"Jangan takut, Sayang," bisik Kelvin di telinga Amaya, ia mengusap air mata yang mengalir di pipinya. "Maaf aku terlambat jawab panggilan kamu kemarin," lanjutnya. "Tapi sekarang semuanya akan baik-baik aja."Kelvin menunduk, mengecup bibir Amaya setelah berpindah dari keningnya."Maaf," kata Amaya seraya menengadahkan wajah pada Kelvin yang menggeleng untuk tidak menerima maaf itu."Kamu nggak perlu minta maaf," kata Kelvin. "Karena kamu nggak salah.""Aku cuma ... ngerasa kalau aku jadi beban, dulu hidupnya Mas Vin 'kan nggak pernah begini. Tapi gara-gara ada aku ... kayaknya aku ini cuma jadi beban.""Aku nggak pernah berpikir begitu, Sayang," tanggap Kelvin, ia sekali lagi mengusap pipi Amaya, memastikan tidak ada air matanya yang jatuh.Sebab setiap kali itu terjadi, hati Kelvin akan sangat sakit dibuatnya."Aku nggak pernah merasa kamu jadi beban. Sebagai dua orang yang sudah menikah, kalimat itu kurang tepat bagiku. Kamu adalah tanggung jawabku, apapun yang terjadi, aku yang ha
Last Updated : 2024-12-01 Read more