"M-maaf, saya tidak sengaja," ucap Caecil seraya menegakkan tubuhnya yang tadi hampir mengenai Amaya. Ia menunduk di hadapan para dosen sebelum mengangkat wajah. "Saya bersihkan dulu sebentar," katanya. "Nggak usah!" jawab Lucy. Sedetik kemudian beliau berdeham karena sepertinya sadar suaranya terlalu tinggi. "Maksud saya nggak perlu," ralatnya dengan sedikit tenang dan seulas senyum yang Amaya sangat tahu itu tengah dipaksakan. "Kami juga udah mau habis makannya, dan nggak ada dari pakaian kami yang kotor, jadi kamu boleh pergi," katanya. Caecil sekali lagi menunduk dan mengatakan, "Terima kasih," sebelum akhirnya pergi. Lucy tampak mendengus, Amaya yang melihat Caecil merasa malu. Karena ia tahu sepertinya yang dituju oleh Caecil adalah dirinya. "M-maaf, Bu Lucy," kata Amaya setelah sekilas menyentuh paha Kelvin, isyarat agar ia melepas rangkulannya. "Maaf, Bapak dan Ibu semuanya." "Kenapa kamu yang minta maaf?" tanya Lucy keberatan. "Karena ...." Amaya menggigit bibirnya, r
Terakhir Diperbarui : 2024-12-09 Baca selengkapnya