Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 120. Amara ingin dekat dengan Evelyn

Share

Bab 120. Amara ingin dekat dengan Evelyn

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 23:16:01
Rayyan tahu jika gadis yang sangat dicintainya ini tidak gampang untuk dibohongi. Sejenak ia mulai berpikir untuk mencari alasan yang cukup masuk akal supaya bisa diterima oleh Evelyn.

Dia menarik nafas, “Semalam itu aku panik, karena takut kakakmu nantinya tidak bisa menahan diri dan membuat keributan. Jika Ia sampai melakukan kesalahan-kesalahan mau tidak mau pastinya akan menyeret nama baikku dan perusahaan juga. Jadi aku buru-buru datang untuk menyelamatkannya dari kekacauan. Kamu seperti tidak tahu saja bagaimana sifat kakakmu itu.”

Evelyn menunduk, dia benar-benar malu jika teringat tingkah laku kakaknya yang memang benar-benar sangat menyebalkan. Akhirnya dia percaya dengan ucapan Rayyan kemudian dia mengangguk.

“Ayo, kalau begitu kita masuk. Kak Rayyan pasti mau mandi kan, sebelum berangkat ke kantor?”

“Tentu saja, aku pulang memang untuk mandi.”

“Eh,” Sebelum melangkah, Evelyn teringat sesuatu. Dia kembali berbalik dan bertanya pada Rayyan. “Semalam kak Rayyan menginap di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 121. Percakapan Evelyn dan Amara

    Evelyn kembali tersenyum kala melihat nomor baru dengan foto profil gadis kecil yang sebenarnya memiliki wajah sama imutnya dengan dirinya itu. “Halo, Amara?” sapa lembut Evelyn saat panggilan terhubung. Suara manis Evelyn menggelitik hati Amara, membuat dia tersenyum senang dengan suara ramah itu. Entah mengapa Amara merasa saat ini dirinya seperti sedang berhubungan dengan teman lama, yang sudah sangat lama tidak bertemu sapa. “Kakak ipar, aku tidak mengganggu waktumu, kan?” Amara bertanya. “Tentu saja tidak, aku malah senang kamu mau menelponku,” jawab Evelyn. Akhir-akhir ini saat Evelyn berada di villa bunga mawar ia juga merasa sedikit kesepian, terlebih lagi di saat Rayyan sedang pergi untuk bekerja. Saat ini Dia tidak lagi pergi ke kampus, bahkan Mia juga sedang berada di luar negeri. Beberapa hari terakhir ini ia hanya menghabiskan waktunya di dalam studio untuk melukis. Jadi, saat Amara mau menelponnya, dia merasa sangat senang. Begitu juga sebaliknya yang diras

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 122. Arka binggung

    Amara masih menatap kontak yang telah diberinya nama Kak Arka dalam memori handphone miliknya itu. Sejenak dia merasa ragu, apa yang akan dia lakukan setelah mendapatkan nomor kontak itu?"Apa aku harus menelepon atau bagaimana ya?" Amara terus mempertimbangkan pikirannya.Tidak etis rasanya kalau dia tiba-tiba melakukan panggilan suara atau panggilan video, kan? Apalagi Kontaknya saja sudah pasti adalah nomor baru di sana.Setelah memikirkan berulang kali, Amara akhirnya mengirim pesan chat saja.Arka saat ini sedang ada di kantor, dia sedang sibuk berkutat dengan tumpukan berkas dari dua departemen yang saat ini menjadi tanggung jawabnya. Satu dokumen dari perusahaan ini, dan satu lagi adalah milik proyek pemerintah yang baru saja ia menangkan kemarin.Banyaknya pekerjaan membuat dia tidak menghiraukan notifikasi pesan yang muncul di ponselnya. Dia hanya melirik sekilas saat melihat benda pipi canggih itu bergetar. Karena banyaknya pesan dari beberapa rekan kerja, ditambah lagi obro

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 123. Permintaan Amara

    Tidak lama kemudian pesan dari Amara kembali masuk ke nomor WhatsApp miliknya, Arka kembali mengulir benda pipi itu.[Kak Arka, jadi bagaimana?]Setelah membaca pesan singkat Amara, ia langsung menoleh kepada karyawan pria itu,"Sudah, sana! Nanti aku akan pergi menemuinya."Karyawan itu Kemudian mengangguk lalu ia berjalan meninggalkan ruangan itu.Setelah karyawan itu pergi, Arka langsung membalas pesan Amara, [Nanti kita bicarakan lagi. Saat ini kakakmu sedang memanggilku untuk keruangannya, sebentar ya, Nona.]Arka menghela nafas resah, kemudian melangkah menuju ruangan Rayan.Biasanya, Arka berjalan dengan angkuh dan akan berdiri congkak di depan Rayyan. Namun kali ini, dia merasa berbeda dari beberapa menit lalu. Kakinya terasa lemas dan lunglai saat melangkah memasuki ruangan Rayyan. Bahkan, dia tidak menatap dengan tegas ketika Rayyan menatapnya."Kamu kenapa?" tanya Rayyan yang menangkap keanehan dari raut wajah Arka yang biasanya terlihat tegas dan sombong."Kenapa apanya?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 124. Kesepakatan Dengan Nenek

    Saat sudah sampai di ruangannya, Arka kembali dibuat linglung ketika memikirkan balasan apa yang akan diketiknya untuk Amara.Dia mengambil jeda nafas beberapa saat, kemudian mengetik balasan meskipun dengan ragu-ragu.[Bagaimana jika makan bersamanya kapan-kapan saja, sepertinya aku masih terlalu sibuk.] Terpaksa dia membalas demikian.Baru saja pesannya terkirim, Amara di sana terlihat sudah langsung mengetik balasan. Dia mengirim begitu banyak emot orang menangis.[Padahal aku hanya minta untuk mentraktirmu makan satu kali saja, aku juga bisa menunggu mau jam berapa pun itu.]Ya Tuhan! Arka kembali bingung untuk membalas apalagi. Kemudian dia terpaksa kembali mengetik balasan,[Nona Amara, kamu kan baru saja sembuh, baru juga pulang dari rumah sakit, jadi kamu tidak boleh keluar dulu.][Aku sudah baik kok. Lagian kalau aku di dalam rumah seperti ini, aku malah kurang baik Aku baru saja diperbolehkan keluar, masa iya sekarang aku harus dikurung lagi?]Belum sempat Arka membalas pesa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 125. Sama-sama Salah Tingkah

    Sampai di restoran yang ia tuju, Arka langsung memarkirkan mobilnya dan meloncat untuk turun. Begitu dia melangkah satu langkah, dia melihat seorang gadis imut yang sedang berdiri bersandar di sebuah mobil berwarna merah. Gadis itu terlihat sedang sibuk mengotak-atik ponselnya.Begitu Gadis itu menoleh ke arahnya, Arka tercengang. Belum sempat dia berkata apapun, suara Gadis itu sudah terdengar riang sambil berlari kecil menghampirinya.“Kak Arka.. Aku pikir kamu tidak jadi menemuiku. Aku sudah hampir satu jam menunggumu di sini."Astaga! Arka benar-benar merasa bersalah sudah membuat Amara menunggunya selama itu. Jantungnya tiba-tiba berdebar tak karuan ketika melihat wajah Gadis itu dengan jelas berada di hadapannya.Seketika itu juga, pesona kecantikan adik kesayangannya Evelyn yang menurutnya adalah gadis paling cantik di dunia, tersingkirkan dari pikirannya.‘Rupanya, ada juga gadis yang menandingi kecantikan adikku.’ Arka memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya. ‘Arka, ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 126. Adegan tidak terduga

    Sumpah demi apapun, dalam hatinya Arka mengakui jika baru kali ini dia merasa seperti seorang pengecut sepanjang dia merasakan hidup di dunia ini. Padahal selama ini tidak ada satu orang pun yang bisa membuat, seorang Arka Limanto bisa tertunduk dan menjadi salah tingkah seperti ini.Meskipun dengan susah payah dia menahan diri, entah dari perasaan apa yang tidak jelas saat ini sedang merundung hatinya itu, yang pasti ia betul-betul menjadi salah tingkah.Akhirnya makan malam pun berakhir. Dua orang ini sama-sama merasa suasana hatinya yang mendadak menjadi tidak jelas. Tetapi berbeda cara untuk mengartikan waktu yang saat ini berjalan.Disatu sisi Arka merasa waktu yang ada seakan-akan berjalan ditempat, detik demi detik yang berputar begitu lambat seperti menyiksanya bertahun-tahun lamanya.Sedangkan Amara justru merasa hal berbeda dan sebaliknya, ia merasa waktu benar-benar terasa cepat untuk berputar. Perasaan baru saja dia duduk bersama Arka, akan tetapi tanpa ia rasa makan malam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 127. Debaran Aneh

    Karena takut terjatuh, kedua tangan Amara pun secara alami dalam gerak cepat langsung merengkuh leher Arka. Tanpa sengaja dalam keadaan itu bibir mungil Amara menempel pada pipi Arka saat wajah mereka bersentuhan dengan kejadian itu..Tubuh Arka seketika bergetar, sepanjang umurnya baru kali ini wajah tampannya tersentuh oleh bibir seorang wanita dan sialnya wanita ini adalah Nona Amara, seseorang yang diibaratkan bagaikan seorang putri yang harus dijaga dan dihormati oleh dirinya.Amara yang sudah berdiri tegak, dengan salah tingkah langsung melepaskan rengkuhan tangannya dan bergeser dua langkah untuk menjauh dari Arka.“Ma.. Maaf, itu tadi aku tidak sengaja.” Dia sadar jika tadi tanpa sengaja dia yang mencium Arka.Jujur saja saat ini Amara merasa benar-benar sangat malu bahkan juga merasa bersalah. Apalagi adegan mereka yang terjadi tepat di depan pintu restoran, menjadi tontonan beberapa tamu restoran lain yang ada di tempat itu.Arka juga tidak tahu harus berkata apa. Awalnya ia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 128. Perubahan sikap Arka

    Pagi hari, Arka bangun dari tidurnya. Begitu membuka mata hal pertama yang ingin dilihatnya adalah benda pipih yang ada di samping tubuhnya. Ia melihat begitu banyak pesan chat masuk di dalam ponselnya. Dengan cepat ia langsung memeriksa. Tapi kemudian dia mendesah kecewa. Dari sekian banyak pesan yang masuk, ternyata tidak ada satupun yang dari Nona Amara.Entah kenapa tiba-tiba dia begitu berharap jika Nona Amara akan mengiriminya pesan. Meskipun itu hanya kata-kata ucapan selamat pagi saja.Arka mengangkat kedua alisnya, benar-benar merasa aneh dengan dirinya.“Apa yang aku pikirkan? Dasar gila!”Baru saja dia meletakkan ponselnya kembali terdengar notif pesan masuk di handphonenya,Ting!Ada satu pesan lagi yang masuk. Arka malas untuk melihat, karena dia berpikir jika itu pasti hanya pesan dari anak-anak grup saja.Tapi ketika hatinya merasa penasaran kemudian ia sedikit melirik, senyumnya merekah, siapa yang menyangka jika itu adalah pesan dari Amara. Dia langsung menyambar kemb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 144. Jika sudah diberi hati Jangan mengharap jantung

    Mendengar gumaman Ibunya, Sofyan langsung berkata, “Ibu, kita tidak boleh berharap seperti itu. Meskipun sekarang kita ini adalah besan dengan grup Brahmana, tetapi kita harus tahu diri siapa kita. Jika dibanding dengan keluarga Brahmana, kita ini diibaratkan cuma seujung kukunya saja dari Brahmana grup. Evelyn dipilih oleh Tuan Rayyan untuk menjadi istrinya saja, itu sudah merupakan sebuah kebanggaan yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Jadi aku harap kita jangan bermimpi terlalu tinggi untuk mendapatkan jantung, jika saat ini kita sudah dikasih mereka hati.”Nenek Limanto tertawa kecil, “Iya, kamu benar. Lagi pula perkataan ibu tadi tidak terlalu serius.”Seharian ini Evelyn melewati waktu di rumah keluarganya ini. Dia mulai merasa suntuk dan bosan. Dia merindukan Rayyan, ingin menelepon tetapi dia takut mengganggu kesibukan Rayyan. Jadi pada akhirnya dia hanya bisa menahan diri.Hingga malam telah tiba, dia melihat kakaknya sudah pulang dari kantor nya. Dia segera menghampiri

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 143. Pertanyaan Dari Nenek.

    Laras terdiam sejenak, kemudian dia berpikir jika apa yang dikatakan suaminya ini adalah benar. Bukankah kemarin-kemarin suaminya sudah menceritakan kepada dirinya tentang siapa sosok dari Rayyan ini.Pada akhirnya dia menatap Rayyan dan Evelyn secara bergantian, kemudian dia mengangguk. “Baiklah, terima kasih sekali. Ibu dengan sangat senang hati akan menerima hadiah ini. Sungguh ini adalah hadiah termewah yang pernah kumiliki dan pernah ibu terima. Sekali lagi, terima kasih ya, Tuan Rayyan.”Rayyan mengangguk kemudian dia berkata dengan lembut, “Ah iya, sama-sama Ibu mertua, kalau begitu, apa boleh aku meminta satu permintaan darimu Ibu?”Mendengar penuturan Rayyan semuanya menatap penuh rasa penasaran.“Bo-boleh apa itu Tuan, katakan saja?” tutur Laras penuh rasa heran dan binggung.“Apakah bisa jika mulai sekarang, Ibu jangan lagi memanggilku dengan sebutan Tuan?”Belum sempat semua orang menjawab tiba-tiba Arka berkata , “Ibu, seharusnya Ibu memang tidak boleh memanggilnya Tuan l

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 142. Kejutan dari Rayyan

    Dari melihat hadiah-hadiah yang di bawah oleh Rayyan saja, hati Laras sudah bergetar. Ditambah lagi saat pemuda yang begitu tetpandang dikota mereka yang saat ini berstatus sebagai suami dari putrinya, berjabatan tangan dengan dirinya dan mencium pucuk telapak tangannya dengan begitu hormat.Laras sampai gugup dan kemudian menjawab, “Iya, terima kasih, Tuan Rayyan. Terima kasih. Tapi kenapa mesti repot-repot membawa hadiah segala, dan sebanyak itu?”Rayyan melepaskan jabatan tangannya dengan lembut, kemudian mengangkat pandangannya sejenak. Sebelum akhirnya dia menatap orang-orang yang di sekelilingnya. Terakhir kali tatapannya terpatri pada Evelyn selama beberapa saat, kemudian dia tersenyum dengan hangat. “Mana mungkin merepotkan? Aku adalah menantu keluarga ini, memberi hadiah untuk Ibu mertua yang sedang berulang tahun itu adalah hal yang sangat wajar. Bukankah demikian sayang?” dia bertanya demikian kepada Evelyn.“Eh iya, itu benar ibu. Bukankah kak Rayyan ini menantumu? Jadi

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 141. Terkejut

    Sebetulnya sejak kedatangan keluarga Lewis dikediaman Keluarga Limanto, perasaan Laras sudah tidak menentu. Terlihat mulutnya bersungut-sungut, antara menghina, kesal dan juga marah.“Dasar keluarga Lewis itu benar-benar tidak tahu malu. Tidak ibunya, tidak anak laki-lakinya dan juga anak perempuannya, semua sama saja tidak ada yang baik. Aku betul-betul merasa sangat beruntung jika hari itu putriku ditinggalkan di hari pernikahannya. Benar-benar sebuah anugerah bagi Evelyn tidak jadi masuk dalam keluarga yang tidak tahu malu itu.”Sofyan yang mendengar istrinya menggerutu langsung menarik lengannya, memberi isyarat agar dia diam sambil melirik Ibunya.Laras langsung diam, dia merasa bersalah telah mengumpat keluarga Lewis di depan Ibu mertuanya. Karena biar bagaimanapun juga Nyonya besar Lewis adalah sahabat Ibu mertuanya. Tidak seharusnya dia memaki mereka di depan Ibu mertuanya. Karena merasa tidak enak hati kepada ibu mertuanya itu, kemudian dia berinisiatif untuk meminta maaf,

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 140. Revan patah hati

    Tetapi dia berusaha untuk menahannya. Pandangannya kini beralih pada sebuah lukisan yang bersandar di ujung dinding sana, ya Revan ingat jika itu adalah lukisan dirinya.Kemudian dengan ragu-ragu dia bertanya, “Ternyata, kamu masih menyimpan lukisan itu?”Evelyn menoleh sebentar, kemudian ikut menatap ke arah tatapan mata Revan. Sebentar kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya pada lukisan yang ada di depannya sambil berkata,“Waktu aku membawa lukisan itu untuk hadiah ulang tahunmu, tapi kamu menolaknya. Kamu mengatakan jika tidak ada tempat untuk menyimpannya di rumahmu, jadi aku membawanya pulang dan menaruhnya di ujung sana. Sampai aku lupa kalau ternyata masih ada lukisan itu.”Revan tertegun, dia baru teringat jika dulu Evelyn pernah mengatakan jika dia sudah menghabiskan waktu hampir dua minggu hanya untuk menyelesaikan lukisan itu, tetapi dengan gampangnya dia justru menolak hadiah yang dibawa Evelyn itu di hari ulang tahunnya.Sekarang dia benar-benar merasa sangat meny

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 139. Permintaan Maaf Dari Anesa

    Nenek Limanto kemudian menambahkan, “Cuaca masih sangat dingin, jadi Evelyn tidak diperbolehkan untuk keluar kamar kecuali hanya makan. Tahu sendiri bagaimana fisik Evelyn yang memang kurang sehat dari dulu.”Bu Linda kemudian menoleh pada Anesa yang duduk di sampingnya, wajah gadis itu terlihat cemberut dan kesal. Sebenarnya dia benar-benar sangat malas untuk datang ke sini, tetapi ibu dan Ayahnya lah yang sudah mendesak begitu juga dengan kakaknya Revan. Bahkan dia diancam oleh Tomi, jika dia tidak mau datang dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Evelyn maka bukan hanya dia yang akan bermasalah tetapi keluarganya juga yang akan menanggung akibatnya.Bu Linda yang melihat ekspresi wajah Anesa pun akhirnya menyenggol pinggangnya dengan sikunya.Anesa melirik sebentar kemudian dengan terpaksa dia bersuara sambil berlutut dan meraih kedua tangan Nenek Limanto.“Nenek, Tante Laras dan Om Sofyan, jadi sebenarnya kedatangan aku kesini ingin meminta maaf kepada kalian semua terutam

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 138. kado Dari Keluarga Lewis

    Sejenak hati Rayyan terasa seperti kosong. Ketika dia memasuki villa pun, rasanya villa itu menjadi sepi dan hening. Padahal baru beberapa menit Evelyn meninggalkan villa ini. Rayyan langsung merasa tidak betah berada di sini.Dia mendengus kasar. Kehadiran Evelyn di dalam villa ini benar-benar seperti atmosfer yang memenuhi ruangan ini. Ketika dia pergi maka langsung seperti sebuah ruangan tanpa udara. Dadanya pun terasa langsung sesak.Rayyan menyadari jika dia benar-benar sudah sangat mencintai gadis kecil itu dengan teramat sangat. Rasanya dia sudah tidak sabar untuk membawa keluarganya datang ke keluarga Limanto. Tetapi dia harus sabar menunggu tunggu dulu dia harus mengirim Arka pergi dulu dari negara ini, agar semua langkahnya lebih bebas.Meskipun waktu itu Arka sudah pernah menitipkan Evelyn padanya, tetapi Rayyan bukan orang yang gampang percaya dengan mudah. Apalagi Arka menjadi seorang yang plin-plan sekarang. Di depannya kadang begini, kadang tiba-tiba begitu lagi.Rayyan

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 137. Adegan Romantis

    Arka menarik nafas panjang, dia berusaha menenangkan kegugupannya kemudian dia mengubah topik pembicaraan.“Evelyn, aku datang kemari untuk menjemputmu. Ibu yang menyuruhku untuk membawamu pulang hari ini.”Evelyn mengangguk, dia sudah paham. Kemudian dia duduk di samping Rayyan dan berkata padanya, “Kak Rayyan, apa kamu mengijinkan aku untuk pulang? Besok adalah hari ulang tahun Ibuku, tadi Ayah juga sudah menelpon dan memintaku untuk pulang ke rumah.”Rayyan mengangkat kedua alisnya, dia betul-betul tidak tahu jika besok adalah hari ulang tahun Ibu mertuanya. Perasaan di hatinya mendadak jadi serba salah, Sedangkan untuk dua hari kedepan dia masih punya banyak urusan di kantor.Tidak lama kemudian dia mengangguk, “Pulang lah kalau begitu. Maafkan aku jika belum bisa mengantarmu atau datang ke sana. Tapi nanti aku pasti akan kesana setelah urusanku selesai. Kamu tidak akan marah kan?”Evelyn tentu saja mengerti, Rayyan punya banyak kesibukan. Apalagi dia mungkin harus mengurus kebera

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 136. Kedatangan Arka ke villa

    “Oh, ya ampun! Ayah, aku lupa hari ini adalah ulang tahun Ibu kan? Ah, bukan hari ini, maksudnya besok adalah hari ulang tahun Ibu.”Di sana Sofyan tersenyum meskipun Evelyn tidak melihatnya, tapi dia sangat senang karena putrinya ternyata mengingat hari ulang tahun ibunya.“Kamu benar sekali. Jadi bagaimana, apakah hari ini kamu bisa pulang? Besok malam kita akan merayakan ulang tahun Ibu bersama-sama di rumah. Sederhana saja, asalkan dia senang.”“Iya, ayah. Aku pasti akan pulang.”“Ah, baiklah Evelyn. Terima kasih kalau begitu. Ayah akan tutup teleponnya ya?”“Iya ayah, sampai jumpa ya?”Evelyn menutup panggilan, setiap kali dia berbicara dengan ibu atau ayahnya sebenarnya hatinya selalu bergetar. Bukannya apa, dia sebenarnya tahu jika kedua orang tuanya itu sangat mencintainya dengan sepenuh hati.Hanya saja dulu memang ada sesuatu yang mengharuskan mereka untuk membuang dirinya. Bukan karena mereka tidak menginginkan dirinya. Bahkan sekarang setelah dia sudah berkumpul dengan mer

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status