Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 143. Rencana licik

Share

Bab 143. Rencana licik

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 18:27:52

Gisela menyentak tangannya yang di cekal oleh Freya, menunjukkan keyakinannya bahwa apa yang ia lakukan sekarang ini benar. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum miring.

"Kalau kau merasa bisa menang dariku, tunjukkan kemampuanmu," tantangnya, nada suaranya sengaja dibuat tajam untuk menusuk ego lawannya.

Freya tersenyum tipis, lalu menganggukkan kepala. "Kau menantangku? Menarik sekali," ia mencondongkan wajah ke arah Gisela lalu kembali berkata. "Jika kau ketahuan, jangan pernah berharap ada yang bisa menolongmu."

Gisela mengerutkan kening, menahan amarah yang perlahan mendidih. "Kau bukan siapa-siapa, Freya. Aku tidak akan kalah dari wanita lemah sepertimu!" bentaknya.

Freya tak begitu peduli, ia mengenakan kacamata lalu pergi membiarkan Gisela marah di belakangnya. Apapun yang wanita itu coba ingin katakan, Freya tau itu hanya untuk menggertaknya.

Baik itu Javier maupun kedua anaknya pasti akan tau bahwa wanita palsu itu mencoba meniru identitas Freya. Sambil menghea nafas, Freya k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 144. Mengejar mangsa

    Eben berlari sekuat tenaga, derap langkahnya memecah keheningan malam. Napasnya memburu, tapi dia tak punya waktu untuk berhenti. Dia tahu di belakangnya, tiga bayangan hitam melesat mengejarnya, kaki-kaki mereka menghentak tanah dengan kecepatan yang seakan tak pernah surut.Mereka terus mengejar. Eben mengenal tipe mereka, dingin, terlatih, dan tanpa ampun yang dikendalikan oleh Javier.Javier tidak akan berhenti sebelum menangkapnya, tapi Eben tidak akan menyerah begitu saja.Dengan cepat, dia merogoh ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat, meski tubuhnya terus melaju. "Paman, kirim anak buahmu ke lokasiku. Sekarang!" Hanya itu yang dia ucapkan sebelum kembali fokus pada jalan di depannya.Namun, nasib seakan tidak berpihak pada Eben malam itu. Sebuah pukulan keras dari samping menghantam tubuhnya, membuatnya terpelanting ke tanah dengan keras. Dadanya sesak, nafasnya tersengal-sengal, tapi dia tidak punya waktu untuk mengasihani diri. Dengan sisa tenaga, dia bangkit dan menatap pri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 145. Gisela ketahuan

    Javier masih beruntung, tembakan yang melukainya tidak sampai membuatnya mati, atau memang pria yang menembaknya semalam sengaja tidak membunuhnya. Entahlah, namun yang jelas Javier penasaran, pria itu seolah seperti mengenalinya jika mendengar dari kalimat yang dia ucapkan.Ia menoleh, asisten pribadinya berdiri tak jauh di sebelahnya setelah luka tembakan Javier diobati. "Kau sudah menjemput anak-anak?" tanyanya.Dengan patuh, asisten pribadinya itu mengangguk. "Sesuai yang Anda katakan, Tuan."Javier bangkit, mengenakan baju yang asistennya berikan. Tanpa sepatah kata, ia pun pulang dan tiba di rumah pada pukul dua belas malam. Rumah dalam kondisi hening, ia pun duduk di ruang tengah dan berbaring di sofa."Sial, aku gagal menangkapnya yang sudah ada di depan mataku." ujarnya lirih.Tubuhnya mulai lelah, matanya pun terpejam sehingga membuat javier ketiduran di sofa ruang tengah rumahnya. Beberapa saat ketika ia tengah tidur, Javier merasa sebuah sentuhan di permukaan dadanya.Awal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 146. Ehemm

    Javier mengikat Gisela ke sebuah kursi di salah satu ruang kosong yang ada di rumahnya, Javier perlu memastikan apakah perempuan ini berkaitan dengan Eben atau tidak. Namun, instingnya seolah memberitahunya kalau wanita ini bekerja sama dengan Eben.Saat ini, satu-satunya orang yang sangat terobsesi untuk mencelakainya adalah Eben. Dan beberapa saat lalu, wanita yang mirip dengan Freya ini nyaris menusuknya dengan sebilah pisau."Javier, lepaskan aku! Kenapa kau tega mengikatku seperti ini?!"Pria itu tak mendengarkan seruannya, justru Javier semakin erat melilitkan ikatan di tangan dan kaki Gisela dan memastikan wanita itu tidak bisa kabur."Aku akan melepaskanmu kalau kau memberitahuku dimana Eben tinggal dan siapa yang membantunya selama ini." Gisela memberontak, masih belum mau mengakui kalau dia adalah orang suruhan Eben. "Percuma kamu bertanya seperti itu, aku ini Freya. Kenapa kau melakukan ini padaku, untuk apa aku bekerja sama dengan Eben saat dia sendiri nyaris mencelakai ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 147. Tidak terduga

    Langit masih gelap, namun suasana kamar terasa hangat. Freya berbaring di dada Javier, merasakan detak jantung pria itu yang perlahan kembali teratur setelah momen intens yang baru saja mereka lewati. Tangan Javier membelai lembut bahu Freya, gerakan kecil yang memberikan kenyamanan di tengah keheningan."Apa yang kau lakukan pada wanita itu?" tanya Freya tiba-tiba, memecah sunyi.Javier menghela napas panjang sebelum menjawab. "Dia masih di rumah. Aku mengikatnya, memastikan dia tidak akan kabur sebelum aku mendapatkan jawaban siapa dia sebenarnya."Freya menutup mata sejenak, membiarkan pikirannya mencerna jawaban itu. Saat suasana hening kembali menyelimuti, tatapannya teralihkan pada luka di bahu Javier yang terbalut perban. Dengan lembut, ia menyentuhnya."Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?" tanyanya, nada suaranya memancarkan kekhawatiran.Javier menunduk, menatapnya dengan intens di bawah redupnya cahaya kamar. "Aku mengejar Eben tadi malam," jelasnya. "Sedikit lagi aku bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 148. Introgasi

    "Bagaimana ini bisa terjadi?" Javier bertanya panik. Ia segera mengangkat Dylan yang meringkuk di ujung tangga, tubuh kecilnya bergetar menahan tangis. Wajahnya tampak kesakitan, dan di kening kanannya, darah mengalir pelan dari luka kecil.Tanpa berpikir dua kali, Javier membawanya ke sofa. Freya, yang tampak sama cemasnya, segera berlari ke dapur untuk mengambil kotak obat. Ketika ia kembali, ia berlutut di depan Dylan, menarik tangan kecil putranya dengan lembut.“Kakiku terpeleset waktu turun tangga, Bu,” Dylan menjelaskan dengan suara gemetar. Air matanya menggenang, tetapi ia berusaha keras untuk tidak menangis.Freya mengusap pipinya pelan. “Tidak apa-apa, Nak. Ibu akan merawat lukamu. Tapi lain kali hati-hati, ya,” ucapnya lembut sambil membersihkan luka di kening Dylan dengan kapas yang dibasahi antiseptik.Javier mengalihkan pandangannya ke Felix, yang berdiri di samping dengan kepala tertunduk. “Felix, beritahu ayah. Seberapa tinggi Dylan terjatuh tadi?”Felix mengangkat waj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 149. Eben yang payah

    Wajah Eben yang penuh luka memar tampak tegang saat ia sibuk mengobatinya. Di depannya, Morgan, pria bertubuh besar dengan wajah tegas yang menyeramkan, duduk santai sambil menghisap rokoknya, mengamati Eben dengan tatapan dingin.“Kau terlalu lemah untuk menghadapi Javier Bennett,” ucap Morgan, suaranya berat dan penuh sindiran.Eben meliriknya tajam, tapi tak membalas. Ia terus fokus mengobati lukanya, seolah tak ingin terlihat semakin kalah di depan pria itu. Morgan mematikan ujung rokoknya di asbak, kemudian bersandar santai dengan tangan terentang di atas sofa.“Kalau kau terus melawannya dengan cara setengah hati seperti ini, bukan Javier yang akan celaka. Kau yang akan menyerahkan nyawamu padanya tanpa perlawanan,” lanjut Morgan.Eben menghela napas panjang, menahan amarah. “Kalau begitu, kenapa kau tidak menyuruh anak buahmu untuk membantuku menangkapnya? Aku tidak ingin dia mati dengan mudah, Paman. Aku ingin dia merasakan penderitaan yang panjang sebelum ajalnya tiba,” ucapn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 150. Pengkhianatan

    Gisela menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Tapi itu sia-sia, apalagi ketika Eben sudah berdiri di hadapannya, sorot matanya penuh kecurigaan. Dengan keras, pria itu menekan gelasnya ke meja, lalu mencengkram rahang Gisela hingga wanita itu meringis. "Katakan! Kau tidak memancing mereka datang ke sini, kan?" tuntut Eben dengan suara rendah namun mengancam. Sebelum Gisela sempat menjawab, ketukan pintu menginterupsi suasana tegang. Eben melepas cengkeramannya, memandang pintu dengan dahi berkerut. Siapa yang datang di tengah malam seperti ini? "Paket!" seru suara dari balik pintu. Eben menatap Gisela sekilas, mencurigainya lagi. "Apa kau yang memesan sesuatu?" tanyanya geram. Tanpa menunggu jawaban, ia membuka pintu, hanya untuk disergap oleh dua pria bertubuh besar yang langsung mencengkram lengannya. Eben meronta, tapi pegangan mereka terlalu kuat. Di belakang, Gisela muncul, wajahnya tetap tenang. "Jalang sialan! Kau pasti dalang dari semua ini!" teriak Eben, ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 151. Kekalahan fatal

    Melihat Eben yang tergeletak tak bernapas, Javier tertegun. Jantungnya berdegup kencang, seolah detik-detik itu menjadi penentu nasibnya. Segera ia memerintahkan anak buahnya membawa Eben ke rumah sakit untuk memastikan apakah masih dapat di selamatkan atau tidak.Pertarungan tadi masih membayang dalam pikirannya. Javier bukan pembunuh, dan kemungkinan bahwa Eben tewas karena ulahnya membuat darahnya berdesir. Di perjalanan, keheningan mencekam menguasai kendaraan. Wajah Eben yang babak belur dan napasnya yang hampir tak ada menjadi pemandangan yang sulit diabaikan.Tiba di rumah sakit, para dokter segera membawa Eben ke ruang gawat darurat. Javier berdiri di luar ruangan, punggungnya bersandar ke dinding. Detak jantungnya terasa seperti bergema di seluruh koridor. Saat seorang dokter keluar dengan ekspresi serius, Javier menahan napas."Dia masih hidup, tapi kondisinya sangat kritis. Peluang bertahannya sangat kecil," kata dokter itu.Mendengar itu, Javier menghela napas berat, menco

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 29

    Felix menatap ke arah Katie yang tertidur pulas setelah apa yang mereka lakukan beberapa saat lalu, pakaian yang berserakan kembali Felix ambil dan ia pakai kembali. Di luar, langit sudah mulai terang dan ia harus kembali ke penginapan karena pukul delapan nanti, ia dan keluarganya akan menuju bandara.Sebelum ia benar-benar pergi, sekali lagi Felix melihat ke arah Katie. Perempuan itu sudah memberinya sebuah pengalaman yang tampaknya akan sulit untuk Felix lupakan, tapi cukup kali ini saja karena setelahnya ia dan Katie kemungkinan tidak akan bertemu lagi.Sekilas Felix menghembuskan nafas dan keluar dari rumah itu, langkahnya berjalan santai hingga tiba di bibir pantai. Dari kejauhan terlihat Dylan dan Eloise bermain air di pinggiran, sebenarnya melihat keromantisan mereka membuatnya sedikit iri, apalagi semalam, Felix melihat Dylan melamar Eloise."Semoga kalian lebih bahagia setelah hari pernikahan itu dilakukan," batinnya, ia menyunggingkan senyum tipis kemudian menuju ke pengina

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 28

    Suasana rumah tampak hening, sementara Felix dengan santai bersandar mengatur nafasnya setelah apa yang dia dan Katie lakukan. Sementara Katie, perempuan itu mengenakan kembali pakaian berwarna maroon miliknya sebelum menatap ke arah Felix."Apa yang membawamu kemari? Aku pikir kau tidak akan datang karena suatu hal, cukup mengejutkan karena kedatanganmu di luar prediksiku." ucap Katie sambil menatap Felix yang kini meliriknya.Tapi Felix tak langsung menjawab, pria itu menghembuskan nafas panjang dan menyentuh keningnya. Ia tak mengerti ada apa dengannya, ia tadi hanya melihat kalau Dylan melamar Eloise yang artinya mereka akan menikah.Sialnya hal itu membuat emosi aneh dalam dirinya bangkit, ia butuh sebuah kesenangan dan orang yang bisa membantunya mendapatkan hal itu adalah Katie. Toh, besok Felix dan keluarganya juga akan meninggalkan tempat tersebut."Anggap saja sebagai salam perpisahan," ujar Felix dengan nada acuh tak acuh.Katie menyeringai, ia berdiri dan berjalan menuju se

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 27

    Liburan keluarga Bennett tinggal satu hari lagi, mereka kembali ke penginapan sebelumnya dan sebelum meninggalkan pulau, Avery sempat melihat ke arah Daniel yang berdiri cukup jauh dari dermaga.Pria itu berdiri tegap, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, tatapannya sulit dibaca. Ada sesuatu tentang Daniel yang terus membuat Avery berpikir, seolah pria itu memancarkan aura yang tak terjangkau. Namun, perlu diakui, Daniel adalah tipe pria yang ia dambakan. Hanya saja, entah mengapa, ada jarak tak terlihat yang membuat Avery yakin bahwa pria itu tidak menyukainya.Avery memalingkan wajah, mengusir pikiran itu. Dengan langkah mantap, ia naik ke atas yacht bersama kedua saudaranya. Mesin kapal mulai bergetar halus, memecah permukaan air yang tenang saat mereka meninggalkan dermaga.“Nona Katie, apa kau setiap hari menyediakan jasa penyewaan antar-jemput menggunakan yacht?” tanya Dylan, memecah keheningan yang sempat terasa di kapal.Katie, yang duduk dibalik kemudi, menoleh sambil ters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 26

    Malam semakin larut, suara deburan ombak sesekali terdengar tak jauh dari posisi mereka. Di bawah pohon yang rindang dan nyaris gelap tanpa cahaya, Katie masih terikat dalam keadaan tergantung, namun kakinya masih menapak di pasir.Erangannya sesekali tak dapat ditahan, kehangatan lidah dari seorang pria yang menjelajahi tubuhnya membuat ia meremang. Setengah pakaiannya sudah terbuka, sementara bibir seorang pria menyesap dadanya bergantian. Gelenyar aneh menguasai tubuhnya, membuat pikirannya kacau hingga tak dapat berpikir secara rasional.Sesekali tubuhnya tersentak saat Felix memukulnya, alih-laih kesakitan, semua itu justru terasa menyenangkan. Di sisa kesadaran yang masih ada, Katie perlu menjaga suaranya untuk tidak memekik terlalu keras karena penghuni penginapan lain bisa saja mendengar hal itu."Felix, apa hanya itu yang bisa kau lakukan, ukh!" Katie langsung bungkam, satu tangan Felix mencengkramnya, kali ini lebih kuat.Tidak ada kalimat dari pria itu, hanya sentuhan-sentu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 25

    Suasana menjadi terasa ganjil bagi Eloise. Setelah menyadari pria di depannya adalah Dylan, bukan Felix seperti yang ia duga sebelumnya, pikirannya dipenuhi kebingungan dan kesal. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah kedua pria ini telah bersekongkol untuk mengujinya? Betapa menyebalkannya situasi seperti ini, seolah-olah ia sedang dipermainkan.“Tunggu,” Eloise menyipitkan matanya, menatap Dylan dengan curiga. “Bukankah kau tadi masih tidur saat aku keluar dari kamar? Bagaimana mungkin secepat ini kau sudah ada di luar?”Dylan tersenyum samar, sorot matanya lembut namun penuh arti. “Aku dan Felix sudah bertukar posisi sejak makan malam tadi,” ujarnya tenang. “Dan lihat, kau sama sekali tidak bisa membedakan aku dengan Felix. Tapi sekarang aku merasa jauh lebih lega. Kau tetap setia padaku meskipun kami memiliki wajah yang sama. Itu cukup membuktikan segalanya.”Eloise tercengang mendengar pengakuan itu. Rasa marah dan kesal sempat berkecamuk dalam dirinya, tapi sebelum ia sempa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 24

    Dua hari sebelumnya...Setelah mereka tiba di tempat liburan, Felix memilih lebih banyak diam untuk berperang dengan pikirannya sendiri. Ia adalah orang yang cukup keras pada pilihannya, tapi untuk keinginan yang selalu mengganggu pikirannya terhadap mendekati Eloise, itu selalu ia tahan.Terkadang, sisi egoisnya menyuruh Felix untuk melakukan tindakan yang jahat. Tapi tidak, sekali lagi tidak. Dylan tumbuh dan besar bersamanya, seorang wanita tak boleh merusak hubungan yang sudah mereka jalin sejak kecil. Kesalahan sepele saja bisa membuat benteng yang besar bisa rusak, dan Felix tak mau melakukan kesalahan itu. Sekitar pukul tiga sore, Felix mengirim pesan pada Dylan untuk menemuinya.“Hai, Dude. Ada apa?” Dylan bertanya santai, meski nada suaranya mengandung sedikit kekhawatiran.Felix menoleh perlahan, menatap saudara kembarnya dengan ekspresi serius. “Ada hal yang harus aku katakan padamu,” katanya, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Dylan mengerutkan kening, tapi men

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 23

    Tatapan dingin Felix berubah menjadi sesuatu yang lebih mengancam, seolah dia tahu bagaimana caranya membuat Eloise merasa terkunci di tempat itu. Eloise merasa tubuhnya menegang, udara di sekitarnya terasa berat. Setiap langkah mundur yang ia ambil, Felix maju setengah langkah lebih dekat, membuatnya semakin sulit menjaga jarak.“Aku ingin memberitahumu sesuatu,” suara Felix rendah, namun ada nada licik di dalamnya. “Sejak malam itu, kau sudah mengubah caraku melihat dirimu.”Eloise menggeleng pelan, hatinya penuh penyesalan atas kesalahan fatal yang terjadi malam itu. Sebuah malam yang terjadi di bawah pengaruh alkohol, ketika pikirannya kabur dan ia keliru mengira Felix adalah Dylan, kekasihnya. Itu adalah malam yang tak ingin ia kenang, apalagi dibahas oleh pria yang berdiri di depannya sekarang.“Kau tahu aku kekasih Dylan. Mengapa kau terus bersikeras melakukan ini?” tanyanya dengan nada bergetar, sebuah perpaduan antara takut dan marah.Felix menyeringai lebar, tatapan matanya

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 22

    Freya menunggu di depan penginapan dengan raut wajah setengah cemas. Begitu melihat Avery muncul di kejauhan, Freya segera melangkah mendekat."Kau dari mana?" tanyanya, nadanya terdengar tajam namun penuh perhatian.Avery hanya melirik sekilas, menghela nafas panjang seperti menahan beban yang tak ingin ia ceritakan. "Bu, pulau ini tidak terlalu luas. Memangnya aku bisa pergi kemana?" jawabnya, nada suaranya datar dan tak bersemangat. Tanpa menunggu tanggapan, Avery melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, meninggalkan Freya yang berdiri terpaku.Freya menggeleng pelan, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Namun, ia memilih untuk tidak memaksa putrinya bercerita. Sebaliknya, matanya beralih ke meja sarapan di luar penginapan, di mana Eloise duduk dengan tenang menikmati pagi. Eloise tampak anggun, sementara Dylan terlihat baru datang dari olahraga paginya. Melihat pemandangan itu, senyum kecil menghiasi wajah Freya. Ia memutuskan untuk mendekat."Kau menikmati liburanmu, Eloise

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 21

    Matahari mulai menyapa dengan sinar keemasannya, menembus tirai kamar yang setengah terbuka. Katie membuka matanya perlahan, tubuhnya masih terasa hangat dari malam yang penuh gairah. Namun, ketika ia melirik ke samping, yang ia temui hanyalah tempat tidur kosong dan pakaian yang berantakan di lantai.Sebuah senyum kecil terukir di wajah Katie. Ia duduk sambil menarik selimut, membayangkan kembali malam yang penuh intensitas."Pria itu semakin menarik," gumamnya pada dirinya sendiri, nada suaranya mengandung kepuasan atas ingatan menyenangkan bersama Felix tadi malam.Di sisi lain, Felix berjalan kembali ke penginapannya dengan langkah yang cepat. Udara pagi yang segar tidak mampu meredam pikirannya yang penuh dengan kejadian semalam. Namun, langkahnya terhenti ketika sebuah suara tiba-tiba menyapa dari belakang."Hei, Dude. Kau membuatku kaget. Kenapa sepagi ini kau buru-buru sekali?" tanya Dylan, muncul entah dari mana.Felix sedikit tersentak, tapi ia cepat menguasai diri. "Aku? Bu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status