Setelah Arka pergi, Rayyan kembali menemui Amara. Hatinya sedih melihat adiknya kembali terbaring di atas ranjang rumah sakit, semua ini seakan-akan saja mengingatkannya pada masa lalu ketika Amara pernah terbaring seperti itu selama beberapa bulan.Melihat Rayyan masuk, Amara bermaksud ingin bangun, tetapi buru-buru bahunya ditekan lembut oleh Rayyan. "Jangan banyak bergerak, kamu masih terluka," pesan Rayyan.Amara meraba keningnya, "Ini hanya luka kecil, Kak. Lihatlah ini sudah tidak sakit lagi." Amara membantah."Memang ini luka kecil, tapi mungkin tadi itu luka ini sudah mengeluarkan banyak darah. Kakak yakin saat ini kamu pasti kekurangan darah." Rayyan lalu menarik kursi dan duduk di samping ranjang Amara.Dia menatap Amara dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang, namun ada rasa kecewa dalam hatinya."Lain kali, jangan pernah ulangi lagi, pergi tanpa izin orang tua atau kakak. Coba pikirkan kalau tadi itu sempat terjadi sesuatu, siapa yang bisa disalahkan? Apa kamu tidak k
Last Updated : 2024-12-24 Read more