All Chapters of Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan : Chapter 161 - Chapter 170

184 Chapters

161. Skandal Dari ‘User12345’

Amaya perlahan membuka matanya saat mendengar suara bariton Kelvin yang sepertinya terhubung panggilan telepon dengan seseorang. Ia baru saja terlelap setelah menghabiskan sebentar waktu bersama dengan Kelvin di kamar mandi sebelum berpindah ke atas ranjang dan sejenak tidur siang hingga mendengar prianya itu yang mengatakan, “Iya, Kak Gaf, akan aku lihat setelah ini.” Amaya benar-benar membuka matanya, menarik lebih banyak selimut agar menutupi semua tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian tidur bertali tipis di kedua bahunya. Ia merapatkan tubuhnya pada Kelvin yang kemudian merangkul bahunya sebelum kembali berkonsentrasi pada seseorang di seberang telepon yang jelas adalah kakak lelakinya—Gafi. “Terima kasih sebelumnya, bye ....” Kelvin terlihat mematikan panggilan itu kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dan menoleh pada Amaya yang dengan penasaran bertanya, “Ada apa?” “Kak Gafi bilang kalau ada skandal yang beredar setelah berita di forum mahasiswa,” jawab Kelvin
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

162. Kubu Terpecah-belah

Padahal ... Caecil baru saja berpikir bahwa dirinya bisa kembali menang karena semua orang pasti akan menyangka Amaya seolah tak diakui menjadi istri sebab statusnya dirahasiakan. Tapi ... Kelvin yang akhirnya buka suara adalah hal yang berada di luar kendalinya. Pria itu bahkan tak segan menyebut 'istrinya' dengan mengunggah foto buku nikah dengan kalimat yang menegaskan bahwa siapapun yang membuat berita buruk pada istrinya—yang Caecil tahu betul ini merujuk pada Amaya—akan berjumpa dengannya nanti di pengadilan. "Bukannya secara nggak langsung Pak Kelvin mengakui kalau Amaya beneran istrinya?" tanya Sarah yang duduk berseberangan meja dengan Caecil. Sedang yang ditanya seperti kehabisan akal harus bagaimana sekarang. Skandal yang disulutnya tidak berhasil! Alih-alih mendapat tangkapan besar atau dendamnya terbalaskan, yang terjadi justru jauh dari itu. Sarah benar ... Kelvin secara tak langsung mengakui bahwa Amaya adalah istrinya. "Terus gimana sekarang, Cil?" tanya Sarah s
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

163. Bukan Simpanan

Setelah raket yang tersangkut di leher Rajendra berhasil diangkat oleh Kelvin serta Gafi, mereka berpamitan untuk pulang. Amaya dengan tangan yang melingkar di lengan kekar Kelvin melambai pada dua mobil sedan yang meninggalkan halaman rumah itu. "Bye-bye, Aunty May sama Uncle Vin! See ya ...." Suara Arsen nyaring saat bocah kecil itu membalas lambaian tangan Amaya dan Kelvin dengan kepala yang keluar dari jendela. "Bye-bye ...." balas Amaya sebelum akhirnya mereka tak terlihat sekeluarnya dari pintu gerbang. Amaya tak begitu saja beranjak. Ia terdiam cukup lama sebelum merasakan guncangan kecil di tangannya yang membuatnya tersadar. Kelvin baru saja memanggilnya dan mengajaknya untuk kembali ke dalam rumah. "Ayo masuk, Sayang," ajak Kelvin yang dijawab anggukan sekilas oleh Amaya. Mereka menaiki tangga dan tiba di dalam kamar. Amaya duduk di tepi ranjang sementara Kelvin memandangnya yang hampir tak bersuara selain 'Bye-bye' yang ia katakan pada Arsen. "Kenapa?" tanya Kelvin
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

164. Lain Lisan, Lain Perbuatan

“Mas Vin nggak apa-apa bikin postingan begini?” tanya amaya setelah ia mengangkat wajah dan memandang pada sepasang iris gelap Kelvin yang menatapnya tanpa henti. “Nggak apa-apa,” jawab Kelvin tak keberatan. “Kenapa memangnya?” “Cuma … takut aja—“ “Nggak ada yang perlu kamu takutin, Amaya,” sela Kelvin. “Aku ‘kan sudah bilang kalau nggak boleh ada orang yang bisa lihat kamu sebelah mata, mereka harus hati-hati dalam berucap mulai hari ini.” Amaya sangat senang mendengarnya. Seolah kekhawatiran yang selama ini membayanginya perihal pernikahan yang selalu mereka rahasiakan itu lambat laun sirna. Kelvin sedang menjaminnya bahwa tak ada yang akan berubah sekalipun orang lain tahu tentang pernikahan mereka. “Berhenti berpikir yang berat,” ucap Kelvin yang membuat Amaya terjaga dari pikiran sesaatnya. “Kehampaan yang kamu bilang, aku masih berusaha mengisinya. Kekhawatiran soal akan jadi apa seandainya orang lain tahu hubungan kita … aku beri padamu jaminan bahwa semuanya akan ba
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

165. Romansa Di Tepi Lapangan Futsal

‘Jangan ke sini,’ batin Amaya memohon agar langit mendengarnya. ‘Jangan ke sini please ... lewat aja ....’Amaya meremas tangan Alin yang duduk di sampingnya.Penonton bergemuruh saat melihat Kelvin mendekat, langkahnya lurus pada Amaya, tanpa menoleh ke kanan atau pun ke kiri.Pria itu tampak beberapa tahun lebih muda daripada usianya dalam balutan seragam futsal yang dikenakannya itu.Tapi semempesona apapun Kelvin sekarang ... Amaya hanya berharap pria itu tak melakukan sesuatu yang mencolok!Rupanya ... permohonan yang sedari tadi dirapalkan oleh Amaya itu tak dikabulkan.Sebab Kelvin justru berhenti di depan Amaya yang duduk paling depan bersama dengan Alin dan Naira.Beberapa mahasiswi yang duduk di sekitar Amaya bergemuruh saat memuji betapa menawan Kelvin bahkan saat dilihat dalam jarak sedekat ini.“Bilangnya nggak mau datang?” tanya Kelvin saat tiba di depan Amaya yang pasrah akan apa yang terjadi ke depannya.“Ngapain sih?” desis Amaya, berharap tak banyak yang mendengar pr
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

166. Hampir Saja ....

Seakan dunia membeku! Amaya menahan napasnya yang terasa habis, berpikir hampir berguling ke depan sebelum Kelvin mencegahnya jatuh. “Kamu baik-baik aja?” tanya Kelvin saat menegakkan kembali tubuh Amaya. “I-iya,” jawabnya. “Sebaiknya kamu hati-hati,” peringat pria itu, sedikit menunduk agar Amaya mendengarnya dengan jelas. “Kalau kamu ceroboh dan nggak bisa berjalan dengan benar, aku akan gendong kamu sampai turun.” Amaya berdecak kesal sebelum ia mengambil lebih dulu tas miliknya. Memastikannya agar tak membuat kakinya terjerat sebelum berjalan menyusul Alin. “Bareng aja sama Pak Kelvin,” kata Alin menyambut Amaya yang sudah ada di sebelahnya. “Udah barengan dari tadi, ‘kan? Nggak habis pikir sama tingkahnya yang makin dilarang makin—“ “Amaya!” panggil Kelvin yang membuat Amaya berhenti bicara dan menoleh ke belakang. Mata mereka bertemu saat pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana seragam futsalnya. “Nanti pulang bareng saya!” Sorakan kembali riuh bergemur
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

167. Gigih Untuk Hal Yang Salah

"M-maaf," kata Caecil dengan kepala yang tertunduk. Gadis itu menyembunyikan wajah ataupun matanya di hadapan Kelvin dan Arsha yang menahan napas mereka. Seakan membeku dalam keterkejutan kala menjumpai seseorang yang tak seharusnya ada di sini muncul di depan pucuk hidung keduanya. "Saya salah masuk kamar mandi," katanya kembali. Ia menundukkan kepalanya sekali lagi di hadapan Kelvin dan Arsha sebelum pergi dari sana. Langkahnya gegas, menghindari keduanya tetapi saat ia nyaris beranjak, Arsha mencegahnya pergi. "Nggak, ini nggak benar," katanya. Arsha selangkah menghalangi Caecil sehingga gadis itu berdiri dengan wajah yang pias. "Kamu bilang salah masuk kamar mandi?" ulang Arsha menirukan apa yang dikatakan oleh Caecil. "Kesalahan itu bisa ditoleransi jika masuk akal, Caecil," ujarnya. "Ini bukan kesalahan. Mungkin jika ini di area mahasiswa, kami akan bisa menerimanya karena kamu masuk ke kamar mandi pria sebab itu ada di area yang sama. Tapi kamu tahu betul ini a
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

168. Gagal Skandal!

Dengan hati yang seakan meledak ... Caecil keluar dari taksi online yang ia pesan dalam upayanya melarikan diri setelah terpergok oleh Kelvin serta Arsha. Ia berjalan dengan kaki yang menghentak di halaman yang mengantarnya pada undakan tangga yang ada di teras rumahnya. “Sialan ....” desisnya saat ia tiba di dalam dan menghempaskan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Niat hati ingin menjebak Kelvin dan menimbulkan skandal, Caecil justru terantuk batu sandungan yang besar. Ia sudah mendengar obrolan Kelvin dan Arsha sejak ada di tepi lapangan futsal dan memutuskan untuk mengikuti mereka. Mengetahui bahwa Kelvin akan menuju ke kamar mandi, Caecil menunggunya di sana. Tapi ... sial seribu sial sebab ponsel yang dibawanya jatuh. Ia menjerit lirih dan saat itulah keberadaannya diketahui. Arsha menggedor pintu dan mau tak mau ia harus keluar. Cecaran pertanyaan dari dua pria itu membuatnya tak berkutik. ‘Bicara’ seolah hilang dari kamus hidupnya. Semua kata yang tersusun di hat
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

169. Aku Yang Dirundung!

"Sepertinya Papa melewatkan satu hal lagi yang belum dibaca," ucap Adrian kala sepasang matanya yang gelap dan dihiasi oleh alis berkerut itu menatap pada kertas yang ada di tangannya."Penyebaran video asusila."Adrian beralih pandang pada Caecil yang tangannya terkepal erat.Ia satu langkah mundur saat menyadari ia tak akan selamat kali ini.Adrian tampak memejamkan matanya sejenak saat mengatakan, "Jawab ...." dengan mengendalikan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak."Pa, itu ...." Ia menggigit bibirnya, bingung mencari alasan.Sadar bahwa Kelvin tak main-main dengan apa yang ia katakan bahwa ia telah melaporkan apa yang ia lakukan pada Amaya."Itu gara-gara ada yang bully aku terus aku ngelawan," katanya. "Aku nggak ngelakuin apapun, itu cuma sebagai bentuk pertahanan diri.""Kamu? Dibully?" ulang Adrian yang membuat Caecil mengangguk dengan cepat. "Iya, aku dirundung di kampus, Papa lihat 'kan kalau aku hari ini pulang cepet? Aku nggak mau di kampus, aku—""Kamu pikir aku
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

170. Salah Lawan

Tujuh belas tahun yang lalu ... Caecil diasuh oleh Adrian dan Belinda setelah ibunya tewas di tangan kakak Adrian yang melakukan kekerasan rumah tangga pada sang istri. Tak tega sebab ayahnya harus mendekam di dalam tahanan seumur hidup, sedangkan saat itu Caecil masih kecil, Adrian dan Belinda yang merupakan paman dan tantenya kemudian bersedia mengasuh Caecil dan menjadi orang tua baginya. Sebuah anugerah sebab Belinda telah mendapat vonis dokter ia tak akan bisa hamil. Selama ini ... ia tumbuh di dalam keluarga Adrian yang terhormat, rupanya membuat Caecil lupa diri. Ia bangga menjadi anak seorang pengacara yang terkenal dan baik kredibilitasnya. Keberadaannya selalu disegani. Bahkan teman-teman yang dekat dengannya kerap mengatakan, ‘Hati-hati sama dia, papanya orang terkenal.’ ‘Papanya Caecilia itu pengacara, kita harus berteman dan baik kalau sama dia.’ Pujian senantiasa didapatkannya dari kecil. Saat Caecil tak sengaja melakukan kesalahan ... bukan dia yang meminta maaf,
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status