Share

Bab 18. Luka bakar

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 09:08:55

Ada pesan singkat dari pelayan butik yang masuk ke ponsel Damian dan  memberitahukan bahwa Savanah baru saja terjatuh.

Jantung Damian berdetak cepat. Tanpa berpikir panjang, Damian meraih helm yang tergantung di samping meja dan bergegas menuju sepeda motornya yang terparkir di luar. Kantornya tidak jauh dari butik tersebut, jadi dia bisa sampai ke sana dengan cepat.

Hanya lima menit dan pria itu sudah berada di hadapan Savanah yang terpaku melihat pria tinggi dengan jaket kulit sedang berdiri di hadapannya.

"Kamu ceroboh!" ucapnya dengan ketus lalu berjongkok di depan Savanah. Dengan tegas, Damian mengambil alih tindakan medis dengan memberikan obat urut ke mata kaki Savanah yang terlihat memerah dan siku tangannya yang lecet.

Savanah merasa heran dengan keberadaan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 19. Kapan kita bertunangan?

    Sementara Damian menatap Savanah di balik helmet yang susah dibuka oleh wanita itu seperti semalam."Kemari," ucapnya lalu membantu Savanah melepaskan helmetnya."Terima kasih." Savanah tidak berani berkata banyak, wanita itu hanya membungkukkan tubuhnya lalu memutar tubuh dan hendak masuk ke dalam bar. Sementara Damian mencari tempat untuk parkir motornya, dia hendak mencari Keisha.Tak lama kemudian, kata-kata dari pelayan yang bergosip sampai ke telinga Keisha yang sedang duduk di sudut bar bersama beberapa kolega.Wajahnya seketika memerah karena marah saat mendengar kabar bahwa Savanah datang dengan Damian. Ia merasa dipermalukan di depan banyak orang, dan tatapan mereka yang penuh penasaran semakin membuatnya panas hati.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 20. Perkenalan singkat

    Damian mendengus dan menyodorkan helmet kepada Keisha, "alasan saya tidak pernah memiliki kekasih adalah karena sifat wanita yang sangat ingin mendominasi dengan tuntutan membingungkan.""Karena saya sudah terlibat denganmu, maka saya katakan akan bertanggungjawab. Namun, bukan berarti saya akan berada di bawah kendalimu," lanjut Damian dengan wajah datar.Kata-kata itu terasa tajam, dan Keisha kehilangan kata-kata balasan yang setimpal. Dengan patuh, ia menerima helmet dari tangan Damian, lalu duduk di belakangnya di atas motor.Suasana canggung menyelimuti mereka, dan tak satu pun dari keduanya berbicara lebih jauh."Saya akan mengantarmu pulang," Damian berkata datar, memasang helmnya. "Dan saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi."Keheningan menyertai perjalanan mereka, hanya suara deru mesin motor yang terdengar di antara mereka. Keisha duduk dengan tenang di belakang Damian, memegang erat bagian belakang kursi motor, tapi pikirannya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 21. Jebakan pertama

    "Bella, aku mempunyai pekerjaan untukmu," ucap Keisha dengan suara datar kepada rekan kerjanya di bar Salvastone."Kamu tahu Savanah, dia sudah membuat beberapa hal yang menyinggungku dengan gosip yang beredar tadi."Bella tersenyum dengan wajah culas yang sama, "tentu saja, sahabat baik sedang mengalami masalah, kita pasti akan memberikan sedikit bantuan. Jangan lupa untuk memberikan bingkisan untukku saat kamu berhasil naik ke ranjang pria top spending itu.""Tentu saja, jangan khawatir, Sayang!"Keisha menutup panggilannya dengan senyum penuh kemenangan. "Aku mau lihat, apakah wanita yang rusak masih bisa mendapatkan ruang untuk mencari perhatian Damian."Dengan senyum culas yang terpampang di wajahnya yang cantik, Bella mulai merencanakan langkah berikutnya. Wanita itu sudah lama menjadi salah satu penghibur di bar itu dan memahami sifat pelanggan adalah keahliannya.Ia berdiri di pojok bar, memperhatikan suasana sekitarnya dengan penuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 22. Jaga sikap kalian!

    Savanah merasa ada yang aneh, tapi dia tetap melangkah maju dengan membawa nampan minuman dengan menjaga keseimbangan supaya botol-botol itu tidak terjatuh dan menambah masalah baru baginya.Kecantikan ditambah dengan kepolosan yang dimiliki Savanah, tentu saja membuat mereka percaya bahwa dia adalah penghibur yang melakukan peran menjadi pelayan dalam acara spesial yang disampaikan Bella tadi."Tuan-tuan, ini pesanan minuman kalian," katanya dengan sopan sambil meletakkan gelas-gelas berkaki di atas meja.Namun, salah satu tamu VIP, pria yang sebelumnya paling antusias dengan "penghibur berpakaian pelayan," menyengir sambil menggerakkan tangannya, memberi isyarat agar Savanah mendekat. "Ayo, jangan malu-malu, kau bisa lebih dekat, tuangkan segelas untukku," katanya dengan nada licik.Savanah merasa tidak nyaman, tapi tetap mendekat untuk menyelesaikan tugasnya. Pelanggan itu menyesapnya secara perlahan seolah-olah menikmati sajian yang disajikan dan mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 23. Setiap utang harus dibayar.

    Ting!Sebuah pesan masuk dari Keisha, "Perfect!"Kedua wanita itu saling tersenyum di tempatnya masing-masing, sementara Savanah segera naik ke dalam bus untuk mengejar waktu.***Malam itu, di ruang makan yang luas dan elegan, kehangatan dari makanan dan cahaya yang lembut tidak mampu mengusir ketegangan yang merambat di antara Savanah dan Ibunya, Suzie Brown yang duduk dengan canggung di salah satu ujung meja, jari-jarinya menggenggam sendok dengan gemetar yang hampir tak terlihat.Di depannya, Jason Pangestu, pria yang kini dia tahu sebagai calon mertua putrinya, menatapnya dengan tatapan tajam. Pria itu masih gagah meski usianya telah menua. Setiap gerakannya menunjukkan kekuasaan dan otoritas yang membuat siapa pun merasa kecil di hadapannya.Sesekali Savanah berusaha menahan kebingungannya. Mengapa ibunya terlihat begitu terkejut saat melihat calon mertuanya? Di mana Damian dan mengapa hanya ada Ayah mertuanya.Jason

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 24. Kehidupan malam Damian

    Jason menatapnya tajam ke arah mereka. "Kau menyelamatkan hidup istriku, tapi sekarang, bagaimana jika ada harga yang harus kau bayar?"Seketika, ruangan terasa semakin sempit. Semua orang menahan napas."Ibu?"Suzie Brown menarik napas panjang lalu menjawab, "aku menerima uang dari mereka, namun karena donor darah yang terlambat sehingga nyawa putra mereka selamat tetapi tidak dengan calon mertuamu.""Pria muda tadi, adalah calon suamimu?" tanya Suzie Brown kepada Savanah dengan rasa putus asa yang besar dalam hatinya.Savanah mengangguk, menyadari sebuah kesalahan yang cukup fatal karena pernikahan ini akan menjadi buruk dan semakin buruk dalam bayangannya."Apakah Damian tahu mengenai hal ini?" tanya Savanah dengan suara bergetar.Jason Pangestu menyesap minumannya dengan santai. Beberapa saat kemudian, "dia tidak perlu tahu apa pun. Kamu hanya perlu menjadi istrinya dan melahirkan keturunan untuk keluarga Pangestu. Itu janji saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 25. Masih berpura-pura suci?

    Savanah tercekik dengan perkataan Damian lalu hanya bisa ikut masuk ke dalam bar yang sudah penuh hiruk pikuk dan suara musik yang besar serta lampu warna warni yang meyilaukan matanya."Savanah? Damian?" Bella memicingkan matanya karena melihat keberadaan kedua orang itu sekali lagi. Dia segera bergegas mengikuti langkah mereka.Damian menarik Savanah masuk ke dalam kamar VIP dan menghempaskannya ke atas sofa panjang yang ada di sana."Panggil penghibur dan sajikan semua minuman yang terbaik di bar ini! Saya mau lima penghibur paling top!" seru Damian sambil duduk di samping Savanah yang masih memegang tangannya yang kesakitan karena ditarik-tarik sedari tadi.Bella tersenyum lalu masuk sebagai penghibur pertama. Dengan gaya manja, Bella duduk di pangkuan Damian dan membelai otot perut pria itu, "kenapa lama sekali, kami sudah menunggumu seharian, Damian."Savanah memalingkan wajahnya saat Bella mengecup mesra leher Damian dan menyesapnya sambil m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 26. Jemput aku dengan mobilmu!

    Damian mematung sepersekian detik karena merasa pernah mendengar jeritan yang hampir sama, namun dia tidak bisa mengingat dengan jelas.Damian melanjutkan memotret. Usai mengambil beberapa foto, Damian melepaskan Savanah sehingga wanita itu buru-buru meringkuk di lantai, di samping sofa. Menutup dirinya dengan kemeja yang sudah koyak."Kamu pasti berpikir aku ingin menyentuhmu?" Damian mendekati Savanah lalu menunjukkan hasil jepretannya."Tua bangka itu pasti akan membatalkan pernikahan ini bila menyaksikan sendiri bagaimana buruknya dirimu!"Savanah ingin merebut ponsel itu dengan panik namun Damian segera berdiri. "Jangan merusak hubunganku dengan Keisha, karena dia adalah wanita yang lebih layak menjadi Nyonya Muda Pangestu dibanding dirimu!"Usai mengatakan semuanya, Damian keluar dari kamar VIP itu dengan senyuman penuh kemenangan.Savanah meringkuk di lantai dengan tubuh gemetar dan perasaan yang kacau balau saat Bella masuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 229. Itu anakku?

    “Ini anakku?” tanya Damian lagi, suaranya lebih tegas kali ini.Savanah mengalihkan pandangannya, tidak bisa menatap langsung ke mata Damian. Namun, kata-kata yang keluar dari mulutnya akhirnya menjawab segalanya.“Ya, Damian. Ini anakmu.”Damian terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar. Hatinya dipenuhi dengan emosi yang bercampur aduk—kebahagiaan, keterkejutan, dan rasa bersalah. Ia tahu bahwa segalanya akan berubah mulai sekarang, tetapi ia juga tahu satu hal dengan pasti: ia tidak akan pernah meninggalkan Savanah dan anak mereka lagi.Damian berdiri mematung di depan pintu kamar mandi, matanya terpaku pada Savanah yang masih terlihat pucat. Wajahnya berubah—dari keterkejutan menjadi kebahagiaan yang begitu besar, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan selama ini.Savanah melangkah keluar dari kamar mandi dan mengabaikan tatapan penuh selidik dari Damian. D

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 228. Kau hamil?

    "Ugh... Damian. J-jangan," rintih Savanah dengan rasa geli nikmat dan tubuh yang mulai bereaksi atas sentuhan maskulin dari prianya.“Savanah, aku mencintaimu,” bisik Damian sambil mengelus pipi Savanah, menatap kedua mata beningnya dalam-dalam.Savanah tidak menjawab. Ia hanya menatap Damian dengan mata yang berkaca-kaca, perasaannya bercampur aduk antara marah, rindu, dan cinta yang masih ada di sudut hatinya.Pernyataan cinta yang tidak pernah dia dapatkan selama ini dan saat ini pria itu mengatakannya dalam moment yang tidak dapat dia tolak. Tubuhnya tidak berkuasa menolak atas cumbuan yang diberikan Damian.Saat Damian menundukkan tubuhnya dan mencium leher Savanah lalu menggigitnya dengan lembut, wanita itu tidak bisa lagi melawan perasaannya. Tangannya bergerak memeluk Damian, membiarkannya mengambil alih pagi itu dengan sentuhan yang penuh gairah."Pelankan, Damian," desis Savanah, mengingat dengan

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 227. Tidak sanggup menolak

    “Tidak,” jawab Damian dengan suara rendah, memeluknya lebih erat. “Aku tidak bisa, Savanah. Aku butuh ini. Aku butuh kau.”Savanah terdiam sejenak, tubuhnya kaku dalam pelukan Damian. Namun, ia tidak bisa mengabaikan detak jantung Damian yang terasa di dadanya, seolah-olah pria itu benar-benar takut kehilangannya.“Aku tidak akan melakukan apa-apa,” kata Damian pelan. “Aku hanya ingin berada di dekatmu. Tolong, jangan usir aku.”Savanah merasa hatinya mulai bergetar. Ia tahu bahwa Damian memiliki cara untuk membuatnya merasa lemah, meskipun ia berusaha keras untuk tetap kuat. Namun, ia juga tahu bahwa jika ia membiarkan ini terus terjadi, ia akan semakin sulit melepaskan diri dari Damian.“Damian, aku…” Savanah mencoba berkata sesuatu, tetapi kata-katanya terhenti.Damian mengangkat wajahnya sedikit, menatap mata

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 226. Lepaskan aku, Damian!

    Savanah berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Damian, lalu berdiri dengan cepat di sebelah tempat tidur. Matanya memancarkan kemarahan yang tak bisa ia sembunyikan.“Kau tidak bisa memaksaku untuk memberikan sesuatu yang tidak ingin kuberikan, Damian!” serunya.Damian duduk di tempat tidur, menatap Savanah dengan tatapan tenang tetapi intens. “Aku tidak memaksamu, Savanah. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri.”“Aku sudah jujur!” balas Savanah dengan suara gemetar. “Aku tidak menginginkanmu lagi dalam hidupku. Jadi, tolong keluar dari kamar ini.”"Aku akan menikah dengan Roni! Kalau kamu masih belum mendengar dengan jelas, maka aku akan mengulangnya ribuan kali sampai kamu bisa mencatatnya dalam kepalamu!" geram Savanah.Namun, Damian tetap duduk di sana, tidak bergerak sedikit pun. “Kalau begitu, buktikan,” katanya pelan.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 225. Di hatiku, kau tetap milikku

    Damian menatapnya dengan sorot mata yang sulit ditebak. “Savanah, tolong,” katanya pelan, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Aku hanya butuh tempat untuk tidur malam ini. Aku janji tidak akan menyentuhmu atau mengganggumu. Hanya tidur.”"Ini sudah malam sekali, apakah kamu tega menyuruhku keluar untuk mencari hotel?""Aku juga baru keluar dari Rumah Sakit, membawa motor malam-malam bisa membahayakan...""... dan jangan lupa, aku juga baru mengalami kecelakaan karena motor baru itu..."Savanah terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Damian yang membuatnya sulit untuk menolak, meskipun ia tahu bahwa mengizinkannya masuk bisa membawa lebih banyak masalah.Setelah beberapa saat, Savanah menghela napas panjang dan melangkah ke samping, memberi ruang bagi Damian untuk masuk. “Baiklah,” katanya akhirnya. “Tapi kau tidur di lantai. Aku akan mengambilkan selim

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 224. Kau bisa menyewa kamar hotel!

    "Lagipula, kamu dan Keisha bisa segera memulai hidup baru tanpa adanya gangguan apa pun. Aku juga akan menikah dan menjalani hidup yang baru. Bukankah ini adalah akhir yang adil untuk semua orang?"Damian tidak menjawab, tetapi matanya tetap terpaku pada Savanah, seolah-olah mencari sesuatu yang tidak bisa ia temukan.Melihat Damian yang memilih diam dan malam yang semakin larut, Savanah merasa saatnya untuk tidur dan mungkin membahas hal lainnya besok pagi. Dia merasa harus menjaga kondisi kesehatan dirinya untuk bayi yang berada dalam kandungannya."Sudahlah, beristirahatlah. Mungkin besok pagi kita bisa membicarakan hal ini kembali dengan tubuh dan kepala yang lebih segar," ucap Savanah.Savanah akhirnya meninggalkan Damian sendirian di ruang utama bar, membiarkannya tetap di sofa. Malam itu, meskipun Damian bersikeras untuk tinggal, suasana di Salvastone terasa jauh lebih dingin daripada biasanya

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 223. Harus tegas!

    Savanah memandang Damian dengan tatapan tidak percaya. Pria itu, yang baru saja membuat seluruh ruangan tegang dengan kehadirannya, kini dengan santai menjatuhkan dirinya ke sofa besar di lantai dua di mana sebelumnya Roni tiduran.Damian menyandarkan tubuhnya, mengangkat satu kaki ke atas sandaran sofa, dan melipat kedua tangannya di belakang kepala. Wajahnya terlihat santai, seolah-olah ia adalah pemilik tempat itu.“Apa yang kau lakukan, Damian?” tanya Savanah, nada suaranya naik. “Kau tidak bisa begitu saja masuk ke sini dan bertingkah seolah-olah ini tempatmu.”Damian membuka matanya perlahan, menatap Savanah dengan senyum kecil yang penuh tantangan. “Aku memutuskan untuk tinggal di sini. Aku rasa ini tempat yang nyaman.”“Damian, aku serius,” kata Savanah, matanya memerah karena marah. “Pergilah dari sini sebelum aku benar-benar kehilangan k

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 222. Aku bukan milikmu lagi! Damian!

    Damian berhenti sejenak, menatap dokter itu dengan dingin. “Terima kasih atas saran Anda, Dok. Tapi saya tahu tubuh saya lebih baik dari siapa pun.”“Tuan Damian, ini berisiko. Anda masih membutuhkan waktu—”“Cukup,” potong Damian sambil melangkah pergi. “Saya sudah memutuskan.”"Ingatlah untuk kembali dan melakukan fisioterapi, dan Anda juga belum diperbolehkan untuk membawa motor dan...""Hei... Tuan Damian."Apa pun yang dikatakan oleh sang Dokter, tidak menjadi perhatian Damian. Pria itu bergerak terus menuju ke parkiran, di mana motornya sudah berada di sana.Angin malam langsung menyambutnya dengan dingin. Di tempat parkir, motornya dia hidupkan. Mesin kendaraan itu mengaum begitu ia memutarnya, mengisi keheningan dengan suara yang tajam.Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, Damian tidak peduli. Ia mengenakan helm, menarik napas dalam-dalam, lalu melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah sakit.Tujuannya sudah jelas: Bar Salvastone.Sepanjang perjalanan, pikirannya dipe

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 221. Memaksa keluar dari Rumah Sakit

    "Kamu terlihat pucat, Sayang."Savanah mengangguk kecil.Roni memandang Savanah dengan tatapan penuh perhatian. Ia tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar rasa mual atau lelah. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya bertanya, “Savanah, kapan kita akan melangsungkan pernikahan?”Pertanyaan itu membuat Savanah terdiam. Ia menunduk, mencoba menghindari tatapan Roni. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ia belum siap untuk menjawab pertanyaan itu.“Roni,” katanya pelan, suaranya hampir bergetar, “tentang tadi… aku—aku hanya menantang Damian.”Roni terdiam, wajahnya berubah sedikit suram. “Jadi, kau mengatakan itu hanya untuk membuat Damian marah?” Suaranya terdengar lesu dan penuh kekecewaan.Savanah tidak menjawab, tetapi raut wajahnya sudah cukup menjelaskan segalanya. Roni menghela napas berat, mencoba menenangkan dirinya dari rasa kecewa yang mulai merasuk.“Aku mengerti,” kata Roni akhirnya, meskipun suaranya terdengar sedikit getir. “Aku hanya menjadi alat permainanmu.”Sav

DMCA.com Protection Status