Janeetha tampak terkejut, meski hanya sesaat. Dikara melihatnya. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi, memainkan gelas anggur di tangannya sambil mengamati reaksi wanita itu.“Kau terlalu percaya diri, Dikara,” balas Janeetha akhirnya, mencoba menutupi kegugupannya dengan nada bercanda. “Aku hanya mengatakan fakta. Mansion ini memang terlalu besar untukku.”Dikara terkekeh pelan, suara baritonnya bergema lembut di ruangan tempatnya berada. “Oh, jangan seperti itu, Istriku. Kau tahu aku tidak suka hal-hal yang terasa kosong, sama seperti aku tidak suka membiarkanmu merasa sendirian.”Janeetha terdiam, dan Dikara melanjutkan, tatapannya lebih tajam. “Tapi, mungkin kau benar. Rumah itu memang terasa besar dan sunyi... terutama jika kau tidak ada di sana.”Wajah Janeetha terlihat memerah sedikit, atau mungkin itu hanya efek pencahayaan. Dikara menikmati momen itu, meski ia tahu betul permainan ini bukan hanya tentang menggoda.“Kau seharusnya bilang dari awal,” ujarnya dengan nada lebih
Last Updated : 2024-11-22 Read more