Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 114. Arka Betul-betul Merasa Khawatir

Share

Bab 114. Arka Betul-betul Merasa Khawatir

last update Last Updated: 2024-12-22 18:16:55

Rayyan terperanjat saat mendengar ucapan Arka. Instingnya mengatakan jika Arka bukan sedang bercanda atau menggerjai dirinya. Meskipun Arka dikenal sebagai orang yang suka usil dan iseng, akan tetapi Rayyan yakin bahwa saat ini Arka tidak dalam keadaan bercanda dalam hal seperti ini.

Rayyan memegang erat ponselnya di telinga, menahan debaran jantungnya.

"Kamu bilang apa?" tanya Rayyan, nadanya gemetaran karena khawatir.

Arka juga berbicara dengan nada panik dan gugup,” aku juga tidak mengerti, tapi aku menemukan mobil adikmu di persimpangan jalan, menabrak tiang listrik! Sopirnya terluka parah! Dan mobilnya meledak! Cepatlah kesini! Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan!"

Nada bicara Arka yang terdengar seperti itu membuat hati Rayyan seperti ditimpa batu yang cukup besar. Ia merasa panik dan sangat khawatir.

Ponsel di tangannya hampir saja terjatuh, apalagi ketika Rayyan mengingat jika Amara memang baru saja pulang beberapa menit yang lalu. Wajah Rayyan menjadi pucat, napasnya se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 115. Rayyan juga merasa cemas

    Arka masuk dengan ragu-ragu ke dalam ruangan di mana Amara telah dipindahkan ke ruangan rawat. Dia melihat gadis kecil itu baru selesai dipasang infus oleh dokter yang masih ada di dalam ruangan.Dokter itu berkata, “Tuan, nona ini katanya ingin bicara dengan Anda. Silahkan.”Sebelum melangkah mendekat Arka bertanya dahulu, “Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?”“Nona ini hanya mengalami luka ringan di kepalanya. Selain itu, tidak ada luka yang serius. Tadi dia mungkin hanya terkejut sehingga menyebabkan dia jatuh pingsan.”Arka merasa sedikit lega, tapi dia masih khawatir kemudian dengan perlahan dia mendekati Amara.Wajah gadis kecil itu sangat pucat dan bibirnya terlihat sedikit kering. Melihat semua itu matanya yang jernih menitikkan air mata, Arka merasa kasihan.“Nona Amara. Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?”Amara menatapnya, dia menggeleng perlahan. “Kakak mengenal namaku?”Arka mengangguk, “Namaku Arka, aku teman kakakmu. Tentu saja aku mengenalmu.”Selama ini

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 116. Getaran aneh tiba-tiba menyerang hatinya

    Setelah Arka pergi, Rayyan kembali menemui Amara. Hatinya sedih melihat adiknya kembali terbaring di atas ranjang rumah sakit, semua ini seakan-akan saja mengingatkannya pada masa lalu ketika Amara pernah terbaring seperti itu selama beberapa bulan.Melihat Rayyan masuk, Amara bermaksud ingin bangun, tetapi buru-buru bahunya ditekan lembut oleh Rayyan. "Jangan banyak bergerak, kamu masih terluka," pesan Rayyan.Amara meraba keningnya, "Ini hanya luka kecil, Kak. Lihatlah ini sudah tidak sakit lagi." Amara membantah."Memang ini luka kecil, tapi mungkin tadi itu luka ini sudah mengeluarkan banyak darah. Kakak yakin saat ini kamu pasti kekurangan darah." Rayyan lalu menarik kursi dan duduk di samping ranjang Amara.Dia menatap Amara dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang, namun ada rasa kecewa dalam hatinya."Lain kali, jangan pernah ulangi lagi, pergi tanpa izin orang tua atau kakak. Coba pikirkan kalau tadi itu sempat terjadi sesuatu, siapa yang bisa disalahkan? Apa kamu tidak k

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 117. pertanyaan Amara

    Rayyan yang merasa penasaran, dengan apa yang sedang dipikirkan oleh adiknya itu kemudian bersuara sambil menggerakkan tangannya persis di depan wajah Amara.“Hei, apa yang sedang kamu pikirkan? Kakak lihat ekspresi wajah kamu terlihat begitu bahagia, padahal kamu itu baru saja mengalami kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawa, tetapi kenapa malah tersenyum?" Tanya Rayyan seperti mencurigai sesuatu.Seketika saja Amara menjadi salah tingkah dan terlihat gugup tanpa alasan yang jelas."Tidak, aku.. aku hanya merasa sangat bersyukur sekali karena aku bisa selamat. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan jika hal buruk terjadi dan terpaksa harus meninggalkan mama dan juga nenek. Mereka pasti akan sangat sedih kalau sampai terjadi apa-apa padaku."Rayyan kemudian menepuk lembut kepalanya, "Sebab itu, lain kali kamu harus hati-hati. Untuk kedepannya kamu tidak boleh pergi tanpa izin dariku ataupun dari mamamu."Amara tersenyum kecut, sebenarnya selama ini dia benar-benar sudah bosan di

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 118. Arka dan Amara sama-sama Tersenyum

    Sementara itu, Arka meninggalkan hotel dengan membawa perasaan hampa. Entah kenapa ia merasa malam pesta yang dihadiri nya hanya beberapa menit itu, sama sekali tidak memberi kesan di hatinya.Padahal, pesta tahunan ini adalah salah satu acara yang sangat ditunggu olehnya selama ini, rencana awalnya di saat pesta ini digelar ia akan memamerkan hasil kinerjanya. Akan tetapi di saat waktunya sudah tiba seperti ini, dia merasa jika malam ini sama dengan malam-malam biasanya tidak ada yang istimewa sama sekali.Dia masuk ke dalam mobil sportnya dan langsung bergegas pergi, untuk pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan, pikirannya terpatri pada wajah mungil Amara.Selama ini dia hanya mendengar nama Amara serta cerita kehidupan gadis itu hanya dari Rayyan saja, walau beberapa kali ia sempat melihatnya, itu pun dari jauh.Dia belum pernah melihat wajah Gadis itu dari dekat, dan malam ini dia benar-benar melihat adik sahabatnya itu dengan jelas, bahkan juga ia sempat menggendong tubuhnya."Ter

    Last Updated : 2024-12-27
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 119. Rayyan tak pandai berbohong

    Bagi Rayyan Kakeknya ini sangat luar biasa bahkan setiap gerak-geriknya pun dia bisa tahu. Ibaratnya kakek ini sudah seperti malaikat yang mempunyai 1000 mata bagi Rayyan.Pada akhirnya, di depan kakeknya Rayyan tidak bisa menyembunyikan sesuatu lagi.Setelah dia memastikan tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka, dia pun mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Amara.Ega bukan hanya menebak, tetapi orangnya telah mendapatkan berita ini sejak semalam, bahkan dia sudah tahu kabar ini sebelum mereka turun dari mobil tadi.“Kakek tenang saja. Aku akan segera mengutus orang untuk menyelidiki.”“Tidak perlu.” Ega memotong pembicaraan Rayyan, “Kakek sudah menyuruh orang kepercayaannya kakek untuk melakukannya. Kamu, tetaplah fokus pada tanggung jawabmu saja.”Rayyan mengangguk, meskipun kakeknya ini sudah tua, tetapi ia sangat-sangat bisa diandalkan. Dia tidak akan mungkin ragu dengan orang-orang spesial milik kakeknya yang keberadaannya sangat misterius.Tidak ada yang m

    Last Updated : 2024-12-28
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 120. Amara ingin dekat dengan Evelyn

    Rayyan tahu jika gadis yang sangat dicintainya ini tidak gampang untuk dibohongi. Sejenak ia mulai berpikir untuk mencari alasan yang cukup masuk akal supaya bisa diterima oleh Evelyn. Dia menarik nafas, “Semalam itu aku panik, karena takut kakakmu nantinya tidak bisa menahan diri dan membuat keributan. Jika Ia sampai melakukan kesalahan-kesalahan mau tidak mau pastinya akan menyeret nama baikku dan perusahaan juga. Jadi aku buru-buru datang untuk menyelamatkannya dari kekacauan. Kamu seperti tidak tahu saja bagaimana sifat kakakmu itu.” Evelyn menunduk, dia benar-benar malu jika teringat tingkah laku kakaknya yang memang benar-benar sangat menyebalkan. Akhirnya dia percaya dengan ucapan Rayyan kemudian dia mengangguk. “Ayo, kalau begitu kita masuk. Kak Rayyan pasti mau mandi kan, sebelum berangkat ke kantor?” “Tentu saja, aku pulang memang untuk mandi.” “Eh,” Sebelum melangkah, Evelyn teringat sesuatu. Dia kembali berbalik dan bertanya pada Rayyan. “Semalam kak Rayyan menginap di

    Last Updated : 2024-12-29
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 121. Percakapan Evelyn dan Amara

    Evelyn kembali tersenyum kala melihat nomor baru dengan foto profil gadis kecil yang sebenarnya memiliki wajah sama imutnya dengan dirinya itu. “Halo, Amara?” sapa lembut Evelyn saat panggilan terhubung. Suara manis Evelyn menggelitik hati Amara, membuat dia tersenyum senang dengan suara ramah itu. Entah mengapa Amara merasa saat ini dirinya seperti sedang berhubungan dengan teman lama, yang sudah sangat lama tidak bertemu sapa. “Kakak ipar, aku tidak mengganggu waktumu, kan?” Amara bertanya. “Tentu saja tidak, aku malah senang kamu mau menelponku,” jawab Evelyn. Akhir-akhir ini saat Evelyn berada di villa bunga mawar ia juga merasa sedikit kesepian, terlebih lagi di saat Rayyan sedang pergi untuk bekerja. Saat ini Dia tidak lagi pergi ke kampus, bahkan Mia juga sedang berada di luar negeri. Beberapa hari terakhir ini ia hanya menghabiskan waktunya di dalam studio untuk melukis. Jadi, saat Amara mau menelponnya, dia merasa sangat senang. Begitu juga sebaliknya yang diras

    Last Updated : 2024-12-30
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 122. Arka binggung

    Amara masih menatap kontak yang telah diberinya nama Kak Arka dalam memori handphone miliknya itu. Sejenak dia merasa ragu, apa yang akan dia lakukan setelah mendapatkan nomor kontak itu?"Apa aku harus menelepon atau bagaimana ya?" Amara terus mempertimbangkan pikirannya.Tidak etis rasanya kalau dia tiba-tiba melakukan panggilan suara atau panggilan video, kan? Apalagi Kontaknya saja sudah pasti adalah nomor baru di sana.Setelah memikirkan berulang kali, Amara akhirnya mengirim pesan chat saja.Arka saat ini sedang ada di kantor, dia sedang sibuk berkutat dengan tumpukan berkas dari dua departemen yang saat ini menjadi tanggung jawabnya. Satu dokumen dari perusahaan ini, dan satu lagi adalah milik proyek pemerintah yang baru saja ia menangkan kemarin.Banyaknya pekerjaan membuat dia tidak menghiraukan notifikasi pesan yang muncul di ponselnya. Dia hanya melirik sekilas saat melihat benda pipi canggih itu bergetar. Karena banyaknya pesan dari beberapa rekan kerja, ditambah lagi obro

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 187. Happy Ending

    Mereka paham akan maksud dari ucapan Amara, mereka juga mengerti kegelisahan yang Amara rasakan.Pada akhirnya Amar pun menepuk pundak Arka, “Ada baiknya memang seperti itu Arka, kamu tidak keberatan kan, atas permintaan Amara?”Arka mengangguk, “Ya, Paman. Jika itu permintaan Amara, aku pasti akan menurutinya.”Amar kemudian keluar, dia menemui pihak rumah sakit untuk mengutarakan niatnya. Dokter tidak mempermasalahkan itu dan mengizinkan. Beberapa orang juga pernah melakukan hal yang sama seperti yang akan mereka lakukan. Menikah di rumah sakit, karena saat salah satu dari pasangan dari mereka kritis. Bahkan ada yang meninggal setelah mereka menikah. Dokter mengerti dan tidak mempersulit semua itu.Amar menghubungi Rayyan dan mengatakan hal ini. Lalu Rayyan menghubungi mertuanya dan menyampaikan apa yang dikatakan Amar.Siang ini di ruangan rawat inap tempat dimana Amara dirawat, nampak ramai orang. Tetapi mereka masih tetap menjaga ketenangan dan jarang yang berbicara. Sekali berbi

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 187. Menikah di Rumah sakit

    Evelyn menceritakan semuanya tentang kakaknya. Laras bukan tidak khawatir, dia bahkan menangis membayangkan jika hampir saja dia akan kehilangan putra satu-satunya milik mereka.Arka menoleh pada Azura, calon ibu mertuanya itu mengangguk. Dan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh ibunya. Akhirnya Arka pun menurut.“Baiklah Bu, aku akan pulang.” Pada akhirnya Arka pun berpamitan pada Azura dan Amar untuk pulang dahulu.Ketika dia memasuki pintu, Laras dan Sofyan sudah berdiri menunggunya. Laras menatap putranya itu berjalan dengan lesu ke dalam rumah dengan wajah yang kusut dan pucat. Penampilan Arka sangat berantakan. Tetapi wajahnya tersirat sebuah kedewasaan. Jauh berbeda dengan Arka sebelum ini. Hati Laras sakit rasanya melihat keadaan putranya seperti itu. Langsung berlari dan memeluk Arka serta menangis tersedu-sedu.“Arka, jangan khawatir lagi. Semua akan baik-baik saja. Cinta kalian pasti akan bersatu.”Arka mendorong lembut tubuh ibunya kemudian mengangkat dagu

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 186. Mendapatkan Donor penganti

    Pintu ruangan dimana Amara dirawat terbuka, beberapa suster masuk dan hanya memerlukan waktu sekitar dua menit, mereka sudah keluar dengan mendorong tubuh Amara.Semua orang mengikuti, namun langkah mereka harus terhenti ketika pintu ruangan operasi tertutup, menyisakan cahaya lampu halogen dan lampu LED yang sinarnya menembus kaca jendela. Tapi itu hanya beberapa detik saja, cahaya lampu di dalam ruangan itu menghilang karena tirai jendela telah ditutup dengan rapat.Amar merengkuh tubuh Azura dan membawanya ke ruang tunggu, sementara Rayyan merengkuh tubuh Arka dan membawanya ke ruangan tunggu juga, Rayyan memperlakukan Arka seperti memperlakukan anak kecilnya saja, bahkan dia melupakan istrinya yang bengong melompong melihat suaminya yang bukannya merengkuh dirinya justru malah merengkuh kakaknya.Sejenak Evelyn tertegun kemudian dia langsung tersadar. Dia ikut menyusul mereka dengan berlari kecil, lalu duduk di samping Arka.Dia segera memeluk Arka kembali, menyisihkan tangan Ray

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 185. Gagal Mendonorkan Jantungnya

    Suasana kembali hening. Kembali tidak ada suara dari mereka, kembali tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Mata mereka hanya terfokus pada satu titik saja yaitu ke arah dimana Dokter membawa Arka.Ingin rasanya mereka berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Arka. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Bahkan cenderung dengan berat hati hanya bisa pasrah menghargai keinginan dan pengorbanan Arka.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Arka. Membelah dadanya dan mengeluarkan jantungnya hidup-hidup? Atau Arka di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Semua orang hanya bisa membisu ngeri dan menahan sakit dalam hati.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah-tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Rayyan, Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut." Evelyn cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Rayyan saja.

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 184. Pengorbanan

    Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Arka menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Arka saat ini sungguh tidak bisa dikatakan main-main. Arka akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Amara. Dia akan mati, demi Amara bisa hidup."Ikut lah bersama kami." Dokter melangkah. Arka mengikutinya."Kak Arka!" Evelyn yang sejak tadi membeku kini tidak bisa lagi menahan diri. Dia memanggil Arka sambil menarik lengannya.Arka menghentikan langkahnya kemudian dia menoleh.“Kak Arka, apa kamu akan meninggalkan kami?”Arka membalikkan badannya dia menatap lekat wajah adiknya yang teramat ya sayangi itu. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata Evelyn ini yang sejak tadi sudah membasahi pipinya.“Kak Arka tidak pernah pergi. Kak Arka akan tetap ada di hati kalian.” Dia meraih kedua tangan Evelyn kemudian menggenggamnya dengan erat.“Evelyn dengarkan kakak, tanpa Kakak, kamu akan tetap hidup lebih baik asalkan ada Rayyan di

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 183. Demi cinta Arka Mendonorkan Jantungnya

    Tidak perlu menunggu waktu lama, seseorang yang dihubungi oleh Rayyan itu langsung mengangkat panggilan teleponnya.[Robi, segera mungkin hubungi semua tim kita, untuk bergerak keseluruh rumah sakit atau kemana saja untuk mencari seseorang yang bisa mendonorkan Jantungnya untuk Amara. Berapapun harganya, kita akan membayarnya! Dengar berapapun, itu aku tidak peduli!]Tanpa bertanya, Robi sudah paham dengan maksud dari perintah yang diutarakan oleh Rayyan dan cepat mengiyakan.Baru saja Rayyan mengakhiri panggilannya, Seorang Perawat masuk dan berseru."Dokter! Nona Amara kritis!"Tanpa bertanya, Dokter pun segera berlari menyusul langkah perawat itu yang dengan sigapnya disusul juga oleh yang lainnya.Dokter segera masuk ke dalam ruangan tempat Amara berbaring."Amar, kondisi Amara, Putri kita memburuk! Dia tidak sadarkan diri lagi!" Azura langsung menubruk tubuh Amar dan menangis histeris saat sang suami muncul di hadapannya.Amar cepat membawa tubuh Azura ke luar ruangan mengikuti i

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 182. Kian Mengkhawatirkan

    Sudah hampir tiga jam lamanya, Tim medis dari rumah sakit ternama di kota mereka itu menangani Amara di ruangan ICU.Saat ini, Rayyan dan Evelyn sudah berada di rumah sakit, Amar yang sudah menghubungi mereka. Saat Rayyan mendapatkan kabar jika kondisi Amara kritis seketika saja ia langsung membawa serta Evelyn untuk bergegas menuju rumah sakit.Mereka sempat tidak percaya dengan berita yang mereka dengar, karena baru beberapa jam yang lalu suami dari Bibinya itu baru saja mengabarkan jika kesehatan Amara sudah membaik, bahkan hari ini Amara sudah dinyatakan boleh pulang ke rumah dan menjalankan berobat jalan saja.Akan tetapi semuanya terasa seperti mimpi, mendadak kondisi Amara menjadi kritis seperti saat ini. Semua orang dipenuhi rasa kekhawatiran. Menatap penuh harap ke arah pintu ruangan ICU tempat Amara sedang ditangani secara intensif oleh tim medis.Tak ada satupun suara yang terdengar, mereka hanya terdiam dan memanjatkan doa didalam hati mereka masing-masing. Hingga akhirnya

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 181. Kondisi Amara kembali memburuk

    Epilog.Pagi-pagi, Amar dan Azura sudah terlihat melangkah menuju ruangan dimana Amara dirawat dengan wajah penuh ketenangan."Pagi sayang!" Azura menyapa berbarengan dengan membuka pintu ruangan."Pagi Mama, Papa." Amara menyambut dengan mata yang berbinar bahagia.Mata Azura langsung fokus pada tangan Arka yang sedang menyisir rambut Amara.'Wajar saja kalau Amara jatuh cinta pada pria itu. Dia begitu perhatian.' batinnya.Arka cepat mengangguk pada mereka berdua lalu kembali pada rambut Amara. Dia mengikat rapi rambut Amara keatas. Kemudian segera beranjak untuk menyisih."Bagaimana keadaan Amara, Arka?" tanya Amar pada Arka."Kata Dokter, aku sudah diperbolehkan pulang hari ini, Pa!" seru Amara.Amar tersenyum. "Papa sudah tahu. Dokter sudah menelpon Papa semalam, jika pagi ini kamu sudah boleh kembali ke rumah.""Paman, kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi dulu." ucap Arka.Amar mengangguk."Kak Arka, kamu mau kemana?" tanya Amara."Arka harus mengurus biaya adminis

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 180. Persiapan pernikahan Arka dan Amara

    Hari ini, Amar menepati janji.Sepulang dari menjenguk Amara di rumah sakit, dia langsung menghubungi Rayyan untuk membahas rencana persiapan pernikahan Amara dan Arka.Rayyan pun segera datang bersama dengan Evelyn ke rumah besar keluarga Brahmana untuk membahas hal ini di sana.Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tua Evelyn yaitu kediaman keluarga Limanto. Sebelum menuju rumah orang tuanya tidak lupa Evelyn memberi kabar pada ibunya supaya Ayahnya jangan dulu berangkat kerja, agar saat mereka tiba di kediaman keluarga Limanto, sang Ayah masih berada di rumah karena keluarga Brahmana akan datang ke sana.Laras tidak tahu apa yang akan mereka bahas, Dia mengira jika keluarga besar Brahmana hanya mengunjungi mereka sekedar untuk bersilaturahmi saja.Jadi dia pun memberitahu suaminya agar jangan pergi dulu ke kantor.Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tengah kediaman keluarga Limanto, Laras dan Sofyan sedikit terkejut karena yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status