PLAK Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Arumi, ketika baru saja masuk ke ruang perawatan ayahnya. Sontak, Arumi pun memegang pipinya, sembari menatap nanar Bu Dahlia."Ma, kenapa Mama tampar aku? Apa salahku, Ma?" tandas Arumi, tak terima dengan sikap ibunya. Karena bagi Arumi, dia tak melakukan kesalahan sama sekali pada kedua orang tuanya."Apa kamu bilang? Apa salahmu? Kamu itu punya otak apa nggak sih, Arumi?" sahut Bu Dahlia ketus, sekaligus heran melihat Arumi yang raut wajahnya tampak ceria, seolah tanpa beban, dan perasaan bersalah, saat masuk ke ruang perawatan tersebut. "Ma, kok Mama gitu sih? Kenapa Mama kasar banget ke aku? Sekarang, tolong bilang apa salahku, Ma?"Bu Dahlia tampak mengerutkan kening, sembari menyipitkan mata. Sungguh dia tak mengerti dengan jalan pikiran Arumi, yang seolah tanpa beban, dan rasa bersalah, setelah apa yang dia lakukan."Dengarkan Mama Arumi, kalaupun Mama punya satu buah buku kosong. Buku itu nggak bakalan cukup buat nulis semua kesa
Terakhir Diperbarui : 2024-11-23 Baca selengkapnya