Share

Bab 137. Dipindahkan

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 10:41:32
Setelah menerima pesan mengancam dari Eben, Javier segera bergegas ke rumah sakit. Langkahnya penuh kekhawatiran, namun ia merasa sedikit lega saat tiba dan melihat Freya serta Felix dalam kondisi baik.

Saat masuk, Javier mendapati Freya sedang menyuapi Felix dengan bubur. Suasana tenang di kamar itu sedikit meredakan kekhawatirannya, meskipun hatinya masih gelisah. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menjaga nada suaranya agar tetap tenang.

"Bagaimana kondisi Felix sekarang?" tanyanya, berdiri di samping tempat tidur.

Freya menoleh, memberikan senyum tipis. "Sudah jauh lebih baik. Dokter bilang, kalau malam ini suhu tubuh Felix stabil, besok kita sudah bisa pulang."

Javier mendekat dan dengan lembut mengusap rambut putranya. "Nak, apa kamu terjatuh saat bermain?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.

Felix menatap ayahnya, matanya sedikit lelah tapi tetap bersinar. "Aku tergelincir saat bermain dengan teman-teman. Tapi tidak apa-apa. Kepalaku hanya terbentur sedikit, aku baik-baik
SILAN

Besok aku gak update dulu ya, badanku lemes banget hehe Dari kemarin gak enak badan Senin mulai update lagi, see you ~

| 9
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rosy
get well soon kaak, hiks... semoga lekas membaiiik
goodnovel comment avatar
Rey Val
semuga lekas sembuh thuor, semangat menulisnya... ditunggu lanjutan'y...
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
huuuuhu jangan sampai dech Javier tidak mengenali Freya yang asali.. GWS kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 138. Kehilangan identitas

    Saat Freya kembali sadar, ia kembali menantikan kedatangan Javier. Tidak menaruh curiga sama sekali kalau tubuhnya telah dipindahkan ke kamar lain yang sama persis dengan kamar yang sebelumnya.Tapi, jam demi jam berlalu dan Javier tidak kunjung datang. Hanya perawat yang datang memberi obat serta makanan untuk Freya, namun sejauh ini, Freya berpikir positif kalau Javier mungkin sedang ada kesibukan sehingga pria itu tidak mengunjunginya.Malam pun tiba, pagi hari kembali menyapa. Saat Freya bangun dan berharap Javier ada di sebelahnya, ia justru bangun dalam kondisi sendirian. Tidak ada ponsel yang bisa digunakan untuk menghubungi Javier, dan ia juga sendirian di dalam rumah sakit itu."Apa terjadi sesuatu pada Javier? Atau, dia sedang sangat sibuk? Tapi kalau Javier pergi untuk bekerja, dia pasti bicara padaku. Kenapa perasaanku tiba-tiba jadi tidak enak seperti itu?" batinnya.Akhirnya, Freya memutuskan untuk bangun. Wajahnya terasa membengkak, rasa perih dan sakit terasa begitu ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 139. Kecurigaan Felix

    Felix masuk ke dalam rumah dan melihat kalau saat ini Dylan asik bermain sementara wanita yang mirip dengan Freya sedang duduk sambil membaca sebuah majalah. Felix menoleh ke belakang dimana Freya yang asli ada di luar rumah.Terlihat wajah bingung Felix, kalau wanita yang di luar tadi adalah ibunya, lalu yang kini ada di ruang tamu rumah itu siapa? Setelah berpikir beberapa saat, Felix berbalik dan melihat dari jendela kalau wanita yang mengaku sebagai ibunya kini telah berjalan keluar dari halaman rumah.Felix berbalik lagi, melihat wanita yang duduk santai di sofa. "Bagaimana bisa ibu jadi dua?" batinnya."Aku harus cari tahu mana ibu yang asli," lalu langkah kecilnya berlari menghampiri wanita yang tengah sibuk dengan majalahnya, tanpa ragu Felix menjatuhkan dirinya untuk melihat reaksi yang akan wanita itu berikan.Tubuh kecilnya sengaja dibuat terjatuh, tapi wanita yang berpura- pura menjadi Freya tampaknya sudah terlatih untuk bersandiwara dengan baik. Wanita itu segera membantu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 140. Ketahuan Felix

    Sesuai yang Dylan janjikan, keesokan harinya ia terlihat sibuk merakit sebuah benda kecil yang ia masukkan ke dalam bola tenis milik Felix. Kedua anak kecil itu tidak keluar dari kamar sejak pulang sekolah, Felix menemani Dylan dan juga memperhatikan apa yang saudaranya lakukan."Apa itu bisa berfungsi dengan baik?" tanya Felix."Tunggu saja sampai aku selesai, nanti baru kita coba." jawabnya, ia masih fokus menyambungkan setiap komponen berukuran kecil ke dalam bola sampai setelah cukup lama, akhirnya penyadap suara yang Dylan buat selesai."Tadaaaa, ini yang kau mau kan?"Felix menatap bola yang Dylan pegang, "Aku tidak yakin itu berfungsi dengan baik.""Kalau begitu mari kita buktikan," Dylan membuka komputernya, memasang headphone lalu menyambungkan alat penyadap suara buatannya. "Tapi kita simpan dimana, dan siapa yang akan jadi bahan uji coba kali ini?""Bagaimana kalau kita simpan saja di kamar ibu?" saran Felix.Dylan tidak berpikir panjang, menyetujui saja apa yang Felix tawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 141. Orang asing

    Tiba di rumah, Felix dengan ceria membawa dua cone es krim besar, salah satunya ia serahkan kepada Dylan. Keduanya duduk santai di teras, menikmati es krim mereka dalam diam, hingga langkah Javier terdengar mendekat."Felix, kenapa lama sekali membeli es krim?" tanyanya, alis terangkat penuh tanda tanya.Felix menoleh santai, menjawab polos, "Aku minta sopir mengantarku ke tempat favorit, di dekat taman kota."Javier mengernyit. "Sejauh itu hanya untuk es krim?"Felix mengangguk sambil melahap es krimnya. Namun, Javier mulai curiga. Bagaimana mungkin es krim itu masih utuh, tidak meleleh, padahal jarak taman kota ke rumah mereka hampir satu jam?Perasaan aneh menjalari pikirannya. "Kau pergi ke mana sebenarnya selama hampir tiga jam?" desaknya, kali ini lebih tegas.Felix hanya tersenyum kecil, mengangkat bahu tanpa memberikan jawaban yang memuaskan. Sebelum Javier bisa melanjutkan interogasinya, tatapan Felix melayang ke belakang ayahnya. Di sana, seorang wanita berdiri di ambang pin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 142. Tidak takut

    Saat Javier sibuk di kantor dan anak-anak tengah belajar di sekolah, wanita yang menyamar sebagai Freya menyelinap keluar dari rumah. Dengan hati-hati, ia memastikan tidak ada yang memperhatikan langkahnya. Tujuannya adalah sebuah tempat terpencil, markas pria yang telah memberinya identitas palsu untuk menjalankan misi berbahaya ini.Ketika tiba di markas, Eben sudah menunggunya dengan sikap santai, duduk di kursi putarnya yang menghadap jendela besar. Sebuah senyuman penuh tipu daya menghiasi wajahnya, seolah kedatangan wanita itu adalah bagian dari permainan yang ia kuasai sepenuhnya."Aku harap kau tidak mengecewakanku, Gissela," ucap Eben, suaranya dingin namun menggema dengan kepercayaan diri.Dengan ekspresi jengah, Gissela melipat tangan di dadanya. "Dua kali aku gagal memberikan obat itu pada Javier. Anak-anaknya terlalu banyak campur tangan. Kenapa kau tidak langsung mengurusnya saja? Bukankah kau punya cukup orang untuk melakukannya?"Eben memutar kursinya, menatap Gisela d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 143. Rencana licik

    Gisela menyentak tangannya yang di cekal oleh Freya, menunjukkan keyakinannya bahwa apa yang ia lakukan sekarang ini benar. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum miring."Kalau kau merasa bisa menang dariku, tunjukkan kemampuanmu," tantangnya, nada suaranya sengaja dibuat tajam untuk menusuk ego lawannya.Freya tersenyum tipis, lalu menganggukkan kepala. "Kau menantangku? Menarik sekali," ia mencondongkan wajah ke arah Gisela lalu kembali berkata. "Jika kau ketahuan, jangan pernah berharap ada yang bisa menolongmu."Gisela mengerutkan kening, menahan amarah yang perlahan mendidih. "Kau bukan siapa-siapa, Freya. Aku tidak akan kalah dari wanita lemah sepertimu!" bentaknya.Freya tak begitu peduli, ia mengenakan kacamata lalu pergi membiarkan Gisela marah di belakangnya. Apapun yang wanita itu coba ingin katakan, Freya tau itu hanya untuk menggertaknya.Baik itu Javier maupun kedua anaknya pasti akan tau bahwa wanita palsu itu mencoba meniru identitas Freya. Sambil menghea nafas, Freya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 144. Mengejar mangsa

    Eben berlari sekuat tenaga, derap langkahnya memecah keheningan malam. Napasnya memburu, tapi dia tak punya waktu untuk berhenti. Dia tahu di belakangnya, tiga bayangan hitam melesat mengejarnya, kaki-kaki mereka menghentak tanah dengan kecepatan yang seakan tak pernah surut.Mereka terus mengejar. Eben mengenal tipe mereka, dingin, terlatih, dan tanpa ampun yang dikendalikan oleh Javier.Javier tidak akan berhenti sebelum menangkapnya, tapi Eben tidak akan menyerah begitu saja.Dengan cepat, dia merogoh ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat, meski tubuhnya terus melaju. "Paman, kirim anak buahmu ke lokasiku. Sekarang!" Hanya itu yang dia ucapkan sebelum kembali fokus pada jalan di depannya.Namun, nasib seakan tidak berpihak pada Eben malam itu. Sebuah pukulan keras dari samping menghantam tubuhnya, membuatnya terpelanting ke tanah dengan keras. Dadanya sesak, nafasnya tersengal-sengal, tapi dia tidak punya waktu untuk mengasihani diri. Dengan sisa tenaga, dia bangkit dan menatap pri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 145. Gisela ketahuan

    Javier masih beruntung, tembakan yang melukainya tidak sampai membuatnya mati, atau memang pria yang menembaknya semalam sengaja tidak membunuhnya. Entahlah, namun yang jelas Javier penasaran, pria itu seolah seperti mengenalinya jika mendengar dari kalimat yang dia ucapkan.Ia menoleh, asisten pribadinya berdiri tak jauh di sebelahnya setelah luka tembakan Javier diobati. "Kau sudah menjemput anak-anak?" tanyanya.Dengan patuh, asisten pribadinya itu mengangguk. "Sesuai yang Anda katakan, Tuan."Javier bangkit, mengenakan baju yang asistennya berikan. Tanpa sepatah kata, ia pun pulang dan tiba di rumah pada pukul dua belas malam. Rumah dalam kondisi hening, ia pun duduk di ruang tengah dan berbaring di sofa."Sial, aku gagal menangkapnya yang sudah ada di depan mataku." ujarnya lirih.Tubuhnya mulai lelah, matanya pun terpejam sehingga membuat javier ketiduran di sofa ruang tengah rumahnya. Beberapa saat ketika ia tengah tidur, Javier merasa sebuah sentuhan di permukaan dadanya.Awal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status