All Chapters of PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI: Chapter 11 - Chapter 20

54 Chapters

Bab 11 Ada Yang Terdengar

Sekali lagi Gagak Handoko melewati hari dengan tenang, kuliah lancar hatipun senang. Tinggal cari makan malam saja, terus tidur dengan nyenyak setelah mengerjakan beberapa tugas kuliah untuk besok.Sembari menunggu bis lewat, Han membuka buku catatannya. Untung cahaya di halte ini sangat terang.Pemuda itu menekan tombol di ujung bolpennya, lalu mulai melingkari beberapa hal penting yang tadi disampaikan oleh dosen mata kuliahnya. Sebenarnya ada banyak yang tidak ia pahami mengenai algoritma, tapi tentu saja tetap harus dipelajari karena logika berpikir komputasional merupakan dasar pemahaman di Teknik Informatika.“Coek, paham ora koen?” bisik seseorang di sebelah Han dengan logat ala timuran.“Ora e, Nyuk. Dosen-e cerito opo aku ra mudeng,” geleng sang teman yang juga tidak memahami apa yang dijelaskan.“Makane kuwi nek ono tugas digarap, nek ono quiz yo sinau,” orang di sebelah Han menggerutu, “kalau kuliah itu yang serius. Jangan pas dosen menjelaskan malah main hape sendiri. Kala
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 12 Ada Yang Mengenal

Gagak Handoko melangkah perlahan menyusuri jalan setapak yang menghubungkan kampus IT dan kampus Ekonomi. Seperti biasa, dari kampus IT untuk sampai ke halte bis di sebelah timur, dia harus melalui jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang memutari taman kampus Ekonomi Universitas Cemara.Biasanya Han melalui tempat ini karena memang tempat parkir sepeda ada di samping halte bis. Tapi berhubung sepedanya masih rusak, Han sengaja melalui tempat ini hanya karena ingin memantau kelompok geng preman kampus yang sering nongkrong di parkir kendaraan Fakulas Ekonomi. Kali ini Han tidak sendiri, dia melangkah beriringan dengan salah seorang teman lamanya.“Aku kaget ketika tahu kamu tiba-tiba menghubungiku, Nyuk. Aku pikir kamu sudah mati dimakan babi hutan di desa,” ujar teman Han.Han hanya tersenyum, “Pantat trepes sepertimu kalau guyon lucu juga, Jog.”Jogesh Anandra adalah seorang pemuda keturunan India yang dulunya teman SMA Han. Mereka tidak akrab, tapi kenal cukup dekat. Joge
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 13 Ada Yang Menyerang

“Raisyah, kamu tahu kan sejak awal aku naksir kamu. Sejak kamu ikut opspek, aku selalu bantuin kamu supaya tidak terlalu banyak kena hukuman. Aku selalu pasang badan buat kamu. Itu karena aku care sama kamu, karena aku langsung falling in love sejak pandangan pertama sama kamu.”Haikal Damar Sutedja duduk di depan seorang gadis berkerudung yang duduk di sebelah seorang temannya. Kedua gadis itu saling berpegangan tangan karena di hadapan mereka ada Haikal yang dikawal seorang mahasiswa angkatan tua dengan senyum yang mengerikan.Di antara mahasiswi angkatan baru, Raisyah Mayasari adalah bunga yang paling mekar mewangi. Banyak pria mencoba mendekati, namun Raisyah selalu menolak dengan alasan dia ingin belajar dengan serius. Tentu hal itu tidak menyurutkan niat mereka yang ingin terus mencoba.Kecantikannya pun tak lepas dari mata tajam Haikal. Dia pun langsung menjadi incaran sang penyantap gadis sejak awal.“K-Kak… maaf, tapi saya belum berminat untuk…”“Begini saja. Raisyah nanti pul
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 14 Ada Yang Memukul

Prasojo.Namanya hanya satu kata dan mirip seperti Han, nama pemuda gagah itu juga nama beraroma era lama alias nama jadul. Prasojo atau lebih sering dipanggil Pras adalah member D.O.G dari level Hound Dogs, kapten salah satu regu Pugs. Dia berhasil mendapatkan posisinya karena memulai benar-benar dari bawah. Dia sangat berbeda dengan Haikal meskipun jabatan mereka sama.Jika Haikal menjadi Hound Dogs karena uang, maka Pras masuk tier kedua D.O.G karena kemampuan bertarungnya yang memang kelas wahid, dan kemampuannya luar biasa. Dia pernah mewakili kampus dan mendapatkan gelar juara ketiga di arena boxing amatir antar kampus se-provinsi.Selain di kampus Ekonomi, sebagai jawara boxing Pras juga sering terlihat di kawasan olahraga Universitas Cemara.Pras menatap ke arah Han dengan pandangan tajam, ia lalu mendengus dan melirik ke arah Haikal. Mahasiswa angkatan entah kapan itu hanya menggelengkan kepala saat melihat juniornya yang terkapar.“Melawan dia sendirian dan kamu keteteran?”
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 15 Ada Yang Menghentak

“Empat lawan satu,” ujar Prasojo.Pras menengok ke belakang sejenak, memerintahkan kedua temannya menyebar dan menempati posisi yang tepat untuk berlaga sementara Gobet berada di sampingnya. Dia paham kalau Han bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Terbukti dari hancurnya Haikal dan Lutfi dalam beberapa pukulan saja.Setelah memastikan posisi ketiga temannya, Pras membalikkan badan kembali untuk memasang kuda-kuda demi menghadapi Han, “Jangan bilang kami tidak memberikan peringatan sebelumnya. Kami tidak akan segan-se…”Pras merasakan angin berhembus.Pemuda itu segera mengerutkan kening. Yang baru saja terasa olehnya…!? Seperti bukan angin sepoi-sepoi yang normal. Ia menengok ke samping dan melihat Gobet menatap ke belakang dengan wajah terkejut.Lalu terdengar bunyi hentakan kencang dan suara teriakan.Pras terbelalak. Jangan-jangan…!?Belum sempat Pras menengok ke belakang. Ia melihat bayangan yang begitu cepatnya sehingga jika ia berkedip dia tak akan bisa melihatnya. D
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 16 Ada Yang Tahu

“Coba tahan seranganku kali ini,” ujar Pras percaya diri.Gagak Handoko tidak tersenyum ketika garis cahaya berwarna biru yang keluar dari kedua telapak tangan Prasojo melesat ke arahnya dengan kecepatan tinggi, saling teruntai, melilit, dan membelit bagaikan ular yang menyusuri jalan angin.Hanya mereka yang menguasai ilmu tenaga dalam yang secara umum disebut Qi yang dapat menyaksikan garis cahaya itu.Han dapat melihatnya.Bukannya ketakutan, ia justru menatapnya dengan bersemangat. Sungguh menarik, ada seorang boxer yang memiliki kemampuan mengolah tenaga dalam. Sangat jarang ada petinju yang seperti itu karena boxer biasanya lebih memilih pelatihan badan bukan jiwa, tapi Pras mampu melakukan keduanya.Melihat serangan itu, Han pun berlari ke depan menyambut kedua ular energi dari Pras.Sebenarnya Han langsung teringat apa yang diajarkan oleh kakeknya dulu saat diserang oleh tenaga dalam. Kala itu mereka berdua duduk bersama di sebuah gubuk di tepian sawah, sang kakek bercerita te
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 17 Ada Yang Berjanji

“Sebentar sebentar… dari mana kamu tahu aku mau menghancurkan D.O.G?”Han bertanya sambil duduk bersidekap di depan Raisyah yang tengah menunduk malu karena tatapan tajam sang pemuda kepadanya. Mereka sedang berada di salah satu café di kawasan utara kota, tak jauh dari ring road.Mereka berdua kemari dengan menggunakan mobil Raisyah karena merasa di kampus akan ada terlalu banyak mata yang menyelidik.“S-setelah Dina aman dan diselamatkan kakak-kakak tingkat yang dekat dengan kami, aku kembali ke kantin untuk mengucapkan terima kasih pada Kakak. Ternyata Kakak sedang bercakap-cakap dengan teman Haikal tadi,” Raisyah menjelaskan, “yang kemudian Kakak pukul sampai pingsan.”“Begitu ya. Oke itu masih masuk akal. Tapi dari mana kamu mendapatkan dua nama punggawa D.O.G?”“Mereka yang mendekatiku.”“Mereka mendekatimu?” kening Han berkerut, oke Raisyah memang manis dan jelita, tapi apakah para punggawa D.O.G sedemikian bodohnya? “Memangnya mereka mendekatimu dengan bilang mereka dari D.O.
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 18 Ada Yang Memperkirakan

“Kalian pacaran?”Mata Jogesh berkedip berulang. Ia mengucek matanya berkali-kali. Ia memastikan diri untuk memahami kenyataan yang ada di depan matanya. Ini beneran kan? Ini bukan bohongan kan? Ini bukan tipu-tipu belaka kedua orang yang ada di depannya ini tengah memadu kasih yang tidak nampak chemistry-nya sama sekali?Jogesh melirik ke arah sang cewek.Raisyah menunduk dan tersenyum dengan malu-malu, “Ki-kira-kira seperti itu, Kak. Jadiannya kemari sore. Memang agak mendadak.”Jogesh melirik ke arah sang cowok.Han pura-pura melirik ke sisi atas kanan sambil mengalihkan pandangan dari wajah Jogesh yang menatapnya penuh curiga, “Memang mendadak, namanya juga pandangan pertama. Awalnya mengenal, lalu saling ingin dekat, tumbuhlah…”“Preeet. Wes ra usah sok puitis, Nyuk. Percuma romantis di depanku,” Jogesh geleng-geleng kepala, “Seriously, Han. Kamu bukan orang yang akan melakukan hal semacam ini. Wagu tenan, asli. Mbelgedhes kalau kalian ada hubungan love at first sight. Sumpah jan
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Bab 19 Ada Yang Menggoreng

Han meletakkan kantong plastik berisikan gorengan yang baru saja ia beli. Dengan hati-hati karena panas, Han mencomot satu tempe goreng dengan menggunaan tissue. Ia lantas meniup-niup gorengan panas itu dan sedikit demi sedikit memakannya karena cukup membakar lidah.Ia duduk tak jauh dari sang penjual gorengan yang masih terus menggoreng.“Masih panas banget ya, den?”Han melirik ke arah sang penjual gorengan dan tersenyum, ia mengangguk.“Barusan banget saya gorengnya. Haha. Ditunggu sebentar lagi pasti sudah lebih dingin.”“Ga apa-apa, Pak. Santai aja.”Han menatap ke arah seberang jalan, di sana ada ruko-ruko gelap yang dua di antaranya menyalakan lampu yang terlampau ramai. Satu untuk karaoke, di sebelahnya bilyar, dan satu lagi khusus dingdong atau video games.“Jangan masuk ke sana, Den. Isinya orang-orang ga bener.”Han tersenyum pada sang penjual gorengan, “Lha Bapak kok jualan di sini? Kan di depan sana isinya orang-orang gak bener.”“Karena orang-orang gak bener itu pasti b
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Bab 20 Ada Yang Dikumpulkan

Garin mendengus dan beberapa kali bersin saat berjalan berdua bersama Han pagi itu. pemuda bertubuh besar dan berkepala plontos itu berulang kali menyapukan tissue kucel ke hidungnya.“Aku tahu kamu pengen banget dateng ke car free day hari ini, tapi ya tidak perlu sepagi ini kan jalannya? Kita ini mau menikmati CFD, atau mau bantuin dorong gerobak tukang angkringan yang mau pulang? Ini masih pagi banget lho. Nembe bakda subuh kiye, lur.”Han hanya tersenyum dingin seperti biasa.“Justru dia hanya ada di waktu-waktu seperti ini.”Garin menggeleng, “Sama sekali tidak kuduga kamu akan mendatangi kami satu persatu begini, lur. Ancene gendeng. Darimana kamu tahu di mana kami berada? Tidak semua lanjut sekolah kan. Kalau yang lanjut sekolah gampang dilacak, lha yang lain? Kayak aku ini? Lulus sekolah langsung kerja di karaokean, kok yo nemu lho kowe. Asem.”“Aku punya banyak jaringan di kota ini, Rong. Kalau hanya mencarimu, itu tugas mudah bagiku.”“Ancene gendeng.”Kembali Garin mendengu
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status