Semua Bab Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

Bab 11. Kamu melayani Ayahnya?

Tanpa mengatakan sepatah kata, Damian mengeluarkan dompetnya. mengeluarkan sebuah kartu tipis berwarna hitam lalu menyodorkannya kepada Savanah."Ini seharusnya cukup," ucapnya singkat.Bapak kost segera meraih kartu tipis itu, "wah, kau dapat pacar kaya! Ini kartu platinum!"Savanah menoleh cepat, matanya melebar. "Damian, kamu nggak perlu...""Berisik!" potong Bram, suaranya tetap tenang namun tegas. "Temui Ayah dan lakukan tugasmu besok!"Usai mengatakan demikian, Damian menekan laju gas motornya dan pergi meninggalkan rumah tersebut."Ayahnya? Kamu melayani Ayahnya?"Savanah memalingkan wajah lalu melangkah menuju ke kantor di mana perlu dilakukan pengesekkan kartu, "cepat proses. Aku sudah lelah sekali dan jangan tanya apa pun!"Sementara Damian melajukan motornya bukan menuju ke rumah, melainkan kembali ke bar Salvastone. Pria itu ingin membuktikan sesuatu.Sesampainya di depan gedung bar Salvastone yang penuh dengan lampu warna-warni. Damian masuk dengan wajah yang datar.Auran
Baca selengkapnya

Bab 12. Aku membutuhkanmu!

“Kamu mencariku?” Suara Keisha terdengar merdu. Wanita itu  muncul dari belakang kerumunan pegawai wanita yang melihat kejadian di dalam ruangan kerja.“Keisha, ikut aku!” perintah Damian sambil menarik Keisha tetapi Keisha menolak dengan halus, “tunggu, Damian, Aku tidak bisa. Hari ini aku harus bekerja atau aku bisa dipecat!”Damian terdiam di tempatnya dan menatap tajam ke arah Keisha. “Damian, aku…”Tanpa banyak bicara, Damian kembali menarik Keisha dan saat ini, wanita itu tidak berdaya untuk menolak sama sekali.Dengan patuh, Keisha mengikuti Damian menuju ke parkiran motor dan pada saat Damian menyodorkan helmnya, wanita itu juga patuh. Antara takut dan juga canggung, di duduk di belakang Damian.
Baca selengkapnya

Bab 13. Diusir seperti gelandangan

“Yo yo yo, lihat siapa yang berteriak dengan lantang di sini dan tidak menjaga sikapnya, apakah mereka datang untuk meminta sedekah?” Suara dari bibinya, Angeli Brown terdengar menyakitkan di telinga mereka. Wanita berpenampilan elegan itu melangkah dari dalam rumah ke luar halaman dengan sebuah payung yang dipegang oleh seorang pelayan kecil di sampingnya.“Angeli, panggil suamimu. Kita harus membahas kepemilikan rumah ini!” imbuh Suzie Brown dengan nada tinggi. Mereka mulai kepanasan karena terik matahari berada tepat di atas mereka. “Oh, rupanya Iparku yang tersayang sudah keluar dari penjara? Untuk apa? Aku percaya izinmu hanya sementara bukan? Aahh, aku tahu, untuk menghadiri pernikahan putrimu yang katanya sudah dijual kepada Taipan kaya.”“A-apa?!” Suzie B
Baca selengkapnya

Bab 14. Demam semakin tinggi

"Baik, Bu.""Pak, tolong antar kami ke kost saya saja," perintah Savanah sesaat kemudian. Mobil dilajukan menuju ke kos-kosan Savanah. Pada saat sampai di depan gerbang kost, Bapak Pemilik kost menatap mereka dengan pandangan curiga."Ini siapa dan mengapa kalian basah seperti ini? Aku baru siap mengepel ruangan!"Dengan ketus, Savanah segera memberikan uang berwarna merah  sebanyak dua lembar kepada pria gempal itu sehingga pria juga langsung diam.Sampai di dalam kamar kostnya, Savanah segera memberikan handuk kepada sang ibu dan juga baju ganti. "Bu, gantilah pakaian. Aku akan merebus air untuk mandi Ibu," ucap Savanah sambil lalu dan mulai sibuk memasak air.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status