Fabian terdiam sejenak di ujung telepon. Janeetha menggenggam ponsel erat-erat, menunggu jawaban tanpa sadar menahan napas.“Aku...” Fabian akhirnya berbicara, suaranya terdengar ragu. “Aku ingin, Janeetha. Tapi, kalau aku pergi bersamamu, itu akan semakin membahayakanmu. Dikara pasti akan tahu.”“Tapi aku butuh Kakak,” potong Janeetha, suaranya mulai gemetar. “Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau aku sendirian. Kalau dia menemukan aku—”“Dengar, Janeetha,” Fabian menyela dengan nada lembut dan penuh ketenangan. “Aku akan memastikan kau aman. Aku tidak akan meninggalkanmu begitu saja, tapi aku juga harus berhati-hati. Kalau aku ikut dalam perjalanan ini, rencanamu akan gagal bahkan sebelum dimulai.”Janeetha terdiam. Air mata menggenang di matanya, tetapi ia mengerti apa yang Fabian maksud.“Kak Fabian... aku takut,” bisiknya akhirnya.“Aku tahu,” jawab Fabian pelan. “Aku tahu, dan aku juga takut karena kau akan mengalami semuanya sendirian. Tapi kau lebih kuat dari yang kau kir
Last Updated : 2024-12-03 Read more