All Chapters of PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI: Chapter 41 - Chapter 50

54 Chapters

Bab 41 Ada Yang Berkejaran

Langit nan mendung membentang luas dari ujung ke ujung. Begitu luasnya tebaran mega hingga mampu menyembunyikan rembulan yang sejatinya bertahta, kegelapan yang menyebar tanpa kompromi menyelimuti deretan atap ruko di dekat lapangan bola dengan nuansa kelam yang semakin mempertegas gelapnya malam. Awan berkejar-kejaran, saling menggulung, menutup sinaran dan menambah tebaran suram.Cahaya jalan Kabupaten yang memang redup kini semakin remang, menciptakan suasana yang hampir tanpa terang, hanya sedikit lampu jalan yang memantulkan cahaya lemah tapi itupun kadang ada kadang jarang.Hembusan angin malam sesekali menerpa, membawa suara gesekan lembut pada jubah kedua wanita bersejajar yang saat ini berpakaian ala ninja dan berdiri bersidekap dengan tenang, meski nampak aneh, tapi sejatinya mereka adalah dua punggawa D.O.G, Shih-Tzu dan Vodel.Tanpa cahaya bulan yang biasanya bisa memberi sedikit penerangan, suasana menjadi semakin mencekam, menambah berat setiap langkah yang diambil Anjan
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 42 Ada Yang Beradu

Di lapangan sepak bola yang luas, angin malam berhembus pelan. Tidak ada suara selain desiran angin dan langkah kaki yang berat di tanah yang keras. Di bawah cahaya rembulan yang temaram, dua pemuda berdiri saling berhadapan, masing-masing dengan aura menyala penuh tantangan.Di salah satu ujung lapangan, berdiri Viktor von Dasch sang pimpinan D.O.G. Badannya tegap dengan tubuh yang tingginya hampir dua meter. Ia mengenakan kaos putih dan celana jeans yang pas membalut tubuh atletisnya, dia tidak mengenakan sepatu dan hanya menggunakan sandal.Pijakan kakinya stabil, sementara matanya yang tajam menatap Han dengan penuh kepercayaan diri. Di tangannya, energi listrik yang berkilauan bersiap untuk menyambar kapan saja. Tawa khas Viktor yang sering kali terdengar meremehkan, kini hilang, digantikan oleh ekspresi serius yang menunjukkan bahwa dia menghargai lawannya.Di sisi lain, Han hanya berdiri santai, rambut cepaknya yang rapi tak bergerak. Dengan kemeja putih yang tampak sederhana n
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 43 Ada Yang Mulai Maju

Langit malam yang mendung memberikan kesan mencekam di sepanjang jalan menuju lapangan bola. Lampu-lampu jalan yang redup hanya menyinari sebagian kecil dari aspal yang basah, memantulkan bayangan panjang dari dua kelompok preman yang berdiri saling berhadapan.Di sisi kanan, kelompok preman jalanan pimpinan Kasper berdiri dengan percaya diri.Kasper si Hantu Kecil berdiri paling depan dengan senyum tipis penuh tantangan, memandang kelompok lawan. Di sampingnya ada Garin si raksasa bouncer karaoke, Engkus dengan sikap santai penuh percaya diri, dan Jonny Castor alias JC yang terlihat tak berminat tapi sudah bersiap.Semua terlihat siap bertarung.Di sisi kiri, anggota Top Dogs dari D.O.G yang berdiri terdepan tak kalah mengintimidasi. Hightower, si raksasa kulit hitam, melangkah maju. Bayangannya saja cukup untuk membuat siapapun gentar. Di belakangnya, Ruslan Gani, sang petinju, mengetukkan tinju ke telapak tangannya, memanaskan suasana. Arif Ali dengan toya berdiri di ujung, sementa
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 44 Ada Yang Dibahas

Pertarungan jalanan antara D.O.G dan Easy Company di dekat lapangan sepakbola tak lagi bisa dielakkan, tidak ada yang bisa menahan dan mencegah. Padahal sehari sebelumnya, mereka mungkin bahkan tak saling kenal. Tapi ketika perintah turun dari masing-masing pimpinan, tawuran pun pecah. Siapa yang mencegah saat bom atom dijatuhkan?“Wah. Tidak terduga. Mereka benar-benar bertarung. Sepertinya ini akan seru,” ujar seorang pemuda yang duduk di balkon lantai dua sebuah rumah besar sambil ongkang-ongkang kaki di kursi tempatnya duduk. Ia mengenakan kemeja putih, dasi hitam, celana hitam, dan sepatu hitam. Fashion-nya terkesan terlalu rapi untuk orang semuda dia.Di sebelahnya seorang pemuda lain yang hobi menggigit tusuk gigi tersenyum lebar melihat pertarungan berlangsung sembari menyandarkan siku di pagar besi balkon. Topinya dikenakan terbalik. Dari pakaian, dia jauh lebih santai dari pemuda pertama.Si penggigit tusuk gigi mendengus, “Memangnya apa yang menarik dari orang yang mengancam
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 45 Ada Yang Muncul

Sebenarnya wajar kalau Jeju tidak mengenalnya siapa itu Banu Bimolaksono. Karena memang tidak banyak yang kenal pemuda penyendiri itu. Pertama karena sesuai dengan perangainya - dia penyendiri. Sehingga tidak banyak yang kenal dan tidak banyak yang tahu siapa Banu sebenarnya.Yang jelas statusnya saat ini adalah mahasiswa kampus ekonomi Universitas Cemara. Sikapnya yang misterius membuatnya tak banyak teman, bahkan ketika diharuskan ada tugas kelompok pun dia lebih memilih tak aktif dan membuat teman-temannya geregetan karena seharusnya semua bekerja sama rata sama rasa.Sikapnya yang acuh tak acuh dilirik oleh D.O.G yang langsung menargetkannya sebagai salah satu sasaran pem-bully-an. Anehnya, dia tak melawan meski sering di-bully habis-habisan oleh anggota D.O.G baik saat di kantin, di ruang kelas, atau di manapun di kampus. Banu tidak pernah melawan.Banu yang bertubuh tinggi sebenarnya selalu menonjol. Tingginya menjulang lebih dari 175 cm, tubuhnya yang jangkung ditopang oleh bad
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 46 Ada Yang Berputar di Udara

Arif Ali terbang ke belakang setelah tendangan dari JC berhasil ia blok dengan menyilangkan tangan. Kemampuan mereka memang tidak selevel. Anggota Top Dogs itu menyerang dengan berangasan dan hasilnya sama sekali tak terlihat, sementara hanya dengan beberapa gerakan saja, Jonny Castor alias JC bisa membuat Arif Ali mundur.JC tersenyum sinis, “Suatu ketika sesosok iblis berbisik kepada seorang prajurit yang tengah berjuang – dia bilang : kamu tidak akan sanggup bertahan dari badai yang segera datang. Tapi prajurit itu menatap balik ke arah sang iblis dan berucap dengan penuh keyakinan; akulah badai itu.”Jonny Castor memainkan tangannya bak pesulap tengah memainkan kartu. Di antara kedua telapak tangannya, belasan helai dedaunan kering berterbangan membentuk satu lingkaran. Pria keturunan asing itu menatap Arif Ali dengan tajam, lalu menjentikkan jarinya, menghempaskan satu persatu daun ke depan.Arif Ali mengelak setiap kali daun yang dihempaskan JC datang. Dedaunan itu seharusnya ri
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 47 Ada Yang Melompat

Di atas atap ruko-ruko kampung yang reyot, Engkus dan Deden terus saling menyerang sambil melompat dari satu genteng ke genteng lain. Engkus, dengan gerakan cepatnya, melompat ke arah antena parabola di salah satu ruko, menggunakan benda itu sebagai tumpuan untuk melompat lebih tinggi. Dengan kecepatan kilat, ia mengayunkan tendangan ke arah Deden. Namun, Deden, yang tidak kalah cekatan, berhasil merunduk tepat waktu, membuat tendangan Engkus hanya mengenai udara.“Wekekekek. Ternyata jago juga!” seru Engkus sambil mendarat dengan ringan di ujung genteng.Deden mendengus sambil mengibaskan debu dari jaketnya. “Hari ini kamu kebanyakan ketawa. Tidak apa-apa, ketawalah selagi bisa,” balasnya sebelum melompat ke arah Engkus dengan tendangan yang diarahkan ke dada.Engkus menangkis pukulan itu dengan lengannya, tetapi tenaga Deden lebih kuat sehingga membuat si kerempeng itu terpental beberapa langkah ke belakang. Saat itulah genteng yang ia pijak retak dan luruh, hampir membuat Engkus te
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 48 Ada Yang Saling Hormat

Di tengah jalan kampung yang sempit, dengan debu yang beterbangan dan kerumunan orang yang membentuk lingkaran pelindung agar sang pimpinan bisa bertarung satu lawan satu, Kasper dan Hightower berdiri berhadapan.Keduanya bertubuh besar, seperti kaum titan yang siap menghancurkan apa pun di sekitarnya. Kasper, dengan gaya bertarung brutal dan random, langsung menyerang lebih dulu. Ia berlari cepat dan melayangkan spearing tackle ke arah Hightower, seperti banteng mengamuk dan menyeruduk dengan tanduknya. Tubuh kekar Hightower terdorong mundur, menghantam dinding sebuah ruko hingga terdengar suara retakan di tembok.Hightower tidak tinggal diam. Dengan gaya bertarungnya yang stabil dan penuh tenaga, ia memanfaatkan tubuh besarnya untuk melawan. Ketika Kasper bersiap untuk serangan berikutnya, Hightower melayangkan hook kiri ke rusuk Kasper, diikuti pukulan kanan yang menghantam rahang.Kasper terhuyung beberapa langkah, tapi bukannya mundur, ia justru meraung layaknya binatang buas, sa
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 49 Ada Yang Terus Bangkit

Di bawah sinar lampu jalan yang temaram di dekat lapangan sepakbola, Hektor von Dasch berdiri dengan tangan bersidekap, tubuh jangkungnya tampak kokoh bagaikan baja. Di depannya, Kasper dan Garin bersiap dengan postur siaga, napas mereka berat setelah pertarungan-pertarungan sebelumnya menghabiskan tenaga mereka.Kasper melangkah maju lebih dulu, dengan amarah yang membara. “Mau lewat? Sayang sekali, kamu harus melewati kami terlebih dahulu!” teriaknya.Hektor hanya mengangkat alis, lalu menurunkan tangannya perlahan dan tersenyum meremehkan. Ia memberikan isyarat tantangan dengan menggerakkan kepalanya.Kasper tak menunggu lebih lama. Ia meluncur ke depan dengan gerakan eksplosif, menyerang dengan spear khasnya yang biasanya membuat lawan terpental. Namun kali ini spear yang ia lakukan bagaikan membentur tembok beton.Bukannya jatuh, Hektor malah tetap berdiri kokoh dengan perkasa. Saat tubuh Kasper menghantam dadanya, Hektor hanya melangkah mundur satu langkah kecil sebelum menjepit
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 50 Ada Yang Menahan

“Let’s go, Bro. Sekali lagi. Adu pukulan,” ucap Garin lemah sambil menyeringai terhadap Hektor.Suasana di sekitar mereka terasa semakin tegang, seakan semua orang di kerumunan tahu bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Jika Kasper dan Garin saja takluk, siapa yang bisa menghentikan orang ini?Tapi ini bukan masalah takut atau tidak takut. Bukan masalah menang kalah. Ini masalah menjalankan perintah sang pimpinan. Kerumunan preman jalanan berkerumun di sekitar Hektor, seperti ombak yang siap menghantam karang. Bagi mereka, menjalankan perintah Kasper adalah harga mati.Di saat pasukan preman jalanan mengerumuni Hektor, Garin tahu apa yang harus ia lakukan.Garin, dengan napas terengah-engah dan tubuh yang sudah penuh luka, berlari menuju gerbang lapangan sepak bola. Ia tahu di balik gerbang itu Han dan Viktor tengah bertempur, dan misi utamanya kali ini adalah memastikan Hektor tidak bisa mencapainya. Kalau Hektor yang mengerikan ini masuk, ditambah dengan Viktor, entah apakah H
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status