Share

152. Bibir Semanis Macaroons

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-12-05 18:51:14
Pipinya seketika membara, Amaya tidak bisa memperkirakan semerah apa wajahnya sekarang di hadapan Kelvin.

“Akh—“ Bibirnya yang ingin diam tiba-tiba meloloskan erangan saat Kelvin membalikkan keadaan.

Kini dirinyalah yang ada di bawah.

Jari tangannya yang ada di samping kanan dan kiri telinga terasa dingin menjumpai tatapan prianya itu sebelum menunduk dan menjatuhkan bibirnya yang semanis macaroons di bibir Amaya.

Berawal dari gigitan manis pada bagian bawah, sebelum berpindah ke atas dan menjajah lidahnya.

Seakan tak membiarkan Amaya memproses rasa senang yang diberikan olehnya, Kelvin kian menunduk. Mata mereka bertaut pandang saat Amaya merasakan sentuhan di dadanya.

Tak bisa dijelaskan bagaimana caranya pria itu menguraikan kancing di blouse yang dikenakan oleh Amaya dengan hanya menggunakan bibirnya.

Senyum dan lesung pipinya menjadi pemandangan yang dilihat oleh Amaya sebelum Kelvin menenggelamkan diri pada dua bagian sensitif wanitanya.

Bibir dan jarinya bergerak seimba
Almiftiafay

haaaaaaiiii maap yang 1 nya selalu telat yah... tapi Othor janji akan selalu update 2 bab. kira2 berapa round Kelvin Amaya malam ini? 😁 gosong-gosong dah tuh dua manusia dimabuk cinta 🤣

| 25
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
berasa pengen pindah planet klo kelvin amaya lagi love2an
goodnovel comment avatar
Eva
Sampai pagi ini mah..beronde ronde pastinya apa lagi ini malam jumat wkwk
goodnovel comment avatar
Adilah Ismail
3 round thor,cuti nya lamaaaaaa .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    153. Merah Padam Akibat Merah Hati

    Amaya sudah memutuskannya. Ia tak akan bersembunyi terus setelah kejadian itu. Apapun yang akan ia hadapi nanti di kampus, ia akan menjawabnya dengan lantang. Bahwa memang yang menimpanya itu dilakukan oleh seorang mahasiswi yang berpikir dirinya adalah penguasa kampus—sebut saja Caecil. Ia akan kembali ke kampus besok, sudah ia putuskan itu. Ia katakan pada Kelvin selama mereka berada di dalam mobil pada perjalanan menuju ke Hariz Corp untuk menghadiri launching produk baru yang melejit saat tes pasar dibawah kepemimpinan Gafi. “Bagus, kalau perlu kayaknya besok kamu nggak usah sembunyi-sembunyi juga pas keluar dari mobil kita yang berhenti di parkiran,” tanggap Kelvin atas celotehan Amaya. “T-tapi nggak segitunya juga sih.” Amaya memandang Kelvin yang salah satu alis lebatnya terangkat saat bertanya, “Kenapa? Semua orang juga sudah tahu kayak apa kedekatan kita kok. Sejak aku nolongin kamu dan keluar dari kamar mandi di tempat kejadian cuma pakai singlet itu, mereka udah bisa

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    154. Perlawanan

    Amaya bersumpah ia tak akan menggoda Kelvin lagi! Foto yang ia kirimkan semalam membuatnya kesulitan berjalan pagi hari ini padahal ia harus tampil cantik sebagai perdananya muncul kembali setelah tragedi di kamar mandi. “Nggak bakalan godain dia lagi,” gumam Amaya saat ia berjalan seperginya dari parkiran setelah keluar dari mobil Kelvin yang tak hentinya menggoda sepanjang jalan. Ia mengatur napasnya, menenangkan diri saat mulai melangkah menyusuri lorong yang mengantarnya pada tempat pertama yang akan ia tuju, perpustakaan. Saat ia baru saja tiba di sana, ia mendengar selentingan yang dibicarakan oleh mahasiswa yang duduk tak jauh dari meja yang ada di dekat jendela. “Udah parah sih kayaknya itu cewek,” bisik salah satu dari mereka seolah tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Tadinya ... Amaya mengira kalimat itu untuknya, tetapi ia salah! ‘Cewek’ itu rupanya merujuk pada Caecil. “Yang dijadiin sasaran sama dia tuh kalau nggak mahasiswi yang cantik, ya yang sekiranya nggak

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    155. Mana Ada Bidadari Yang Jahat?

    Ketegangan membekukan waktu selama lebih dari enam puluh detik berlalu. Amaya menatap Caecil dengan sepasang mata yang nyalang dan alis berkerut.Sebagian rambut panjangnya yang terurai jatuh ke depan, bagi siapapun yang tak sengaja melihatnya pasti menyebut bahwa dirinya adalah seorang antagonis.Tapi Amaya tak peduli.Ia tak peduli dengan julukan apapun yang akan dialamatkan padanya sekarang!Satu hal yang benar-benar ia lakukan adalah membuat si tukang bully ini berhenti menyakiti orang lain.“Lawan,” kata Amaya—lebih terdengar sebuah perintah pada Caecil yang terkunci di atas rerumputan hingga tak bisa bergerak. “Kenapa kamu diam aja, Caecil?”Pupil mata gadis yang mengenakan lensa biru itu bergoyang semakin gugup menyadari Amaya memberi balasan padanya.“K-kamu benar-benar nggak punya malu, Amaya,” balas Caecil akhirnya. “Setelah ketahuan mabuk di kampus kamu masih bisa muncul di sini dan—“Belum sempat Caecil bicara, Amaya justru tertawa. “Mabuk di kampus?” ulangnya kemudian te

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    156. Celah Yang Dimanfaatkan

    “Bener, May. Cuma Medusa aja yang jahat, kamu jangan dekat-dekat loh! Awas nanti dikutuk jadi batu!” sahut Randy dari belakang Amaya, berjalan mendekat dan mensejajarinya sebelum menyenggol lengannya agar mereka pergi. Bersama dengan Alin, mereka menyisih dari hadapan Caecil yang wajahnya merah padam setelah mendengar Randy yang secara tak langsung mengatakan dirinya adalah ‘Medusa’. Sorakan mengiringi perginya Amaya—tapi sorakan itu bukan untuk Amaya melainkan untuk Caecil yang menggeram kesal di tempatnya. Tampak tengah melampiaskan kekesalannya dengan menghentakkan kakinya dengan keras. “Mulai hari ini kalau si Caecil itu ngebully orang kita nggak perlu diam lagi!” kata salah seorang mahasiswa yang berada di sana. Ikut pergi setelah Amaya juga pergi. “Kita bikin laporan bareng-bareng. Kalau bapaknya yang turun tangan, kita bikin petisi biar dia dapat pelajaran!” Caecil merapatkan giginya yang terasa nyeri. Napas seolah habis di tenggorokannya saat ia menyadari bahwa posisinya

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    157. Merona Merah

    Mata Amaya terpejam tak berdaya, ia menggigit bibirnya merutuki dirinya yang malah memilih kata yang sedikit ... kurang tepat. ‘Anu’ yang dikatakannya digunakan oleh Kelvin untuk menggodanya. Di sini, tepat di hadapan teman-temannya. “Ah—itu—maksud saya ... iya, saya udah lihat pas Bapak nolongin saya,” jawab Amaya akhirnya. “Udah nggak perlu tanya ke saya lagi, ‘kan?” Salah satu alis lebat Kelvin terangkat, seperti biasa akan sarat dengan godaan yang membuat pipinya menghangat dan berubah merona merah. Sebuah hal yang disukai oleh Kelvin—sebab ia pernah mengatakannya pada Amaya—tapi Amaya tidak suka karena apa yang mereka lakukan bisa dilihat oleh teman-temannya. “A-apa sih?” Amaya memandang Kelvin, isyarat matanya mengatakan agar prianya itu berhenti menggodanya. Tetapi sepertinya itu tidak dihiraukan. Karena Kelvin tertawa lirih sebelum sedikit menunduk saat berbisik, “Wajahmu seperti kepiting rebus, menyala wajah cantiknya amaya!” “Pak Kelvin!” tegur Amaya dengan suara yang

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    158. Cincin Kawin Jadi Bukti

    ‘Oh, God ... I’m screwed,’ batin Amaya putus asa. Yang ia lakukan telah membuat konsentrasi dan ketenangan yang ada di dalam sana runtuh! Ia memandang Kelvin yang malah tersenyum saat dirinya dilanda oleh kepanikan. “Resmi tuh!” celetuk mahasiswa yang duduk di sebelah Alin, menggoda mereka berdua yang tampak sangat manis dengan menunjukkan dua ekspresi yang saling bertentangan. Amaya yang panik sementara Kelvin tampak sangat tenang. “M-maksudnya, ‘Terima kasih, Pak Kelvin’,” ralat Amaya dengan suara yang sedikit keras agar mereka yang ada di dalam ruangan itu dapat mendengarnya. “Ah yang bener, May?” goda yang lainnya yang membuat mahasiswa lain justru semakin tak bisa tenang. “Kalau resmi nggak perlu disembunyiin kok.” “Kasihlah kami ini kabar bahagia juga.” “SSSHTTT!” Amaya mengisyaratkan mereka agar tenang seraya meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. “Nggak boleh berisik!” Amaya dapat mendengar tawa lirih Kelvin yang berdiri di sampingnya sebelum pria itu beranja

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    159. Mereka Memberi Restu

    "Ayo duduk sini, Amaya," kata Kelvin sekali lagi, mungkin karena melihat Amaya yang hanya diam saja berdiri di tempatnya sehingga Kelvin kembali menegurnya. Tangan besar pria itu menepuk lembut pada kursi yang baru saja ia tarik. Tak enak karena rekan-rekan dosen Kelvin tampak tak keberatan dengan kehadirannya maka Amaya memutuskan untuk duduk di sana. "Nggak usah takut," kata dosen bernama Lucy saat Amaya baru saja duduk dan melepas tas yang ia kenakan. "Kami juga baru mau makan kok, Amaya." "I-iya, Bu Lucy," jawab Amaya. Ia memandang Kelvin yang duduk di sebelah kirinya, seakan tak peduli dengan betapa banyak jumlah pasang mata yang sekarang tengah menyaksikan mereka. Beberapa di antaranya bahkan harus berhenti untuk memastikan bahwa benar Kelvin dan Amaya duduk bersebelahan. "Menu yang kamu pilih sama kayak yang dibeli sama Kelvin," ujar Arsha yang duduk berseberangan meja dengan mereka, menunjuk ke nampan makan Amaya yang saat ia melihat pada Kelvin, yang dikatakan olehnya

    Last Updated : 2024-12-09
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    160. Caecilia Beraksi Kembali

    "M-maaf, saya tidak sengaja," ucap Caecil seraya menegakkan tubuhnya yang tadi hampir mengenai Amaya. Ia menunduk di hadapan para dosen sebelum mengangkat wajah. "Saya bersihkan dulu sebentar," katanya. "Nggak usah!" jawab Lucy. Sedetik kemudian beliau berdeham karena sepertinya sadar suaranya terlalu tinggi. "Maksud saya nggak perlu," ralatnya dengan sedikit tenang dan seulas senyum yang Amaya sangat tahu itu tengah dipaksakan. "Kami juga udah mau habis makannya, dan nggak ada dari pakaian kami yang kotor, jadi kamu boleh pergi," katanya. Caecil sekali lagi menunduk dan mengatakan, "Terima kasih," sebelum akhirnya pergi. Lucy tampak mendengus, Amaya yang melihat Caecil merasa malu. Karena ia tahu sepertinya yang dituju oleh Caecil adalah dirinya. "M-maaf, Bu Lucy," kata Amaya setelah sekilas menyentuh paha Kelvin, isyarat agar ia melepas rangkulannya. "Maaf, Bapak dan Ibu semuanya." "Kenapa kamu yang minta maaf?" tanya Lucy keberatan. "Karena ...." Amaya menggigit bibirnya, r

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    275. Kita Telah Memiliki Pemberhentiannya

    Amaya membiarkan tiga sahabatnya itu memeluknya secara bersamaan. Isak tangis Alin dan Naira sebab rindu terdengar sementara Randy tak bersuara. Tapi saat mereka saling melepaskan, Amaya bisa melihat sepasang matanya yang memerah. “Kangen banget,” kata Alin menyusul ucapan dari Naira yang menyebutkan bahwa ini sudah bulan ke enam mereka tak saling berjumpa. “Aku tanya ke Pak Gafi di kantor apa beliau nggak akan datang ke sini,” kata Randy. “Kalau mau pergi, aku bilang saya sama dua teman saya mau barengan. Dan ternyata beliau malah minta kami cuti biar hari ini bisa datang.” “Serius?” tanya Amaya, menoleh ada Gafi yang tersenyum sementara ketiga temannya itu mengangguk membenarkannya. Perlu diketahui, Alin dan Naira bekerja di Rajs Holdings—perusahaan milik keluarganya Kelvin. Keduanya menjadi tax accountant, dengan Alin yang belakangan ia dengar sedang dipromosikan untuk naik jabatan sementara Naira menjadi ketua tim. Randy ada di Hariz Corp, posisinya sudah lumayan tinggi. Ota

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    274. Tamu Tak Terduga—Pertemuan Kembali

    Amaya hendak melangkah menjauh setelah mengatakan itu, tapi ia tak bisa pergi begitu saja sebab Kelvin merengkuh pinggangnya agar mereka berdiri seperti sebelumnya. Prianya itu menunduk, dan berbisik, "Aku mencintaimu, Amaya." Kecupan sekali lagi jatuh di bibirnya. Senyum merekah saat mereka kemudian menoleh pada Amora yang menangis dan memanggil, "Mama ...." Bocah kecil itu tengah terduduk di atas rerumputan, tengah dibantu oleh si Abang agar bangun. "Nggak apa-apa, Adek ... ayo bangun," kata Keegan lalu mengusap lutut Amora sebelum merdeka menoleh pada Amaya yang bertanya, "Kenapa, Sayang-sayangnya, Mama?" "Amora jatuh, Mama," jawab Keegan. "Nggak apa-apa, 'kan? Udah ditolong Kakak?" Amora mengangguk meski bibirnya masih tertekuk dan pucuk hidungnya yang memerah. "Kalau begitu bisa berhenti sebentar lari-lariannya?" pinta Amaya yang disambut anggukan oleh si kembar. "Bisa." Maka setelah itu Amaya melihat Keegan dan Amora yang berjalan bergandengan tangan, di atas jogging tr

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    273. Keegan Yezekail & Amora Amarilly

    Vancouver, Canada. Tiga tahun kemudian. .... Amaya menggandeng tangan kecil masing-masing di sebelah kiri dan kanannya saat berjalan keluar dari mobil yang ia berhentikan di tepi jalan. Mereka tengah menunggu seseorang keluar dari pintu gerbang itu untuk berjumpa dengannya. "PAPA!" seru suara manis bocah kecil di sebelah kanan dan kiri Amaya secara bersamaan. Mereka melambaikan tangannya pada pria dengan coat panjang warna hitam yang berlari keluar dari pintu gerbang. Kelvin. Pria itu adalah Kelvin. "TWINS!" balas Kelvin tak mau kalah antusiasnya. Ia berlutut seraya merentangkan kedua tangannya, sehingga Amaya melepas 'twins' yang baru saja dikatakan oleh Kelvin itu dan mereka memeluknya. Dua bocah kecil itu adalah Keegan dan Amora, anak kembarnya yang telah lahir dan tumbuh menjadi kembar sepasang yang tampan dan cantik. Keegan Yezekail dan Amora Amarilly, tentu dengan nama keluarga Amaya dan Kelvin di belakangnya, Hariz-Asgartama. Janin kembar yang hari itu

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    272. MOVE ON

    Meski disembunyikan, atau sebesar apa usaha Amaya dan Kelvin menutupi tentang resepsi pernikahan mereka, tapi tetap saja fotonya bocor! Tak hanya resepsi pada pagi hari saja, tapi juga resepsi yang diselenggarakan pada malam hari. Semesta seperti ingin berbagi kebahagiaan itu pada semua orang. Foto-foto mereka yang manis menghiasi forum mahasiswa selama beberapa hari, dari Sabtu, Minggu hingga Senin pagi hari ini. Seseorang menghela dalam napasnya kala ia menggulir layar ponselnya, foto Kelvin yang tampak meneteskan air mata seperti baru saja membuatnya memberikan sebuah pengakuan bahwa pria itu mencintai Amaya sangat besar. Ziel, pemuda itu adalah Ziel, yang duduk di bangku taman yang tak jauh dari lapangan futsal di kampus. Seorang diri, sebelum sebuah suara datang dari samping kanannya dan ikut duduk di sana. "Bang Ziel," sapanya. Wajahnya muncul dan membuat Ziel sekilas melambaikan tangan padanya. "Ya, Randy. Aku pikir nggak masuk kamu tadi," balasnya. "Ngapain nggak masu

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    271. Mari Menua Bersamaku

    Amaya merasa hatinya sedang tak karuan sekarang melihat Kelvin yang menjatuhkan air mata. Saat manik mereka bertemu, Amaya melihat betapa pria itu sangat tulus meletakkan seluruh perasaannya dan seolah menunggu agar hari ini tiba. Gafi tersenyum saat memandang keduanya bergantian sebelum ia memindah tangan Amaya pada Kelvin. Pembawa acara meminta agar Gafi kemudian memberikan ruang dan tempat untuk kedua pengantin yang tengah berbahagia. Amaya tak bisa memalingkan wajahnya, ia terpesona, terperangkap pada Kelvin saat pria itu terus menatapnya dengan teduh. Gerakan bibirnya yang tanpa suara sedang mengatakan, ‘Cantik sekali.’ Dan tentu saja itu diketahui oleh semua orang yang hadir di sana dan itu membuat tubuh Amaya meremang. Apalagi saat pembawa acara mengatakan, “Bapak-Ibu tamu undangan sekalian, sepertinya kedua mempelai kita ini sudah tidak sabar untuk mengatakan apa yang mereka rasakan selama ini,” ujarnya. “Mari kita dengarkan terlebih dahulu sepatah dua patah kata dari m

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    270. Saat Kita Berjumpa

    Kelvin menghela dalam napasnya saat ia menunduk, memastikan bahwa groom boutonniere yang tersemat di dadanya benar dalam keadaan yang rapi.“Vin?” panggil sebuah suara yang tak asing di telinganya sehingga ia mengangkat kepalanya dengan cepat.Ia menjumpai Gafi yang muncul di dekat pintu berdaun dua di dalam kamar hotelnya entah sejak kapan.Kelvin yang melamun, atau memang kedatangannya yang memang tanpa suara?Entahlah ... yang jelas ia memang ada di sini bersamanya, dan mungkin memang sengaja menemuinya.“Kak Gaf?” balasnya seraya menunjukkan senyuman.“Gugup?”“Banget,” jawabnya. Tak menemukan kata lain untuk menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang ini selain gugup.Gugup untuk bertemu Amaya, gugup untuk melihatnya dalam balutan gaun pengantinnya yang cantik.Gugup, karena ia bisa saja tak bisa menahan diri nanti dan mencium Amaya secara tiba-tiba.“Setelah ini, aku akan membawa Amaya buat ketemu sama kamu, Vin,” ucap Gafi mula-mula. “Aku sudah pernah bilang ini ke kamu. Tapi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    269. D-day

    “Apa ini, May?” tanya Randy sembari mengambil salah satu kotak susu yang ada di hadapan Amaya. Karena Amaya terlambat mencegahnya, dan karena memang gerakan Randy sangat cepat, Amaya akhirnya membiarkannya saja. “Kok ... susu ibu hamil?” tanya Alin dengan nada bicara yang lirih. Yang barangkali hanya mereka saja yang bisa mendengarnya. “Kita mau dapat keponakan?” sahut Naira yang disambut anggukan dari Amaya. “Alasan kenapa resepsinya dimajuin tuh karena itu,” aku Amaya dengan jujur. Randy hampir melompat kesenangan jika Alin tak mencegahnya. Ia juga hampir berteriak jika Naira tak mengisyaratkan agar ia sebaiknya diam dan tetap menjaga mulutnya itu terkunci rapat. "Demi apa, demi apa kita bakalan punya keponakan?" Heboh, seperti biasanya dan Amaya dibuat terharu dengan mereka yang turut senang dengan kabar yang ia berikan ini. "Maaay! Kamu bakalan jadi hot mommy dong?" Naira sepertinya sudah membayangkan terlalu jauh. Mereka saling pandang untuk menyetujui ungkapan itu sebe

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    268. Menuju Resepsi

    Mengetahui bahwa sorakan itu ditujukan untuknya, Amaya dengan cepat menurunkan ponselnya. Ia menggigit bibirnya, malu karena Kelvin benar-benar tak sungkan lagi menunjukkan hubungan mereka yang telah menjadi rahasia umum bahwa mereka memang menikah. Antusias itu rupanya menjadi bahan bakar bagi semua mahasiswa untuk mengikuti bincang santai tersebut. Pembicara yang dimaksudkan Kelvin lalu datang, beliau adalah seorang pengusaha yang mengatakan perjalanan bisnisnya lebih dari dua puluh tahun untuk bisa berjaya hingga hari ini yang salah satu landasannya adalah stabilitas sistem keuangan. Barangkali bukan hanya pembicaranya saja yang memang sudah berpengalaman, tapi bagaimana cara hostnya memancing agar beliau menyampaikan informasi, sepak terjangnya dalam dunia bisnis. Aah ... atau ini hanya perasaan Amaya saja yang sangat senang bisa melihat Kelvin seperti itu? Mungkin tahun ini adalah gilirannya menjadi host karena tahun sebelumnya Lucy lah yang bertugas. Dan mendengar dari

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    267. Dosen Tampan Itu Suamiku

    Amaya mengangguk saat pipinya terasa panas. "Padahal mau kasih kejutan nanti pas kita bahas soal resepsi yang mau dibikin maju," jawab Amaya. "Tapi si bocil Arsen ini malah tahu duluan." Amaya memandang pada Arsen yang ada di pangkuan Kelvin dan tersenyum menunjukkan barisan giginya. "Dari mana kamu tahu kalau Aunty May mau punya baby, Sen?" Kali ini Kelvin yang bertanya. "Cuma asal ngomong aja, Uncle Vin," jawabnya. "Soalnya tadi Arsen lihat Aunty May ngusap perut, persis kayak mamanya teman Arsen yang juga lagi hamil." Ia sekali lagi meringis sementara kabar gembira itu tentu saja disambut dengan senang hati oleh Gafi dan Serena. "Selamat ya ...." kata Serena. Amaya memandang Gafi yang hanya terdiam. Mata mereka bertemu, di kedua sudut netra kakak lelakinya itu, Amaya bisa melihat butiran bening yang barangkali sedang sekuat tenaga coba ia tahan agar tak jatuh. Melihatnya seperti itu membuat Amaya kembali terenyuh. Matanya bicara lebih banyak bahwa ia bahagia, dengan tak bi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status