyanya, berdiri di samping tempat tidur.Freya menoleh, memberikan senyum tipis. "Sudah jauh lebih baik. Dokter bilang, kalau malam ini suhu tubuh Felix stabil, besok kita sudah bisa pulang."Javier mendekat dan dengan lembut mengusap rambut putranya. "Nak, apa kamu terjatuh saat bermain?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.Felix menatap ayahnya, matanya sedikit lelah tapi tetap bersinar. "Aku tergelincir saat bermain dengan teman-teman. Tapi tidak apa-apa. Kepalaku hanya terbentur sedikit, aku baik-baik

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 138. Kehilangan identitas

    Saat Freya kembali sadar, ia kembali menantikan kedatangan Javier. Tidak menaruh curiga sama sekali kalau tubuhnya telah dipindahkan ke kamar lain yang sama persis dengan kamar yang sebelumnya.Tapi, jam demi jam berlalu dan Javier tidak kunjung datang. Hanya perawat yang datang memberi obat serta makanan untuk Freya, namun sejauh ini, Freya berpikir positif kalau Javier mungkin sedang ada kesibukan sehingga pria itu tidak mengunjunginya.Malam pun tiba, pagi hari kembali menyapa. Saat Freya bangun dan berharap Javier ada di sebelahnya, ia justru bangun dalam kondisi sendirian. Tidak ada ponsel yang bisa digunakan untuk menghubungi Javier, dan ia juga sendirian di dalam rumah sakit itu."Apa terjadi sesuatu pada Javier? Atau, dia sedang sangat sibuk? Tapi kalau Javier pergi untuk bekerja, dia pasti bicara padaku. Kenapa perasaanku tiba-tiba jadi tidak enak seperti itu?" batinnya.Akhirnya, Freya memutuskan untuk bangun. Wajahnya terasa membengkak, rasa perih dan sakit terasa begitu ku

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 139. Kecurigaan Felix

    Felix masuk ke dalam rumah dan melihat kalau saat ini Dylan asik bermain sementara wanita yang mirip dengan Freya sedang duduk sambil membaca sebuah majalah. Felix menoleh ke belakang dimana Freya yang asli ada di luar rumah.Terlihat wajah bingung Felix, kalau wanita yang di luar tadi adalah ibunya, lalu yang kini ada di ruang tamu rumah itu siapa? Setelah berpikir beberapa saat, Felix berbalik dan melihat dari jendela kalau wanita yang mengaku sebagai ibunya kini telah berjalan keluar dari halaman rumah.Felix berbalik lagi, melihat wanita yang duduk santai di sofa. "Bagaimana bisa ibu jadi dua?" batinnya."Aku harus cari tahu mana ibu yang asli," lalu langkah kecilnya berlari menghampiri wanita yang tengah sibuk dengan majalahnya, tanpa ragu Felix menjatuhkan dirinya untuk melihat reaksi yang akan wanita itu berikan.Tubuh kecilnya sengaja dibuat terjatuh, tapi wanita yang berpura- pura menjadi Freya tampaknya sudah terlatih untuk bersandiwara dengan baik. Wanita itu segera membantu

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 140. Ketahuan Felix

    Sesuai yang Dylan janjikan, keesokan harinya ia terlihat sibuk merakit sebuah benda kecil yang ia masukkan ke dalam bola tenis milik Felix. Kedua anak kecil itu tidak keluar dari kamar sejak pulang sekolah, Felix menemani Dylan dan juga memperhatikan apa yang saudaranya lakukan."Apa itu bisa berfungsi dengan baik?" tanya Felix."Tunggu saja sampai aku selesai, nanti baru kita coba." jawabnya, ia masih fokus menyambungkan setiap komponen berukuran kecil ke dalam bola sampai setelah cukup lama, akhirnya penyadap suara yang Dylan buat selesai."Tadaaaa, ini yang kau mau kan?"Felix menatap bola yang Dylan pegang, "Aku tidak yakin itu berfungsi dengan baik.""Kalau begitu mari kita buktikan," Dylan membuka komputernya, memasang headphone lalu menyambungkan alat penyadap suara buatannya. "Tapi kita simpan dimana, dan siapa yang akan jadi bahan uji coba kali ini?""Bagaimana kalau kita simpan saja di kamar ibu?" saran Felix.Dylan tidak berpikir panjang, menyetujui saja apa yang Felix tawa

    Last Updated : 2024-11-19
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 141. Orang asing

    Tiba di rumah, Felix dengan ceria membawa dua cone es krim besar, salah satunya ia serahkan kepada Dylan. Keduanya duduk santai di teras, menikmati es krim mereka dalam diam, hingga langkah Javier terdengar mendekat."Felix, kenapa lama sekali membeli es krim?" tanyanya, alis terangkat penuh tanda tanya.Felix menoleh santai, menjawab polos, "Aku minta sopir mengantarku ke tempat favorit, di dekat taman kota."Javier mengernyit. "Sejauh itu hanya untuk es krim?"Felix mengangguk sambil melahap es krimnya. Namun, Javier mulai curiga. Bagaimana mungkin es krim itu masih utuh, tidak meleleh, padahal jarak taman kota ke rumah mereka hampir satu jam?Perasaan aneh menjalari pikirannya. "Kau pergi ke mana sebenarnya selama hampir tiga jam?" desaknya, kali ini lebih tegas.Felix hanya tersenyum kecil, mengangkat bahu tanpa memberikan jawaban yang memuaskan. Sebelum Javier bisa melanjutkan interogasinya, tatapan Felix melayang ke belakang ayahnya. Di sana, seorang wanita berdiri di ambang pin

    Last Updated : 2024-11-20
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 142. Tidak takut

    Saat Javier sibuk di kantor dan anak-anak tengah belajar di sekolah, wanita yang menyamar sebagai Freya menyelinap keluar dari rumah. Dengan hati-hati, ia memastikan tidak ada yang memperhatikan langkahnya. Tujuannya adalah sebuah tempat terpencil, markas pria yang telah memberinya identitas palsu untuk menjalankan misi berbahaya ini.Ketika tiba di markas, Eben sudah menunggunya dengan sikap santai, duduk di kursi putarnya yang menghadap jendela besar. Sebuah senyuman penuh tipu daya menghiasi wajahnya, seolah kedatangan wanita itu adalah bagian dari permainan yang ia kuasai sepenuhnya."Aku harap kau tidak mengecewakanku, Gissela," ucap Eben, suaranya dingin namun menggema dengan kepercayaan diri.Dengan ekspresi jengah, Gissela melipat tangan di dadanya. "Dua kali aku gagal memberikan obat itu pada Javier. Anak-anaknya terlalu banyak campur tangan. Kenapa kau tidak langsung mengurusnya saja? Bukankah kau punya cukup orang untuk melakukannya?"Eben memutar kursinya, menatap Gisela d

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Menantikan kehadiran bayi

    Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mend

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik b

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

DMCA.com Protection Status