Tidak lama kemudian pesan dari Amara kembali masuk ke nomor WhatsApp miliknya, Arka kembali mengulir benda pipi itu.[Kak Arka, jadi bagaimana?]Setelah membaca pesan singkat Amara, ia langsung menoleh kepada karyawan pria itu,"Sudah, sana! Nanti aku akan pergi menemuinya."Karyawan itu Kemudian mengangguk lalu ia berjalan meninggalkan ruangan itu.Setelah karyawan itu pergi, Arka langsung membalas pesan Amara, [Nanti kita bicarakan lagi. Saat ini kakakmu sedang memanggilku untuk keruangannya, sebentar ya, Nona.]Arka menghela nafas resah, kemudian melangkah menuju ruangan Rayan.Biasanya, Arka berjalan dengan angkuh dan akan berdiri congkak di depan Rayyan. Namun kali ini, dia merasa berbeda dari beberapa menit lalu. Kakinya terasa lemas dan lunglai saat melangkah memasuki ruangan Rayyan. Bahkan, dia tidak menatap dengan tegas ketika Rayyan menatapnya."Kamu kenapa?" tanya Rayyan yang menangkap keanehan dari raut wajah Arka yang biasanya terlihat tegas dan sombong."Kenapa apanya?"
Last Updated : 2025-01-01 Read more