Home / Pendekar / PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI / Bab 15 Ada Yang Menghentak

Share

Bab 15 Ada Yang Menghentak

Author: killertomato
last update Last Updated: 2024-10-09 17:24:23

“Empat lawan satu,” ujar Prasojo.

Pras menengok ke belakang sejenak, memerintahkan kedua temannya menyebar dan menempati posisi yang tepat untuk berlaga sementara Gobet berada di sampingnya. Dia paham kalau Han bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Terbukti dari hancurnya Haikal dan Lutfi dalam beberapa pukulan saja.

Setelah memastikan posisi ketiga temannya, Pras membalikkan badan kembali untuk memasang kuda-kuda demi menghadapi Han, “Jangan bilang kami tidak memberikan peringatan sebelumnya. Kami tidak akan segan-se…”

Pras merasakan angin berhembus.

Pemuda itu segera mengerutkan kening. Yang baru saja terasa olehnya…!? Seperti bukan angin sepoi-sepoi yang normal. Ia menengok ke samping dan melihat Gobet menatap ke belakang dengan wajah terkejut.

Lalu terdengar bunyi hentakan kencang dan suara teriakan.

Pras terbelalak. Jangan-jangan…!?

Belum sempat Pras menengok ke belakang. Ia melihat bayangan yang begitu cepatnya sehingga jika ia berkedip dia tak akan bisa melihatnya. D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 16 Ada Yang Tahu

    “Coba tahan seranganku kali ini,” ujar Pras percaya diri.Gagak Handoko tidak tersenyum ketika garis cahaya berwarna biru yang keluar dari kedua telapak tangan Prasojo melesat ke arahnya dengan kecepatan tinggi, saling teruntai, melilit, dan membelit bagaikan ular yang menyusuri jalan angin.Hanya mereka yang menguasai ilmu tenaga dalam yang secara umum disebut Qi yang dapat menyaksikan garis cahaya itu.Han dapat melihatnya.Bukannya ketakutan, ia justru menatapnya dengan bersemangat. Sungguh menarik, ada seorang boxer yang memiliki kemampuan mengolah tenaga dalam. Sangat jarang ada petinju yang seperti itu karena boxer biasanya lebih memilih pelatihan badan bukan jiwa, tapi Pras mampu melakukan keduanya.Melihat serangan itu, Han pun berlari ke depan menyambut kedua ular energi dari Pras.Sebenarnya Han langsung teringat apa yang diajarkan oleh kakeknya dulu saat diserang oleh tenaga dalam. Kala itu mereka berdua duduk bersama di sebuah gubuk di tepian sawah, sang kakek bercerita te

    Last Updated : 2024-10-10
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 17 Ada Yang Berjanji

    “Sebentar sebentar… dari mana kamu tahu aku mau menghancurkan D.O.G?”Han bertanya sambil duduk bersidekap di depan Raisyah yang tengah menunduk malu karena tatapan tajam sang pemuda kepadanya. Mereka sedang berada di salah satu café di kawasan utara kota, tak jauh dari ring road.Mereka berdua kemari dengan menggunakan mobil Raisyah karena merasa di kampus akan ada terlalu banyak mata yang menyelidik.“S-setelah Dina aman dan diselamatkan kakak-kakak tingkat yang dekat dengan kami, aku kembali ke kantin untuk mengucapkan terima kasih pada Kakak. Ternyata Kakak sedang bercakap-cakap dengan teman Haikal tadi,” Raisyah menjelaskan, “yang kemudian Kakak pukul sampai pingsan.”“Begitu ya. Oke itu masih masuk akal. Tapi dari mana kamu mendapatkan dua nama punggawa D.O.G?”“Mereka yang mendekatiku.”“Mereka mendekatimu?” kening Han berkerut, oke Raisyah memang manis dan jelita, tapi apakah para punggawa D.O.G sedemikian bodohnya? “Memangnya mereka mendekatimu dengan bilang mereka dari D.O.

    Last Updated : 2024-10-11
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 18 Ada Yang Memperkirakan

    “Kalian pacaran?”Mata Jogesh berkedip berulang. Ia mengucek matanya berkali-kali. Ia memastikan diri untuk memahami kenyataan yang ada di depan matanya. Ini beneran kan? Ini bukan bohongan kan? Ini bukan tipu-tipu belaka kedua orang yang ada di depannya ini tengah memadu kasih yang tidak nampak chemistry-nya sama sekali?Jogesh melirik ke arah sang cewek.Raisyah menunduk dan tersenyum dengan malu-malu, “Ki-kira-kira seperti itu, Kak. Jadiannya kemari sore. Memang agak mendadak.”Jogesh melirik ke arah sang cowok.Han pura-pura melirik ke sisi atas kanan sambil mengalihkan pandangan dari wajah Jogesh yang menatapnya penuh curiga, “Memang mendadak, namanya juga pandangan pertama. Awalnya mengenal, lalu saling ingin dekat, tumbuhlah…”“Preeet. Wes ra usah sok puitis, Nyuk. Percuma romantis di depanku,” Jogesh geleng-geleng kepala, “Seriously, Han. Kamu bukan orang yang akan melakukan hal semacam ini. Wagu tenan, asli. Mbelgedhes kalau kalian ada hubungan love at first sight. Sumpah jan

    Last Updated : 2024-10-15
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 19 Ada Yang Menggoreng

    Han meletakkan kantong plastik berisikan gorengan yang baru saja ia beli. Dengan hati-hati karena panas, Han mencomot satu tempe goreng dengan menggunaan tissue. Ia lantas meniup-niup gorengan panas itu dan sedikit demi sedikit memakannya karena cukup membakar lidah.Ia duduk tak jauh dari sang penjual gorengan yang masih terus menggoreng.“Masih panas banget ya, den?”Han melirik ke arah sang penjual gorengan dan tersenyum, ia mengangguk.“Barusan banget saya gorengnya. Haha. Ditunggu sebentar lagi pasti sudah lebih dingin.”“Ga apa-apa, Pak. Santai aja.”Han menatap ke arah seberang jalan, di sana ada ruko-ruko gelap yang dua di antaranya menyalakan lampu yang terlampau ramai. Satu untuk karaoke, di sebelahnya bilyar, dan satu lagi khusus dingdong atau video games.“Jangan masuk ke sana, Den. Isinya orang-orang ga bener.”Han tersenyum pada sang penjual gorengan, “Lha Bapak kok jualan di sini? Kan di depan sana isinya orang-orang gak bener.”“Karena orang-orang gak bener itu pasti b

    Last Updated : 2024-10-15
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 20 Ada Yang Dikumpulkan

    Garin mendengus dan beberapa kali bersin saat berjalan berdua bersama Han pagi itu. pemuda bertubuh besar dan berkepala plontos itu berulang kali menyapukan tissue kucel ke hidungnya.“Aku tahu kamu pengen banget dateng ke car free day hari ini, tapi ya tidak perlu sepagi ini kan jalannya? Kita ini mau menikmati CFD, atau mau bantuin dorong gerobak tukang angkringan yang mau pulang? Ini masih pagi banget lho. Nembe bakda subuh kiye, lur.”Han hanya tersenyum dingin seperti biasa.“Justru dia hanya ada di waktu-waktu seperti ini.”Garin menggeleng, “Sama sekali tidak kuduga kamu akan mendatangi kami satu persatu begini, lur. Ancene gendeng. Darimana kamu tahu di mana kami berada? Tidak semua lanjut sekolah kan. Kalau yang lanjut sekolah gampang dilacak, lha yang lain? Kayak aku ini? Lulus sekolah langsung kerja di karaokean, kok yo nemu lho kowe. Asem.”“Aku punya banyak jaringan di kota ini, Rong. Kalau hanya mencarimu, itu tugas mudah bagiku.”“Ancene gendeng.”Kembali Garin mendengu

    Last Updated : 2024-10-16
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 21 Ada Yang Melintang

    Garin dan Engkus berdiri di belakang Han.Mereka bertiga berada di depan sebuah warung makan, salah satu yang legendaris di kota. Lokasinya agak sedikit nylempit ke dalam, tepatnya ada di jalan sebelah barat SMA swasta paling populer yang siswanya diijinkan gondrong dan berpakaian nyleneh.Dari jalan itu lurus ke utara, lalu ke barat masuk ke gapura, ikuti jalan, belok ke kiri, nah ada gang kecil mengarah ke selatan. Gangnya sempit dan hanya bisa dimasuki sepeda motor, tapi di sana ada warung makan nasi sop dan empal yang gurih, nikmat, dan legendaris. Sang simbah legend sang penjual sudah meninggal, tapi warisannya tetap bertahan.Di depan warung itulah sekarang Han dan kedua kawannya berada.“Garong, Kus, kalian berdua masih ingat kan aturan mainnya?”Kedua kawan lama Han mengangguk. Han pun menepuk pundak kedua kawannya dan duduk di atas pagar beton salah satu rumah di dekat lahan parkir terbuka. Ia menyaksikan Garin dan Engkus berjalan ke depan.Mereka melangkah menuju dua motor C

    Last Updated : 2024-10-17
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 22 Ada Yang Meragukan

    Garin bersidekap menatap aksi Engkus sementara di kejauhan Han duduk dengan tenang menyaksikan.Mereka berdua merasa yakin kalau Engkus bahkan tidak perlu dibantu saat ini. Baik Han maupun Garin yakin kalau pemuda penjual pukis itu sudah lebih dari cukup untuk menghadapi keempat pemuda sok jago yang ada di hadapan mereka.Han menatap ke arah Amad dan Gino bergantian, memperkirakan kemampuan mereka. Ia teringat percakapannya dengan Jogesh tempo hari.“Kalau mengincar Ruslan Gani, maka harus melemahkan pendukungnya dulu. Ada dua orang yang selalu menyertainya, Gino dan Amad. Keduanya bertubuh besar, powerful, dan punya kemampuan setara. Mereka sering nongkrong di warung nasi sego empal deket Debri…”“Jam berapa saja mereka ada di sana?” tanya Han waktu itu.“Jam makan siang.”Sekali lagi Han menatap ke arah dua orang itu. Gino dan Amad.Mereka berdualah sebenarnya yang sedang ia incar. Kedua target itu merupakan anggota Hound Dogs dan bodyguard setia dari Ruslan Gani, sang Top Dogs dari

    Last Updated : 2024-10-18
  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 23 Ada Yang Menendang

    Garin menekuk lehernya ke kanan dan ke kiri, menatap sosok raksasa di depannya dengan serius. Amad bukan anak kecil, bukan bocah kemarin sore, bukan pemuda biasa. Dia terlalu dewasa untuk usianya dan terlalu besar untuk dijadikan lawan.Tapi bukan Garin namanya kalau langsung menyerah begitu saja.“Kulihat kamu suka nge-gym,” ujar Garin sambil tersenyum ramah, “otot-otot lenganmu besar. Yang seperti itu pasti tidak didapat dari membawa buku paket ekonomi ke kampus. Bukan begitu?”Amad diam saja tak peduli.Dia menatap Garin dengan sinis. Pandangan mata pemuda bertubuh besar itu tipis saja karena matanya terlihat sipit saat memicingkan mata.“Sepertinya tidak suka bercakap-cakap ya. Tidak apa-apa, mari kita buktikan saja siapa yang berhak ngomong banyak setelah ini,” ujar Garin sambil mengambil stance ala boxer dengan kedua tangan di depan wajah.“Banyak bacot, Su.”Amad tersenyum sinis, ia menyiapkan kepalan dengan menghentak tangan kanan dan kiri bergantian, “Jangan terlalu ramah pad

    Last Updated : 2024-10-18

Latest chapter

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 54 Ada Yang Mengulur Waktu

    Han melangkah maju, kobaran api di sekelilingnya semakin mendominasi lapangan yang kini terasa seperti medan perang. Dengan satu gerakan cepat, ia menyerang Viktor menggunakan ledakan api berbentuk harimau yang melesat dengan kecepatan luar biasa. Viktor mencoba menghindar, tetapi ekor harimau api itu menyambar bahunya, membuatnya terlempar beberapa meter.“Jangan berpikir kau bisa lolos dengan mudah,” Viktor berkata sambil berdiri tertatih, memfokuskan kekuatannya untuk melawan. Listrik mulai terkumpul di tangannya, membentuk bola energi yang lebih besar dan mematikan. Ia melemparkannya ke arah Han dengan kekuatan penuh, menciptakan ledakan besar saat menyentuh tanah.Namun, ketika debu menghilang, Han masih berdiri tegap, meskipun kini dengan pakaian yang sebagian hangus. “Itu cukup menghibur,” katanya, senyumnya masih tetap sinis. Ia mengangkat tangannya lagi, kali ini menciptakan dinding api yang melindunginya dari serangan Viktor selanjutnya.Viktor mulai kehabisan tenaga karena

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 53 Ada Yang Berapi

    Lapangan sepakbola yang terkurung ruko-ruko itu terasa hening, seolah segala suara dari dunia luar lenyap. Han, dengan tangan dimasukkan ke saku celana, berdiri santai di tengah lapangan. Wajahnya dihiasi senyum menyeringai, meskipun matanya tetap tajam memandang Viktor von Dasch di seberang.Viktor, dengan sikap penuh percaya diri, melangkah maju sambil mengayunkan jemarinya yang memercikkan listrik. “Kamu lumayan, Bro. Jadi Aku akan lebih serius,” Viktor berkata sambil tertawa kecil. “Tadinya Aku pikir Aku tak perlu berusaha terlalu keras.”Han hanya mengangkat alis, tak berkata apa-apa. Ia menggeser kakinya sedikit, bersiap. Sebuah langkah kecil yang hampir tidak terlihat, tetapi penuh makna. Viktor, merasa diremehkan, mengayunkan tangannya ke depan, mengirimkan sambaran petir ke arah Han.Sambaran itu menghantam tanah dengan dentuman keras, meninggalkan bekas hangus yang berasap. Namun, Han sudah tidak berada di tempat itu. Dengan langkah ringan, ia bergeser ke samping, membuat Vi

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 52 Ada Yang Terhuyung

    Di sisi lain, Anjani melompat ke tangga besi yang berkarat, mendaki dengan cepat hingga mencapai atap ruko. Shih-Tzu tak mau kalah, Ia meluncur seperti bayangan gelap, menghantam besi tua itu dengan tumitnya hingga tangga bergoyang hebat. Anjani nyaris terlempar, namun berhasil mencengkeram pinggiran atap dan melompat ke permukaan yang licin.Shih-Tzu sambil melompat ke atap, meluncur seperti badai yang tak terhentikan, seakan-akan hendak menyatakan pada Anjani kalau mau lari kemanapun, Ia sanggup mengejarnya.Anjani memutar badan dan mengayunkan nunchaku-nya dengan gesit, menangkis sabetan pedang kayu Shih-Tzu yang mematikan. Shih-Tzu juga menggunakan pelindung besi untuk bertahan dari serangan Anjani berikutnya. Benturan keduanya menimbulkan percikan api kecil di tengah hujan yang mulai turun lebih deras, menciptakan suasana penuh ketegangan.Dengan gerakan akrobatik, Shih-Tzu melompat ke atap ruko sebelah, tubuhnya meliuk anggun di udara seperti burung elang. Anjani mengejar tanpa

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 51 Ada Yang Masih Berkejaran

    Sementara itu, di gang-gang sempit perkampungan yang menyelinap di belakang ruko-ruko tua, mendadak terdengar riuh oleh suara sepatu yang menghantam permukaan jalan berbatu. Ada yang sedang berkejaran di sana. Dua wanita muda dikejar oleh dua wanita muda yang lain.Anjani dan Khansa berlari berdampingan, napas mereka memburu di bawah sinar remang lampu jalan yang berkelap-kelip. Mereka tahu, dua bayangan hitam yang mengejar mereka saat ini bukanlah cewek-cewek biasa, Shih-Tzu dan Vodel adalah dua ninja wanita cukup mumpuni kemampuannya dari kelompok D.O.G. Baik Khansa maupun Anjani tahu kenapa dua ninja wanita itu ditakuti.Tiba-tiba, Shih-Tzu melesat lebih cepat dari bayangan malam, tubuhnya berputar seperti pusaran angin, menghempaskan tendangan melingkar yang memecahkan dinding kayu di sisi gang. Targetnya adalah salah satu dari kedua target. Anjani dengan sigap berguling ke samping, menghindari serangan berbahaya itu. Anjani mengumpat karena harus berjibaku dengan repot.Sementar

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 50 Ada Yang Menahan

    “Let’s go, Bro. Sekali lagi. Adu pukulan,” ucap Garin lemah sambil menyeringai terhadap Hektor.Suasana di sekitar mereka terasa semakin tegang, seakan semua orang di kerumunan tahu bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Jika Kasper dan Garin saja takluk, siapa yang bisa menghentikan orang ini?Tapi ini bukan masalah takut atau tidak takut. Bukan masalah menang kalah. Ini masalah menjalankan perintah sang pimpinan. Kerumunan preman jalanan berkerumun di sekitar Hektor, seperti ombak yang siap menghantam karang. Bagi mereka, menjalankan perintah Kasper adalah harga mati.Di saat pasukan preman jalanan mengerumuni Hektor, Garin tahu apa yang harus ia lakukan.Garin, dengan napas terengah-engah dan tubuh yang sudah penuh luka, berlari menuju gerbang lapangan sepak bola. Ia tahu di balik gerbang itu Han dan Viktor tengah bertempur, dan misi utamanya kali ini adalah memastikan Hektor tidak bisa mencapainya. Kalau Hektor yang mengerikan ini masuk, ditambah dengan Viktor, entah apakah H

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 49 Ada Yang Terus Bangkit

    Di bawah sinar lampu jalan yang temaram di dekat lapangan sepakbola, Hektor von Dasch berdiri dengan tangan bersidekap, tubuh jangkungnya tampak kokoh bagaikan baja. Di depannya, Kasper dan Garin bersiap dengan postur siaga, napas mereka berat setelah pertarungan-pertarungan sebelumnya menghabiskan tenaga mereka.Kasper melangkah maju lebih dulu, dengan amarah yang membara. “Mau lewat? Sayang sekali, kamu harus melewati kami terlebih dahulu!” teriaknya.Hektor hanya mengangkat alis, lalu menurunkan tangannya perlahan dan tersenyum meremehkan. Ia memberikan isyarat tantangan dengan menggerakkan kepalanya.Kasper tak menunggu lebih lama. Ia meluncur ke depan dengan gerakan eksplosif, menyerang dengan spear khasnya yang biasanya membuat lawan terpental. Namun kali ini spear yang ia lakukan bagaikan membentur tembok beton.Bukannya jatuh, Hektor malah tetap berdiri kokoh dengan perkasa. Saat tubuh Kasper menghantam dadanya, Hektor hanya melangkah mundur satu langkah kecil sebelum menjepit

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 48 Ada Yang Saling Hormat

    Di tengah jalan kampung yang sempit, dengan debu yang beterbangan dan kerumunan orang yang membentuk lingkaran pelindung agar sang pimpinan bisa bertarung satu lawan satu, Kasper dan Hightower berdiri berhadapan.Keduanya bertubuh besar, seperti kaum titan yang siap menghancurkan apa pun di sekitarnya. Kasper, dengan gaya bertarung brutal dan random, langsung menyerang lebih dulu. Ia berlari cepat dan melayangkan spearing tackle ke arah Hightower, seperti banteng mengamuk dan menyeruduk dengan tanduknya. Tubuh kekar Hightower terdorong mundur, menghantam dinding sebuah ruko hingga terdengar suara retakan di tembok.Hightower tidak tinggal diam. Dengan gaya bertarungnya yang stabil dan penuh tenaga, ia memanfaatkan tubuh besarnya untuk melawan. Ketika Kasper bersiap untuk serangan berikutnya, Hightower melayangkan hook kiri ke rusuk Kasper, diikuti pukulan kanan yang menghantam rahang.Kasper terhuyung beberapa langkah, tapi bukannya mundur, ia justru meraung layaknya binatang buas, sa

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 47 Ada Yang Melompat

    Di atas atap ruko-ruko kampung yang reyot, Engkus dan Deden terus saling menyerang sambil melompat dari satu genteng ke genteng lain. Engkus, dengan gerakan cepatnya, melompat ke arah antena parabola di salah satu ruko, menggunakan benda itu sebagai tumpuan untuk melompat lebih tinggi. Dengan kecepatan kilat, ia mengayunkan tendangan ke arah Deden. Namun, Deden, yang tidak kalah cekatan, berhasil merunduk tepat waktu, membuat tendangan Engkus hanya mengenai udara.“Wekekekek. Ternyata jago juga!” seru Engkus sambil mendarat dengan ringan di ujung genteng.Deden mendengus sambil mengibaskan debu dari jaketnya. “Hari ini kamu kebanyakan ketawa. Tidak apa-apa, ketawalah selagi bisa,” balasnya sebelum melompat ke arah Engkus dengan tendangan yang diarahkan ke dada.Engkus menangkis pukulan itu dengan lengannya, tetapi tenaga Deden lebih kuat sehingga membuat si kerempeng itu terpental beberapa langkah ke belakang. Saat itulah genteng yang ia pijak retak dan luruh, hampir membuat Engkus te

  • PETARUNG JALANAN RUNGKAD JAGATGENI   Bab 46 Ada Yang Berputar di Udara

    Arif Ali terbang ke belakang setelah tendangan dari JC berhasil ia blok dengan menyilangkan tangan. Kemampuan mereka memang tidak selevel. Anggota Top Dogs itu menyerang dengan berangasan dan hasilnya sama sekali tak terlihat, sementara hanya dengan beberapa gerakan saja, Jonny Castor alias JC bisa membuat Arif Ali mundur.JC tersenyum sinis, “Suatu ketika sesosok iblis berbisik kepada seorang prajurit yang tengah berjuang – dia bilang : kamu tidak akan sanggup bertahan dari badai yang segera datang. Tapi prajurit itu menatap balik ke arah sang iblis dan berucap dengan penuh keyakinan; akulah badai itu.”Jonny Castor memainkan tangannya bak pesulap tengah memainkan kartu. Di antara kedua telapak tangannya, belasan helai dedaunan kering berterbangan membentuk satu lingkaran. Pria keturunan asing itu menatap Arif Ali dengan tajam, lalu menjentikkan jarinya, menghempaskan satu persatu daun ke depan.Arif Ali mengelak setiap kali daun yang dihempaskan JC datang. Dedaunan itu seharusnya ri

DMCA.com Protection Status