All Chapters of PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI: Chapter 21 - Chapter 30

54 Chapters

Bab 21 Ada Yang Melintang

Garin dan Engkus berdiri di belakang Han.Mereka bertiga berada di depan sebuah warung makan, salah satu yang legendaris di kota. Lokasinya agak sedikit nylempit ke dalam, tepatnya ada di jalan sebelah barat SMA swasta paling populer yang siswanya diijinkan gondrong dan berpakaian nyleneh.Dari jalan itu lurus ke utara, lalu ke barat masuk ke gapura, ikuti jalan, belok ke kiri, nah ada gang kecil mengarah ke selatan. Gangnya sempit dan hanya bisa dimasuki sepeda motor, tapi di sana ada warung makan nasi sop dan empal yang gurih, nikmat, dan legendaris. Sang simbah legend sang penjual sudah meninggal, tapi warisannya tetap bertahan.Di depan warung itulah sekarang Han dan kedua kawannya berada.“Garong, Kus, kalian berdua masih ingat kan aturan mainnya?”Kedua kawan lama Han mengangguk. Han pun menepuk pundak kedua kawannya dan duduk di atas pagar beton salah satu rumah di dekat lahan parkir terbuka. Ia menyaksikan Garin dan Engkus berjalan ke depan.Mereka melangkah menuju dua motor C
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 22 Ada Yang Meragukan

Garin bersidekap menatap aksi Engkus sementara di kejauhan Han duduk dengan tenang menyaksikan.Mereka berdua merasa yakin kalau Engkus bahkan tidak perlu dibantu saat ini. Baik Han maupun Garin yakin kalau pemuda penjual pukis itu sudah lebih dari cukup untuk menghadapi keempat pemuda sok jago yang ada di hadapan mereka.Han menatap ke arah Amad dan Gino bergantian, memperkirakan kemampuan mereka. Ia teringat percakapannya dengan Jogesh tempo hari.“Kalau mengincar Ruslan Gani, maka harus melemahkan pendukungnya dulu. Ada dua orang yang selalu menyertainya, Gino dan Amad. Keduanya bertubuh besar, powerful, dan punya kemampuan setara. Mereka sering nongkrong di warung nasi sego empal deket Debri…”“Jam berapa saja mereka ada di sana?” tanya Han waktu itu.“Jam makan siang.”Sekali lagi Han menatap ke arah dua orang itu. Gino dan Amad.Mereka berdualah sebenarnya yang sedang ia incar. Kedua target itu merupakan anggota Hound Dogs dan bodyguard setia dari Ruslan Gani, sang Top Dogs dari
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 23 Ada Yang Menendang

Garin menekuk lehernya ke kanan dan ke kiri, menatap sosok raksasa di depannya dengan serius. Amad bukan anak kecil, bukan bocah kemarin sore, bukan pemuda biasa. Dia terlalu dewasa untuk usianya dan terlalu besar untuk dijadikan lawan.Tapi bukan Garin namanya kalau langsung menyerah begitu saja.“Kulihat kamu suka nge-gym,” ujar Garin sambil tersenyum ramah, “otot-otot lenganmu besar. Yang seperti itu pasti tidak didapat dari membawa buku paket ekonomi ke kampus. Bukan begitu?”Amad diam saja tak peduli.Dia menatap Garin dengan sinis. Pandangan mata pemuda bertubuh besar itu tipis saja karena matanya terlihat sipit saat memicingkan mata.“Sepertinya tidak suka bercakap-cakap ya. Tidak apa-apa, mari kita buktikan saja siapa yang berhak ngomong banyak setelah ini,” ujar Garin sambil mengambil stance ala boxer dengan kedua tangan di depan wajah.“Banyak bacot, Su.”Amad tersenyum sinis, ia menyiapkan kepalan dengan menghentak tangan kanan dan kiri bergantian, “Jangan terlalu ramah pad
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 24 Ada Yang Kembali

“Ayolah, mau sampai kapan kita saling goda begini. Kapan tandingnya? Kekekek.”Lasut dan Rofi saling bertatapan. Keduanya sama-sama geram dan benci suara ketawa si Engkus.Mereka berdua sejak tadi dipermainkan oleh si kerempeng tukang akrobat di depan mereka ini. Kemungkinan besar si Tikus tidak mengenal mereka sebagai perwakilan D.O.G karena geng itu hanya dikenal di kampus, tapi bukan berarti mereka bebas dipermalukan seperti ini!Cara flanking sudah dilakukan dan itu gagal, kini mereka tidak bisa berharap pada Gino karena ia disibukkan oleh pertarungan lain, begitu juga dengan Amad. Mereka harus menyelesaikan si kerempeng ini berdua!“Kalau dari kanan kiri tidak lagi bisa, kita serang bersamaan saja, dari depan. Langsung dan frontal,” ujar Rofi kesal.“Setuju. Si rambut ijuk ini mesti diberangus, diiket pake rafia dan dibuang ke Kali Mambu!”Engkus semakin tertawa.“MAJUUUU!”Rofi memberi komando. Ia dan Lasut melesat ke depan. Keduanya berbarengan melaju. Tidak peduli siapa yang s
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 25 Ada Yang Geram

Ruslan Gani menguap.Hari ini udara terasa terlalu hangat, bahkan di ruangan ber-AC sekalipun ia merasa gerah. Apakah karena hawanya, AC-nya, atau mungkin karena ia berlatih terlampau keras hari ini? Pemuda bertubuh kekar itu melangkah ke depan cermin.Dengan narsis pemuda berkulit sawo matang gelap dan rambut model flat top fade itu tersenyum mengagumi dirinya sendiri. Ia menggerakkan tangan kanan, memamerkan otot-otot biceps dan triceps yang besar.“Sudah jangan dilihat-lihat terus. Rasa-rasanya semakin hari semakin sempurna saja, Lan. Ga tertarik ikut lomba binaraga, po?” seorang pemuda gundul yang mengenakan kacamata hitam, kaos kutung hitam, dan celana pendek hitam lewat di belakang Ruslan.Pemuda berkepala gundul itu melihat-lihat di gym, mencari peralatan yang sedang tidak dipakai, dan memilih rowing machine.“Ded…” Ruslan menghampiri si kepala gundul dan duduk di sebelahnya sambil memainkan barbel, “Ada kabar dari bos besar? Ada sedikit keresahan di kalangan Hound Dogs karena
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 26 Ada Yang Memburu

“Mereka sepertinya mulai mencari siapa kamu, Kak. Mereka memeriksa setiap CCTV yang mengarah ke kantin dan lokasi pertarunganmu dengan Pras dan Haikal.”“Tidak masalah.”Han duduk dengan santai di salah satu bangku beton yang ada di patio taman kampus. Raisyah duduk di sebelahnya. Gadis ayu itu mengenakan pakaian sopan dengan kerudung berwarna krem, disertai cardigan dengan warna senada, kaos putih, dan long skirt jeans. Ia memaksa Han mengenakan kemeja dengan warna krem yang sama dengan membelikannya satu stel.Menurut Raisyah, jikalau mereka harus tampil sebagai pasangan, maka sebaiknya all out dan all in.“Bagaimana kalau mereka benar-benar bisa mengetahui siapa dirimu?”“Justru lebih baik lagi. Aku tidak perlu bergerilya, bisa langsung terang-terangan dan…” Han melirik ke arah Raisyah. Mata bulat indahnya menatap Han dengan penuh tanda tanya. Han melanjutkan, “…aku bisa melindungimu tanpa takut-takut lagi.”Raisyah agak terkejut dengan pernyataan itu, wajahnya memerah. Ia pun mema
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 27 Ada Yang Diburu

“Ka-kakak yakin kita tidak akan kenapa-kenapa? Mereka akan memburu kita.”Raisyah terengah-engah saat tangannya digandeng Han untuk menyusuri jalan setapak yang seumur-umur belum pernah ia lewati meskipun sudah beberapa lama kuliah di Universitas Cemara.Jalan setapak itu gelap karena dikelilingi oleh tumbuhan lebat sehingga membentuk semacam lorong hijau yang menutup dan melindungi jalanan dari hujan dan panas terik matahari.Han tersenyum. Ia berhenti sejenak saat memperhatikan Raisyah mulai kepayahan.“Mau istirahat dulu?”Gadis berwajah ayu itu tersenyum dan menggeleng.“Kita masih belum berada dalam jarak yang aman, tapi kalau kamu percaya padaku, sedikit lagi aku bisa pastikan kamu akan aman dari segala macam ancaman.”Raisyah mengangguk dengan yakin, ia menggenggam tangan Han dengan lebih erat.“Aku percaya sama Kakak.”Han tersenyum lagi, “Setelah semuanya tenang, baru kita ambil mobilmu. Untung kamu tidak parkir di Ekonomi.”“Aku mengikuti saran Kakak. Memang agak jauh jalann
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 28 Ada Yang Bersepuluh

Han berdiri dengan tenang di ujung jalan setapak yang mengarah ke tunnel menuju gedung staf kampus. Jalan ini jarang dilalui oleh mahasiswa-mahasiswa dari manapun, karena gelap, pengap, dan jarang orang tahu.Hari ini jalan yang jarang dilalui orang itu menjadi penyelamat Raisyah, karena Han memilih jalan setapak yang berbeda dari tempat Raisyah pergi bersama Garin dan Engkus.Han bersandar ke sebuah pancang beton sembari mengunyah permen karet. Ia menekuk-nekuk tangannya saat mendengar ada suara kaki-kaki yang mendekat.“Ketemu!”Teriak salah seorang pemuda terdepan yang berlari-lari dan akhirnya menemukan keberadaan Han.Sepuluh anggota D.O.G berhasil sampai di depan Han, termasuk si pemuda terdepan tadi, namanya Suleman, panggilan Sule – salah Hound Dogs bawahan Ruslan Gani. Mungkin secara kebetulan, dia memang berasal dari Sunda dan rambutnya dicat pirang ala bule.“Sepuluh orang. Yakin kamu bisa mengatasi mereka?” ucap Han entah ke siapa, dia masih saja santai.”“Cih. Kamu mereme
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 29 Ada Yang Berempat

“Tiga lawan berat dan tambahan belasan orang. Bisakah kamu melakukannya, Kasper?” tanya Han dengan santai, “Kalaupun kamu mau pergi tidak apa-apa seandainya kamu merasa tidak sanggup. Aku tidak ingin ada yang terluka di kubu kita.”“Cih. Di awal tadi kamu sudah meremehkanku saat berhadapan dengan sepuluh orang dan sudah kubuktikan kemampuanku. Sekarang datang serombongan lagi dan kamu memintaku pergi? Enak saja. Itu artinya aku membiarkanmu sok jago dengan menghadapi mereka semua sendirian? Tidak sudi. Aku akan tetap di sini.”Han tertawa.Kasper dengan tegas menolak, “Kita masih punya duel yang harus dituntaskan, Han. Duel menentukan siapa di antara kita yang lebih hebat. Pertarungan di atas jembatan tidak dihitung.”“Baiklah.”Pemuda cuek itu mulai memindai keempat punggawa D.O.G yang datang. Arif Ali, Ruslan Gani, Kitsune, dan Hightower. Keempat orang punggawa D.O.G itu jelas bukan lawan remeh temeh. Mereka punya kemampuan yang sepertinya cukup tinggi. Aura Qi mereka menyeruak kelu
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 30 Ada Yang Menyebar

“Modaaaar!”“Tch.”Gagak Handoko mundur dua langkah karena tahu Ruslan akan langsung melontarkan pukulan. Benar saja, baru saja dia mundur, Ruslan sudah menyorongkan badan ke depan. Beruntung Han seperti punya indera keenam yang mampu mendeteksi gerakan lawan, sehingga tepat ketika kepalan itu hampir sampai di dagu Han, ia sudah menarik kepalanya dari posisi semula.Ruslan Gani adalah seorang pemuda yang terbiasa bertarung dengan berbagai macam teknik dan gaya. Dia adalah seorang enforcer, salah satu momok menakutkan dari D.O.G. bersama dengan Arif Ali yang juga petarung tanpa cela, keduanya membentuk duet maut yang tak terkalahkan dan mengharumkan nama geng mereka.Han langsung tahu kalau Ruslan bukanlah seperti yang lain, dia berada satu tingkat di atas Arif Ali. Tapi selain Ruslan masih ada satu pemain lagi yang harus diperhitungkan oleh Han.Si cuek lantas melirik ke arah Kitsune, perempuan bertopeng kucing ala Jepang itu juga mengerikan dalam arti yang lain, dia punya kemampuan y
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status